• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

4.1.4 Kondisi Infrastruktur

4.1.4.1 Ketersediaan Jaringan Jalan

Ketersediaan jalan baik di Kabupaten Jombang merupakan jalan dengan sistem primer yaitu jalan kolektor primer dan lokal primer. Kabupaten Jombang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang memiliki infrastruktur jalan yang memadai. Hal tersebut dikarenakan terus bertambahnya jalan beraspal dari tahun ketahun. Tahun terakhir yaitu 2015 tercatat bahwa panjang jalan di Kabupaten Jombang sebesar 785.561 km sudah menjadi jalan beraspal. Pada tahun 2014, jalan kabupaten telah mengalami penambahan sepanjang 220.459 km.

Tabel 4. 6 Panjang Jalan Menurut Kondisi Perkerasan Jalan Keadaan

Jalan

Jalan Negara Jalan Provinsi Jalan Kabupaten 2013 (Km) (Km) 2014 (Km) 2013 (Km) 2014 (Km) 2013 (Km) 2014 Jenis Permukaan Aspal 42.152 42.152 42.152 42.152 462.600 683.059 Krikil 0 0 0 0 0 0 Tanah 0 0 0 0 0 0 Jumlah 42.152 42.152 42.152 42.152 462.600 683.059 Kondisi Jalan Baik 40.352 18.520 52.854 35.227 207.975 425.427 Sedang 1.800 15.990 7.496 21.025 141.239 104.599 Rusak 0 4.690 0 4.098 82.705 41.920 Rusak Berat 0 2.952 0 0 30.681 111.113 Jumlah 42.152 42.152 42.152 42.152 462.600 683.059 Sumber: BPS Kabupaten Jombang, 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa ketersediaan jalan baik, karena 61% kondisi perkerasan jalan baik. Ketersediaan jalan di Kabupaten Jombang terus mengalami peningkatan, pada tahun 2013 terdapat 462.600 km jalan kabupaten dan pada tahun 2014 bertambah menjadi 683.059 km. Selain itu terdapat peningkatan perbaikan kondisi jalan pada tahun 2014 sepanjang 217.452 km. Namun pada beberapa jalan juga mengalami penurunan kondisi perkerasan khususnya di jalan negara dan jalan kabupaten sepanjang 83.384 km.

Gambar 4. 6 Peta Jaringan Jalan Eksisting

4.1.4.2 Ketersediaan Jaringan Listrik

Kebutuhan listrik di Kabupaten Jombang sebagian besar terpenuhi oleh PLN. Tercatat sebesar 849 ribu kwh listrik telah disalurkan oleh PLN ke seluruh wilayah Kabupaten Jombang. Produksi listrik berada pada UPPTR di Kecamatan Jombang, Kecamatan Ngoro, Kecamatan Ploso, dan Kecamatan Mojoagung. Jumlah ini telah mengalami penyusutan selama proses pendistribusian yaitu sebesar kurang lebih 8,69 persen.

Tabel 4. 7 Produksi Listrik Yang Dibangkitkan, Penggunaan Dan Susutan

Tahun Produksi listrik yang dibangkitkan (Kwh) didistribusikan Listrik yang (Kwh) Susut distribusi (Kwh) 2010 559.673.939 506.402.649 53.721.290 2011 635.308.687 580.619.717 54.688.970 2012 778.509.620 729.291.207 49.218.413 2013 857.901.499 788.629.608 69.271.891 2014 929.795.125 849.120.510 80.674.615 Sumber: BPS Kabupaten Jombang, 2015

Gambar 4. 7 Grafik Peningkatan Pelanggan PLN tahun 2010-2014

Sumber : BPS Kabupaten Jombang, 2015

99238 107465 117219 126796 134881 0 20000 40000 60000 80000 100000 120000 140000 160000 2010 2011 2012 2013 2014 Peningkatan Pelayanan PLN

Berdasarkan grafik di atas, jumlah listrik yang didistribusikan selalu meningkat setiap tahunnya, seiring dengan peningkatan jumlah pelanggan PLN dari tahun ke tahun. Pada tahun 2014, sebanyak 134.881 meteran telah terpasang di rumah-rumah penduduk Jombang. Jumlah pelanggan baru yang hampir dipastikan akan naik setiap tahunnya menuntut PLN sebagai satu-satunya penyedia listrik untuk terus meningkatkan pelayanannya. Salah satu terobosan PLN dalam rangka peningkatan pelayanan tersebut adalah adanya sistem listrik prabayar.

4.1.4.3 Ketersediaan Jaringan air

Ketersediaan air bersih di Kabupaten Jombang merupakan hal vital dalam pemenuhan kebutuhan air bersih bagi penduduknya. Pemenuhan kebutuhan air di Kabupaten Jombang dipenuhi oleh air sumur, PDAM serta air sungai. Sebesar 90% produksi air bersih PDAM dikonsumsi oleh rumah tangga.

