• Tidak ada hasil yang ditemukan

Luas, Letak, Batas Kawasan

Berdasarkan masterplan, BNR sebagai kawasan permukiman dan pariwisata memiliki luas lahan sebesar 1200 ha. Secara administratif, BNR terletak pada dua kelurahan yaitu Kelurahan Mulyaharja dan Kelurahan Rangga Mekar, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. BNR terletak di kaki Gunung Salak dengan ketinggian sekitar 400 meter di atas permukaan laut.

Area BNR berbatasan dengan tegalan (Kelurahan Empang) di sebelah utara, Sungai Cipinang Gading dan permukiman penduduk (Kelurahan Rangga Mekar) di sebelah timur, permukiman penduduk (Kelurahan Sukamantri dan Kelurahan Pamoyanan) di sebelah selatan, serta tegalan dan Sungai Cisadane (Kelurahan Mulyaharja dan Kelurahan Pasirjaya) di sebelah barat. Dari area BNR dapat terlihat view ke arah Gunung Salak dan Gunung Gede Pangrango.

Aksesibilitas

Perumahan BNR cukup strategis dan dapat diakses dari beberapa jalur, yaitu dari Batutulis dan Dreded-Pahlawan. Keduanya dapat diakses dalam waktu relatif singkat dari Jalan Tol Jagorawi. Selain itu, untuk menuju perumahan ini dari Jakarta dapat pula melalui jalur tol Jakarta-Bogor. Boulevard BNR termasuk ke dalam perencanaan jalan tol Bogor inner ring road, sehingga nantinya akses masuk ke perumahan ini akan semakin mudah.

Iklim

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Kota Bogor tahun 2008, suhu udara rata-rata di kawasan perumahan BNR adalah 25,5°C. Rata-rata curah hujan tahunan mencapai 4028mm/tahun dengan kelembaban udara tertinggi 90% dan rata-rata kecepatan angin 2,5km/jam.

Geologi dan Tanah

Berdasarkan analisis Service Laboratory Seameo Biotrop, tanah di kawasan BNR tergolong tanah latosol cokelat. Tanah latosol merupakan tanah yang mengalami pelapukan intensif dan perkembangan lanjut, dimana umumnya berasal dari batuan induk vulkanik, sehingga memiliki sifat tanah subur dan bertekstur remah. Selain latosol, pada daerah bantaran sungai juga terdapat tanah aluvial (Suryani 2007). Topografi kawasan bervariasi mulai dari datar hingga agak landai pada area perumahan dan komersial, dan landai hingga curam pada area penghijauan.

Lokasi BNR di kaki Gunung Salak memberi corak lanskap berupa banyak batuan baik di permukaan maupun di dalam tanah. Batuan yang berasal dari letusan Gunung Salak ini juga ditemukan di sungai-sungai yang melintasi kawasan maupun berbatasan dengan kawasan.

Sosial Ekonomi

Penghuni BNR berasal dari Bogor maupun luar Bogor. Sebagian rumah di BNR telah ditempati sebagai rumah hunian dan sebagian lainnya sebagai rumah peristirahatan di akhir pekan. Terdapat pula rumah-rumah yang sengaja tidak dihuni, hanya sebagai investasi pemiliknya. Dilihat dari nilai jual rumah dan daya beli konsumen, penghuni BNR dapat digolongkan dalam status sosial menengah ke atas, dengan kesenjangan cukup tinggi dibandingkan area sekitarnya yang masih berupa perumahan sederhana.

Sejarah Pengembangan

Pada awalnya, permukiman ini bernama Graha Bogor Indah (GBI) yang baru dikembangkan seluas 100 ha. GBI pertama kali dikembangkan pada tahun 1989 oleh PT Aliyah Panca Ha‟fat (APH). Pada tahun 1997, permukiman ini diakuisisi oleh PT Graha Andrasentra Propertindo (GAP). PT GAP merupakan anak perusahaan dari Bakrieland Tbk. Company yang menjalankan usaha di bidang perumahan, apartemen, hotel dan resort, telekomunikasi, industri serta

pendidikan. Pada tahun 2004, nama GBI diubah menjadi Bogor Nirwana Residence (BNR).

