• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Umum Perusahaan

1. Sejarah Perusahaan

UPTD Aneka Usaha Ternak merupakan Unit Pelaksana Teknis

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sragen. Dengan

perkembangan peternakan yang semakin pesat maka diharapkan dapat berperan dalam membantu masyarakat di bidang peternakan dan juga diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada Pemerintah Daerah dalam hal Pendapatan Asli Daerah.

UPTD Aneka Usaha Ternak didirikan pada tanggal 12 Februari 1998 oleh Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sragen sebagai pembibitan dan percontohan sapi Brangus di Kabupaten Sragen. Pada awal pendiriannya kandang menjadi satu komplek dengan kantor Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sragen dengan jumlah sapi Brangus pada awalnya adalah 50 ekor. Sapi tersebut diimpor langsung dari Australia. Kebanyakan sapi tersebut mengalami kemandulan sehingga dijual untuk dibelikan sapi Brangus lokal. Pada tahun 2003 UPTD Aneka Usaha Ternak dipindahkan ke desa Dayu. Pemindahan dilakukan karena lokasi peternakan di tengah kota sehingga mengganggu aktifitas penduduk.

Tanggal 27 April 2004 Pemerintah Daerah Sragen membangun lokasi peternakan yang baru di desa Dawung yang bertujuan agar tidak mencemari lingkungan dan tidak mengganggu kegiatan masyarakat. Pemindahan lokasi tersebut mendapat sambutan baik oleh warga desa Dawung. Hal tersebut dikarenakan dengan adanya komplek peternakan tersebut penduduk secara tidak langsung mendapatkan keuntungan,

xxviii

diantaranya dengan mendapatkan perbaikan jalan dan masyarakat dapat memperoleh kesempatan kerja.

Perkembangan perusahaan setelah pemindahan lokasi ke desa Dawung meningkat. Hal ini dapat dilihat dari populasi ternak yang dulu hanya 50 ekor menjadi ± 150 ekor, jenis ternaknya pun bertambah, tidak hanya sapi melainkan juga terdapat ayam broiler, domba, cacing, kelinci dan kuda. Selain dari ternak, perusahaan ini juga sudah dapat memproduksi sendiri konsentrat yang diberi nama Matery Feed yang telah diperjualbelikan. Dengan perkembangan perusahaan yang meningkat maka dapat memberikan lebih banyak kesempatan kerja.

Tujuan dari didirikannya UPTD Aneka Usaha Ternak adalah

1) Mewujudkan peningkatan produksi, produktivitas hasil, pendapatan peternak dengan dukungan sarana produksi dan penyuluhan serta penerapan teknologi tepat guna.

2) Mewujudkan peningkatan dan pemenuhan sarana dan prasarana peternakan.

3) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia peternak dan petugas kelembagaan agribisnis serta pendapatan petani.

4) Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

2. Lokasi Peternakan

Lokasi UPTD Aneka Usaha Ternak terletak di Dukuh Kliro, Desa Dawung, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, Propinsi Jawa Tengah. UPTD Aneka Usaha Ternak terletak pada ketinggian 320 dpl dengan suhu berkisar 27 – 300 C. Batas sebelah utara dengan desa Nangsri, sebelah timur dengan desa Sambi, sebelah selatan dengan desa Jatiarum, dan sebelah barat dengan desa Blimbing. Lokasi berjarak ± 15 km dari ibukota kabupaten dan menempati lahan seluas 5,7 ha. Walaupun lokasi

xxix

ini dapat dibilang jauh dari kota, namun dalam pemasaran produk-produknya tidak mendapat banyak kendala.

Fasilitas yang terdapat di UPTD Aneka Usaha Ternak yaitu kandang sapi, kandang isolasi, kandang ayam, kandang domba, kandang kuda, gudang jerami, pabrik pakan mini, kantor dan poliklinik. Disamping itu juga terdapat fasilitas lain seperti mess segala perlengkapannya

3. Populasi Ternak

Jenis domba yang dipelihara di UPTD Aneka Usaha Ternak adalah domba ekor gemuk. Hampir keseluruhan yang diusahakan berupa domba indukan karena bidang usaha yang dilaksanakan adalah bidang usaha pembibitan domba. Jadi pemeliharaan induk yang dilakukan bertujuan untuk menghasilkan bibit/bakalan yang nantinya menjadi produk utama disamping produk sampingan yang berupa pupuk. Domba tersebut dikelompokkan dari cempe, dara, dan domba dewasa. Cempe yang dihasilkan adalah hasil dari perkawinan secara alami.

