• Tidak ada hasil yang ditemukan

27 BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

28 dari pengelola yang tidak terlaksana dengan baik, dan juga sikap kurang peduli penghuni rusuna dalam menjaga dan memelihara lingkungan rusunnya.

5.1.1. Rumah Susun Pulo Gebang

Rumah susun sederhana (rusuna) Pulo Gebang dibangun di atas lahan Hak Pengelolaan Perum Perumnas yang berlokasi di Jalan Raya Cakung Timur Kel. Pulo Gebang Kec. Cakung, Jakarta Timur. Status kepemilikan rumah susun ini adalah sewa (rusunawa). Bangunan rusunawa Pulo Gebang adalah tipe F.21 berlantai 5 sebanyak dua menara kembar (twin block) yang meliputi blok Seruni 1, Seruni 2, Seruni 3, Seruni 4 dengan kapasitas 240 unit terdiri dari 192 unit hunian dan 48 unit fasilitas umum/sosial/bisnis. Kapasitas penghuni/tingkat hunian baru mencapai ± 315 penghuni.

Gambar 7. Kondisi Lingkungan Rusuna Pulo Gebang

Rusunawa Pulo Gebang berdiri pada tahun 2000 dan baru dipasarkan tahun 2002. Pengelola rusuna ini adalah Kantor Regional Khusus Usaha Rumah Sewa Cabang Jakarta II yang merupakan bagian dari Perum Perumnas.

29 Pengelolaannya mencakup perbaikan kerusakan bangunan fisik rusunawa beserta fasilitas dan lingkungan (RTH/taman), pengalokasian dan seleksi penghuni rusunawa, serta pembuatan surat perjanjian sewa. Fasilitas yang ada meliputi area parkir, ruang terbuka dan RTH/taman, penerangan listrik dari PLN, sumber air berasal dari PDAM, dan gas untuk kompor PGN.

Sebelum dibangun menjadi rusuna, lahan ini dahulunya merupakan sawah. RTH yang terdapat di rusunawa Pulo Gebang antara lain taman depan kantor (Kantor Regional Khusus Usaha Rumah Sewa) yang berupa taman pasif (display garden), tanaman balkon (planter balkon), dan lahan hijau yang masih terbengkalai. Di sekitar rusuna Pulo Gebang terdapat RTH berupa lahan pertanian (sayuran) yang dikerjakan oleh petani. Namun pada tahun 2008, dilaksanakan proyek pembangunan rusun di lahan pertanian tersebut dengan berbagai fasilitas penunjang seperti masjid, taman bermain, sekolah, dan lapangan olahraga. Penghijauan di rusunawa Pulo Gebang merupakan hasil kerjasama dengan Dinas Pertanian.

Gambar 8. Kondisi RTH/Taman Rusuna Pulo Gebang

30 Pada taman pasif, penghuni rusuna hanya dapat menikmati secara visual RTH/taman tersebut. Hal ini disebabkan rumput pada taman kantor terdapat larangan untuk diinjak, sehingga membuat penghuni tidak dapat menggunakan dan memasuki area taman tersebut secara langsung. Sedangkan lahan pertanian (sayuran) yang terdapat di lingkungan rusuna ini dimanfaatkan penghuni rusunawa untuk membeli sayuran yang dipanen oleh petani, dan menikmati pemandangan ladang sayur yang hijau dari teras kamar/selasar rusuna. Penghuni memanfaatkan planter balkon yang ada untuk menanam tanaman yang disukai (hobi), serta memeliharanya. Penghuni lebih sering bersosialisasi di selasar/balkon dibandingkan di lingkungan/RTH/taman rusuna.

5.1.2. Rumah Susun Klender

Rumah susun sederhana (rusuna) Klender dibangun di atas lahan milik Perum Perumnas yang berlokasi di Jalan I Gusti Ngurah Rai Kel. Malaka Jaya dan Kel. Malaka Sari Kec. Klender, Jakarta Timur. Luas lahan rusuna Klender yaitu ± 7,9 Ha dengan perbandingan lahan terbangun 4,4 Ha dan lahan terbuka/RTH ± 3,5 Ha (hampir 0,5 dari luas keseluruhan).