PT GAP mengembangkan BNR dengan konsep “Inspired by Nature”, yaitu konsep hunian premium yang menghadirkan suasana alami dan keasrian alam sekitar berupa hawa pegunungan serta view sekitar permukiman berupa pegunungan dan sungai. PT GAP melanjutkan pengembangan tahap I yang sebelumnya dikelola oleh PT APH, serta fokus pada pengembangan tahap selanjutnya. Untuk mendukung konsep alami, sebanyak 60% dari luas area keseluruhan direncanakan menjadi ruang terbuka hijau.

Area perumahan BNR sebagian besar ditata dalam sistem cluster, dimana sekelompok rumah berada dalam satu area dengan hanya satu jalan masuk atau keluar, sehingga lebih menjamin keamanan penghuni. Setiap cluster memiliki penataan lanskap yang menarik dengan fasilitas pendukung yang memadai. Beberapa cluster yang terdapat di BNR antara lain Tirta Nirwana, Bayu Nirwana, The Panorama, Bukit Nirwana 1 dan 2, Padma Nirwana, Arga Nirwana dan Grand Harmony 1 hingga 5. Cluster lainnya masih dalam tahap pengembangan, antara lain The Cliff dan Cendana.

Fasilitas dan Utilitas

Sebagai sebuah permukiman terintegrasi, BNR tidak hanya terdiri dari area hunian, tapi juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Fasilitas-fasilitas tersebut di antaranya kawasan Nirwana Epicentrum yang terdiri dari lifestyle

center, komplek pendidikan (Bakrie University dan Madania), Orchard Walk

Mall, Orchard Walk Arcade, community center (Flona Walk), Aston Bogor Hotel & Resort, lapangan golf 18 hole dan wahana permainan air The Jungle Waterpark. Selain itu, terdapat pula taman ketetanggaan di beberapa cluster sebagai tempat berkumpul para penghuni dan mushola yang berdampingan dengan club house di setiap cluster.

Fasilitas masjid raya juga akan tersedia di kawasan perumahan BNR. Pada saat penelitian berjalan, masjid raya yang terletak tidak jauh dari Marketing Office BNR ini masih dalam tahap pembangunan.

Gambar 4. Peta Jalan Utama Kawasan Permukiman Bogor Nirwana Residence (tanpa skala)

Jalan Utama Kawasan BNR Sumber : Google Earth

Elemen Tanaman

Elemen tanaman pada lokasi studi dapat digolongkan sebagai berikut. 1. Pohon, yang berfungsi sebagai peneduh, pengarah, penghalang terik matahari,

pengatur iklim mikro, mempertegas ruang, memberikan keseimbangan lingkungan, memberikan kenyamanan dan menambah nilai estetik.

2. Semak atau perdu yang berfungsi sebagai pembatas visual, pengarah, pereduksi silau cahaya dari lampu kendaraan (pada jalan), pencegah erosi dan pemberi nilai estetik.

3. Penutup tanah (groundcover), yang berfungsi sebagai pembatas jalan, mengurangi silau cahaya matahari maupun lampu, mencegah erosi dan menambah nilai estetik.

4. Rumput, sebagai pencegah erosi, alas dan penambah nilai estetik.

5. Tanaman merambat, untuk memperlunak kesan keras dari hard material dan menambah nilai estetik.

6. Tanaman air, sebagai penambah nilai estetik.

Tabel 7 menunjukkan jenis pohon, semak/perdu, penutup tanah, tanaman memanjat, rumput dan tanaman air yang ada di lokasi studi, sementara Tabel 8 menunjukkan sebaran jenis tanaman pada lokasi studi.