Tabel 1. Jumlah populasi domba ekor gemuk di UPTD Aneka Usaha Ternak

Jantan Betina

Dewasa 1 14

Dara - 10

Anak 4 8

Sumber: Data sekunder UPTD-AUT

Jumlah domba yang terdapat di UPTD Aneka Usaha Ternak sampai tanggal 15 Maret 2010 seluruhnya adalah 37 ekor dengan jantan dewasa 1, indukan sejumlah 14 ekor, dara sejumlah 10 ekor dan sisanya 12 ekor berupa cempe. Jumlah cempe jantan sebanyak 4 ekor sedangkan betina 8

xxx

ekor. Jumlah ternak tidak selalu sama karena jumlahnya selalu berubah tiap tahunnya.

Kematian cempe lebih banyak disebabkan karena diinjak oleh induknya atau domba-domba lain dan kasus tersebut banyak terdapat di malam hari sehingga tidak diketahui oleh anak kandang. Perubahan jumlah domba tergantung pada jumlah kelahiran, jumlah kematian dan pergantian antara domba dara dan domba afkir.

4. Organisasi Kepegawaian

Jumlah tenaga kerja di UPTD Aneka Usaha Ternak yaitu 23 orang. Adapun struktur organisasinya dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 1. Struktur Organisasi UPTD Aneka Usaha Ternak Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sragen (2010)

KEPALA DINAS

KABID KEPALA UPTD KABAG TU

SUB BAG TATA USAHA Sri Iswahyuni, S.Pt DIVISI SAPI Suprabowo DIVISI PAKAN TERNAK Yunanto, S.Pt DIVISI KAMBING & DOMBA DIVISI JANGKRIK DIVISI CACING Nur HIdayanto, S.Sos DIVISI PUPUK DIVISI AYAM BROILER Sulistyorini,S.Pt Yoyok Wardoyo Sukardi Nur Hidayanto, S.Sos drh. Shintawati Widjaja Ir. Sri Hardiarti

xxxi

Struktur organisasi UPTD Aneka Usaha Ternak Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sragen terdiri dari 7 Divisi yaitu Divisi Sapi, Pakan Ternak, Kambing Domba, Jangkrik, Cacing, Pupuk Cair dan Padat dan Ayam Broiler. Ketujuh Divisi tersebut terletak pada satu lokasi peternakan sehingga memudahkan dalam sistem pengontrolan. Lokasi peternakan tersebut terletak di Dukuh Kliro, Desa Dawung, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen.

UPTD Aneka Usaha Ternak dipimpin oleh seorang kepala yang diangkat langsung dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sragen. Masa jabatan kepala tidak pasti dan dipengaruhi langsung oleh kebijakan dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sragen. Kepala UPTD ini dibantu oleh 7 penanggung jawab divisi yaitu divisi sapi, divisi kambing dan domba, divisi pakan ternak, divisi jangkrik, divisi cacing, divisi pupuk cair dan padat dan divisi ayam. Masing-masing divisi memiliki bawahan yang membantu penanggung jawab divisi, kecuali divisi cacing. Masing-masing bawahan tersebut bertanggungjawab kepada penanggungjawab divisinya. Penanggungjawab divisi bertanggungjawab kepada kepala. Sub bagian tata usaha membawahi bagian keamanan dan bertanggungjawab kepada kepala. Kepala UPTD Aneka Usaha Ternak bertanggungjawab langsung kepada kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Sragen.

B. Sistem Pemeliharaan Domba Ekor Gemuk

1. Kandang

Usaha ternak domba akan berhasil jika tersedia bangunan kandang yang baik. Kandang yang baik akan sangat berpengaruh besar terhadap peningkatan konversi pakan, laju pertumbuhan dan kesehatan.

xxxii

Berikut ini beberapa fungsi kandang bagi domba yang menghuninya maupun bagi peternaknya.

a.Menghindari terhadap lingkungan yang merugikan, misalnya terik matahari, hujan, angin kencang (langsung), serta gangguan binatang buas dan pencuri.

b. Menghemat tempat karena pada tempat yang relatif sempit dapat menampung jumlah domba yag relatif banyak.

c.Menghindarkan domba membuang kotoran sembarang tempat. Kotoran domba yang tinggal di dalam kandang dapat terkumpul dan tertampung di bawah kolong sehingga mudah dibersihkan. Kotoran tersebut dapat dipergunakan sebagai pupuk.

d. Mempermudah pengelolaan dan pengawasan karena semua domba bisa diberikan makan dan minum secara bersamaan, pengawasan terhadap gejala penyakit menjadi mudah dilakukan. e.Menjaga kehangatan domba di dalam kandang di waktu malam

atau suasana dingin.

