• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV KONDISI GEOGRAFIS DAN POTENSI KEANEKARAGAMAN

B. Kondisi Geografis Desa Petung

79

B. Kondisi Geografis Desa Petung

Berdasarkan buku RPJMDes (Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Desa) Desa Petung Kecamatan Dongko adalah salah satu dari 152 desa yang berada di Wilayah Trenggalek. Desa ini terdiri dari dua dusun yaitu Krajan dan Banar, serta memiliki 30 RT. Untuk Dusun Krajan merupakan RW 1-3 yang terdiri dari RT 1 sampai 15 terletak disebelah Barat. Dusun Banar melingkupi RW 4-6, terdiri dari RT 16-30 berada disebelah Tmur. Batas wilayah Desa Petung sebelah Utara Desa Dongko. Sebelah Barat Desa Cakul/Desa Siki. Sebelah Selatan Desa Salamwates/Desa Pandean. Sebelah Timur Desa Ngerdani.

Gambar 4.1 Peta Desa Petung

Sumber: Profil Desa Petung 2016

Luas wilayah Desa Petung Kecamatan Dongko Kabupaten Trenggalek 1.265,7 ha. Pembagian tata guna lahan terdiri dari pertanian yang terdiri dari

80

478,100 ha. Permukiman/pekarangan warga memilik total luas 144,470 ha. Hutan negara Desa Petung dengan luas mencapai 477,465 ha. Hutan produksi seluas 480, 250 ha, namun hanya seluas 275 yang masih memiliki kondisi baik, sedangkan 205,250 ha kondisinya kurang baik. Selain hutan produksi, Desa Petung juga memiliki hutan lindung seluas 81 ha.

1. Bentuk Kontur Desa Petung

Kontur adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik yang

mempunyai ketinggian yang sama. Kontur ini dapat memberikan informasi relief, baik secara relatif maupun secara absolut. Informasi relief secara relatif ini, diperlihatkan dengan menggambarkan garis-garis kontur secara rapat untuk daerah terjal, sedangkan untuk daerah landai dapat diperlihatkan dengan menggambarkan garis-garis tersebut secara renggang. Informasi relief secara absolute, diperlihatkan dengan cara menuliakan nilai kontur yang merupakan ketinggian garis tersebut di atas suatu bidang acuan tersebut. Bidang acuan yang umum digunakan adalah bidang permukaan laut rata-rata. Interval kontur ini sama dengan beda tnggi antar kedua kontur. Interval sangat bergantung

kepada skala peta, juga pada relief permukaan.101 Peta kontur Desa Petung

dapat memperlihatkan seberapa besar ketinggian Desa Petung melalui garis-garis yang terhubung di dalam peta. Di bawah ini merupakan bentuk kontur Desa Petung.

101 Kasmtyusufgeo10.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-kontur-dan-kemiringan-lereng.html?m=1 , diakses pada Hari Sabtu, 5 Mei 2018, pukul 08:15 WIB.

81

Gambar 4.2 Peta Kontur Desa Petung

Sumber : Diolah dari hasil pemetaan GIS dari aplikasi QGIS 2.01 Dufour

Gambar peta kontur di atas menunjukkan kerapatan, kelonggaran dan kemiringan lempeng tanah yang berada di Desa Petung. Garis bewarna biru pada peta merupakan keterangan garis kontur Desa Petung. Garis kontur tersebut menunjukkan kondisi lekukan yang berada di wilayah Desa Petung. semakin rapat garis kontur munjukkan tingkat kemiringan tanah semakin curam, sedangkan semakin longgar garis kontur maka kemiringan tanah semakin longgar atau tidak terlalu curam.

