• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEMUAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

D. Metode Penguatan Dimensi Spiritual 1. Beriman dan bertaqwa

6. Pada saat konseli memperhatikan tokoh

penampilan tokoh berikan penguatan alamiah

7. Bila mungkin buat desain pelatihan untuk konseli menirukan model secara secara tepat, sehingga akan mengarahkan konseli pada penguatan alamiah. Bila tidak

maka buat

perencanaan

pemberian penguatan untuk setiap peniruan tingkah laku yang tepat

4. Melakukan dengan cara-cara yang mudah dipahami oleh klien 5. Mengatasi keraguan 6. Adanya proses belajar melalui metode imitasi (peniruan) 7. Model melakukan hal yang ingin ditampilkan terlebih dahulu baru diikuti

3. Positif Reinforceme nt 1. Memberikan penguatan dengan segera 2. Penguatan akan memiliki efek yang lebih bermakna bila diberikan segera setelah perilaku yang diinginkan dilakukan oleh konseli 3. Memilih penguatan yang tepat 1. Konselor bersedia mendengar semua keluhan dari klien 2. Penguatan diberikan sesegera mungkin 3. Penguatan positif dapat digambarkan melalui ucapan yaitu, pujian, pembenaran pertanyaan, pemberian

No Assertive Training

Behavioristik Hadis Rasulullah Saw 3. Positif Reinforceme nt 4. Mengatur kondisi situasional 5. Menentukan kuantitas penguatan 6. Menangani persaingan asosiasi 7. Mengatur jadwal penguatan 8. Mempertimbangkan efek pengutan terhadap kelompok 9. Menangani efek kontrol kontra semangat atau motivasi, dan dapat

pula melalu perbuatan seperti pemberian hadiah. 4. Konselor senantiasa mengingatkan tentang amar ma‟ruf nahi mungkar

5. Cocok untuk klien

yang masih

bimbang dan untuk

klien yang mengalami musibah 6. Mendorong klien berbuat baik, memberikan ia informasi tentang balasan dari amal-amal perbuatannya. 4. Metode Penguatan Dimensi Spiritual 1. Keimanan dan ketaqwaan 2. Praktek ibadah meliputi shalat dan doa

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga metode yang terdapat dalam teknik assertive training yaitu metode role playing, modelling, dan positif reinforcement di dalam perspektif hadis ketiga metode tersebut sangat sesuai dalam pandangan Islam. Namun, menurut hadis Rasulullah Saw di dalam teknik assertive training ada penambahan satu metode dalam mengatasi masalah percaya diri, pengungkapan diri dan ketegasan diri yaitu dengan metode penguatan dimensi spiritual dengan cara meningkatkan keimanan, ketaqwaan, shalat dan berdoa kepada Alllah Swt.

84 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Di dalam teknik assertive training ada tiga metode yang dipakai dalam pelaksanaannya yaitu: metode role playing, metode modelling, dan metode positif reinforcement. Ketiga metode tersebut dianalisis ke dalam tujuh hadis yaitu tentang: (1) dialog Jibril dengan Rasulullah Saw; (2) ‘Abdullah bin Zaid mempraktekkan cara berwudhu Rasulullah Saw; (3) dijadikan imam untuk diikuti; (4) cara bertayamum; (5) orang yang bersedekah saat musyrik lalu masuk Islam; (6) kebaikan Islam seseorang; (7) dan tentang kesabaran dalam mengalami musibah.

Setelah peneliti melakukan kajian terhadap tujuh hadis Rasulullah Saw yang mengungkapkan tentan cara-cara Rasulullah mengatasi permasalah umat (sahabat) di dalamnya, maka peneliti melakukan kajian untuk merumuskan ketiga metode tersebut dari hadis Rasulullah Saw. Pertama metode role playing, dari hadis tersebut dapat dirumuskan beberapa tprosedur dalam pelaksanaan role playing yaitu: (1) konselor berperan sebagai orang yang bertanya; (2) terlebih dahulu klien dipersiapkan untuk memiliki rasa keterbukaan, kejujuran, keikhlasan, sehingga ia akan menjawab dengan sejujurnya; (3) konselor menggunakan cara-cara kreatif agar menarik perhatian pengamatnya; (4) konselor mengajukan pertanyaan yang mendasar tetapi peting untuk diketahui; (5) Konselor telah menyusun pertanyaan dari yang mudah sampai yang ke pertanyaan yang sukar.

Kedua metode modelling, dari hadis tersebut dapat dirumuskan beberapa prosedur dalam pelaksanaan modelling yaitu: (1) Masalah yang dapat diselesaikan dalam modelling ini adalah sesuatu yang dapat dilihat secara langsung; (2) konselor segera menyelesaikan permasalah tersebut; (3) sesuatu yang dimodelkan harus secara teratur dan sistematis; (4) bentuk modelling bisa mengatasi masalah yang masih belum jelas kebenarannya; (5) melakukan dengan cara-cara yang mudah dipahami oleh klien. Ketiga metode positif reinforcement, dari hadis tersebut dapat dirumuskan beberapa prosedur dalam pelaksaan positif reinforcement yaitu: (1) Penguatan positif dapat digambarkan melalui ucapan yaitu, pujian, pembenaran pertanyaan, pemberian semangat atau motivasi, dan dapat pula melalu perbuatan seperti pemberian hadiah; (2) konselor senantiasa mengingatkan tentang amar ma’ruf nahi mungkar; (3) cocok untuk klien yang masih bimbang untuk berperilaku baik dan untuk klien yang mengalami musibah; (4) mendorong klien berbuat baik dengan memberikan ia informasi tentang balasan dari amal-amal perbuatannya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga metode yang terdapat dalam teknik assertive training yaitu metode role playing, modelling, dan positif reinforcement, ketiga metode tersebut sangat sesuai dalam pandangan Islam. Namun, menurut hadis Rasulullah Saw dalam teknik assertive training ada penambahan satu metode dalam mengatasi masalah percaya diri, pengungkapan diri, dan ketegasan diri yaitu dengan menggunakan metode penguatan dimensi spiritual dengan cara meningkatkan keimanan, ketaqwaan, shalat dan berdoa kepada Allah Swt.