2) Letak Kandang

Agar dapat diperoleh suatu bangunan kandang dengan lingkungan yang bersih dan menjamin ketentraman ternak maka lokasi kandang harus dipilih dengan kriteria sebagai berikut.

a. Tempat lebih tinggi dibandingkan lingkungan sekitar dan tanah sekitarnya mudah meresap air.

b. Tempat yang mudah dibuat saluran air sehingga di musim hujan, air hujan mudah kering dan tidak menggenang di lingkungan perkandangan.

c. Tempatnya terbuka, tetapi bukan di bawah pepohonan yang besar dan rindang. Adanya pepohonan yang rindang akan menghalangi masuknya sinar pagi kedalam kandang sehingga kandang menjadi lembab dan kurang sehat.

xxxiii

d. Berdekatan dengan rumah peternak dan penjaga. Hal ini demi keamanan ternak dan penanganan langsung lebih mudah dilakukan bila terjadi sesuatu yang kurang diinginkan.

3) Konstruksi Kandang

Konstruksi kandang yang perlu diperhatikan, terutama mengenai pengaturan ventilasi, arah kandang, pintu kandang, lantai kandang, dinding dan atap.

a. Ventilasi

Bangunan kandang harus dilengkapi dengan ventilasi yang sempurna. Ventilasi yang sempurna dapat dibuat dengan pengaturan dinding yang sebagian terbuka. Ventilasi yang sempurna sangat menguntungkan bagi domba sebab ventilasi berguna untuk mengeluarkan udara kotor seperti karbondioksida (CO2) dari dalam kandang dan menggantikan udara segar berupa oksigen (O2) dari luar. Dengan kondisi ini, udara segar di dalam kandang bisa dipertahankan. Kelembaban dalam kandang pun berkurang, dan rasa pengap pun dapat dihindarkan sehingga kondisi yang nyaman tercipta.

b. Arah kandang

Sedapat mungkin kandang dibangun menghadap ke timur sehingga sinar matahari pagi dapat masuk ke dalam kandang. Sinar pagi ini amat penting bagi kesehatan domba karena membantu proses pembentukan vitamin D dan sebagai desinfektan, serta mempercepat pengeringan kandang yang basah dan lembab.

c. Pintu kandang

Pembuatan kandang domba juga harus mempertimbangkan segi kepraktisan dalam melakukan tata laksana. Salah satunya adalah mempertimbangkan letak dan ukuran pintu. Pintu kandang dibuat disisi belakang atau samping kandang dengan

xxxiv

ukuran yang cukup lebar. Dengan demikian saat anak kandang akan membersihkan kandang atau akan mengeluarkan domba dari kandang dengan mudah dapat dilakukan, dan tanpa kesulitan apapun. Pintu kandang pada UPTD-AUT dibuat dengan ukuran 90 cm x 200 cm sehingga memudahkan untuk membersihkan kandang atau akan mengeluarkan domba.

d. Lantai kandang

Fungsi lantai ialah tempat untuk berdirinya ternak dan pelepas lelah untuk berbaring. Untuk itu lantai kandang harus dibuat dengan perencanaan yang baik.

Persyaratan lantai kandang, antara lain harus rata, tidak licin, tak terlalu keras atau tajam, tidak tertembus air, tahan lama dan murah.

Kandang di UPTD Aneka Usaha Ternak berbentuk kandang panggung sehingga mempunyai kolong. Lantai agak tinggi dan jarak dari tanah adalah 100 cm. Lantai kandang dibuat dari bahan kayu. Lubang atau celah lantai dibuat dengan jarak 2 cm sehingga kotoran dan air kencing mudah jatuh.

e. Dinding

Dinding kandang berguna untuk menjaga domba agar tidak lepas keluar, menahan angin langsung masuk ke dalam kandang di waktu malam.

