• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komunikasi Timbal Balik antara Kepala Madrasah dengan

Dalam dokumen TESIS , ABDUL MUKMIN,OK (Halaman 58-61)

BAB II LANDASAN TEORETIS

F. Komunikasi Kepala Madrasah dengan Guru-guru dalam

1. Komunikasi Timbal Balik antara Kepala Madrasah dengan

Komunikasi timbal balik antara kepala madrasah dengan orang tua merupakan salah satu realisasi dari akuntabilitas sekolah. Walaupun di sekolah memiliki peluang untuk berinteraksi dan mempengaruhi kehidupan peserta didik, peserta didik akan kembali ke lingkungan keluarganya. Jika tidak terjalin dalam menjaga komunikasi dengan baik antara kepala madrasah dan orang tua tentang kemajuan anak mereka di sekolah, maka akan kehilangan kesempatan untuk membuat jembatan komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan peserta didik.

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Sekolah hanya pembantu kelanjutan pendidikan dalam keluarga sebab pendidikan yang pertama dan utama diperoleh anak adalah sekolah ke jalur pendidikan sekolah (formal) memerlukan “kerja sama” antara orang tua dan sekolah (pendidikan/ guru).54

54

Mengapa demikian penting komunikasi antara kepala madrasah dengan orang tua? Karena untuk memastikan bahwa anak-anak mereka belajar secara efektif dan mendapatkan yang terbaik bagi pertumbuhan dan perkembangan dan kemajuan belajar mereka. Ternyata salah satu cara untuk memastikan bahwa sebagai kepala madrasah dan guru bisa berkomunikasi secara efektif dengan orang tua adalah menggunakan formulir dan catatan yang dikirim ke rumah secara berkala untuk memberikan kesempatan kepada orang tua memantau sekaligus melaporkan perkembangan anak mereka di sekolah. Atau sebuah buku penghubung disitulah guru menyampaikan dan bentuk perhatian guru buat peserta didik dan agar orang tua dapat menindaklajutinya untuk memperhatikan anaknya di rumah. Tentu lebih mudah lagi adalah melalui pesan singkat, atau dikomunikasikan langsung melalui hand phone, media sosial BBM,

WhatsApp,line, facebook, instagram atau dengan hal teknologi lainnya.

Komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara manusia baik individu maupun kelompok. Dalam kehidupan sehari- hari didasari atau tidak komunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia itu sendiri.55 Dalam hal ini adalah komunikasi timbal balik antara kepala madrasah dan orang tua, tentu yang dibahas tentang timbal balik merupakan hubungan memberi dan menerima antar satu orang dengan orang lain. Jenis ini yang muncul ketika aktivitas mengalir secara dua arah antarpersonal.

Koordinasi dilakukan terutama berkaitan dengan penggunaan waktu, tempat, pelaku, pendanaan, penggunaan sarana. Tanpa pengoodinasian hal hal tersebut, bisa terjadi tumpang tindih kegiatan, bentrokan waktu, rebutan pelaku, sarana, bahkan terjadi ketidakcukupan dana untuk pelaksanaan kegiatan, koordinasi hendaknya dilakukan dengan antarbagian, dengan atasan, dengan bawahan, bahkan dengan pihak lain yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan.56

Penjelasan di atas menjelaskan menggambarkan komunikasi antar organisasi, tetapi tidak salah bila dikaitkan dengan penelitian ini yaitu komuniasi

55 H.A.W Widjaja, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi (Jakarta: PT. Rineke Cipta, 2000),

h. 26.

56 Nurhattati Fuad, Manajemen Pendidikan Berbasis Masyarakat Konsep dan Strategi

kepala madrasah, guru dan orang tua, artinya timbal balik yang dimaksud adalah menyampaikan pesan atau hal yang terkait kemajuan dan kemunduran prestasi belajar peserta didik dan disampaikan seorang guru, kepala sekolah kepada orang tua, dan orang tua juga menanggapi pesan yang disampaikan pihak guru kepadanya, itulah yang dimaksud peneliti dari makna komunikasi timbal balik yang diharapkan.

Bentuk komunikasi kepala madrasah dan orang tua, bisa dengan telepon, dengan surat, boleh jadi atas ketidakhadiran peserta didik, keterlambatan masuk kelas, tugas yang tidak diserahkan, sikap buruk, perilaku yang tidak terhormat serta prestasi menurun dan tidak bersemangatnya belajar peserta didik. Terkadang bagi para orang tua membela diri karena mereka merasa bahwa guru menyalahkan orang tua atas tindakan buruk atau menurunnya prestasi peserta didik. Tapi sebenarnya, mereka juga tanggung jawab atas tindakan anak yang terhormat dan baik. Jadi, kepala madrasah dan guru perlu menelpon mengkomunikasikan kepada mereka orang tua bahwa guru menghargai upaya orang tua.57

Sama halnya jika ada peserta didik yang jarang mau menurut, malas belajar, tetapi suatu hari dia bersikap baik atau menyelesaikan tugasnya dengan baik, bagi guru seharusnya mengkomunikasikan kepada orang tuanya atas kebaikan atau perbuatan baik anaknya. Dan murid tersebut merasa mendapatkan perhatian positif dari orang tuanya dan kembali ke kelas karena ingin mengulangi pengalaman yang menyenangkan tersebut. selain membuat hubungan baik guru dengan orang tua dan meningkatkan kinerja murid, komunikasi yang berisikan kabar baik memberi tahu para peserta didik, berarti bahwa guru dan orang tua benar- benar bekerja sama dan berkeinginan memajukan prestasi peserta didik.58

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi kepala madrasah dan orang tua siswa sangat penting demi kemajuan prestasi belajar anaknya, dan komunikasi yang selalu diharapkan adalah komunikasi yang baik, artinya jika kepala madrasah menyampaikan kabar yang atas kekurangan peserta didik baik dari prilaku, sikap, prestasi belajar, hendaknya bagi pimpinan sekolah

57

LouAnne Johnson, Pengajaran yang Kreatif dan Menarik Cara Membangkitkan Minat Siswa Melalui Pemikiran, Pengalih Bahasa, Dani Dharyani ( Jakarta: PT. Indeks, 2008), h. 244.

harus menyampaikan dengan bahasa yang baik, lemah lembut, sebab boleh jadi sebahagian bagi orang tua tidak mau menerima kenyataan atas kekurangan anaknya, sebab bagi orang tua menganggap bahwa dia telah melakukan yang terbaik buat anaknya di rumah.

Komunikasi antar keluarga dan kepala sekolah, guru atau sekolah harus selaras dan bersifat terbuka dan dilandasi rasa kasih sayang. Dorongan untuk mencapai yang terbaik sesuai dengan kemampuan masing-masing senantiasa diberikan oleh orang tua, dan kesempatan bekerja sama senantiasa diberikan oleh orang tua dan kesempatan bekerja sama secara ikhlas perlu dijadikan kebiasaan dalam keluarga, bahkan juga dalam masyarakat. Dengan demikian , anak-anak akan menggunakan acuan nilai yang tidak kontradiktif ketika berada di sekolah dan ketika tinggal di rumah, di lingkungan keluarga masing-masing.

2. Membangun Hubungan Positif antara Kepala Madrasah dan Orang

Dalam dokumen TESIS , ABDUL MUKMIN,OK (Halaman 58-61)

Dokumen terkait