• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.2 Hasil Penelitian Siklus II

4.1.2.5 Kondusifnya Siswa Saat Memaparkan Hasil Diskusi di Depan Kelas 137

Hasil observasi tentang kondisi saat siswa berbagi hasil diskusi di depan kelas, siswa menunjukkan sikap yang baik. Sebagian besar siswa berani maju untuk memaparkan hasil disukusinya. Siswa sudah tidak enggan maju untuk memaparkan hasil diskusi, siswa tersebut merasa telah percaya diri dengan hasil jawabanya. Dari Siklus I yang hanya 15 siswa atau 57,9% meningkat pada siklus II yaitu sebanyak 22 siswa atau 84,6%

Pada saat proses pemberlajaran berbagi guru menanyakan apa ada siswa yang ingin maju ke depan kelas untuk memaparkan hasil diskusi dengan teman pasangannya. Banyak siswa yang percaya diri dengan hasil diskusi yang telah mereka lakukan. Guru akhirnya menunjuk beberapa siswa secara bergiliran. Saat siswa memaparkan hasil pekerjaannya guru meminta siswa memberi tanggapan kepada siswa yang memaparkan di depan kelas. Beberapa siswa yang memberi tanggapan memberi masukan jawaban berbeda. Setelah beberapa siswa maju ke depan untuk memaparkan jawaban, guru mengulas semua jawaban dan memberi penguatan jawaban. Setelah selesai guru meminta siswa mengumpulkan semua pekerjaannya.

Gambar 13 Siswa Menyimak Siswa Lain yang Tampil

Berdasarkan hasil observasi, jurnal siswa, dan dokumentasi dapat dijelaskan bahwa proses siswa memaparkan hasil membaca cerpen di depan kelas siklus II secara keseluruhan sudah berlangsung kondusif dengan meningkatnya kepercayaan diri siswa ketika memaparkan hasil pekerjaannya.

4.1.2.6 Terbangunnya Suasana yang Reflektif Saat Kegiatan Refleksi pada Akhir Pembelajaran Siklus II

Kegiatan refleksi berguna untuk menyadarkan siswa akan kekurangan saat proses pembelajaran dan mengetahui apa yang akan dilakukan setelah proses pembelajaran. Hasil observasi menunjukkan 24 siswa atau 92,3% siswa menunjukkan sikap yang baik saat kegiatan refleksi sehingga terbangun suasana reflektif ketika kegiatan refleksi berlangsung. Hal tersebut juga mengalami peningkatan dibanding siklus I yang sebelumnya tercatat 19 siswa atau 73%. Tahap ini merupakan tahap terakhir proses pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi atas pembelajaran yang telah berlangsung. Siswa dan guru bersama-sama melakukan tahapan evaluasi untuk mengukur sejauh mana siswa

memahami pembelajaran pada saat itu. Refleksi dan evaluasi berperan penting karena pada kegiatan ini guru akan mengetahui kelemahan dan kelebihan siswa ketika siswa menulis puisi menggunakan metode P2R dan model berpikir-berpasangan-berbagi. Pada saat kegiatan refleksi siklus II, suasana berlangsung sangat reflektif. Hal tersebut hampir sama dengan siklus I. Siswa dengan seksama memperhatikan penjelasan guru tentang seluruh proses pembelajaran yang sudah dilakukan sehingga siswa menyadari kekurangan saat pembelajaran dan mengetahui apa yang akan dilakukan setelah proses pembelajaran. Pada saat kegiatan refleksi siklus II, suasana berlangsung sangat reflektif. Siswa dengan sungguh-sungguh memerhatikan penjelasan guru tentang seluruh proses pembelajaran yang sudah dilakukan sehingga siswa menyadari kekurangan saat pembelajaran dan mengetahui apa yang akan dilakukan setelah proses pembelajaran.. Semua siswa dapat mengungkapkan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa proses terakhir pembelajaran membaca cerpen dengan motode P2R dan model berpikir-berpasangan-berbagi siklus II berlangsung lebih reflektif dibanding siklus I.

Dari jurnal guru juga dapat diketahui bahwa saat proses kegiatan refleksi, suasana kelas berlangsung sangat reflektif yaitu hampir semua siswa memperhatikan penjelasan guru. Selain observasi dan jurnal guru, terbangunnya suasana yang reflektif saat kegiatan refleksi pada akhir pembelajaran juga dapat diketahui melalui catatan harian siswa. Aspek terbangunnya suasana yang reflektif saat kegiatan refleksi pada akhir pembelajaran berisi tentang kesan dan saran siswa setelah mengikuti pembelajaran membaca cerpen dengan menggunakan

metode P2R dan model berpikir-berpasangan-berbagi. Dari hasil jurnal mengenai perasaan dan kesan siswa setelah dianalisis diketahui bahwa sebagian besar siswa merasa senang mengikuti pembelajaran membacakan teks berita yang dilakukan oleh guru. Sebanyak 22 siswa atau 84,6% siswa merasa senang dengan pembelajaran yang disampaikan oleh guru, karena penyampaian materi inti yang disampaikan guru sudah baik dan dapat diterima oleh siswa dengan mudah serta materi tambahan yang berupa pengetahuan umum serta memudahkan siswa dalam mengerjakan tugas karena siswa dapat berdiskusi secara berpasangan. Dan sebanyak empat siswa menyatakan mudah dalam membaca dan mencari unsure intrinsic cerpen. Saran yang diberikan siswa setelah mengikuti pembelajaran adalah agar guru lebih kreatif lagi dalam pembelajaran dan tidak tergesa-gesa dalam menyampaikan materi.

