• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi Eksisting Sistem Drainase Kelurahan Bangsri

Dalam dokumen Database Drainase Kec. Purwantoro (Halaman 34-41)

B. Saluran sekunder

IV.1.2. Kondisi Eksisting Sistem Drainase Kelurahan Bangsri

Kelurahan Bangsri merupaka desa yang berada di bagian timur wilayah perencanaan. Keadaan drainase di Kelurahan Wuryantoro sudah tergolong baik dengan sistem terpisah. Saluran drainase tertutup banyak ditemukan terutama pada daerah yang padat penduduk. Bentuk saluran yang lazim ditemukan di Kelurahan Bangsri adalah saluran berbentuk siku. Sistem drainase di Kelurahan Bangsri terdiri atas saluran primer dan saluran sekunder yang berada di ruas jalan kolektor dan ruas jalan lingkungan. Berdasarkan hasil survey lapangan didapatkan 10 titik saluran drainase.

Laporan Antara

29

Saluran primer berjumlah 2 titik saluran yang berada di ruas jalan kolektor dengan panjang saluran sampai 2.083 m dengan lebar sampai 0,5 m yang membentang dari Timur ke Barat dan untuk saluran drainase sekunder berjumlah 8 titik saluran berada di ruas jalan lingkungan yang letaknya menyebar dengan tinggi antara 0,2-1,2 m dan lebar saluran 0,3-0,4 m . Dibawah ini diuraikan hasil inventarisasi Saluran Drainase Kelurahan Bangsri.

A. Saluran Primer

Saluran drainase di Jalan Raya Purwantoro di dua ririk yaitu STO 0-96 m, STO 2.083 m berfungsi sebagai saluran primer yang menampung air buangan dari saluran drainase jalan dan permukiman penduduk. Saluran drainase yang ada merupakan salur buatan yang diperkeras dengan pasangan batu/beton dengan terletak dibawah permukaan tanah. Secara keseluruhan saluran drainase yang ada berada di daerah permukiman padat penduduk dan perkantoran. Saluran Drainase yang ada saat ini dalam kondisi baik dan telah memiliki fasilitas pendukung drainase seperti manhole.

Laporan Antara

30

Saluran pada awalnya dibuat tipe terbuka tetapi akibat dari beberapa kepentingan warga, seperti pembuatan taman, pelebaran jalan masuk kedalam rumah, maka permukaan saluran ditutup secara permanen. Sehingga pada waktu pembersihan sedimen bagian yang tertutup cenderung tidak dibersihkan. Berdasarkan data kondisi existing jaringan drainase menunjukkan bahwa, pada lokasi-lokasi yang tertutup sedimen dan sebagian besar gorong-gorong tidak dilengkapi bak kontrol. Hal ini berakibat mudah tersumbat sedimen.

B. Saluran sekunder

Saluran drainase skunder di Kelurahan Bangsri berfungsi sebagai drainase jalan dan permukiman yang tersebar di delapan titik saluran. Saluran drainase sekunder yang ada merupakan saluran buatan dan alami yang terletak dibawah permukaan tanah. Saluran diperkeras dengan pasangan batu/beton dengan Konstruksi saluran drainase yang ada adalah terbuka dengan Pola saluran siku. Kondisi drainase saat ini cenderung telah banyak mengalami perubahan terutama pada bagian dasar saluran yang tertutupi sedimen.

Laporan Antara

31 IV.1.3. Kondisi Eksisting Sistem Drainase Desa Biting

Desa Biting yang terletak di bagian Barat dari wilayah perencanaan memiliki saluran drainase baik primer maupun sekunder yang benyebar di 5 titik saluran. Saluran-saluran tersebut berada di ruas Jalan Purwantoro-Wonogiri, Jalan Lingkungan Desa Biting yang merupakan jalan kolektor dan jalan lingkungan. Kelima saluran yang ada didominasi oleh pola saluran siku dengan kondisi yang cukup baik. Saluran drainase terbuka banyak ditemukan terutama pada daerah yang padat penduduk.

Saluran primer berdasarkan hasil survey terbagi menjadi 3 titik saluran yang berada di ruas jalan lingkungan dan kolektor dengan tinggi saluran antar 0,4-0,8 m dengan lebar saluran antara 0,4-0,7 m yang membentang dari timur ke arah barat dan untuk saluran drainase sekunder berjumlah 2 titik saluran berada di ruas jalan lingkungan yang letaknya menyebar dengan panjang 0-329 m yang bembentang dari arah barat ke timur . Dibawah ini diuraikan hasil inventarisasi Saluran Drainase Desa Biting.

