• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

4.2 Kondisi Demografis Desa

4.2.1 Penduduk menurut jenis kelamin

Di Desa Madula tidak ada perbedaan yang terlalu jauh antara jumlah penduduk laki – laki dan perempuan. Dicatat bahwa 48,73 % Desa Madula dihuni oleh penduduk berjenis kelamin laki – laki dan 51,27 % berjenis kelamin perempuan.

Tabel 4.1

Distribusi seluruh penduduk Desa Madula menurut jenis kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Persen ( % )

1 2 Laki – laki Perempuan 653 687 48,73 51,27 Jumlah 1340 100

Sumber : Data Kantor Kepala Desa Madula, 2015

Perbedaan jumlah 34 jiwa antara jumlah penduduk berjenis kelamin laki –

laki dan perempuan tidak terlalu berpengaruh di desa ini, terutama dalam penerimaan anggota keluarga dengan status jenis kelamin tersebut di masing –

masing keluarga. Ada kesetaraan perlakuan dan tanggungjawab terhadap laki –

laki dan perempuan kecuali dalam status adat. Hal tersebut tidak dapat digangggu-gugat, seperti yang diungkapkan key personFotuho Harefa :

“ Dalam keluarga kami, tidak kami bedakan anak perempuan atau laki – laki, apa yang dikasih Tuhan itu yang kami terima, tapi lebih baik juga kalau ada setidaknya ada satu anak laki – laki dalam satu

keluarga, karena kalau secara adat anak laki – laki itu yang akan

meneruskan marga kami “

4.2.2 Penduduk menurut usia

Komposisi masyarakat dalam suatu wilayah sangat menetukan dinamika kehidupan dalam wilayah tersebut terutama dalam segala kegiatan yang terjadi di dalam wilayah tersebut. Semakin banyak usia produktif semakin banyak angkatan kerja. Wilayah yang didominasi dengan penduduk berusia produktif yang lebih membuat dinamika kehidupan dalam wilayah tersebut lebih baik. Dalam kaitan usia produktif dengan tenaga kerja, menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Melalui tabel berikut dipaparkan pembagian penduduk menurut usia di Desa Madula.

Tabel 4.2

Distribusi penduduk menurut usia di Desa Madula

No Usia Frekuensi Persentase

1 2 3 4 0-14 tahun 15-40 tahun 41-64 tahun Diatas 65 tahun 273 315 596 156 20,37 23,51 44,48 11,64 Jumlah 1340 100

Data tersebut menunjukkan bahwa di Desa Madula di dominasi penduduk dengan usia produktif yakni dengan rentang usia 15-40 tahun dan usia produktif 41-64 tahun dengan total 67, 99 % dari jumlah seluruh penduduk Desa Madula.

4.2.3 Pendidikan Kepala Keluarga Desa Madula

Kepala Keluarga atau pemimpin dalam keluarga baik itu orangtua laki – laki maupun orangtua perempuan ataupun keduanya merupakan tombak utama dalam kemajuan keluarganya. Dalam bidang pendidikan contohnya. Banyak orangtua yang berpesan kepada anak - anaknya apabila dia ( orang tua ) hanya seorang dengan tamatan SMP maka anaknya harus jauh lebih baik dari itu, atau minimal menamatkan pendididkan SMA. Jika dia hanya seorang dengan tamatan SMA maka anaknya harus jauh lebih baik dari itu, atau minimal menamatkan pendididkan di Perguruan Tinggi.

Demikian halnya dengan para kepala keluarga di Desa Madula. Dengan kepala keluarga yang mayoritas dalam kategoritamat SMA. Mereka mengharapkan penerus mereka kelak akan lebih bak dari mereka. Seperti ungkapan key personFotuho Harefa dalam bahasa Nias :

“ Hadia guna mohalöwö zatua ero maökhö ba danö na tena fe bönökhi boli zoguna ba fe sekola kö ndraono, mea baga lala wa

auri ra föna “

( Itulah fungsinya kami orangtua bekerja, bertani / berladang setiap hari untuk memenuhi kebutuhan kehidupan sehari – hari dan untuk menyekolahkan anak – anak kami, supaya kelak masa depan mereka lebih baik )

Berikut akan di paparkan distribusi jenjang pendidikan terakhir ke 324 kepala keluarga di Desa Madula :

Tabel 4.3

Distribusi Pendididkan Terakhir Kepala Keluarga di Desa Madula

No Pendidikan Frekuensi Persentase

1. 2. 3. 4. 5. Tidak Tamat SD Tamat SD SMP SMA

Akademi / Perguruan Tinggi

34 61 87 98 44 10,50 18,83 26,85 30,24 13,58 Jumlah 324 100

Sumber : Data Kantor Kepala Desa Madula, 2015

Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa kepala keluarga di Desa Madula mayoritas tamat SMA hal ini disebabkan oleh keterbatasan kesadaran akan pentingnya pendidikan, peluang waktu, melainkan lebih memilih menyadap karet atau menggarap ladang dan menghasilkan uang.

