• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. KONDISI UMUM WILAYAH 4.1 Kondisi Geografis dan Administratif

4.2 Kondisi Demografis

Diketahui berdasarkan data base statistik terakhir Natuna Dalam Angka Tahun 2012 bahwa jumlah penduduk Kabupaten Natuna adalah sebesar 72.950 jiwa. Dari jumlah penduduk tersebut dilihat menurut jenis kelaminnya terbagi menjadi 37.158 jiwa penduduk laki-laki dan 35.792 jiwa penduduk perempuan.

Dilihat dari segi penyebaran penduduknya dapat dikatakan belum merata, Kecamatan Bunguran Timur memiliki jumlah penduduk yang tertinggi di Kabupaten Natuna yaitu sebesar 24.381 jiwa atau 33,42% dan yang terendah di Kecamatan Pulau Laut sebesar 2.262 atau 3,10%. Jumlah penduduk dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Natuna No. Nama Kecamatan Luas

(km2) Penduduk Laki-laki (jiwa) Penduduk Perempuan (Jiwa) Jumlah Penduduk (jiwa) % 1 Midai 26,10 2.689 2.621 5.310 7.28 2 Bunguran Barat 448,46 5.856 5.700 11.556 15.84 3 Bunguran Utara 404,71 2.011 1.973 3.984 5.46 4 Pulau Laut 37,69 1.178 1.084 2.262 3.10 5 Pulau Tiga 67,87 2.634 2.398 5.032 6.90 6 Bunguran Timur 146,83 12.423 11.958 24.381 33.42 7 Bunguran Timur Laut 235,01 2.277 2.217 4.494 6.16

8 Bunguran Tengah 172,71 1.515 1.442 2.957 4.05 9 Bunguran Selatan 233,99 1.336 1.311 2.647 3.63 10 Serasan 43,65 2.422 2.366 4.788 6.56 11 Subi 160,93 1.373 1.317 2.690 3.69 12 Serasan Timur 23,35 1.444 1.405 2.849 3.91 Jumlah 2001,30 37.158 44,158 72.950 100

Sumber: Natuna Dalam Angka Tahun 2012

Secara keseluruhan kepadatan penduduk Kabupaten Natuna tahun 2012 sebesar 36 jiwa per km2. Ini artinya dalam wilayah seluas 1 km2 terdapat penduduk sekitar 36 jiwa.

Menurut struktur mata pencaharian diketahui penduduk Kabupaten Natuna umumnya bekerja dalam bidang pertanian (pertanian tanaman pangan, peternakan, kehutanan dan perikanan) keadaan ini sesuai dengan karakteristik daerahnya yang merupakan daerah kepulauan dan pertanian. Selain bidang usaha pertanian, mata pencaharian yang banyak dilakukan oleh penduduk Kabupaten Natuna adalah dibidang jasa dan perdagangan. Secara rinci jumlah penduduk menurut struktur mata pencaharian dapat dilihat pada Table 4.2.

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Menurut Struktur Mata Pencaharian Kabupaten Natuna

No. Jenis Mata Pencaharian Penduduk

(Jiwa) % 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan

Perikanan 13.972 31,09

2 Pertambangan dan Penggalian 751 1,67

3 Industri Pengolahan 2.794 6,22

4 Listrik, Gas dan Air Bersih 115 0,26

5 Bangunan/Konstruksi 5.651 12,57

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 6.050 13,46

7 Pengangkutan dan Komunikasi 1.456 3,24

8 Keuangan, Persewaan, Jasa Perusahaan 54 0,12

9 Jasa-jasa 13.354 29,72

10 Lainnya 743 1,65

Kabupaten Natuna 44.940 100,00

Sumber : Natuna Dalam Angka Tahun 2012

Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan yang ditamatkan di Kabupaten Natuna adalah sebesar 56.308 jiwa, dengan jumlah yang terbesar adalah Tamat Sekolah Dasar (SD) sebesar 18.359 jiwa atau 35,59%. Uraian mengenai struktur pendidikan penduduk dapat di lihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

No. Pendidikan Yang Ditamatkan Penduduk (Jiwa) %

1 Tidak/Belum Tamat SD 12.626 22,42

2 Tamat Sekolah Dasar (SD) 18.359 32,60

3 SMTP (Umum) 10.137 18,00

4 SMTA (Umum dan Kejuruan) 10.943 19,43

5 Diploma I/II 1.322 2,35

6 Akademi/Diploma III 1.057 1,88

7 Diploma IV/S1/S2/S3 1.864 3,31

Jumlah 56.308 100,00

Sumber : Natuna Dalam Angka Tahun 2012 4.3 Kondisi Ekonomi

Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kemajuan perekonomian daerah. Tinggi rendahnya nilai PDRB yang dihasilkan suatu daerah menggambarkan tinggi rendahnya tingkat perekonomian daerah tersebut.