Gambar 9. Kondisi Lingkungan Rusuna Klender

31 Rusuna Klender terdiri dari 78 blok dengan jumlah keseluruhan 1280 unit rumah (1 blok = 16 unit rumah, terdiri dari 4 lantai). Status kepemilikan rusun ini adalah milik (rusunami). Rusunami Klender dibangun oleh Perumnas, namun sekarang rumah susun ini diserahkan ke Dinas Perumahan (Pemda). Pengelola rusunami Klender adalah PPRS Klender (PPRSK). Pengelolaannya meliputi bagian administrasi (perpanjangan hak, penyediaan loket untuk pembayaran air dan gas), dari segi fisik antara lain mengelola keseluruhan fasilitas rusunami Klender (gedung serbaguna, lapangan sepak bola), termasuk kerusakan-kerusakan bangunan maupun fasilitas. Penghuni rumah susun dikenakan retribusi sebesar @ Rp. 5.000,- per bulan yang disebut Iuran Perbaikan dan Pengelolaan Lingkungan (IPPL).

Rusunami Klender dibangun tahun 1982-1983 dan baru dihuni tahun 1984-1985. Fasilitas yang ada di rusuna ini antara lain jalur hijau yang dikelola oleh Pemda, ruang terbuka/RTH, taman bermain, lapangan olahraga, gedung serbaguna, dan area parkir. Di rusuna ini terdapat RTH dalam bentuk taman serbaguna, jalur hijau, kebun koleksi pribadi penghuni, lapangan sepak bola, dan lahan terbengkalai (digunakan untuk tempat sampah atau membuka warung).

Gambar 10. Kondisi RTH/Taman Rusuna Klender

32 Taman serbaguna digunakan sebagai tempat bermain, tempat berkumpul/bersosialisasi penghuni, serta untuk acara-acara tertentu seperti perayaan 17 Agustus-an, bahkan ada juga yang menggunakannya untuk resepsi pernikahan. Taman koleksi penghuni yang ada di lingkungan rusuna ini terlihat menarik dan tertata rapi. Hal ini disebabkan kepedulian penghuni rusuna dalam menjaga lingkungan dan menciptakan lingkungan rusuna yang asri. Setiap penghuni rusuna dapat menikmati secara visual taman ini dan juga dapat ikut serta menjaga dan memelihara tanaman yang ada di dalamnya. Pada jalur hijau yang berbatasan langsung dengan lingkungan rusuna Klender dapat terlihat deretan pedagang yang menjual berbagai macam tanaman hias yang tertata dengan rapi dan menarik. Pada awalnya lahan rusuna ini merupakan tanah milik masyarakat dalam bentuk rawa dan empang, kemudian dibeli oleh Perumnas untuk dibangun rumah susun.

5.1.3. Rumah Susun Bandar Kemayoran

Rumah susun sederhana (rusuna) Bandar Kemayoran dibangun di lahan milik Perum Perumnas yang berlokasi di Kel. Kebon Kosong Kec. Kemayoran, Jakarta Pusat. Rusuna Kemayoran terdiri dari 4 kompleks rusuna dengan luas keseluruhan 75.760 m2,yaitu Dakota (15 blok, luas ± 24.215 m2, dibangun tahun 1992), Conver (6 blok, luas ± 13.670 m2, dibangun tahun 1995), Boeing (5 blok, luas ± 16.250 m2), Apron (8 blok, luas ± 21.625 m2, dibangun tahun 1991).

Status kepemilikan rusuna ini terdiri dari milik (rusunami) dan sewa (rusunawa). Rusuna Conver, Boeing, dan Apron seluruhnya merupakan rumah susun sederhana milik (rusunami), sedangkan Dakota terdiri dari rusunami (blok 1, 2, 5, 15) dan rusunawa. Keseluruhan rusuna Kemayoran (rusunami dan rusunawa) dikelola (hak pengelolaan lahan) oleh DP3KK (Direksi Pelaksanaan Pengendalian Pembangunan Kompleks Kemayoran) mencakup bangunan, ruang terbuka, dan RTH/taman. Pada setiap rusunami dibentuk PPRS (Perhimpunan Penghuni Rumah Susun) yang berfungsi mengelola rusuna, sedangkan rusunawa masih merupakan tanggung jawab Kantor Regional Khusus Rumah Sewa Perum Perumnas Cabang Jakarta I.