Tabel 4. 8 Perkembangan Kinerja Produksi Air Bersih PDAM Tahun Produksi Air (m3) Air Disalurkan (m3)

2010 4.797.759 4.626.581

2011 4.862.276 4.711.609

2012 4.672.100 4.585.162

2013 4.489.375 4.460.291

Sumber: BPS Kabupaten Jombang, 2015

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa produksi air bersih di Kabupaten Jombang mengalami fluktuasi, hal ini disesuaikan dengan kebutuhan yang juga mengalami fluktuasi setiap tahun. Terlihat pada tahun 2010 kebutuhan air bersih 4.626.581 m3 dan produksi air 4.797.759 m3. Kebutuhan ini meningkat di tahun 2011 produksi sebanyak 4.862.276 m3 dengan penyaluran sebanyak 4.711.609 m3. Namun produksi air mengalami penurunan pada tahun 2012 dan 2013 sebesar 4.672.100 m3, dan

4.489.375 m3. Sehingga penyaluran air hanya sebanyak 4.585.162 m3 dan 4.460.291 m3.

Pemanfaatan air di Kabupaten Jombang selain menggunakan PDAM, juga menggunakan air sungai untuk aktivitas lain. Hampir seluruh wilayah Kabupaten Jombang termasuk dalam DAS Brantas (99,2%), dan hanya sebagian kecil saja yang masuk DAS Bengawan Solo (0,8%). Sungai-sungai utama yang melintasi wilayah Kabupaten Jombang antara lain, Sungai Brantas, Sungai Konto, Sungai Jarak, Sungai Pakel, dan Sungai Gunting. Luasan wilayah DAS dan Sub DAS di Kabupaten Jombang adalah berikut:

Tabel 4. 9 Luas DAS dan Sub DAS di Kabupaten Jombang

DAS Sub DAS Ha Luas %

Brantas Beng 7.923 6,8 Konto 14.402 12,4 Marmoyo 23.166 20,0 Ngotok-Ringkanal 43.352 37,4 Gunting 26.204 22,6 Bengawan

Solo Solo Hilir Lamongan 882 21 0,0 0,8

Jumlah 115.950 100,0

Sumber: BPDAS Brantas, 2013

Kabupaten Jombang memiliki potensi sumber daya air untuk keperluan irigasi, yaitu sungai sepanjang 394,30 Km, saluran induk sepanjang 62,90 Km, saluran sekunder sepanjang 434,44 Km, saluran suplesi sepanjang 4,33 Km, serta saluran pembuang sepanjang 187,08 Km. Di samping itu, untuk memenuhi ketersediaan air, terdapat 20 embung dan 84 bendung.

Gambar 4. 8 Peta Jaringan Sungai

4.1.4.4 Ketersediaan Pasar

Pasar merupakan sarana kegiatan untuk melancarkan kegiatan pemasaran. Keberadaa sarana ini sangat penting untuk mendistribusikan produk-produk baik dari dalam maupun dari luar Kabupaten Jombang. Adapun jumlah pasar dapat dilihat pada tabel :

Tabel 4. 10 Jumlah Pasar di Kabupaten Jombang

No Kecamatan Jumlah Pasar

1 Bandarkedungmulyo 1 2 Perak 1 3 Diwek 4 4 Gudo 2 5 Ngoro 1 6 Mojowarno 5 7 Bareng 2 8 Wonosalam 3 9 Mojoagung 1 10 Sumobito 2 11 Jogoroto 2 12 Peterongan 2 13 Jombang 3 14 Megaluh 1 15 Tembelang 2 16 Kesamben 0 17 Kudu 1 18 Ngusikan 2 19 Ploso 2 20 Kabuh 1 21 Plandaan 1 Jumlah 39

Sumber: BPS Kabupaten Jombang diolah, 2015

Berdasarkan data tersebut menunjukan bahwa pada setiap kecamatan terdapat pasar yang mampu melayani kebutuhan masyarakat dan juga menjadi salah satu lokasi pemasarah hasil produksi pertanian. Dari 39 pasar yang ada di Kabupaten Jombang terdapat 18 pasar besar yang dikelolah

oleh Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar Kabupaten Jombang serta menjadi pusat-pusat perdagangan. Pasar terluas di Kabupaten Jombang adalah Pasar Mojoagung dengan luas 71.670 m2. Adapun pasar tersebut adalah :

Tabel 4. 11 Pasar Besar di Kabupaten Jombang

No. Pasar Alamat Luas (m2)

1. Pasar Citra Niaga Jl. A Yani Jombang 22.725 2. Pasar Peterongan Jl. Raya Brawijaya

Peterongan 17.180 3. Pasar Mojoagung J. Raya Gambiran

Mojoagung 71.670

4. Pasar Ploso Jl. Raya Ploso

Babat 19.450

5. Pasar Legi Jl. Bhayangkara

Jombang 4.981

6. Pasar Pon Jl. Gatot Subroto

Jombang 4.511

7. Pasar Tunggorono Jl. Yos Sudarso

Jombang 8.625

8. Pasar Cukir Jl. Raya Cukir

Diwek 5.504

9. Pasar tembelang Jl. Raya Tembelang 8.870 10. Pasar Mojotrisno Jl. Raya

Mojoagung 5.596

11. Pasar Mojowarno Jl. Raya Merdeka

Mojowarno 6.820

12. Pasar Gudo Jl. Raya Gudo 5.234 13. Pasar Blimbing Jl. Raya Gudo 4.095 14. Pasar Bareng Jl. A Yani No. 65

Bareng 5.228

15. Pasar Perak Jl. Raya Perak 4.875 16. Pasar Sumobito Sumobito 5.000 17. Pasar Ngoro Jl. Supriadi Ngoro 4.920 18. Pasar Simpang 3 Jl. Gus Dur 5.647

4.1.5. Perekonomian Kabupaten Jombang

Dokumen terkait