Kinerja ekonomi Kabupaten Natuna sepanjang tahun 2011 menunjukkan hasil yang cukup baik yaitu sebesar 6,41%. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 0,16%. Pertumbuhan ekonomi tertinggi selama tahun 2011 terjadi di sektor konstruksi/bangunan yaitu sebesar 19,01%, hal tersebut disebabkan oleh pesatnya pembangunan sarana dan prasarana jalan dan jembatan serta banyaknya permintaan bangunan bangunan tempat tinggal oleh masyarakat. Sedangkan pertumbuhan terendah disektor listrik,

gas dan air bersih yaitu sebesar 3,27%. Laju pertumbuhan ekonomi dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Pertumbuhan Ekonomi Menurut Lapangan Usaha Tahun 2007 – 2011 (persen)

No Lapangan Usaha Tahun

2007 2008 2009 2010 2011 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan

Perikanan

5,11 5,12 4,90 4,70 4,71 2 Pertambangan dan Penggalian 12,05 9,72 9,79 9,23 9,28 3 Industri Pengolahan 4,98 5,25 4,50 5,39 5,52 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 3,52 3,68 3,55 3,53 3,27

5 Bangunan 16,69 20,79 22,02 18,14 19,01

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 7,18 7,4 9,11 9,40 9,45 7 Pengangkutan dan Komunikasi 9,08 9,19 9,77 9,74 9,80 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa

Perusahaan

4,95 4,99 5,19 5,63 5,75

9 Jasa-jasa 8,54 5,23 5,43 5,47 5,49

Jumlah 6,04 6,05 6,38 6,25 6,41

Sumber : Natuna Dalam Angka Tahun 2012

Angka PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011 yaitu sebesar 1.191,14 juta rupiah, mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu tahun 2010 sebesar 1.076,95 juta rupiah. Keadaan ini disebabkan oleh kenaikan laju pertumbuhan dari semua sektor ekonomi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari Tabel 4.5.

Tabel 4.5 PDRB Kabupaten Natuna Atas Dasar Harga Berlaku (Juta Rupiah)

No Lapangan Usaha Tahun

2007 2008 2009 2010 2011 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan, Perikanan 986,25 569,20 606,59 653,76 707,63 2 Pertambangan 5,26 3,78 4,22 4,74 5,35 3 Industri Pengolahan 25,91 20,29 21,41 23,33 25,69 4 Listrik dan Air Minum 1,19 857,00 942,00 1,04 1,12

5 Bangunan 46,05 39,72 50,46 62,03 75,87

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran

227,21 135,99 157,75 182,11 209,77 7

Angkutan dan Komunikasi 58,92 36,67 41,198 46,21 52,42 8 Keuangan, Persewaan dan

Jasa

45,54 25,76 28,21 31,23 34,08

9 Jasa-jasa 97,27 62,46 66,96 72,49 79,20

Jumlah 1.493,61 894,73 977,74 1.076,95 1.191,14

Dilihat dari distribusi PDRB, kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Natuna masih dominan. Kontribusi sektor ini tahun 2011 sebesar 59,41%, padahal di tahun 2010 sebesar 60,70%. Sektor perdagangan, hotel dan restoran selama tahun 2011 juga mampu memberi kontribusi sebesar 17,61% meningkat dari tahun sebelumnya. Untuk kontribusi sektor-sektor ekonomi lainnya selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6 Distribusi PDRB Kabupaten Natuna Atas Dasar Harga Berlaku (persen)

No Lapangan Usaha Tahun

2007 2008 2009 2010 2011 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan

Perikanan 66,03 63,62 62,04 60,70 59,41

2 Pertambangan dan Penggalian 0,39 0,42 0,43 0,44 0,45 3 Industri Pengolahan 1,73 2,27 2,19 2,17 2,16 4 Listrik dan Air Minum 0,08 0,10 0,10 0,10 0,09

5 Bangunan 3,08 4,44 5,16 5,76 6,37

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 15,21 15,20 16,13 16,91 17,61 7 Angkutan dan Komunikasi 3,95 4,10 4,21 4,29 4,40 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa 3,05 2,88 2,89 2,90 2,86