A. Saluran Primer

Saluran drainase primer di Desa Biting tersebar di Jalan Kolektor purwantoro-Wonogiri, Jalan Lingkungan STO 0-230 yang menampung air buangan dari jalan dan permukiman penduduk. Saluran drainase yang ada merupakan salur buatan yang diperkeras dengan pasangan batu/beton dengan terletak dibawah permukaan tanah dan arah aliran drainase primer sebagian besar mengalir/bermuara menuju sungai-sungai kecil atau sungai musiman. Saluran Drainase yang ada saat telah mengalami penyempitan akibat tingginya sedimen dalam saluran seperti sampah plastik, daun-daun kering, tanah yang terbawa arus air pada saat hujan turun.

Laporan Antara

32

Gambar 6. Saluran Drainase Primer Di Desa Biting

B. Saluran sekunder

Saluran drainase skunder tersebar di jalan lingkungan Desa Biting STO 0-213 m, dan STO 0-329 m yang berfungsi sebagai saluran drainase yang mengalirkan air buangan dari jalan dan permukiman. Saluran drainase yang ada masih berupa saluran alami yang terletak dibawah permukaan tanah. saluran sekunder di Desa Biting disertai dengan gorong-gorong untuk membawa air dari sungai melewati jembatan/bawah jalan yang membawa air dari parit sisi jalan yang satu ke sisi jalan yang lain.

Laporan Antara

33 IV.1.4. Kondisi Eksisting Sistem Drainase Desa Wuryantoro

Desa Wuryantoro merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Wuryantoro dan terletak di bagian paling barat wilayah perencanaan yang berbatasan langsung dengan Desa Bangsri. Wilayah Desa Wuryantoro banyak dialiri oleh sungai-sungai kecil dan sungai musiman. Sistem drainase di Desa Wuryantoro terdiri atas saluran primer dan saluran sekunder yang tersebar di Jalan Purwantoro-Bulukerto, Jalan Purwantoro-Wonogiri, Jalan Lingkungan Desa Wuryantoro dan Jalan Raya Purwantoro. Saluran drainase perkotaaan di Desa Wuryantoro terdiri dari saluran primer yang berada di ruas Jalan kolektor sepanjang 2.945 m, lebar 0,5-0,8 dan untuk saluran drainase sekunder berada di ruas jalan lingkungan sepanjang 1.274 m, lebar antara 0,5-1,5 m. Saluran drainase melalui permukiman-permukiman padat penduduk diperkuat dengan pasangan batu kali dalam kondisi pasangan masih baik. Sistem drainase di Desa Wuryantoro menggunakan cara kerja gravitasi bumi, air mengalir dengan sendirinyadengan kemiringan yang memang sudah memadai. Untuk lebih jelasnya dibawah ini uraian hasil inventarisasi Saluran Drainase Desa Singoduan.

A. Saluran Primer

Deskripsi hasil survey langsung ke lapangan, saluran drainase primer Desa Wuryantoro sudah memiliki sistem drainase yang baik. Sistem drainase yang ada berfungsi untuk mengalirkan air hujan dan menampung air limbah dari jalan, permukiman ataupun kawasan perdagangan dan jasa. Tetapi saat ini saluran yang ada kurang berfungsi sebagaimana mestinya yang disebabkan oleh daya tampung saluran, kemiringan dasar saluran, penyempitan saluran yaitu saluran dibuat tertutup dengan penumpukan sampah dalam saluran, juga bangunan penunjang drainase yang ada seperti gorong-gorong tersumbat sehingga jalan masuk air dari jalan ke drainase tidak lancer.

Saluran drainase yang ada merupakan salur buatan yang diperkeras dengan pasangan batu/beton dengan terletak dibawah permukaan tanah dan arah aliran drainase primer sebagian besar mengalir/bermuara menuju sungai-sungai kecil/sungai-sungai musiman. Sebaran saluran drainase primer di Desa

Laporan Antara

34

Wuryantoro berjumlah 3 titik yang berada di Jalan Purwantoro-Wonogiri dan Jalan Raya Purwantoro.

Gambar 8. Saluran Drainase Primer Di Desa Wuryantoro

B. Saluran sekunder

Saluran drainase skunder di jalan lingkungan Desa Purwantoro dan Jalan Purwantoro-Bulukerto berfungsi sebagai saluran drainase yang mengalirkan air buangan dari jalan dan permukiman. Saluran drainase yang ada merupakan saluran buatan dan saluran alami terletak dibawah permukaan tanah. Saluran buatan diperkeras dengan pasangan batu/beton dengan Konstruksi saluran drainase yang ada adalah terbuka dengan Pola saluran siku. Kondisi drainase saat ini cenderung telah banyak mengalami kerusakan pada dinding basah saluran seperti retak dan dibeberapa titik saluran mengalami pendangkalan akibat menumpuknya sampah di dalam saluran drainase.

Laporan Antara

35

Gambar 9. Saluran Drainase Sekunder Di Desa Wuryantoro

Dalam dokumen Database Drainase Kec. Purwantoro (Halaman 34-41)

Dokumen terkait