Peta kontur di atas juga menunjukkan tingkat ketinggian kontur yang berada di wilayah Desa Petung. Karena setiap garis kontur juga menunjukkan angka dalam ketinggian garis kontur tersebut. Peta kontur Desa Petung tertera angka pada setiap lekukan garis kontur mulai dari 390 – 780, hal tersebut

82

memperlihatkan keberadaan kontur Desa Petung memilii ketinggian 390-780 meter di atas permukaan laut. Gambar peta di atas juga menunjukkan perubahan garis kontur pada jarak 5 meter.

Peta kontur di atas dapat dijadikan alat analisa tingkat kemiringan tanah yang ditentukan oleh tingkat kerapatan kontur. Garis-garis kontur menunjukkan daerah tersebut curam, sedangkan garis kontur longgar menunjukkan kondisi daerah tersebut landai. Dalam analisa tingkat kerapatan kontur mempengaruhi kemiringan tanah, semakin tinggi kemiringan tanah, maka semakin tinggi pula potensi erosi. Artinya daerah yang memiliki kontur rapat maka tingkat potensi tanah gerak atau erosi cenderung lebih tinggi. Wilayah Desa Petung yang memiliki kerapatan kontur adalah pada pada Dusun Banar, untuk dusun Krajan hanya sedikit saja.

2. Topografi Desa Petung

Topografi adalah perbedaan tinggi atau bentuk wilayah suatu daerah,

termasuk perbedaan kecuraman dan bentuk lereng.102 Topografi merupakan

faktor penting yang memengaruhi aliran permukaan dan erosi. Faktor topografi meliputi kemiringan lereng, panjang lereng dan bentuk lereng. Faktor topografi yang mempunyai pengaruh dominan terhadap erosi adalah

kemiringan lereng.103

Peta topografi adalah jenis peta yang ditandai dengan skala besar dan detail, biasanya menggunakan garis kontur dalam pemetaan modern. Sebuah peta topografi biasanya terdiri dari dua atau lebih peta yang tergabung untuk

102 Kemas Ali Hanafiah, Dasar-dasar Ilmu Tanah (Jakarta: Rajawali Press, 2014), hlm 51.

83

membentuk keseluruhan peta. Peta topografi merupakan representasi garis dari bagian permukaan bumi yang ditarik keskala. Menggunakan warna, simbol, dan lebel untuk mewakili fitur yang ditentukam pada permukaan bumi. Representasi yang ideal akan terwujud jika setiap fitur daerah dipetakan apat

ditunjukkan dalam bentuk yang benar.104 Peta topografi Desa Petung dapat

dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.3

Peta Topografi Desa Petung

Sumber : Diolah dari aplikasi globalmapper

Peta topografi di atas memperlihatkan bentuk lengkungan wilayah Desa Petung. Peta tersebut menjelaskan tinggi rendahnya permukaan Desa Petung. Dari gambar peta topografi dapat dilihat ketinggian di bawah 600 mdpl adalah landai. Dari gambar di atas dapat dilihat mulai dari ketinggian 600 mdpl sampai 700 mdpl adalah curam. Bentuk topografi Desa Petung ini mempengaruhi tingkat kerawanan erosi berada di wilayah dengan ketinggian 600 mdpl sampai 700 mdpl. Dikarenakan tingkat kemiringannya lebih curam,

104 http://id.wikipedia.org/wiki/Petatopografi , diakses pada Hari Sabtu, 5 Mei 2018 pukul 09:02 WIB.

84

selama ini air di atas juga berpotensi menggerus air di wilayah bawah, sehingga tingkat kerawanan erosi pada daerah bawah lebih tinggi.

3. Morfologi Desa Petung

Peta morfologi Desa Petung merupakan bentuk irisan bumi di wilayah dalam desa. Bentuk morfologi Desa Petung berbentuk 3D yaitu bentuk desa yang sesuai dengan keadaan tinggi dan rendahnya desa yang berbentuk secara nyata. Bentuk lekukan Desa Petung bisa dilihat melalui bentuk gambaran di atas. Di dalam gambar morfologi desa terbentuk dari kontur desa yang dibuat secara 3D.