9 Jasa-jasa 6,51 6,98 6,85 6,73 6,65

Jumlah 100 100 100 100 100

Sumber : Natuna Dalam Angka Tahun 2012

Untuk pertumbuhan ekonomi regional sepanjang tahun 2009-2011, Kabupaten Natuna memiliki pertumbuhan ekonomi masih dibawah pertumbuhan propinsi. Pada tahun 2009 pertumbuhan ekonomi sebesar 6,38, tahun 2010 mengalamai penurunan pertumbuhan ekonomi menjadi 6,25 dan tahun 2011 meningkat lagi menjadi 6,41. Laju pertumbuhan ekonomi Propinsi Kepulauan Riau menurut Kabupaten/Kota Tahun 2010-2011 dapat dilihat pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7 Pertumbuhan Ekonomi Propinsi Kepulauan Riau menurut Kabupaten/Kota Tahun 2009-2011

No Kabupaten/Kota Tahun 2009 2010 2011 1 Karimun 6,30 6,56 7,05 2 Bintan 5,11 6,56 6,18 3 Natuna 6,38 6,25 6,41 4 Lingga 6,93 6,60 6,64 5 Kepulauan Anambas 6,63 7,16 7,39 6 Batam 4,65 7,77 7,22 7 Tanjungpinang 6,97 7,08 7,06 Kepulauan Riau 6,65 7,51 6,94

Pendapatan regional perkapita memberikan gambaran mengenai pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk sebagai balas jasa keikutsertaannya dalam proses produksi. Nilai PDRB perkapita merupakan gambaran nilai tambah bruto yang diciptakan oleh setiap penduduk disuatu daerah sebagai akibat adanya proses produksi dalam rangkaian kegiatan ekonomi. Besaran ini diperoleh dengan cara membagi PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Indikator tersebut digunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran penduduk suatu daerah. Dengan melihat pertumbuhan ekonomi dan laju pertumbuhan penduduk dapat dilihat peningkatan dalam pendistribusian PDRB per kapita maupun pendapatan regional per kapita. Salah satu cara untuk meningkatkan kemakmuran dalam pencapaian pembangunan nasional dan regional adalah meningkatkan pendapatan masyarakat yang ditandai dengan melambatnya pertumbuhan penduduk dan meningkatnya daya beli masyarakat yang disertai dengan pengurangan tingkat pengangguran dan tingkat kemiskinan dengan cara meningkatkan mutu pendidikan dan juga perbaikan derajat kesehatan, sehingga dapat tercapai kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. PDRB dan pendapatan regional perkapita menjadi salah satu tolak ukur dalam pencapaian tingkat kemakmuran walau keadaan ini belum dapat digunakan langsung sebagai ukuran tingkat pemerataan pendapatan. DPRB perkapita kabupaten Natuna dapat dilihat pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8 PDRB Perkapita Kabupaten Natuna (Rupiah) Tahun PDRB Perkapita Atas dasar Harga Berlaku Atas dasar Harga Konstan 2007 14.738.591 6.440.335 2008 14.716.994 6.272.015 2009 15.775.684 6.545.017 2010 15.607.371 6.246.384 2011 16.424.783 6.324.520

Sumber : Natuna Dalam Angka Tahun 2012

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa PDRB perkapita atas dasar harga berlaku selama kurun waktu 2007–2011 secara agregat mengalami kenaikan. Pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 1,07 persen tetapi ditahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 5,24 persen atau dari Rp. 15.607.371 menjadi Rp. 16.424.783. Hal ini merupakan suatu peningkatan yang diciptakan oleh masing-masing penduduk akibat adanya aktivitas produksi. Bila ditinjau atas dasar harga konstan, PDRB per kapita tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 1,25 persen yaitu dari Rp. 6.246.384 tahun 2010 menjadi Rp. 6.324.520 tahun 2011.

Pendapatan regional perkapita penduduk Kabupaten Natuna atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan meningkat. Adapun jumlah penduduk pertengahan tahun 2011 adalah 72.521 jiwa, sehingga pendapatan perkapita atas dasar harga berlaku sebesar Rp. 14.715.521 tahun 2010 meningkat menjadi Rp. 15.486.224 tahun 2011, sedangkan atas dasar harga konstan tahun 2010 sebesar Rp. 5.889.448 meningkat menjadi Rp 5.963.119. Angka ini menggambarkan

besarnya pendapatan rata-rata penduduk di Kabupaten Natuna pertahunnya. PDRB Regional kabupaten Natuna dapat dilihat pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9 PDRB Regional Perkapita Kabupaten Natuna (Rupiah) Tahun PDRB Perkapita Atas dasar Harga Berlaku Atas dasar Harga Konstan 2007 13.903.180 6.075.284 2008 13.882.808 5.916.505 2009 14.874.216 6.171.016 2010 14.715.521 5.889.448 2011 15.486.224 5.963.119