Tabel 7. Jenis Tanaman di Lokasi Studi

Nama Ilmiah Nama Lokal Lokasi

GU Jalan GC TP TDR

Pohon

Achras zapota L. Sawo manila

Amherstia nobilis Wall. Bunga ratu

Annona squarrosa L. Srikaya

Areca catechu L. Pinang

Bismarckia nobilis Hildebr & H.Wendl Palem bismarck

Callistemon citrinus Sikat botol

Canarium commune L. Kenari

Cerbera odollam Gaertn. Bintaro

Citrus aurantifolia Jeruk nipis

Cocos nucifera L. Kelapa

Cupressus sempervirens L. Cemara lilin

Cycas revoluta Thunb. ex Murray Sikas

Cyrtostachys renda Blume Palem merah

Diospyros celebica Bakh. Eboni

Tabel 7. (Lanjutan)

Nama Ilmiah Nama Lokal Lokasi

GU Jalan GC TP TDR

Ficus benjamina L. Beringin bonsai

Filicium decipiens (Wight & Arn) Thwaites Kerai payung

Licuala grandis H. Wendl. Palem kol

Livistona chinensis (Jacq.) R. Br. ex Martelli Palem kipas

Livistona rotundifolia (Lam.) Martelli Palem sadeng

Mangifera indica L. Mangga

Mimusoph elengi L. Tanjung

Muntingia calabura Kersen

Nephelium lappaceum L. Rambutan

Phoenix canariensis Hort ex Wendl. Palem phoenix

Phoenix roebelenii O‟Brien Palem kurma mini

Pinus merkusii Jungh. & de Vriese Pinus

Plumeria alba Kamboja

Polyalthia longifolia (Sonn.) Thwaites Glogogan tiang

Psidium guajava L. Jambu biji

Ptychosperma macarthurii (H.Wendl. ex HJ

Veitch) H. Wendl. ex Hook. f. Palem hijau

Ravenala madagascariensis Sonn. Pisang kipas

Roystonea regia Palem raja

Samanea saman (Jacq.) Merr. Ki hujan

Solanum macranthum Terong hias

Spathodea campanulata Beauv. Kecrutan

Syzygium aromaticum Cengkeh

Syzygium oleana Pucuk merah

Syzygium polyanthum (Wight) Walp Salam

Tabebuia donnell-Smithii J.N. Rose Tabebuya

Terminalia mantaly R.H. Perry Ketapang kencana

Thuja orientalis L. Cemara kipas

Veitchia merilii Palem putri

Wodyetia bifurcata W. Irving Palem ekor tupai

Semak/Perdu

Acalypha godseffiana Daun renda merah

Acalypha macrophylla Teh-tehan

Acalypha wilkesiana Mull. Arg. Daun renda

Adenium sp. Kamboja jepang

Aerva sanguinolenta (L.) Blume Sablo laut

Agave angustifolia HAW Agave

Agave attenuate Siklok

Alpinia zerumbet (Pers.) B.L.Burtt &

R.M.Smith Lengkuas merah

Anthurium crystallinum Kuping gajah

Arundinaria pumila Bambu jepang

Beaucarnea recurvata Nolina

Bougainvillea spectabilis Willd. Bougenvil

Calathea picturata Marantha merah

Codiaeum variegatum Blume Puring

Tabel 7. (Lanjutan)