B. Saran-saran

Adapun saran-saran yang ingin diajukan kepada berbagai pihak terkait dengan penelitian ini adalah, sebagai berikut:

1. Bagi konselor yang menggunakan ketiga metode tersebut diperlukan penelitian lebih lanjut tentang pendekatan assertive training dalam konseling menurut beberapa hadis Rasulullah Saw.

2. Bagi fakultas Dakwah dan Komunikasi khususnya jurusan Bimbingan dan Konseling Islam hendaknya dapat menambah materi baru tentang teknik-teknik konseling yang ditinjau dari hadis Rasulullah Saw.

87

Alwisol, Psikologi Kepribadian (Malang: UMM Press, 2009)

Arthur S. Reber & Emily S. Reber, Kamus Psikologi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010)

Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Raja Gravindo Persada, 2003)

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa: Edisi Keempat, (jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008)

Endang Soetari, Ilmu Hadis, (Bandung:Amal Bakti Press, 1997) Erhamwilda, Konseling Islami (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009)

Gantina Komalasari, dkk, Teori dan Teknik Konseling (Jakarta: PT Indeks, 2011) Gerald Corey, Teori dan Praktek Konseling & Psikoterapi, (Bandung: Refika

Aditama, 2003)

Hartono dan Boy Soedarmadji, Psikologi Konseling Edisi Revisi (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012)

Ibnu Hajar Al Asqalani, Al Imam Al Hafizh, Fathul Baari Syarah Shahih Al Bukhari, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2002)

Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi Edisi Revisi (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007)

Jeanette Murad Lesmana, Dasar-Dasar Konseling, (Jakarta: UI-Press, 2006) J.P. Chaplin (Penerjemah: Kartini Kartono), Kamus Lengkap Psikologi, (Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada,2005)

M. Hamdani Bakran Adz-Dzaky, Psikoterapi & Konseling Islam (Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru, 2001)

Mochamad Nursalim, Strategi Dan Intervensi Konseling (Jakarta: Akademia Permata, 2013)

Muhammad ‘Utsman Najati, Psikologi dalam Tinjauan Hadits Nabi Saw. (Jakarta: Mustaqiim,2003)

Musfir bin Said Az-Zahrani, Konseling Terapi,Cet Ke 1, (terj: Sari Narulita dan Miftahul Jannah), (Jakarta: Gema Insani Press, 2005)

Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Umum Dengan Perspektif Baru, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2016)

Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed. 3. Cet. 2. (Jakarta: Balai Pustaka, 2002),

Pusat Pembinaan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005)

Richard Nelson Jones, Cara Membina Hubungan Baik Dengan Orang Lain Latihan dan Bantuan Mandiri (Jakarta:Bumi Aksara, 1992)

Samsul Munir, Bimbingan dan Konseling Islami, (Jakarta: AMZAH, 2010) Sapiudin Shidiq, Ushul Fiqh, (Jakarta: Kencana Prenada Group, 2011) Shelley E. Taylor dkk, Psikologi Sosial (Jakarta: Kencana.2009)

Singgih D. Gunarsa, Konseling Dan Psikoterapi (Jakarta: Gunung Mulia,2009) Sofyan S.Willis, Konseling Individual Teori dan Praktek, (Bandung:

ALFABETA,2009)

Sofyan S.Willis, Konseling Keluarga (Family Counseling) suatu upaya membantu anggota keluarga memecahkan masalah komunikasi di dalam sistem keluarga, (Bandung: Alfabeta, 2008)

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, ( Bandung: Alfabeta, 2013)

Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005)

Syamsu Yusuf dan Achmad Juntika Nurihsan, Teori Kepribadian, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011)

Thohari Musnamar, Dasar-Dasar Konseptual Bimbingan dan Konseling Islami, (Yogyakarta: UII Presss, 1992)

Identitas Diri

1. Nama Lengkap : Zikriani

2. Tempat/ Tgl. Lahir : Ulee Tutue/ 14 Agustus 1995

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Agama : Islam

5. NIM : 421307243

6. Kebangsaan : Indonesia

7. Alamat : Ulee Tutue

a. Kecamatan : Mutiara Timur

b. Kabupaten : Pidie

c. Provinsi : Aceh

8. No. Telp/Hp : 085296245375

Riwayat Pendidikan

9. SDN Dayah Tanoh : Lulusan tahun 2007 10. MTsN Beureunuen : Lulusan tahun 2010

11. SMAN1 Mutiara : Lulusan tahun 2013

12. UIN Ar-Raniry : Tahun masuk 2013

Orang Tua/Wali

13. Nama Ayah : Zakaria (Alm)

14. Nama Ibu : Kartini

15. Pekerjaan Orang Tua : Petani

16. Alamat Orang Tua : Ulee Tutue, Kec Mutiara Timur, Kab Pidie

Banda Aceh, 23 July 2017 Peneliti