• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : TINJAUAN TEORITIS

B. Komunikasi

Istilah komunikasi atau bahasa inggrisnya communication, berasal dari bahasa latin, yaitu communications dan bersumber dari kata communis yang berarti “sama” sama disini adalah “sama makna” (lambang). Sebagai contoh, jika

dua orang saling bercakap atau berbicara, memahami dan mengerti apa yang di perbincangkan tersebut, maka dapat dikatakan komunikatif. Kegiatan komunikatif tersebut secara sederhan tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga mengandung unsur-unsur persuasi, yakni agar orang lain bersedia menerima suatu pemahaan dan pengaruh, mau melakukan suatu perintah atau ajakan, bujukan, dan sebagainya.

Komunikasi adalah interaksi antar manuusia yang bertujuan untuk menumbuhkan pengertian antara komunikator (penebar pesan) dengan komunikan (penerima pesan). Komunikasi yang efektif, yaitu bagaimana antara penyebar pesan dan penerima pesan dapat menimbulkan atau mendapatkan suatu pengertian yang sama tentang suatu pesan (efek).18

Jadi, kalau dua orang terlibat dalam komunikasi, misalnya dalam bentuk percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang di percakapkan. Kesamaan bahasa yang di pergunakan

17

Zelni Putra, Upaya Rehabilitasi bagi Penyalahgunaan Narkotika Oleh Badan

Narkotika Nasional (BNNK atau Kota padang) Studi Kasus di BNNK atau kota Padang,(Padang:

Fakultas Hukum, Universitas Andalas, 2011, (online), repository.unand.ac.id/17167/1/skripsi_pdf

18

Rosady Ruslan, Kiat & Strategi Kampanye Public Relations, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002). hlm.17-18.

dalam percakapan itu belum tentu menimbulkan kesamaan makna. Dengan lain perkataan, mengerti bahasanya saja belum tentu mengerti makna yang di bawakan oleh bahasa itu. tentu jelas bahwa percakapan kedua orang tadi dapat di katakan komunikatif apabila kedua- duanya selain mengerti bahasa yang di pergunakan, juga mengerti makna dari bahan yang di percakapkan.19

Komunikasi menurut Onong Uchjana Efendi, yaitu berasal dari perkataan, bahasa latin: communicatio yang berarti “pemberitahuan’’ atau “pertukaran pikiran”. Dengan demikian maka dapat disimpulkan secara garis besar dalam

suatu proses komunikasi harus terdapat unsur–unsur kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran atau pengertian,antara komunikator (penyebar pesan) dan komunikan (penerima pesan).20

Sementara itu, proses komunikasi sendiri dapat diartikan sebagai “transfer informasi” atau pesan- pesan (message) dari pengirim pesan sebagai komunikator

dan kepada penerima pesan sebagai komunikan. Tujuan dari proses komunikasi tersebut adalah tercapainyasaling pengertian (mutual understanding) antara kedua belah pihak. Sebelum pesan-pesan tersebut di kirim kepada komunikan (penerima pesan), komunikator memberikan makna-makna dalam pesan tersebut (decode) yang kemudian ditangkap oleh komunikan dan diberikan makna sesuai sesuai dengan konsep yang dimilikinya (encode).21

Berikut ini ada beberapa defenisi tentang komunikasi yang dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut:

19

Onong Uchjana Effendi,Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1997), hlm. 9.

20

Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations &Media Komunikasi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003), hlm.73.

21

1. Carl Hovland, Janis & Kelley:Komunikasi adalah suatu proses melalui dimana seorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata dengan tujuan mengubah atau membentuk prilaku orang-orang lainnya (khalayak).

2. Bernard Berelson dan Gary A. Steiner: Komunikasi adalah suatu proses menyampaikan informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain melalui penggunaan symbol-simbol seperti kata-kata, gambar, angka-angka,dan lain-lain.

3. Horald Lasswell mengemukakan Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan “siapa” “mengatakan” “apa” “dengan saluran apa”, kepada siapa”, dan dengan akibat apa” atau” hasil apa”.

4. Weaver menyatakan Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lainnya.

5. Gode mengatakan Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari semula yang dimiliki oleh seseorang (monopoli) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih.

Dari berbagai defenisi tentang ilmu komunikasi tersebut di atas, terlihat bahwa para ahli memberikan defenisinya sesuai dengan sudut pandangannya dalam melihat komunikasi. Masing-masing memberikan penekanan arti, ruang lingkup, dan kontek yang berbeda.22

Hal ini menunjukkan bahwa, ilmu komunikasi sebagai bagian dari ilmu sosial adalah suatu ilmu yang bersifat multi disipliner. Defenisi Hovland Cs,

22

memberikan penekanan bahwa tujuan komunikasi adalah mengubah atau membentuk prilaku. Defenisi Lasswell, menjelaskan tentang lima komponen yang terlibat dalam komunikasi yaitu:Siapa (pelaku komunikasi pertama yang mempunyai inisiatif atau sumber). Mengatakan apa (isi informasi yang di sampaikan). Kepada siapa (pelaku komunikasi lainnya yang di jadikan sasaran penerima). Melalui saluran apa (alat/aluran penyampaian informasi). Dengan akibat atau hasil apa (hasil yang terjadi pada diri penerima). Defenisi Lasswell ini juga menunjukkan bahwa komunikasi itu adalah suatu upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan. Berdasarkan defenisi Lasswell ini dapat dapat diturunkan 5 unsur komunikasi yang saling bergantungan satu sama lain, yaitu :

1. Sumber (source), sering juga disebut dengan pengirim (sender), penyandi

(encoding), komunikator pembicara (speaker). Sumber adalah pihak yang

berinisiatif mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi.Sumber boleh jadi seorang individu, kelompok, organisasi, perusahaan, negara.

2. Pesan, yaitu apa yang akan dikomunikasikan oleh sumber (komunikator) kepada penerima (komunikan). Pesan ini merupakan seperangkat simbol verbal dan atau non verbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan, atau maksud sumber tersebut.Pesan mempunyai tiga komponen yaitu, makna, digunakan untuk menyampaikan pesan, dan bentuk atau organisasi pesan. 3. Saluran atau media, yaitu alat atau wahana yang digunakan sumber untuk

menyampaikan pesannya kepada penerima. Pada dasarnya saluran komunikasi manusia adalah dua saluran yaitu,cahaya dan suara. Saluaran

juga merujuk pada cara penyampaian pesan, apakah langsung( tatap muka) atau lewat media (cetak danelektronik).

4. Penerima (receiver) sering juga disebut sasaran atau tujuan (destination) komunikasi, penyandi balik (decoder) atau khalayak pendengar (listene), penafsir (interpreter), yaitu orang yang menerima pesan dari sumber. Berdasarkan pengalaman masa lalu, rujuk nilai, pengetahuan, persepsi, pola pikir, dan perasaan,penerima pesan menafsirkan seperangkat simbol verbal dan atau non verbal yang ia terima.

5. Efek, yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut, misalnya terhibur, penambah pengetahuan, perubahan sikap, atau bahkan perubahan prilaku.

Kelima unsur tersebut sebenarnya belum lengkap, bila di bandingkan dengan unsur-unsur komunikasi yang terdapat dalam model-model yang lebih noisbaru. Unsur-unsur yang lebih ditambah adalah umpan balik (feed back), gangguan komunikasi (noie), dan konteks atau situasi komunikasi.23

Dokumen terkait