• Tidak ada hasil yang ditemukan

KASI PEMERINTAHAN

AGUSTINA ANGGRAINI,S.E PENATA TK.I

A. Komunikasi Orangtua Dalam Membentuk Etika Anak

Komunikasi sangat penting bagi orangtua, guna mencapai tujuan yang diinginkan, terutama yang berkaitan dengan etika dan perilaku anak di rumah, maupun di masyarakat, selain itu komunikasi yang baik diperlukan oleh orangtua dan anak dalam menjalin hubungan keluarga, serta hubungan sosial masyarakat di kehidupan sehari-hari, komunikasi mendapatkan timbal balik (feedback) yang baik jika komunikasi tersebut searah dan terarah.

Agar komunikasi orangtua kepada anak lancar, orangtua memiliki cara tersendiri dalam mengarahkan dan memahami anaknya, misalnya mencari tahu apa yang disukai anak dan apa yang tidak di sukai anak, untuk menarik anak agar mau berbicara dengan orangtuanya dan merespon baik apa yang disampaikan oleh orangtuanya.

Orangtua juga berperan dalam membimbing dan mengarahkan anak kepada norma-norma agama, kedisiplinan dan adab sopan santun dalam kehidupan sehari-hari, orangtua contoh utama dari anaknya, maka dari itu orangtua wajib memberikan dorongan atau motivasi baik itu kasih sayang, tanggung jawab moral, tanggung jawab sosial, tanggung jawab atas kesejahteraan anak, baik lahir maupun batin, serta kebahagiaan dunia dan akhirat, Hal ini diperkuat oleh Penjelasan orangtua dari anak yang

45

bernama Ahmad Al Faris, biasa di panggil Fais, berumur 12 tahun, yaitu Ibunya yang bernama Cut Mutia :

“Komunikasi penting bagi orangtua, biar mudah memahami anaknya, agar tujuan orangtua yang baik terlaksana, seperti disiplin dan sopan santun dalam kehidupan sehari-hari, harapan orangtua anak menjadi lebih baik ke depan nya, membimbing dan mengarahkan dengan baik-baik supaya anak banyak paham”.1

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan orangtua dari Fais, Ibu Cut Mutia biasa dipanggil sehari-hari (Teh Neng), Komunikasi sangat penting untuk mencapai tujuan ke disiplinan anak dan sopan santun dalam kehidupan sehari-hari didalam rumah maupun dilingkungan sekitar, sedangkan anak akan mengikuti arahan yang akan di terapkan oleh orangtuanya.

Orangtua bukan hanya mempunyai kewajiban mengarahkan dan membimbing anak, akan tetapi memberikan pemahaman ke anak juga, sebab setiap anak memiliki pemahaman yang berbeda-beda, Orangtua harus bisa memberikan pemahaman yang baik kepada anaknya, agar anak dapat memahami apa yang di inginkan oleh orangtuanya, dengan cara memberikan pemahaman secara terus menerus sampai anak paham, Hal ini dipertegas oleh Ibu Cut Mutia (Teh Neng), yaitu:

“Karena Fais anak laki-laki sulit di arahkan, berbeda sifat dengan adiknya yang perempuan yang bernama Echa, saya sebagai orangtua tetap

1 Wawancara dengan Ibu Cut Mutia Orangtua dari Ahmad Al Faris, Pada 27 November 2020, 21:00 WIB.

46

mengarahkan dengan baik, dengan cara memberikan perhatian terus menerus, sampai Fais paham apa yang saya bicarakan dengan dia, sabar dalam membimbing, dan mengarahkan anak”.2

Misi dari komunikasi yang di lakukan oleh Teh Neng ke anaknya, untuk menjadikan anaknya lebih baik lagi ke depannya, Paham akan apa yang di bicarakan oleh orangtuanya, kendalanya yang dihadapi Teh Neng sendiri yaitu:

Komunikasi di rumah baik, tapi mengalami kendala di masalah Main game Fais susah di omonginnya, belajar online harus terus dibimbing sama orangtua, agar Fais mendengarkan dan mau melaksanakan arahan yang di berikan saya, saya memberi hal yang Fais suka misalnya makanan kesukaannya, di bujuk agar terus mendengarkan apa yang saya bicarakan dengan dia, memberikan perhatian ke Fais jikalau Fais main tetap saya pantau, tidak boleh main Jauh-jauh.3

Perhatian orangtua dapat dijelaskan pola pikir anak, bahwasannya orangtua menyayangi dan peduli terhadap anaknya, hal ini sangat penting agar menjalin komunikasi dan rasa kasih sayang hubungan erat antara anak dan orangtua, sebab tidak semua orangtua dapat memberikan perhatian dan memantau anaknya dengan baik di kala memiliki kesibukan.