Alasan penghuni memilih tinggal di rusuna ini antara lain lokasi yang strategis dan harga rusuna terjangkau. Seperti yang terlihat di lapang bahwa di sekitar lingkungan rusuna terdapat apartemen mewah yang dapat menimbulkan kesenjangan sosial, namun pada kenyataannya tidak pernah terjadi konflik antar

33 penghuni. Penghuni rusuna ini dikenakan iuran/retribusi per bulan sebagai iuran keamanan, kebersihan, dan parkir kendaraan yang dikelola oleh RW. Kondisi bangunan fisik rusuna maupun fasilitas umum dan sosial serta utilitas yang ada dalam keadaan rusak, bocor dan perlu adanya perbaikan. Namun sudah lama sistem manajemen/pengelolaan tidak berjalan lancar dan perbaikan/renovasi rusuna tidak pernah dilakukan. Kondisi lingkungan rusuna terlihat kurang tertata dengan adanya K-5 di lingkungan luar maupun di dalam rusuna.

Gambar 11. Kondisi Lingkungan Rusuna Bandar Kemayoran

Fasilitas yang ada antara lain masjid Akbar Kemayoran, masjid/musholla, area parkir, saluran air dan gas, ruang terbuka, serta RTH/taman. Pada lingkungan rusuna ini terdapat ruang terbuka dan RTH/taman berupa taman serbaguna, taman bermain, kebun penghuni, jalur hijau, lahan terbengkalai, dan ruang terbuka/plaza. Kondisi sarana dan prasarana yang terdapat di taman ini terlihat kotor dan tidak terawat karena belum dilakukan renovasi/perbaikan.

Taman secara khusus hanya terdapat di rusuna Dakota dengan konsep awal taman serbaguna, sedangkan di kompleks rusuna lain (Apron, Boeing dan Conver) keberadaan taman secara khusus tidak ada, hanya berupa jalur hijau,

34 dan taman koleksi penghuni. Penggunaan taman ini untuk kepentingan umum, acara-acara tertentu yang bersifat ceremonial seperti perayaan 17 Agustus-an, tempat bermain anak, lapangan bola, tempat bersosialisasi, serta kegiatan Pramuka SD. Taman ini berupa plaza dengan pohon-pohon peneduh.

Gambar 12. Kondisi RTH/Taman Rusuna Bandar Kemayoran

5.1.4. Rumah Susun Tanah Abang

Perencanaan dan pembangunan rumah susun sederhana (rusuna) Tanah Abang/Kebon Kacang dilaksanakan oleh Perumnas. Rusuna Tanah Abang terletak di Jalan K.H. Mas Mansyur Kel. Kebon Kacang Kec. Tanah Abang, Jakarta Pusat. Luas rusuna ± 4 Ha, terdiri dari 60 blok (RW 10 = 32 blok, RW 11

= 28 blok). Jumlah lantai masing-masing blok adalah 4 lantai, dengan luas rumah penghuni 36 m2. Status kepemilikan pada awalnya adalah sewa (rusunawa), namun setelah 1 tahun berjalan diambil KPR BTN menjadi angsuran (rusunami).

Rusunami Tanah Abang dibangun tahun 1976 dan selesai tahun 1981.

Sejak tahun 1990 Perumnas tidak bertanggung jawab terhadap rusuna ini.

Pengelola rusuna ini adalah PPRS/RW yang bertugas mengelola RTH/taman,

35 lapangan, dan keseluruhan lingkungan rusuna, sedangkan bangunan (36 m2) menjadi tanggung jawab penghuni. PPRS juga berperan mencegah pembongkaran lingkungan di luar bangunan penghuni oleh pihak ketiga. Dana pengelolaan rusuna berasal dari warga melalui retribusi per bulan yaitu iuran pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan (PPL) sebesar Rp. 15.000,- per bulan.

Gambar 13. Kondisi Lingkungan Rusuna Tanah Abang

Penghuni bersifat individualistis dimana lebih baik mengeluarkan uang daripada kerja bakti bersama (kepedulian terhadap lingkungan masih rendah).

Alasan penghuni memilih tinggal di rusuna ini yaitu letaknya strategis dimana dekat dengan pusat perdagangan/perbelanjaan (Pusat Grosir Tanah Abang).

Fasilitas yang ada di rusuna ini antara lain taman bermain, lapangan, gedung serbaguna, masjid, musholla, tempat parkir, transportasi yang mendukung dan mudah dijangkau, serta sumber air berasal dari PAM. Fasilitas di rusuna ini dapat dikatakan masih berfungsi dengan baik, dan struktur bangunan yang kuat.