Kandang di UPTD Aneka Usaha Ternak dindingnya tertutup sebagian. Dinding diberi sejumlah kayu dengan jarak masing-masing 5 cm dan bagian bawahnya diberi jarak 30 cm sehingga kepala domba dapat keluar untuk makan rumput yang disediakan di dalam tempat makan, sedangkan untuk bagian yang tertutup ditutup oleh seng yang berguna untuk menahan angin masuk langsung ke kandang.

xxxv

f. Atap kandang

Atap berguna untuk menghindari panas dan hujan serta menjaga kehangatan di waktu malam. Bahan pembuat atap kandang di UPTD Aneka Usaha Ternak dipilih berupa genteng, karena murah dan memenuhi syarat. Genteng bersifat tahan lama dan sirkulasi udara di waktu panas dapat berlangsung melalui sela-sela genteng.

4) Ukuran Kandang

Jika dalam unit kandang dipelihara sejumlah domba dengan status fisiologis yang berbeda-beda seperti anak domba lepas sapih, domba muda, domba dewasa, pejantan, betina bunting, dan induk menyusui sebaiknya domba-domba itu tidak ditempatkan menjadi satu ruangan. Akan tetapi masing-masing kelompok harus ditempatkan sesuai dengan status fisiologisnya.

Keuntungan penyekatan kandang di antaranya sebagai berikut.

· Memudahkan peternak dalam menyajikan pakan sesuai status fisiologisnya.

· Mempermudah dalam pengaturan perkawinan dan mencegah dalam terjadinya perkawinan muda.

· Induk yang menyusui tidak terganggu oleh domba-domba lain.

· Masing-masing domba akan mendapatkan jaminan makan sesuai kebutuhan, terlebih bagi domba yang masih kecil.

Ukuran kandang pada UPTD Aneka Usaha Ternak adalah 6 x 6 m2. Seluruh domba dicampur menjadi satu ruangan. Domba tidak dipisahkan sesuai status fisiologisnya.

5) Peralatan Kandang

Peralatan kandang domba yang penting ialah tempat pakan dan tempat minum.

xxxvi

Tempat pakan pada UPTD Aneka Usaha Ternak dibuat menempel pada dinding. Bahan tempat pakan dibuat dari beton, bagian bawah dibuat rata. Dengan demikian, makanan tak akan banyak yang tercecer atau boros. Penempatan tempat pakan harus terhindar dari panas matahari ataupun air hujan.

b. Tempat air minum

Walaupun ternak domba termasuk salah satu hewan ternak yang tahan tidak minum, namun alangkah baiknya kalau air minum pun disediakan sepanjang hari. Pada UPTD Aneka Usaha Ternak tempat air minum dibuat dari beton dan ditempatkan di dinding kandang. Sehingga apabila domba hendak minum, dengan mudah mengeluarkan kepala mereka dari dalam kandang. c. Tangga

Alat perlengkapan yang diperlukan ialah tangga. Karena di UPTD Aneka Usaha Ternak berupa kandang kolong maka tangga diperlukan agar para petugas ataupun domba yang keluar masuk tidak mengalami kesulitan.Membangun kandang untuk pemeliharaan domba membutuhkan keterampilan dan keseriusan. Tujuannya untuk menciptakan desain kandang yang membuat ternak tersebut nyaman.

2. Bibit Domba

Seleksi berarti memilih ternak domba, baik jantan maupun betina yang memiliki kualitas dan penampilan yang bagus sebagai bibit. Semua peternak yang telah maju pasti mencari bibit yang bagus dengan cara seleksi guna menggantikan ternaknya yang sudah tua untuk diremajakan. Domba yang baik harus memiliki organ tubuh yang lengkap (tidak cacat), pertumbuhannya cepat, dan sehat.

Seleksi ternak domba di Indonesia pada umumnya diarahkan pada dua tujuan, yakni domba potong dan bibit. Sebagai pendekatan hasil seleksi untuk mendapatkan bibit yang baik, oleh peternak digunakan

xxxvii

berbagai cara berdasarkan penilaian individual, penampilan, uji produksi dan silsilah.

Pemilihan bibit sebagai calon induk dan pejantan dimaksudkan untuk memperoleh keturunan yang memiliki sifat-sifat yang baik, seperti kesuburan dan persentase kelahiran yang tinggi, kecepatan tumbuh yang baik dan produksi susu yang cukup.

Untuk memilih ternak domba yang baik, banyak faktor yang harus dipertimbangkan oleh peternak di antaranya sebagai berikut.

a. Kesehatan

Kesehatan merupakan modal dasar dalam mengusahakan ternak domba yang menguntungkan. Kesehatan ternak domba ditunjukan pada penampilan dan perilaku domba bersangkutan, di antaranya sebagai berikut:

- Selalu aktif dan lincah.