Gambar 4.4

Peta Morfologi Desa Petung

Sumber : Diolah dari aplikasi globalmapper

Analisa dari peta morfologi di atas adalah bentuk lereng dan cekungan-cekungan lereng yang berada di Desa Petung. Analisa dari segi lingkungan lereng pada daerah barat dan utara tingkat kemiringannya lebih curam, sedangkan dari daerah timur dan selatan tingkat kemiringan cenderung landai.

85

4. Kondisi tanah

Fungsi pertama tanah sebagai media tumbuh adalah sebagai tempat akar mencari ruang untuk berpenetrasi (menelusup), baik secara horizontal

maupun vertikal.105 Tekstur tanah menunjukkan komposisi partikel penyusun

tanah yang dinyatakan sebagai perbandingan proporsi relaif antara fraksi pasir

(sand), debu (silt) dan liat (clay).106 Tekstur tanah yang ada Desa Petung

rata-rata yaitu, tanah yang bertekstur debu yang mempunyai partikel-partikel yang terasa agak halus dan licin tetapi tidak lengket, serta gulungan atau lempengan yang yang terbentuk rapuh atau mudah hancur.

Warna tanah merupakan salah satu fisik tanah yang lebih banyak digunakan untuk pendeskripsian karakter tanah, karena tidak mempunyai efek langsung terhadap tetanaman tetapi secara tidak langsung berpengaruh lewat dampaknya terhadap temperatur dan kelembapan tanah. Warna tanah

merupakan komposit (campuran) dari warna-warna komponen

penyusunnya.107 Fasilitator telah mengindikasi warna tanah Desa Petung jika

mengacu pada teori kriteria warna-warna tanah, warnanya adalah coklat-kekaratan.

Nilai pH tanah dapat digunakan sebagai indikator kesuburan kimiawi tanah, karena dapat mencerminkan ketersediaan hara dalam tanah tersebut.

Ketersediaan unsur-unsur hara dalam tanah pada reaksi asam dan basa.108

105 Kemas Ali Hanafiah, Dasar-dasar Ilmu Tanah (Jakarta: Rajawali Press, 2014), hlm 60.

106 Ibid., hlm 61.

107 Ibid., hlm 94.

86

Fasilitator mencoba mengetes kandungan pH tanah pada salah satu lahan yang ada di Desa Petung. Hasilnya kandungan pH pada tanah tersebut adalah 7. Artinya tanah tersebut termasuk kedalam pH optimum untuk ketersediaan unsur hara tanah, karena pada pH ini semua unsur makro tersedia secara maksimum sedangkan unsur hara mikro tidak maksimum. Kandungan pH tanah tersebut baik karena stabil.

5. Iklim dan Curah Hujan

Iklim merupakan rerata cuaca pada jangka panjang, minimal permusim

atau per periode atau per tahun.109 Iklim yang dimiliki Desa Petung adalah

tropis. Faktor iklim yang paling dominan dalam memengaruhi erosi adalah curah hujan. Sehubungan dengan intensitas curah hujan, Hudson, Lal, Kowal dan Kassam menyatakan bahwa kemampuan hujan di daerah tropis untuk menimbulkan erosi lebih besar daripada di daerah beriklim sedang. Karena curah hujan di daerah tropis umumnya mempunyai intensitas yang relatif lebih

tinggi daripada di daerah sedang.110

Menurut Wischmeier dan Smith, curah hujan memengaruhi erosi dengan dua cara. Pertama pukulan butir hujan terhadap tanah akan menghancurkan tanah menjadi butir-butir yang lepas. Kedua, jumlah dan lamanya hujan akan menimbulkan aliran permukaan yang merupakan agen pengangkut dalam proses erosi. Kemampuan hujan untuk menimbulkan atau

109 Ibid., hlm 40.

87

menyebakan erosi disebut daya erosi hujan atau erosivitas hujan.111 Curah

hujan di Desa Petung yaitu 1525 mm.112

Dokumen terkait