Di lingkungan rusuna ini juga terdapat ruang terbuka dan RTH yang terdiri dari taman serbaguna, jalur hijau, lahan terbengkalai, lapangan voli dan basket.

RTH/taman ini digunakan penghuni sebagai tempat bermain dan bersosialisasi.

36 Tanaman awal yang ada, sudah diganti oleh warga karena sudah mati atau ditebang karena terlalu besar, sebagian besar merupakan tanaman koleksi pribadi yang ditanam/dibudidaya oleh penghuni.

Gambar 14. Kondisi RTH/Taman Rusuna Tanah Abang

5.1.5. Rumah Susun Sindang-Koja

Rumah susun sederhana (rusuna) Sindang-Koja dibangun di atas lahan bekas kebakaran yang berlokasi di Jalan Sindang Koja Kel. Koja Selatan Kec.

Koja, Jakarta Utara. Status kepemilikan rumah susun ini hanya sebatas sewa (rusunawa). Rusunawa Sindang-Koja dibangun di atas lahan seluas 9.418 m2, yang terdiri dari tipe 21 (240 hunian dan 48 unit usaha), dan tipe 30 (50 unit hunian dan 10 unit usaha).

Rusuna Koja dibangun pada tahun 1999 dan selesai bulan Oktober 2002 oleh Perum Perumnas, kemudian dihuni pada tahun 2003. Pembangunan rusunawa Sindang-Koja Jakarta Utara bertujuan untuk meremajakan lingkungan kumuh sepanjang bantaran sungai Kali Sunter Jakarta Utara sesuai dengan Program Kali Bersih dan penghijauan bantaran sungai di wilayah DKI Jakarta.

37 Rusunawa Sindang-Koja diperuntukan bagi warga masyarakat yang terprogram yaitu warga masyarakat korban kebakaran.

Gambar 15. Kondisi Lingkungan Rusuna Sindang-Koja

Pengelola rusunawa Sindang-Koja adalah Perumnas cabang Regional III yang berperan dalam menerima pembayaran sewa dan pembayaran air, pengawasan pembangunan seperti kerusakan fasilitas rusuna (terjadi kebocoran, maupun perbaikan saluran-saluran), sedangkan pengelolaan sampah dilakukan oleh Dinas Kebersihan DKI Jakarta. Sumber air berasal dari PDAM.

Sarana dan prasarana yang terdapat di rusunawa Sindang-Koja antara lain Masjid sederhana seluas 120 m2 (masih dalam perencanaan), instalasi pengolahan air limbah, instalasi pipa saluran air (hydrant) pemadam kebakaran, jaringan listrik, pertamanan dan penghijauan, serta area parkir. Di rusunawa Sindang Koja terdapat RTH/taman dalam bentuk taman bermain, lapangan bola, tanaman pot pada balkon rusun, jalur hijau, dan lahan terbengkalai.

Lapangan yang ada di rusuna ini digunakan oleh penghuni rusuna dan warga sekitar rusuna untuk tempat bermain bola, bersosialisasi/berkumpul, maupun untuk acara-acara tertentu seperti sholat Ied, perlombaan 17

Agustus-38 an. Penghuni menggunakan taman bermain (umumnya anak-anak) untuk tempat bermain dan bersosialisasi. Penghuni juga memanfaatkan planter balkon untuk menanam dan memelihara tanaman pot yang disukai sebagai penyaluran hobi.

Gambar 16. Kondisi RTH/Taman Rusuna Sindang-Koja

5.1.6. Rumah Susun Penjaringan

Rumah susun sederhana (rusuna) Penjaringan dibangun dan dikelola oleh Dinas Perumahan yang berlokasi di Kel. Penjaringan Kec. Penjaringan, Jakarta Utara. Luas rusuna Penjaringan adalah ± 1 Ha terdiri dari 14 blok (A-N) dengan total unit hunian 332 unit. Status kepemilikan rusuna ini adalah hanya sebatas sewa saja (rusunawa).

Rusuna Penjaringan dibangun pada tahun 1996, yang diperuntukkan bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Pengelola rusunawa adalah Cabang UPT Pengelola Dinas Perumahan yang berperan menerima uang sewa/retribusi dan distribusi dari penghuni rusuna, mengelola kebersihan dan keamanan, menampung keluhan-keluhan mengenai kerusakan-kerusakan yang ada dan kemudian melaporkannya ke pusat.