- Kepala tegap dan pandangan mata cerah.

- Warna bulu bersih dan mengilat.

- Kulit tidak keriput.

b. Ukuran tubuh besar

Induk betina dan pejantan yang memiliki ukuran tubuh besar dengan bobot yang tinggi, kerangka, dan tulang-tulangnya besar dan kuat akan menghasilkan anak yang besar dan berbobot tubuh tinggi pula dan tumbuh cepat.

c. Temperamen

Sifat keindukan seekor domba merupakan petunjuk bahwa induk tersebut akan merawat anaknya dengan baik. Keadaan ini ditunjukkan pada penampilan induk yang jinak serta sorot matanya yang bersifat ramah. Selain itu, induk selalu menjaga anaknya dari gangguan hewan lain. Induk yang temperamennya jelek akan membiarkan dan meninggalkan anaknya, tanpa menghiraukan

xxxviii

anaknya mendekati untuk menyusui. Akibatnya, anak-anaknya tidak mendapatkan jaminan air susu induk.

d. Kemampuan menghasilkan susu

Untuk mengukur seekor induk mampu menghasilkan air susu dengan baik adalah bila produksi air susu 0,5-1,5 liter dan berlangsung minimum 8-10 minggu.

e. Bobot lahir dan bobot sapih

Anak domba yang memiliki bobot lahir tinggi akan lebih cepat tumbuh bila dibandingkan dengan anak domba yang lahir kecil. Dengan mengawinkan induk dan pejantan dari domba berbobot sapih yang tinggi diharapkan rataan bobot sapih pada keturunan berikutnya menjadi lebih tinggi. Faktor yang mempengaruhi bobot sapih domba di antaranya sebagai berikut:

-Umur induk

Pada umumnya induk muda akan melahirkan anak berbobot ringan dibandingkan anak yang berasal dari induk yang tua.

-Kondisi induk

Induk yang bertubuh gemuk cenderung melahirkan anak yang berbobot ringan.

-Mutu pakan

-Jenis kelamin dan bangsa domba

f. Kemampuan merumput

Domba termasuk hewan yang suka merumput. Untuk mengimbangi sifat domba tersebut harus didukung oleh keadaan gigi dan rahang yang normal serta struktur kaki yang baik dan kuat.

g. Silsilah

Silsilah adalah catatan tertulis mengenai data-data potensial yang dimiliki seekor hewan, seperti berat sapihnya tinggi, kesuburan yang baik, dan kualitas karkas sehingga nantinya diharapkan dapat

xxxix

membantu peternak untuk menentukan induk yang dikawinkan periode berikutnya.

Untuk memilih pejantan atau pemacek yang baik, peternak harus memperhatikan sifat-sifat yang baik pada seekor pejantan. Oleh karena itu, pejantan harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

- Berbadan normal, kondisi sehat, tingkah lakunya aktif, dan selalu siap untuk mengawini.

- Buah pelir normal, berukuran besar, menggantung panjang dan simetris.

- Tubuh berurat daging pada waktu berjalan selalu mengangkat kepalanya tinggi.

Pemilihan dan perawatan bibit unggul merupakan kegiatan yang sangat penting dalam usaha ternak domba. Bila kedua hal ini diabaikan walaupun sarana dan prasarana baik, tetap saja usahanya akan menemui kegagalan. Domba bisa saja tidak berproduksi dengan baik dari segi kualitas dan kuantitas. Penentuan, penyeleksian, dan pemilihan bibit domba dalam memulai usaha sangat penting adanya.

UPTD Aneka Usaha Ternak dalam memilih domba hanya menilai pada penampilan fisik luarnya saja karena banyaknya jumlah domba yang berada di pasar. Tidak mungkin penilaian dilakukan berdasarkan silsilah domba masing-masing. Hal tersebut mengandalkan pengalaman di lapangan dari petugas UPTD Aneka Usaha Ternak dalam memilih domba-domba yang akan dibeli.