Sumber : Natuna Dalam Angka Tahun 2012

Untuk pendapatan perkapita tanpa migas atas dasar harga berlaku kabupaten/kota di Propinsi Kepulauan Riau sepanjang tahun 2009-2011, Kabupaten Natuna memiliki pendapatan perkapita yang cukup rendah dibandingkan kabupaten/kota yang lain di wilayah Propinsi Kepulauan Riau. Tingkat kesejahteraan penduduk dapat ditunjukkan dari PDRB perkapita, meskipun angka ini tidak menjelaskan tingkat distribusi pendapatan penduduk. Perkembangan PDRB perkapita Kabupaten Natuna tahun 2009-2011 berfluktuasi dimana PDRB perkapita Kabupaten Natuna adalah sebesar 15,78 juta rupiah pada tahun 2009 menurun menjadi 15,52 juta rupiah pada tahun 2010 kemudian meningkat lagi menjadi 16,47 juta rupiah pada tahun 2011. PDRB perkapita kabupaten/kota di Propinsi Kepulauan Riau menunjukkan ada perbedaan tingkat kesejahteraan yang cukup besar antara kabupaten/kota yang ada di Propinsi Kepulauan Riau. PDRB perkapita tanpa migas atas dasar harga berlaku kabupaten/kota di Propinsi Kepulauan Riau tahun 2009-2011 dapat dilihat pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10 PDRB Perkapita Tanpa Migas Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten/Kota di Propinsi Kepulauan Riau 2009-2011 (Juta Rupiah) No Kabupaten/Kota Tahun 2009 2010 2011 1 Karimun 16,49 20,17 21,55 2 Bintan 31,79 31,10 32,59 3 Natuna 15,78 15,52 16,47 4 Lingga 10,10 11,85 12,53 5 Kepulauan Anambas 16,89 17,66 18,31 6 Batam 52,34 53,03 53,03 7 Tanjungpinang 24,32 27,63 29,25 Kepulauan Riau 36,75 39,60 42,50

Penerimaan keuangan Kabupaten Natuna tahun anggaran 2011 berjumlah 1,15 trilyun rupiah, sedangkan realisasi pengeluaran pada tahun anggaran 2011 berjumlah 1,31 trilyun rupiah yang terdiri dari pengeluaran belanja tidak langsung sebesar 719,43 milliar rupiah atau 55% dan pengeluaran belanja langsung sebesar 591,81 milliar rupiah atau 45%.

Peranan PAD terhadap pendapatan daerah baru mencapai 3,66 %. Penerimaan dari pajak daerah tahun 2011 berjumlah 1,47 milyar rupiah. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.11 dan Tabel 4.12.

Tabel 4.11 Realisasi Penerimaan Keuangan Kabupaten Natuna (Rupiah)

No. JENIS PENERIMAAN JUMLAH

I. PENDAPATAN ASLI DAERAH 42.186.498.863

1.1 Pajak Daerah 1.470.265.474

1.2 Retribusi Daerah 2.562.551.206

1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah 4.179.743.366 1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 33.973.938.816

II. DANA PERIMBANGAN 1.043.134.708.918

2.1 Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak 943.996.271

2.2 Dana Alokasi Umum 71.909.237.000

2.3 Dana Alokasi Khusus 27.229.200.000

III. PENERIMAAN LAINNYA YANG SAH 66.921.229.447

3.1 Hibah 0

3.2 Dana Darurat 0

3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi atau Pemda

Lainnya 23.508.736.848

3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 17.588.332.600 3.5 Bantuan Keuangan dari Propinsi atau Pemda

Lainnya 25.824.159.999

Jumlah 1.152.242.437.228

Sumber : Natuna Dalam Angka Tahun 2012

Tabel 4.12 Realisasi Pengeluaran APBD Kabupaten Natuna (Rupiah)

No. JENIS PENGELUARAN JUMLAH

I. BELANJA LANGSUNG 719.443.370.736

1.1 Belanja Pegawai 75.894.623.929

1.2 Belanja Barang dan Jasa 372.327.677.764

1.3 Belanja Modal 271.221.069.043

II. BELANJA TIDAK LANGSUNG 591.816.816.317

2.1 Belanja Pegawai 211.100.057.378

2.2 Belanja Subsidi 64.638.193.000

2.3 Belanja Hibah 226.163.421.395

2.4 Belanja Bantuan Sosial 62.660.610.344

2.6 Belanja Tidak Terduga 0

Jumlah 1.311.260.187.053

Sumber : Natuna Dalam Angka Tahun 2012

Dokumen terkait