Berdasarkan jurnal guru, dapat diketahui saat kegiatan refleksi suasana kelas cukup tenang sehingga sangat mendukung kegiatan refleksi dilakukan. Sebagian besar siswa memperhatikan penjelasan dari guru mengenai kelebihan dan kekurangan yang dialami saat proses pembelajaran. Guru menjelaskan bahwa kelebihan saat pembelajaran pada siklus II ini meliputi, keaktifan, respon positif siswa, dan keseriusan. Sedangkan kekurangan pada siklus I ini berkaitan dengan penampilan siswa saat maju memapaparkan jawaban siswa lain saat ingin memberikan usul jawaban tidak kondusif. Selain menjelaskan kekurangan siswa, guru juga memberi motivasi dan memberikan harapan agar siswa berlatih lebih baik lagi.

Selain hasil observasi dan jurnal guru, data kegiatan refleksi juga didapat dari hasil wawancara. Dalam kegiatan wawancara terdapat lima macam pertanyaan, yakni: 1) bagaimana perasaan Anda saat proses pembelajaran membaca cerpen dengan metode P2R dan model berpikir-berpasangan-berbagi, 2) apakah kalian tertarik mengikuti pembelajaran membaca cerpen dengan metode P2R dan model berpikir-berpasangan-berbagi, 3) bagaimana pendapat siswa tentang materi yang diajarkan oleh guru, 4) adakah kesulitan yang kalian rasakan dalam pembelajaran membaca cerpen dengan metode P2R dan model berpikir-berpasangan-berbagi, 5) Apa manfaat yang Anda peroleh dari kegiatan pembelajaran membaca cerpen dengan metode P2R dan model berpikir-berpasangan-berbagi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan tiga siswa, diketahui bahwa pada dasarnya siswa merasa senang terhadap pembelajaran membaca cepen dengan metode P2R dan model berpikir-berpasangan-berbagi. Terbukti ketiga siswa yang diwawancarai menjawab demikian. Siswa merasa senang karena sebelumnya setiap pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia siswa jarang atau bahkan sama sekali tidak pernah menggunakan metode dan model pembelajaran. Pembelajaran membaca cerpen dengan metode P2R dan model bepikir-berpasangan-berbagi menambah semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran. Pada pertanyaan apa siswa tertarik mengikuti pembelajaran membaca cerpen dengan metode P2R dan model berpikir-berpasangan-berbagi, ketiga siswa menjawab tertarik dengan pembelajaran yang baru diikutinya.

Pada pertanyaan bagaimana pendapat siswa tentang materi yang diajarkan oleh guru. Seorang siswa menjawab mudah dipahami karena guru mengulang kembali materi diawal pembelajaran, dan dua siswa menjawab cukup karena guru menjelaskan agak cepat. Pada pertanyaan keempat siswa ditanya adakah kesulitan yang kalian rasakan dalam pembelajaran membaca cerpen dengan metode P2R dan model berpikir-berpasangan-berbagi. Dua siswa yang mendapat nilai baik dan sedang menjawab tidak ada kesulitan, sedangkan seorang siswa mendapat nilai kurang menjawab kesulitan berdiskusi dengan teman kelompoknya.

Pada pertanyaan terakhir siswa ditanya apa manfaat yang Anda peroleh dari kegiatan pembelajaran membaca cerpen dengan metode P2R dan model berpikir-berpasangan-berbagi. Dua siswa menjawab menambah pengetahuan tantang membaca cerpen dan seorang siswa bisa membaca cerpen dengan baik.

Gambar 14 Dokumentasi Siswa saat Mengikuti Kegiatan Pembelajaran

Berdasarkan hasil observasi, jurnal guru, jurnal siswa, wawancara, dan dokumentasi foto pada siklus I, secara keseluruhan disimpulkan bahwa dalam

proses refleksi pembelajaran membaca cerpen dengan metode P2R dan model berpikir-berpasangan-berbagi pada siklus II sudah berjalan baik sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah direvisi berdasarkan hasil pembelajaran siklus I. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran cerpen metode P2R dan model berpikir-berpasangan-berbagi pada siklus II secara keseluruhan sudah berjalan lebih baik.

Dokumen terkait