Nama Ilmiah Nama Lokal Lokasi

GU Jalan GC TP TDR

Colocasia esculenta (L.) Schott Talas-talasan

Cordyline australis Pandan bali

Cordyline terminalis Kunth. Hanjuang

Dieffenbachia sp. Balancing

Dracaena laureirii Drasena

Dracaena marginata Drasena

Duranta repens L. Pangkas kuning

Duranta erecta variegata Anak nakal

Euodia suaveolens Zodia

Euphorbia milii Euphorbia

Excoecaria bicolor Hassk. Simbang darah

Furcraea gigantean Vent. Giant false agave

Heliconia psittacorum L. Pisang hias

Hippeastrum hybrid Amarilis

Hymenocallis speciosa (Salisb.) Salisb. Spider lily

Ixora javanica Blume DC. Soka jawa

Ixora sp. Soka

Ixora speciosa Soka mini

Jatropha pandurifolia Batavia

Marantha sp. Marantha hijau

Neomarica longifolia Lk. et Otto Iris

Osmoxylum lineare Aralia

Pachystachys lutea Lolipop

Pachystachys lutea 'Shrimp plant' Lolipop merah

Pandanus amaryllifolius Roxb. Pandan

Phyllanthus niruri Cendrawasih

Rhapis excelsa (Thunb.) Henry ex Rehder Palem wregu

Rhododendron sp. Azalea

Rosa sp. Mawar

Russelia equisetiformis Air mancur

Schefflera arboricola Walisongo

Tabernaemontana corymbosa Roxb. Krimbosa

Penutup Tanah dan Rumput

Ananas comosus (L.) Merr. Nanas hias

Arachis pintoi Kacang-kacangan

Asparagus densiflorus Asparagus

Axonopus compressus Rumput paetan

Axonopus compressus 'Dwarf' Rumput gajah mini

Bromelia sp. Bromelia

Carex morrowii Kucai

Carex morrowii variegata Lili alang putih

Catharantus roseus (L.) G.Don Tapak dara

Chlorophytum comosum (Thunb.) Baker Lili paris

Cryptanthus sp. Nanas hias

Cuphea hyssopifolia Taiwan beauty

Tabel 7. (Lanjutan)

Nama Ilmiah Nama Lokal Lokasi

GU Jalan GC TP TDR

Lantana camara L. Lantana

Nemophilia menziesii Baby blue eyes

Nephrolepis exaltata Paku jejer

Ophiopogon japonicas (L.f.) Ker Gawl Kucai mini

Rhoeo discolor Adam hawa

Sansevieria hahnii Kaktus kodok

Sansevieria trifasciata Prain Sansevieria

Spathiphyllum wallisii Spatipilum

Spathoglotis plicata BL Anggrek tanah ungu

Wedelia biflora (L.) DC. Seruni rambat

Zephyranthes rosea Bawang-bawangan

Tanaman Memanjat

Allamanda cathartica L. Alamanda

Jasminum pubescens Willd. Melati rambat

Monstera deliciosa Liebm. Monstera robek

Passiflora edulis Sims. Pasiflora

Philodendron selloum C. Koch Daun pilo

Scindapsus aureus Sirih belanda

Syngonium podophyllum Schott Syngonium

Tanaman Air

Cyperus alternifolius L. Papirus

Echinodorus sp. Melati air

Equisetum hymale Futoi

Hanguana malayana (Jacq.) Merr. Hanguana

Nelumbo nucifera Gaertn. Lotus

Typha angustifolia L. Alang-alang air

Keterangan : GU = Gerbang Utama, GC = Gerbang Cluster, TP = Taman Publik, TDR = Taman Depan Rumah

Sumber : pengamatan lapang

Tabel 8. Jumlah dan Jenis Tanaman pada Masing-masing Area Studi

Tipe Tanaman Lokasi spesies Gerbang Utama Jalan Gerbang Cluster Taman Publik Taman Rumah

Individu Spesies Individu Spesies Individu Spesies Individu Spesies Individu Spesies Pohon 69 5 548 18 57 15 190 21 27 11 44 Semak/Perdu 664 4 12653 20 440 23 5098 32 464 22 47 Penutup Tanah dan Rumput 40549 6 379535 15 28718 15 754504 13 7716 15 24 Tanaman Memanjat 0 0 13 1 2 2 42 3 4 3 7 Tanaman Air 0 0 6 1 10 2 27 1 11 3 6 Jumlah 41282 15 392755 55 29227 57 759861 70 8222 54 128 Sumber : pengamatan lapang

ANALISIS

Dominansi dan Keragaman

Dominansi Tanaman

Dari hasil perhitungan dominansi tanaman pada lokasi studi, didapatkan bahwa spesies dengan nilai dominansi tertinggi pada sebagian besar area studi adalah rumput, baik rumput gajah (Axonopus compressus) maupun rumput gajah mini (Axonopus compressus “Dwarf”). Penggunaan rumput menjadi dominan dibandingkan spesies tanaman lainnya karena fungsinya sebagai alas pada lanskap dengan sifat tahan injakan serta fungsinya dalam mencegah erosi sekaligus menambah nilai estetik pada lanskap. Selain rumput paetan, rumput gajah mini juga cenderung dipilih karena pemeliharaannya yang mudah dan tidak memerlukan pemangkasan. Tabel 9 menunjukkan tanaman dengan nilai dominansi tertinggi pada tiap lokasi studi, sementara perhitungan dominansi dan keragaman pada masing-masing area studi disajikan pada Tabel Lampiran 1.