39 Gambar 17. Kondisi Lingkungan Rusuna Penjaringan

Alasan penghuni memilih tinggal di rusuna ini yaitu letaknya strategis dimana dekat dengan pusat perdagangan/perbelanjaan (Mangga Dua) maupun stasiun Kota. Kondisi lingkungan rusuna terlihat tertata dan terawat, karena pengelolaannya berjalan dengan baik. Dana pengelolaan rusuna berasal dari warga melalui retribusi per bulan yaitu iuran pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan (IPPL) yang dimasukkan ke dalam uang sewa rusun.

Fasilitas yang terdapat di rusuna ini antara lain masjid, tempat parkir, lapangan olahraga, dan sumber air berasal dari PDAM. Di lingkungan rusuna ini terdapat RTH dalam bentuk taman serbaguna, jalur hijau, dan lahan terbengkalai (digunakan untuk tempat sampah atau membuka warung), sedangkan ruang terbuka terdiri dari lapangan dan plaza. Penggunaan RTH/taman antara lain untuk tempat bermain, tempat berkumpul/bersosialisasi penghuni, serta acara-acara tertentu (17 Agustus-an).

40 Gambar 18. Kondisi RTH/Taman Rusuna Penjaringan

5.1.7. Rumah Susun Harum Tebet Barat Raya

Rumah susun sederhana (rusuna) Harum Tebet Barat Raya dibangun oleh Dinas Perumahan untuk menyediakan hunian yang layak bagi korban kebakaran yang berlokasi di Jalan Tebet Barat Raya Kel. Tebet Barat Kec.

Tebet, Jakarta Selatan. Luas rumah susun Harum Tebet Barat Raya adalah ± 2 Ha yang terdiri dari 4 blok (A, B, C, D) dengan total unit hunian 320 unit (1 blok = 80 unit hunian, 1 lantai = 20 unit hunian) berlantai 5 (lima) dimana lantai dasar hanya digunakan untuk unit usaha.

Status kepemilikan rusuna ini adalah milik (rusunami). Pada awalnya, lahan ini merupakan lahan kosong Pemda DKI Jakarta dan jalur hijau yang kemudian dibangun oleh Dinas Perumahan menjadi rumah susun. Pada tahun 1994 terjadi kebakaran di lingkungan permukiman warga, kemudian dibangun rumah susun tahun 1995 dan dihuni tahun 1996. Penghuni rumah susun Harum Tebet Barat Raya adalah warga terprogram yaitu korban kebakaran yang bermukim pada lahan tersebut.

41 Gambar 19. Kondisi Lingkungan Rusuna Harum Tebet Barat Raya

Pengelola rumah susun Harum Tebet Barat Raya adalah PPRS yang berperan dalam mengatur distribusi listrik, keamanan, kebersihan, mengelola bangunan gedung, (lantai dan kerusakan fisik), mengelola fasilitas yang ada, serta mengelola lingkungan rusuna ini. Penghuni dikenakan retribusi yang disebut uang sarana digunakan untuk uang kebersihan dan keamanan. Fasilitas yang terdapat di rusuna ini antara lain Musholla, TPA, Posyandu, Karang Taruna, tempat parkir, dan ruang serbaguna yang digunakan untuk resepsi pernikahan, ataupun acara-acara tertentu. Kondisi fasilitas yang terdapat di rumah susun Harum Tebet Barat Raya masih berfungsi dengan baik.

Di rumah susun Harum Tebet Barat Raya terdapat RTH/taman dalam bentuk taman bermain, kebun koleksi penghuni, jalur hijau, maupun lahan terbengkalai. Luas RTH pada rusuna ini ± 1/2 dari luas keseluruhan, yang sisanya ± 1/2 adalah ruang terbangun. Penggunaan RTH/taman antara lain untuk tempat bermain, tempat berkumpul/bersosialisasi penghuni, serta untuk acara-acara tertentu (17 Agustus-an). Kondisi lingkungan rusuna ini terlihat asri dan terawat serta bentuk bangunan rusuna yang menarik. Hal ini dikarenakan pengelolaannya berjalan dengan baik.