Komunikasi orangtua memiliki perbedaan pendapat dari masing-masing orangtua di pertegas dari pemaparan Ibu Anita Supriyanti orangtua dari Raka Elvanra Al Ramadhan, biasa di panggil Raka, berumur 12 tahun, yaitu:

2 Wawancara dengan Ibu Cut Mutia Orangtua dari Ahmad Al Faris, Pada 27 November 2020, 21:00 WIB.

3 Wawancara dengan Ibu Cut Mutia Orangtua dari Ahmad Al Faris, Pada 27 November 2020, 21:00 WIB.

47

Saya menginginkan adanya komunikasi yang saya buat, supaya anak saya nurut, tidak nakal, dan tidak membantah perintah yang baik arahan yang baik dari saya, sifat Raka sulit diberikan dengan arahan saya berbicara lembut tidak mendengarkan, berbicara nada tinggi makin menjadi, hanya nurut sama Bapaknya, jika sama saya raka tidak ada rasa takut, nurut sama Bapaknya ya karena takut, kalo komunikasi sehari-hari sama Raka lancar, bagi saya komunikasi itu penting, saya memberikan perhatian dengan menuruti apa yang dia pengenin misalnya barang yang dia mau4

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat dijelaskan tujuan adanya komunikasi, sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, guna menyusun serta merencanakan hal apapun yang ingin di sampaikan oleh orangtua kepada anak secara baik.

Komunikasi orangtua dengan anak dapat memberikan efek dan dampak, dampak positifnya adalah anak menjadi paham, apa yang di bicarakan oleh orangtuanya, terjalinnya hubungan komunikasi yang baik antara anak dan orangtua, di lingkungan sekitar anak menjadi lebih menghargai orang lain saat berbicara dengannya, karena orangtua sudah membiasakan mengajak komunikasi, mengungkapkan perhatian kepada orang lain, membangun dan memelihara hubungan yang harmonis, mempengaruhi sikap dan tingkah laku , tetapi ada pula efek dan dampak negatif jika komunikasi orangtua tidak berjalan dengan baik atau tidak efektif yaitu dapat memicu perselisihan, jika tidak mampu menyampaikan nasihat dengan benar dan tepat, menimbulkan kesalahpahaman jika tidak bisa menyamakan persepsi dengan baik, mudah melakukan penilaian

4 Wawancara dengan Ibu Anita Supriyanti Orangtua dari Raka Elvanra Al Ramadhan , Pada 04 Desember 2020, 16:00 WIB.

48

terhadap orang lain, menilai oranglain dari satu sudut pandang, serta akan menimbulkan kesan yang negatif.

Bahwasannya setiap orangtua memiliki cara mengarahkan dan membimbing anak berbeda-beda, di pertegas dengan pernyataan dari Ibu Dewi Maharani orangtua dari Cahya alifa biasa di panggil Cahaya, berumur 10 tahun, yaitu:

Komunikasi sehari-hari lancar, sangat baik seperti Cahya sama Ibu itu bukan hanya orangtua, tetapi juga teman tempat bercerita, Allhamdullilah komunikasi berjalan dengan baik meskipun memiliki beberapa kendala, kalo tidak tepat apa yang saya omongin, Cahya marah, punya keinginan harus tidak bisa enggak, tapi rata-rata keinginan nya baik, contohnya: kalo mau belajar apapun harus sekarang engga nanti-nanti, kadang situasinya tidak pas, kalo Cahya sendiri sehari-hari diomongin harus lembut diperlakukan dengan kasih sayang, nasehatin ngajak komunikasinya harus baik-baik, kalo di kasarin atau nada suaranya keras, tidak bisa, Cahyanya marah, kalo sama Cahya itu enak diajak ngobrol diajak Komunikasi sehari-hari, jika tidak mengerti atau merasa melakukan sesuatu dirasa dia itu salah, dia nanya sama Ibunya deket dengan orangtuanya, komunikasi menurut saya penting dan sangat perlu untuk membentuk sebuah etika yang baik, modal utama untuk mendidik dan membimbing anak sibuk maupun tidak sibuk, komunikasi bagi saya harus ada.5