Jalan Utama

Pada lokasi studi jalan utama dengan luas area penanaman kurang lebih 8.150 m² yang terdiri dari sembilan segmen, jenis pohon yang memiliki nilai dominansi tertinggi hampir semuanya merupakan pohon pengarah dengan nilai dominansi rata-rata mencapai 43,7 %. Nilai ini melebihi nilai dominansi penutup tanah sebesar 37,2 %, semak atau perdu sebesar 3,3 %, tanaman air dan tanaman memanjat masing-masing kurang dari 1 %. Tanaman pengarah yang mendapat nilai dominansi tertinggi tersebut yaitu palem raja (Roystonea regia) sebesar 57,4 % pada segmen 1 dan 31,9 % pada segmen 2, dadap merah (Erythrina cristagali) sebesar 6,7 % pada segmen 3, eboni (Diospyros celebica) sebesar 46,3 % pada segmen 4, tanjung (Mimusoph elengi) sebesar 36,7 % pada segmen 5, kenari (Canarium commune) sebesar masing-masing 41,7 % dan 29,6 % pada segmen 6 dan 7, pinus (Pinus merkusii) sebesar 43,9 % pada segmen 8, serta ki hujan (Samanea saman) sebesar 99,4 % pada segmen 9. Gambar 5 menunjukkan contoh pohon pengarah yang memiliki nilai dominansi tinggi pada jalan utama.

Tabel 9. Jenis Tanaman dengan Nilai Dominansi Tertinggi pada Masing-masing Lokasi Studi

Lokasi Pohon Semak/Perdu

Penutup Tanah

(Groundcover) Tanaman Memanjat Tanaman Air

Nama % Nama % Nama % Nama % Nama %

Jalan Utama

Segmen 1 (Gerbang

Utama-Median) Roystonea regia 57,4

Aerva

sanguinolenta 1,7

Axonopus

compressus 31,7

Segmen 2

(Blok Palem Kurma) Roystonea regia 32,0

Hymenocallis

speciosa 1,5

Axonopus

compressus 31,0

Segmen 3 (Blok Palem Putri)

Erythrina cristagali 6,7 Aerva sanguinolenta 3,6 Axonopus compressus 78,7 Segmen 4 (Blok Eboni) Diospyros celebica 46,3 Aerva sanguinolenta 6,4 Axonopus compressus 40,0 Segmen 5 (Blok Salam -

Jembatan) Mimusoph elengi 36,7

Bougainvillea

spectabilis 4,2

Axonopus

compressus 40,8

Segmen 6

(Blok Palem Sadeng 1)

Canarium commune 41,7 Aerva sanguinolenta 2,1 Axonopus compressus 28,8 Philodendron selloum 0,0 Segmen 7

(Blok Palem Sadeng 2)

Canarium commune 29,6 Aerva sanguinolenta 6,3 Axonopus compressus 34,8 Philodendron selloum 0,0 Hanguana malayana 0,1 Segmen 8

(Blok Palem Sadeng 3) Pinus merkusii 43,9 Euphorbia milii 0,6

Axonopus

compressus 48,6

Segmen 9

(Orchard Walk) Samanea saman 99,4

Nephrolepis

exaltata 0,3

Rata-rata 43,7 3,3 37,2 0,0 0,1

Tabel 9 (Lanjutan)

Lokasi Pohon Semak/Perdu

Penutup Tanah

(Groundcover) Tanaman Memanjat Tanaman Air

Nama % Nama % Nama % Nama % Nama %

Gerbang Cluster Arga Nirwana Tabebuia donnell-Smithii 25,6 Furcraea gigantea 1,3 Axonopus compressus 'Dwarf' 65,8 Bukit Nirwana I Phoenix canariensis 12,5 Sansevieria trifasciata 2,1 Axonopus compressus 'Dwarf' 65,3 Padma Nirwana Livistona rotundifolia 4,4 Spathoglotis plicata 0,9 Axonopus compressus 'Dwarf' 83,2