4.2.4 Mata Pencaharian Kepala Keluarga di Desa Madula

Mata pencaharian merupakan aktivtas manusia untuk memperoleh taraf hidup yang layak. Berbeda antara daerah yang satu dengan daerah lainnya sesuai dengan taraf kemampuan penduduk dan keadaan demografi lokasi setempat dengan mengeksploitasi dan memanfaatkan sumber-sumber daya yang ada seperti pada lingkungan fisik, sosial dan budaya sehingga kegiatan tersebut berwujud produksi, distribusi dan konsumsi.

Di Desa Madula, mata pencaharian penduduknya saat ini sudah beragam, berbeda jika ditilik kurang lebih sepuluh tahun sebelumnya yang mata pencahariannya hanya bertani atau berladang, menggarap lahan – lahan kosong desa yang masih sangat luas.

Melalui tabel berikut dipaparkan jenis mata pencaharian para kepala keluarga di Desa Madula :

Tabel 4.4

Distribusi Mata Pencaharian utama Kepala keluarga di Desa Madula NO Jenis Mata Pencaharian Frekuensi Persentase 1

2

3

PNS

Bertani / berladang

Dan lain – lain

57 183 84 17,59 56,49 25,92 Jumlah 324 100

Data tersebut diatas menunjukkan bertani / berladang masih menjadi pekerjaan utama yang mayoritas di Desa Madula. Penggarapan sawah dan lahan karet menjadi dominan pekerjaan di tersebut. Tidak heran jika Desa Madula terkenal dengan salah satu desa penghasil karet terbanyak dan terbaik dari Gunungsitoli. Meskipun begitu seperti yang penulis ungkapkan sebelumnya bahwa ragam pekerjaan di Desa Madula sekarang tidak hanya bertani/ berladang, ada juga yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil dan lain sebagainya.

Di Desa Madula tidak ada masyarakat yang mata pencahariannya berternak meskipun masyarakat Nias secara umum terkenal dengan gemar memelihara binatang ternakan seperti babi, ayam, ikan dan lain - lain. Hal ini disebabkan berternak secara umum dalam konsep masyarakat Desa Madula misalnya berternak babi bukan menjadi pekerjaan utama / mata pencaharian utama, tetapi hanya sebagai persediaan untuk kepentingan kebutuhan adat apabila suatu saat ada acara adat yang dilakukan dalam keluarga itu, misalnya apabila ada salah seorang anggota keluarga yang hendak melangsungkan pernikahan, dan dalam hal tersebut dibutuhkan babi dengan bobot sesuai kesepakatan untuk memenuhi persyaratan adat istiadat. Selain itu juga untuk mengisi waktu luang sekaligus seperti seolah berinvestasi, dengan memelihara sejak dari masih anak babi hingga besar dan dirasa sudah memiliki nilai jual yang cukup baik, ataupun dibesarkan sebagai induk ternakan.

Tabel 4.3 juga menunjukkan ada sebanyak 84 atau 25,92 % kepala keluarga dalam golongan pekerjaan / mata pencaharian lain – lain, hal ini dimaksudkan bahwa pekerjaan lain – lain tersebut seperti menjadi pekerja bangunan, tukang,

pembantu rumah tangga, pelayan salon, pelayan swalayan, pelayan apotik, jasa pijat, pengurus gereja, dan jasa ojek.

4.2.5 Penduduk menurut agama yang dianut setiap keluarga di Desa Madula

Di Desa Madula setiap keluarga memiliki satu saja agama yang dipeluk dan cenderung turun temurun. Jika ada anggota keluarga yang membentuk keluarga baru dan memilih untuk memeluk agama lain, tindakan terhadap anggota keluarga tersebut berbeda – beda setiap keluarga. Ada yang menyetujui dan berkompromi dengan hal tersebut dan ada juga yang tidak. Hampir semua warga di desa Madula penduduk nya adalah beragama Kristen Protestan, dan selebih nya beragama Kristen Katolik tetapi bukan berarti mereka fanatik dan mereka pun menerima secara terbuka jika ada tamu-tamu yang beragama selain Kristen Protestan dan Kristen Katolik.

Dokumen terkait