3. Pakan

Usaha ternak domba yang efisien dan ekonomis untuk akan menjadi kenyataan bila tuntunan hidup domba terpenuhi dengan biaya yang murah. Salah satu tuntunan hidup domba yang utama adalah pemenuhan akan kebutuhan dan jumlah pakan yang memadai. Agar peternak dapat memenuhi kebutuhan hidup dengan menyajikan pakan sesuai dengan kebutuhan domba, peternak perlu mempelajari peran penting pakan.

xl

Usaha ternak domba yang efisien dan ekonomis untuk tujuan

pembibitan, pertumbuhan, penggemukan, produksi, dan untuk

meningkatkan persentase kelahiran, kesemuanya berpangkal pada persentase pemberian pakan yang memadai. Pemberian jumlah dan mutu pakan yang baik dapat menumbuhkan karkas sesuai sifat genetik yang dimiliki. Oleh karena itu, apabila bibit unggul mendapatkan jumlah dan mutu pakan yang baik maka keunggulan yang dimiliki sesuai sifat genetik akan tampak.

Dengan alasan tersebut maka peran pakan bagi hewan tidak dapat diabaikan. Nutrisi (zat gizi) yang terkandung dalam pakan dan masuk ke tubuh domba dapat digunakan untuk menunjang berfungsinya organ fisiologis dalam rangkaian proses pertumbahan/perkembangan, reproduksi, dan aktivitas biologis lainnya. Nutrisi tersebut ialah energi, protein, vitamin-vitamin, mineral dan air. Unsur-unsur ini merupakan kebutuhan mutlak bagi kehidupan ternak yang keberadaannya harus diperhatikan peternak dan disajikan dalam bentuk ransum. Ransum yang diberikan nantinya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan di dalam tubuh di antaranya kebutuhan pokok dan berproduksi.

Kebutuhan pokok hidup yaitu kebutuhan sejumlah nutrisi untuk menjamin keseimbangan dan kondisi tubuh yang normal sehingga tubuh mampu beraktivitas seperti bernapas, mencerna pakan, mengatur suhu badan atau melakukan proses metabolisme. Jika nutrisi untuk kebutuhan pokok hidup telah terpenuhi maka kelebihan nutrisi ini akan digunakan untuk pertumbuhan dan bereproduksi atau disimpan dalam tubuh dalam bentuk lemak badan. Sebaliknya, jika ternak domba kekurangan nutrisi yang dibutuhkan dan hal ini berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama maka cadangan yang ada dalam bentuk lemak badan akan dimobilisasikan untuk dibakar untuk memenuhi kebutuhan pokok hidup.

xli

Domba merupakan hewan yang memerlukan bahan pakan berupa hijauan dalam jumlah besar, yaitu sekitar 90%. Pakan konsentrat atau pakan penguat hanya sebagai pakan tambahan saja. Oleh karena itu, bahan baku pakan domba yang dapat diberikan terdiri dari dua jenis, yaitu hijauan dan konsentrat..

a. Hijauan

Hijauan umumnya terdiri dari berbagai jenis rumput liar, limbah dan hasil ikutan pertanian, rumput jenis unggul yang dibudidayakan, dan barbagai jenis leguminosa. Hijauan tersebut merupakan bahan yang kandungan serat kandangnya relatif tinggi. Pada UPTD Aneka Usaha Ternak hijauan yang diberikan yaitu berupa rumput gajah yang dibudidayakan oleh UPTD Aneka Usaha Ternak itu sendiri.

b. Konsentrat

Konsentrat atau pakan penguat terdiri dari biji-bijian yang digiling halus, seperti jagung, bungkil kelapa, bungkil kedelai, dedak dan katul. Bahan pakan tersebut umumnya kandungan serat kasarnya rendah sehingga mudah dicerna. UPTD Aneka Usaha Ternak menggunakan konsentrat produksi sendiri yang diberi nama

Matery Feed. Matery Feed terdiri dari katul, onggok, jagung, ampas kecap, dan kacang.

2) Teknik Pemberian Pakan

Pada umumnya, teknik pemberian pakan domba ada dua macam. 1.Pemberian pakan dengan cara digembalakan

Pada cara ini domba dilepas untuk mencari pakan sendiri di lapangan pengembalan. Pada UPTD Aneka Usaha Ternak pengembalaan domba dilakukan pada sore hari, setelah jam 13.00. Domba digembalakan di sekitar areal lahan UPTD Aneka Usaha Ternak, setelah jam 17.00 domba digiring kembali masuk ke kadang.

xlii

2. Pemberian pakan dengan cara disediakan

Pakan yang disediakan untuk ternak domba yang dipelihara di dalam kandang terus menerus pada umunya berupa hijauan,

Dokumen terkait