• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada cara kondensasi partikel-partikel larutan yang berupa atom, ion, atau molekul diubah menjadi partikel yang lebih besar seperti partikel koloid. Biasanya cara kondensasi dilakukan melalui reaksi kimia, misalnya reaksi oksidasi reduksi, hidrolisis, dan substitusi.

a. Reaksi oksidasi reduksi

Gas H2S dialirkan ke dalam larutan SO2, terbentuk sol belerang.

2 H2S(g) + SO2(g)o 2 H2O(l) + 3 S(s)

Gambar 9.15 Pembuatan koloid logam dengan cara

Busur Bredig air kawat logam loncatan listrik

b. Reaksi hidrolisis

Sol Fe(OH)3 dapat dibuat dengan menambahkan beberapa mL larutan FeCl3 jenuh ke dalam air yang mendidih. Kemudian diaduk sampai larutan berwarna cokelat merah.

FeCI3(aq) + 3 H2O(l) o Fe(OH)3(aq) + 3 HCI(aq) c. Reaksi substitusi

Gas H2S dialirkan ke dalam larutan asam arsenit yang sangat encer, terbentuk sol As2S3.

2 H3AsO3(aq) + 3 H2S(aq)o As2S3(aq) + 6 H2O(l) Kedua cara pembuatan koloid dapat digambarkan sebagai berikut.

Selain cara-cara reaksi tersebut, pembuatan koloid dapat dengan cara pelukan pelarut. Misalnya, pencam-puran kalsium asetat jenuh dengan alkohol akan membentuk suatu koloid berupa gel. Dalam hal ini partikel kalsium asetat memeluk pelarut alkohol membentuk gel. Untuk lebih memahami pembuatan koloid lakukan percobaan berikut.

partikel kasar

dispersi partikel koloid

kondensasi ion, atom, molekul

Percobaan

Pembuatan Koloid

Tujuan: mempelajari pembuatan koloid. 1. Cara kondensasi

a. Alat dan bahan

- Gelas kimia 250 mL 2 buah

- Gelas kimia 100 mL 2 buah

- Gelas erlenmeyer 200 mL 1 buah

- Neraca 1 buah - Alat pembakar/kaki tiga/kasa 1/1/1

- Pengaduk kaca 1 buah

- Pipet tetes 1 buah

- Pembangkit gas H2S 1 set

- Cawan porselen 1 buah

- Larutan FeCl3 (Jenuh) 25 tetes

- Serbuk As2S3 1 gram

- Larutan kalsium asetat (Jenuh) 10 mL

- Alkohol 95% 60 mL

b. Cara kerja

1) Pembuatan sol Fe(OH)3

Panaskan 50 mL air suling di dalam gelas kimia 100 mL sampai mendidih. Tambahkan 25 tetes larutan FeCl3 jenuh dan aduk sambil menerus-kan pemanasan sampai campuran berwarna cokelat merah.

2) Pembuatan sol As2S3 (Dibuat oleh guru) Masukkan 1 gram As2S3 dan 100 mL air suling ke dalam gelas kimia 250 mL. Panaskan cam-puran ini sampai mendidih kemudian dinginkan sampai suhu kamar. Sementara itu, alirkan gas H2S ke dalam 100 mL air suling dalam gelas erlenmeyer sampai jenuh. Seterusnya, dekan-tasi larutan As2O3 dari gelas kimia ke dalam larutan H2S.

FeCl3(aq) + air panas

3) Pembuatan gel kalsium asetat-alkohol (de-monstrasi)

Masukkan 10 mL larutan kalsium asetat jenuh ke dalam gelas kimia 250 mL dan masukkan 60 mL alkohol 95% ke dalam gelas kimia 100 mL. Tu-angkan sekaligus alkohol itu ke dalam larutan kalsium asetat jenuh. Hasil pencampuran me-rupakan gel. Masukkan sedikit gel itu ke dalam cawan porselen, kemudian bakar gel itu. c. Hasil percobaan

1) Pembuatan sol Fe(OH)3: ... 2) Pembuatan sol As2S3: ...

3) Pencampuran larutan kalsium asetat jenuh dengan alkohol 95%: ...

4) Pembakaran gel: ... d. Pertanyaan

1) Tulislah reaksi yang terjadi pada pembuatan sol Fe(OH)3 dan sol As2S3.

2) Mengapa kalsium asetat membentuk gel jika dicampur dengan alkohol?