42 Gambar 20. Kondisi RTH/Taman Rusuna Harum Tebet Barat Raya

5.1.8. Rumah Susun Berlian Tebet Barat Raya

Rumah susun sederhana (rusuna) Berlian Tebet Barat Raya dibangun pada lahan bekas kebakaran yang berlokasi di Jalan Tebet Barat Raya Kel.

Tebet Barat Kec. Tebet, Jakarta Selatan. Lokasi rusuna ini dekat dengan rusuna Harum Tebet Barat Raya. Status kepemilikan rumah susun Berlian Tebet Barat Raya adalah milik (rusunami). Rusuna ini dibangun tahun 2001 oleh Pemda DKI Jakarta (Dinas Perumahan) yang terdiri dari 2 (dua) blok tipe 21 dengan total unit hunian 120 unit.

Pada awalnya lahan ini merupakan perumahan warga, namun terjadi kebakaran sehingga Dinas Perumahan membangun rumah susun pada lahan ini.

Penghuni rumah susun Berlian Tebet Barat Raya merupakan korban kebakaran yang dialokasikan oleh Pemda untuk tinggal di rumah susun ini. Penghuni yang memiliki unit hunian rusuna ada yang menempatinya sendiri dan ada juga yang disewakan kepada orang lain. Penghuni rusuna ini adalah warga Jakarta, tetapi penghuni rusuna yang menyewa rusunami ini adalah warga pendatang seperti Bogor, Bandung, dan Palembang. Pada siang hari penghuni biasanya jarang berada di rusuna karena bekerja.

43 Gambar 21. Kondisi Lingkungan Rusuna Berlian Tebet Barat Raya

Pengelola rumah susun Berlian Tebet Barat Raya adalah PPRS yang berperan dalam mengatur dan menjaga keamanan maupun kebersihan rusuna beserta lingkungan dan fasilitas yang merupakan bagian bersama. Bagian bersama terdiri dari tangga, atap, saluran air, tempat pembuangan kotoran berupa pipa/paralon, dimana apabila terjadi kerusakan ditanggung bersama.

PPRS juga berperan mencegah pembongkaran lingkungan di luar bangunan penghuni oleh pihak ketiga. Dana pengelolaan rusun berasal dari warga melalui retribusi per bulan yang meliputi iuran pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan.

Fasilitas yang ada di rumah susun Berlian Tebet Barat Raya antara lain masjid, taman bermain, area parkir, dan sumber air yang berasal dari PAM. Di rumah susun Berlian Tebet Barat Raya terdapat RTH/taman dalam bentuk taman bermain dan taman pasif (display garden). Penggunaan RTH/taman ini antara lain untuk tempat bermain dan bersosialisasi, namun penghuni jarang menggunakan RTH/taman ini karena kesibukan dalam beraktivitas dan bekerja sehari-hari. Sehingga dapat dikatakan keberadaan dan RTH/taman di rusuna ini dapat dikatakan belum efektif penggunaannya.

44 Gambar 22. Kondisi RTH/Taman Rusuna Berlian Tebet Barat Raya

5.1.9. Rumah Susun Flamboyan

Rumah susun sederhana (rusuna) Flamboyan dibangun dan dikelola oleh Dinas Perumahan yang berlokasi di Jalan Flamboyan Kel. Cengkareng Barat Kec. Cengkareng, Jakarta Barat. Luas rusuna Flamboyan adalah ± 2 Ha dimana perbandingan antara ruang terbangun dan ruang terbuka adalah 1 : 1 (1 Ha untuk ruang terbangun dan 1 Ha untuk ruang terbuka). Rusuna ini terdiri dari 6 blok (A, B, C, D, E, dan F). Blok A, B, C, dan D, berlantai 4, sedangkan blok E, dan F berlantai 5 dengan total unit hunian 560 unit. Status kepemilikan rusuna ini adalah hanya sebatas sewa saja (rusunawa).

Rusuna Flamboyan disebut juga rusuna Bulak Wadon dan dibangun pada tahun 1996. Pada awalnya, lahan ini merupakan rawa yang dapat dikatakan angker sehingga warga tidak mau menempati rusuna ini. Namun, Pemda (Pemerintah Daerah) mengajak masyarakat secara persuasif untuk memilih tinggal di rusuna ini agar dapat memiliki tempat tinggal yang layak huni.

Pengelola rusuna ini adalah Cabang UPT Pengelola Dinas Perumahan yang berperan menerima retribusi dan distribusi dari penghuni rusuna, serta

45 menampung keluhan-keluhan mengenai kerusakan-kerusakan yang ada dan kemudian melaporkannya ke pusat.