The Panorama Samanea saman 22,9

Codiaeum

variegatum 2,0

Axonopus compressus

'Dwarf' 53,1 Tirta Nirwana Livistona

rotundifolia 14,3 Schefflera arboricola 2,2 Axonopus compressus 'Dwarf' 59,8 Allamanda cathartica 7,1 Typha angustifolia 1,9 Rata-rata 16,0 1,7 65,4 7,1 1,9 Taman Publik Taman Kolam Samanea saman 61,5 Heliconia

psittacorum 0,4 Axonopus compressus 23,6

Cyperus

alternifolius 0,1

Arga Nirwana Samanea saman 66,7

Pachystachys

lutea 8,0 Zephyranthes rosea 19,8

Padma Nirwana Samanea saman 9,5

Beaucarnea

recurvata 0,2

Axonopus compressus

'Dwarf' 75,1

The Panorama Samanea saman 28,5

Callistemon citrinus 2,0 Axonopus compressus 'Dwarf' 49,8 Rata-rata 41,5 2,6 42,1 0,1 32

Tabel 9 (Lanjutan)

Lokasi Pohon Semak/Perdu

Penutup Tanah

(Groundcover) Tanaman Memanjat Tanaman Air

Nama % Nama % Nama % Nama % Nama %

Taman Depan Rumah

Bukit Nirwana I 5/1 Cyrtostachys renda 3,4 Tabernaemontana corymbosa 5,6 Axonopus compressus 'Dwarf' 83,7

Bukit Nirwana I 8/19 Neomarica longifolia 7,3

Axonopus compressus 'Dwarf' 85,6 Monstera deliciosa 0,8 Bukit Nirwana I 8/28 Cupressus

sempervirens 8,7 Spathoglotis plicata 8,5

Axonopus compressus

'Dwarf' 64,2

Jasminum

pubescens 1,2 Nelumbo nucifera 4,9

Padma Nirwana I/21

Cupressus

sempervirens 2,7 Aerva sanguinolenta 5,7

Axonopus compressus

'Dwarf' 85,3

Padma Nirwana I/25 Adenium sp. 1,0 Neomarica longifolia 9,6

Axonopus compressus

'Dwarf' 80,4

Padma Nirwana I/65

Psidium

guajava 13,5 Aerva sanguinolenta 1,0

Axonopus compressus

'Dwarf' 63,4

Panorama 2/8 Ficus benjamina 2,2 Calathea picturata 4,5

Axonopus compressus 'Dwarf' 67,8 Panorama 3/5 Cupressus sempervirens 4,1 Spathiphyllum wallisii 6,8 Axonopus compressus 'Dwarf' 64,4

Panorama 3/7 Plumeria alba 6,0 Neomarica longifolia 7,1

Axonopus compressus

'Dwarf' 80,1 Equisetum hymale 0,0 Rata-rata 5,2 7,3 75,0 1,0 2,4

Untuk jenis semak atau perdu, tanaman yang mendapat nilai dominansi tertinggi terdiri dari sablo laut (Aerva sanguinolenta) pada segmen 1, segmen 3, segmen 4, segmen 6 dan segmen 7 berturut-turut sebesar 1,7 %, 3,6 %, 6,4 %, 2,1 % dan 6,3 %. Jenis lainnya adalah spider lily (Hymenocallis speciosa) sebesar 1,5 % pada segmen 2, bugenvil (Bougainvillea spectabilis) sebesar 4,2 % pada segmen 5, serta euphorbia (Euphorbia milii) sebesar 0,6 % pada segmen 8. Segmen 9 tidak memiliki tanaman semak atau perdu.

Gambar 5. Pohon Pengarah dengan Dominansi Tinggi pada Jalan Utama. a) Palem Raja (Roystonea regia) pada Segmen 1,

b) Pinus (Pinus merkusii) pada segmen 8

Spesies tanaman penutup tanah yang mendominasi pada segmen 1 hingga segmen 8 adalah rumput paetan (Axonopus compressus) berturut-turut sebesar 31,7 %, 31 %, 78,7 %, 40 %, 40,8 %, 28,8 %, 34,8 % dan 48,6 %, dan pada segmen 9 terdapat paku jejer (Nephrolepis exaltata) sebesar 0,3 %. Tanaman memanjat hanya terdapat pada segmen 7 dan 8, yaitu daun pilo (Philodendron

selloum) dengan nilai dominansi masing-masing 2 individu per 1000 meter

persegi dan 4 individu per meter persegi. Pada jalan utama hanya terdapat satu spesies tanaman air yaitu hanguana (Hanguana malayana) dengan nilai dominansi 0,1 % pada segmen 7.