3) Apa yang terbentuk pada pembakaran gel itu? 2. Cara dispersi

a. Alat dan bahan

- Lumpang dan alu 1/1

- Gelas kimia 100 mL 2 buah

- Tabung reaksi/rak tabung 3/1 buah

- Penjepit tabung 1 buah

- Serbuk belerang 1 sendok teh

- Gula tebu 4 sendok teh

- Agar-agar 1 spatula

- Minyak tanah 2 mL

b. Cara kerja

1) Pembuatan sol belerang

Campurkan 1 sendok gula dan 1 sendok bele-rang dalam lumpang. Gerus campuran itu sam-pai halus. Ambil 1 sendok teh campuran itu (yang lainnya dibuang) dan campurkan dengan 1 sen-dok gula lalu gerus sampai halus. Lanjutkan pekerjaan itu sampai 4 kali. Tuangkan sedikit dari campuran terakhir ke dalam gelas kimia berisi 50 mL air suling dan aduk. Saring jika masih terjadi endapan.

2) Pembuatan sol/gel agar-agar

Isilah sebuah tabung reaksi dengan air suling hingga kira-kira sepertiga tabung. Tambahkan 1 spatula agar-agar dan aduk. Panaskan tabung beserta isinya sampai mendidih, Anda telah membuat sol agar-agar. Dinginkan cam-puran itu untuk memperoleh gel agar-agar. 3) Pembuatan emulsi minyak dalam air

Masukkan kira-kira 5 mL air dan 1 mL minyak tanah ke dalam sebuah tabung reaksi. Gun-cangkan tabung dengan keras kemudian letak-kan tabung itu pada rak tabung. Perhatiletak-kan apa yang terjadi. Masukkan kira-kira 5 mL air, 1 mL minyak tanah, dan 1 mL larutan detergen ke dalam tabung lain. Guncangkan tabung dengan keras kemudian letakkan tabung itu pada rak tabung. Perhatikan apa yang terjadi. Anda telah membuat emulsi minyak dalam air dengan detergen sebagai pengemulsinya.

c. Hasil percobaan

1) Pembuatan sol belerang: ... 2) Pembuatan sol/gel agar-agar: ... 3) Pencampuran air dan minyak: ...

Pencampuran air, minyak, dan larutan deter-gen: ...

d. Pertanyaan

1) Jelaskan perbedaan pembuatan koloid dengan cara kondensasi dan dengan cara dispersi! 2) Bagaimana detergen mengemulsikan minyak

dalam air?

3) Apakah semua sol dapat membentuk gel? Jelaskan!

1. Sistem koloid terdiri atas fase terdispersi dengan ukuran tertentu, dalam medium pendispersi. Zat yang didispersikan disebut fase terdispersi sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersikan disebut medium pendispersi.

2. Ada 3 macam campuran yang dapat dibedakan yaitu: suspensi kasar, sistem koloid, dan larutan sejati.

3. Tiga macam campuran dapat dibedakan ukuran partikelnya. Suspensi, diameter partikelnya lebih besar dari 10–5 cm. Koloid, diameter partikel terdispersinya 10–7 cm–10–5 cm. Larutan, diameter zat terlarutnya lebih kecil dari 10–7 cm.

4. Berdasarkan tingkat wujud dari fase terdispersi maupun medium pen-dispersinya diperoleh 8 macam jenis koloid. Misalnya aerosol, emulsi, sol, busa, busa padat, aerosol padat, sol padat, dan emulsi padat.

5. Sistem koloid banyak diproduksi oleh industri bahan makanan, obat-obatan, untuk bahan bangunan, dan kosmetika.

6. Sistem koloid mempunyai sifat-sifat yang khas antara lain efek Tyndall, gerak Brown dari partikel koloid yang dapat diamati dengan mikroskop ultra. 7. Partikel-partikel koloid bermuatan listrik, karena dipengaruhi oleh medan

listrik dalam percobaan elektroforesis.

8. Partikel-partikel koloid dapat mengalami koagulasi bila diberikan zat elektrolit yang berlebihan.

9. Penjernihan air yang keruh dari air sungai dan air sumur, berdasarkan sifat koagulasi dan adsorpsi koloid. Contoh zat penjernih air adalah tawas yang terhidrolisis menjadi Al(OH)3.

10. Koloid dapat berbentuk koloid liofil dan koloid liofob. Bila medium pen-dispersinya air, maka akan terbentuk koloid hidrofil (suka air), contoh: agar-agar, sabun, detergen, dan kanji. Koloid hidrofob (tidak suka air) contohnya sol Fe(OH)3, As2S3.

11. Pembuatan koloid dapat dilakukan dengan cara kondensasi dan cara dispersi. Cara kondensasi yaitu menggabungkan molekul atau atom-atom menjadi partikel yang lebih besar sesuai dengan ukuran partikel koloid. Cara dispersi yaitu dengan menghaluskan partikel-partikel makroskopis (kasar) menjadi partikel-partikel yang berukuran mikroskopis (halus) sesuai dengan ukuran partikel koloid.

Dokumen terkait