Gambar 23. Kondisi Lingkungan Rusuna Flamboyan

Akses menuju rusuna ini kurang baik, karena terjadi genangan air/banjir di depan pintu masuk rusuna apabila hujan turun. Fasilitas yang terdapat di rusuna ini antara lain masjid, tempat parkir, TK/Play Group, lapangan olahraga, serta sumber air berasal dari PDAM dan air tanah. Di lingkungan rusuna ini terdapat RTH/taman, berupa taman serbaguna, lapangan, dan lahan terbengkalai yang digunakan oleh penghuni rusuna untuk tempat penumpukan sampah rumah tangga. Di sekitar rusuna juga terdapat rawa dan kolam-kolam budidaya ikan oleh masyarakat. Kondisi lingkungan dan RTH/taman yang terdapat di rusuna ini terlihat kotor dan tidak terawat atau tidak tertata dengan baik. RTH/taman yang ada, saat ini digunakan untuk tempat pengumpulan sampah di lingkungan rusuna, maupun tempat pedagang berjualan. Walaupun demikian, penghuni tetap menggunakan area ini untuk bersosialisasi antar penghuni.

46 Gambar 24. Kondisi RTH/Taman Rusuna Flamboyan

5.1.10. Rumah Susun Tambora

Rumah susun sederhana (rusuna) Tambora dibangun oleh Dinas Perumahan yang berlokasi di Jalan Angke Jaya Kel. Angke Kec. Tambora, Jakarta Barat. Luas rusuna Tambora adalah ± 2 Ha yang terdiri dari 9 blok, dimana Tambora I = 2 Blok (A dan B), Tambora II = 2 Blok (C dan D), Tambora III = 3 Blok (A, B, dan C), Tambora IV = 2 Blok (A dan B) dengan total unit hunian 900 unit. Lantai dasar rusuna ini tidak digunakan sebagai unit hunian, melainkan hanya digunakan untuk unit usaha. Status kepemilikan rusuna ini terdiri dari sewa (rusunawa) yaitu Tambora I (blok A dan B), Tambora II (blok C dan D), Tambora III (blok C), dan Tambora IV (blok A dan B) dan milik (rusunami) yaitu Tambora III (blok A dan B). Lokasi rusuna ini dekat dengan kali Jembatan Besi, namun lingkungan rusuna ini bukan merupakan daerah rawan banjir.

Pada awalnya, lahan ini merupakan permukiman warga yang kemudian lahannya dibebaskan oleh Dinas Perumahan untuk dibangun menjadi rumah susun sederhana (rusuna). Pengelola rusunawa adalah Cabang UPT Pengelola Dinas Perumahan yang berperan menerima uang sewa/retribusi dan distribusi dari penghuni rusuna, mengelola kebersihan dan keamanan, serta menampung

47 keluhan-keluhan mengenai kerusakan-kerusakan yang ada dan kemudian melaporkannya ke pusat, sedangkan rusunami dikelola oleh PPRS (Perhimpunan Penghuni Rumah Susun).

Gambar 25. Kondisi Lingkungan Rusuna Tambora

Alasan penghuni memilih tinggal di rusuna ini yaitu karena faktor ekonomi (harga sewa terjangkau), lokasi strategis, dan dekat dengan tempat kerja.

Fasilitas yang terdapat di rusuna ini antara lain masjid, tempat parkir, lapangan olahraga, instalasi pengolahan air limbah, aula, hydrant, dan sumber air berasal dari PDAM. Di lingkungan rusuna ini terdapat RTH/taman dan ruang terbuka berupa kebun koleksi pribadi penghuni, jalur hijau, lapangan, dan lahan terbengkalai yang digunakan oleh penghuni rusuna untuk tempat penumpukan sampah rumah tangga atau gerobak jualan. Kondisi RTH/taman dan ruang terbuka yang terdapat di rusuna ini terlihat kotor dan tidak terawat atau tertata dengan baik, namun fasilitas yang ada di dalamnya masih berfungsi dengan baik.

Walaupun demikian, penghuni tetap menggunakan area ini untuk bermain, berolahraga, dan bersosialisasi.

48 Gambar 26. Kondisi RTH/Taman Rusuna Tambora

Dokumen terkait