Gerbang Cluster

Pada gerbang cluster, tipe tanaman dengan nilai dominansi rata-rata tertinggi adalah tanaman penutup tanah, yaitu rumput gajah mini sebesar 65,4 % diikuti pohon dengan nilai rata-rata 15,9 %, tanaman memanjat dengan nilai 7,1

%, tanaman air sebesar 1,9 % dan semak atau perdu sebesar 1,7 %. Jenis pohon dengan nilai dominansi tertinggi pada gerbang cluster adalah pohon yang memiliki fungsi estetik sebagai focal point. Gambar 6 menunjukkan contoh pohon dengan nilai dominansi tinggi pada gerbang cluster.

Pada gerbang cluster Arga Nirwana dengan luas area penanaman sekitar 46 m² terdapat tabebuya bunga kuning (Tabebuia donnell-Smithii) dengan nilai 25,6 %. Pada gerbang cluster Bukit Nirwana I dengan luas area penanaman kurang lebih 38 m² terdapat palem phoenix (Phoenix canariensis) dengan nilai 12,5 %. Palem sadeng memiliki nilai dominansi tertinggi untuk jenis pohon pada

cluster Padma Nirwana dan Tirta Nirwana, masing-masing sebesar 4,4 % dan 14,3

%, sementara pada gerbang cluster The Panorama dengan luas area penanaman sekitar 75 m² terdapat ki hujan (Samanea saman) dengan nilai 22,9 %.

Jenis semak atau perdu dengan dominansi tertinggi pada gerbang cluster Arga Nirwana adalah giant false agave (Furcraea gigantea) sebesar 1,3 %. Selanjutnya terdapat lidah mertua (Sansevieria trifasciata) dengan nilai 2,1 % pada Bukit Nirwana I, anggrek tanah ungu (Spathoglotis plicata) dengan nilai 0,9 % pada Padma Nirwana (luas area penanaman sekitar 57 m²), puring (Codiaeum

variegatum) dengan nilai 2 % pada The Panorama, serta walisongo (Schefflera arboricola) dengan nilai 2,2 % pada Tirta Nirwana yang memiliki luas area

penanaman hampir mencapai 58 m².

Gambar 6. Pohon dengan Dominansi Tinggi pada Gerbang Cluster

a) Palem Phoenix (Phoenix canariensis) pada Bukit Nirwana I, b) Palem Sadeng (Livistona rotundifolia) pada Padma Nirwana

Spesies rumput gajah mini (Axonopus compressus “Dwarf”) memiliki nilai tertinggi untuk jenis tanaman penutup tanah pada kelima gerbang cluster,

berturut-turut sebesar 65,8 % pada gerbang cluster Arga Nirwana, 65,3 % pada gerbang cluster Bukit Nirwana I, 83,2 % pada gerbang cluster Padma Nirwana, 53,1 % pada gerbang cluster The Panorama dan 59,8 % pada gerbang cluster Tirta Nirwana. Tanaman memanjat dan tanaman air hanya terdapat pada gerbang

cluster Tirta Nirwana, yaitu alamanda (Allamanda cathartica) dengan nilai 7,1 %

dan typa (Typha angustifolia) dengan nilai 1,9 %.

Pada lanskap gerbang cluster, pohon juga menjadi jenis tanaman dengan nilai dominansi cukup tinggi. Pohon yang ada di gerbang utama terutama merupakan pohon yang lebih bernilai estetik yang berfungsi sebagai point of

interest. Semak atau perdu juga digunakan namun tidak terlalu banyak sehingga

nilai dominansinya tidak terlalu tinggi, hanya berkisar 0,9 % hingga 2,2 %. Secara keseluruhan, keberadaan tanaman pada gerbang cluster dapat melembutkan kesan keras yang muncul dari hardscape yang ada seperti name sign dan pos keamanan.