Berdasarkan hasil wawancara dari Ibu Dewi, dapat dijelaskan sebagai orangtua, jika anak memiliki keinginan yang begitu keras, orangtua harus mengarahkan dengan situasi dan waktu yang tepat, karena orangtua perlu memantau anak saat belajar atau mempelajari hal yang ingin dilakukan, dipertegas dari komunikasi Ibu Dewi saat berbicara dengan Cahya, yaitu:

5 Wawancara dengan Ibu Dewi Maharani Orangtua dari Cahya alifa , Pada 28 November 2020, 20:00 WIB.

49

“Buk Cahya mau belajar naik Motor, dengan tujuan jadi kalo Ibu sibuk Cahya enggak jalan kaki bisa ngajak adek”, “Saya jawab Cahya umurnya kan masih kecil, nanti diajarin kalo udah cukup umur, sekarang belum boleh dulu, bahaya masihan, karena Cahya belum cukup umur”, ya cahyanya nurut dengerin pas saya nasehatin gitu, dia udah paham, jadi gak dibahas lagi, karena dia udah mengerti apa yang saya omongin.6

Meskipun cara didikan orangtua Cahya tegas sekali, tapi mendapatkan hasil yang bagus buat efek ke anaknya sendiri, sebab tidak semua orangtua memikirkan bahwa komunikasi sehari-hari benar-benar penting, disebabkan karena orangtua yang terlampau sibuk jadi kurang efektif komunikasi dengan anak, masa anak-anak adalah masa kritis dan ingin tahu, terkadang hal apapun yang belum dia ketahui ditanyakan kepada orangtuanya, tapi tidak semua anak berani betanya kepada Ibu dan Bapaknya, kuncinya ada di orangtua, bagaimana orangtua sendiri memberikan pemahaman ke anak, dengan menjelaskan sebaik mungkin sesuai umur anak, anak tidak memahami apa yang di bicarakan orang dewasa, tetapi anak cenderung kritis bertanya, orangtua harus memaklumi serta memahami dengan baik, agar anak merasa diperhatikan Orangtua, di pertegas dengan pemaparan dari Ibu Dewi :

Cahya kalo pergi izin dan ngomong sama mamaknya, misalnya maen jauh atau telat pulang kerumah ngomong ngucapin “Maaf buk, pulangnya telat kelamaan main”, pokoknya ngomongin Cahya kudu lembut engga bisa keras, hal yang dilarang misalnya “ gini nak...itu belom boleh naik motor, Cahya jawab “iya buk”, Cahya pernah menjawab pas saya nasehatin, tapi saya bilang “ Yasudah....kalo enggak mau dengerin Ibu ngomong, tapi kamu mau dengerin siapa”, Cahya merasa itu salah dan balik merespon “ Iya bu, Maaf”, kalo etikanya sendiri yaitu “Saya ngajarin, tata tertib kebersihan rumah, ada tamu di

6 Wawancara dengan Ibu Dewi Maharani Orangtua dari Cahya alifa , Pada 28 November 2020, 20:00 WIB.

50

rumah harus sopan, ketemu tetangga atau orang diluar di deketin menegur, ramah tamah, cara makan yang baik, yang sopan, dan lain sebagainya7

Orangtua sebagai contoh utama bagi anak-anaknya, jika ingin didengar oleh anak secara baik, serta anak berperilaku baik, sebagai orangtua harus bisa memberikan contoh yang baik juga ke anak misalnya etika tata tertib kebersihan, sopan santun terhadap orang lain, dan membiasakan mengucapkan salam masuk dan keluar rumah serta izin jika ingin pergi main keluar, tepat waktu dalam belajar, melakukan ibadah dengan baik dan tertib sholat, mengaji diperkuat dengan pemaparan orangtua dari Reza Agung Saputra, dipanggil Reza, berumur 12 tahun, yang bernama Ibu Tri Kusmiati, biasa dipanggil (Mba Tri, atau Mama Reza), yaitu:

Komunikasi bagi saya sangat penting sekali, perlu membagi waktu secara baik, meluangkan waktu berbicara, dan melihat situasi, ada waktu serius ada waktu saat bercanda, ngobrol-ngobrol, sambil Sharing, keseharian anak, ya sambil nasehatin anak kalo lagi ngobrol waktu senggang, liat situasinya saja, sibuk pun saya berusaha meluangkan waktu, ngomongnya juga pelan-pelan, supaya enggak kaget dan marah tiba-tiba kalo dinasehatin sama Ibu sama bapaknya, kadang suka marah kalo nasehatin nya tiba-tiba, saya sendiri pengen nya ibadahnya rajin, Reza itu kalo diomongin memang agak bantah cuman kalo pelan-pelan didengerin, malah nurut, komunikasi dirumah allhamdullilah lancar.8

Etika sangat di perlukan untuk membentuk kepribadian yang baik untuk anak, sehari-hari agar anak terbiasa melakukan perilaku baik, dan

7 Wawancara dengan Ibu Dewi Maharani Orangtua dari Cahya alifa , Pada 28 November 2020, 20:00 WIB.

8 Wawancara dengan Ibu Tri Kusmiati Orangtua dari Reza Agung Saputra , Pada 01 Desember 2020, 21:00 WIB.

51

tingkah laku yang baik ke orangtuanya, maupun ke orang lain, terkadang anak sulit untuk melakukan itu, dipertegas dari pemaparan Ibu Tri Kusmiati, yaitu:

Saya biasanya tanya terlebih dulu ke Rezanya, “Reza sudah sholat atau belum?” namanya anak-anak kalo sibuk asik main, ya harus ditanya dulu, kalo belum sholat, saya ingatkan sholat dulu, waktunya ngaji ya ngaji, waktunya istirahat siang ya istirahat, kalo Reza bikin ulah berantem sama kakaknya saya ngajarin harus menghargai kakaknya jangan beranteman, jangan ngelawan selama kakaknya nsehatin baik-baik di dengerin, sama umur yang lebih tua, saya suka kasih perhatian mengingatkan waktunya jam makan harus makan, kalo lagi ngobrol-ngobrol memotivasi menyanjung anak, kalo dimintain tolong orangtua harus mau, sebab membantu itu baik, diberikan contoh perbandingan saat melakukan kesalahan agar berfikir lebih luas dan paham dan mengerti mana yang baik, dan mana yang tidak baik, etika yang diajarkan sopan santun, sama yang orang lain negur pas papasan, terutama kepada orang yang lebih tua, masuk dan keluar rumah dibiasakan mengucapkan salam “Assallamuallaikum.... wr.wb”.9

Pemahaman yang di berikan orangtua ke anak terus menerus, akan dipahami oleh anak, bahkan dari sejak kecil anak perlu diajarkan untuk bersikap patuh dengan cara yang baik, mengarahkan dan membimbing anak bukanlah hal yang mudah, setiap anak memiliki karakteristik, sifat yang berbeda-beda, bakat, minat, kelebihan, bahkan kekurangannya masing-masing, tidak jarang dalam mengarahkan anak, anak tidak mau mengikutinya, namun jangan di biarkan terjadi terus menerus, karena bisa membuat anak menjadi manja dan merasa semua keinginannya harus di turuti, orangtua harus tahu kapan dan penyebab anak merasa kesal dan marah terhadap sesuatu, jika kita paham maka timbal balik yang diberikan anak akan baik terhadap orangtuanya, sebagai

9 Wawancara dengan Ibu Tri Kusmiati Orangtua dari Reza Agung Saputra , Pada 01 Desember 2020, 21:00 WIB.

52

orangtua harus sabar dalam memberikan pemahaman, orangtua tidak boleh putus asa dalam mendidik dan mengarahkan anak.

B. Penerapan Komunikasi yang digunakan Orangtua Dalam