Taman Publik

Terdapat empat taman publik yang menjadi lokasi studi, yaitu taman kolam di samping Marketing Office yang luas area penanamannya mencapai 5.834 m², taman cluster Arga Nirwana yang memiliki luas area penanaman sekitar 86 m², Padma Nirwana dengan area penanaman seluas kurang lebih 1.490 m² dan The Panorama dengan luas area penanaman kurang lebih 680 m². Tipe tanaman dengan nilai dominansi rata-rata tertinggi pada lanskap taman publik adalah tanaman penutup tanah dengan nilai 42,1 % disusul berturut-turut pohon, semak dan tanaman air masing-masing sebesar 41,5 %, 2,6 % dan 0,1 %. Gambar 7 menunjukkan contoh pohon dengan nilai dominansi tinggi pada taman publik.

Dari keempat taman publik tersebut, jenis pohon dengan nilai dominansi terbesar adalah ki hujan (Samanea saman) dengan nilai berturut-turut 61,5 %, 66,7 %, 9,5 % dan 28,5 %. Semak atau perdu dengan nilai dominansi tinggi yaitu pisang hias (Heliconia psittacorum) pada taman kolam sebesar 0,4 %, lolipop kuning (Pachystachys lutea) pada taman Arga Nirwana dengan nilai 8 %, nolina (Beaucarnea recurvata) sebesar 0,2 % pada taman Padma Nirwana dan sikat botol (Callistemon citrinus) sebesar 2,0 % pada taman The Panorama.

Untuk jenis tanaman penutup tanah, rumput paetan (Axonopus

compressus) memiliki nilai tertinggi pada taman kolam dengan nilai 23,6 %. Pada

taman Arga Nirwana, nilai dominansi tertinggi dimiliki oleh bawang-bawangan (Zephyranthes rosea) yaitu sebesar 19,8 %. Rumput gajah mini (Axonopus

compressus “Dwarf”) menjadi tanaman penutup tanah dengan nilai dominansi

tertinggi pada taman Padma Nirwana dan The Panorama, masing-masing sebesar 75,1 % dan 49,8 %. Spesies tanaman air hanya ditemukan pada taman kolam yaitu papirus (Cyperus alternifolius) dengan nilai dominansi 0,1 %.

Gambar 7. Pohon dengan Dominansi Tinggi pada Taman Publik. a) Taman Kolam, b) Taman Cluster Arga Nirwana

Pohon peneduh merupakan jenis tanaman dengan nilai dominansi tertinggi pada lanskap taman publik. Hal ini berhubungan dengan fungsi peneduh yang sangat dibutuhkan dalan sebuah taman, yang berfungsi optimal dalam ameliorasi iklim dan memberikan kenyamanan bagi pengguna taman. Semak atau perdu serta tanaman penutup tanah selain rumput yang digunakan dalam penanaman di area taman publik cenderung memiliki warna dan tekstur yang menarik, untuk menambah nilai estetik pada taman. Rumput dan tanaman penutup tanah juga banyak digunakan sebagai alas pada lanskap taman publik, terutama penanaman pada tapak yang berkontur karena fungsi rumput yang baik untuk menahan erosi. Selain berfungsi sebagai pencegah erosi, tanaman penutup tanah juga memberikan warna dan tekstur yang kontras yang dapat meningkatkan nilai estetik (Carpenter et al. 1975).

Taman Depan Rumah

Dari kesembilan sampel yang diteliti, tanaman penutup tanah berupa rumput gajah mini menempati nilai dominansi tertinggi dengan nilai rata-rata sebesar 75 %. Tanaman semak menempati posisi kedua dengan nilai rata-rata 7,3 %, diikuti pohon dengan nilai 5,2 %, tanaman air dengan nilai 2,4 % dan tanaman memanjat dengan nilai 1 %.

Tanaman pada taman depan rumah pada Bukit Nirwana I 5/1 yang memiliki nilai dominansi tertinggi adalah rumput gajah mini (Axonopus

compressus “Dwarf”) dengan nilai 83,7 % diikuti krimbosa putih

(Tabernaemontana corymbosa) dari jenis semak atau perdu dengan nilai dominansi 5,6 % dan palem merah (Cyrtostachys renda) dari jenis pohon dengan nilai 3,4 %. Pada taman depan rumah Bukit Nirwana I 8/19, nilai dominansi

Dokumen terkait