• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V : PENUTUP

B. Saran

Dari hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan, maka peneliti dapat memberikan beberapa saran:

1. Bagi petugas LPKA kelas 1 Kutoarjo

Untuk para petugas diharapkan agar para andikpas yang baru masuk ke LPKA untuk segera diberikan kegiatan pembinaan agar andikpas tidak merasa bosan atau jenuh saat menjalani masa tahanan di LKPA kelas 1 Kutoarjo. Karena kebanyakan andikpas menjadi sangat tertekan dengan pikirannya sendiri karena tak kunjung mendapatkan kegiatan pembinaan untuk mengalihkan pikirannya. Jika ada penilaian agar andikpas bisa diikutkan kegiatan pembinaan maka percepatlah penilaian tersebut pada andikpas. Atau bisa juga diumumkan pada andikpas, jika andikpas yang ingin mengikuti kegiatan pembinaan harus memenuhi kriteria tertentu. Hal itu dilakukan agar andikpas lebih berbenah diri agar bisa diikutkan kegiatan pembinaan.

2. Bagi andikpas di LPKA Kelas 1 Kutoarjo

Untuk para andikpas disarankan agar lebih aktif lagi untuk berkomunikasi kepada petugas yang menjadi wali pengganti orangtua saat di LPKA. Jika ada masalah-masalah ringan hendaklah dikomunikasikan kepada petugas, supaya petugas mampu membantu menyelesaikan masalah andikpas. Masalah-masalah tersebut jangan hanya dipendam sendiri karena hal tersebut akan membebani dan menyusahkan andikpas dalam menjalani masa tahanan di LPKA.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi para peneliti selanjutnya yang berminat untuk melanjutkan penelitian dengan tema kecerdasan sosial dan kekerasan seksual, semoga hasil penelitian ini dapat menjadi acuan serta bahan referensi untuk penelitian selanjutnya. Peneliti menyarankan untuk mempertimbangkan teori yang digunakan untuk menjadi alat ukur dan menggunakan metode penelitian yang lainnya untuk memperoleh data-data yang lebih detail.

Pedoman Wawancara Terhadap Konselor

1. Apa yang melatar belakangi dibrikannya konseling individu untuk andikpas?

2. Apa tujuan apa diberikannya konseling individu kepada andikpas?

3. Bagaimana proses dari tahapan pelaksanaan konseling terhadap andikpas? 4. Dengan metode atau tehnik apa yang digunakan dalam konseling

individu?

5. Masalah apa saja yang diungkapkan oleh andikpas saat sesi konseling individu?

6. Bagaimana respons andikpas dengan adanya kegiatan konseling individu? 7. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan kegiatan

konseling?

Pedoman Wawancara Terhadap Wali Pemasyarakatan

1. Untuk andikpas disini diberlakukan kegiatan konseling individu untuk kriteria yang bagaimana ya pak?

2. Menurut pandangan bapak, bagaimana sikap dan perilaku andikpas saat bapak menjadi walinya sebagai pengganti orangtuanya disini?

3. Saat pertama kali masuk LPKA, bagaimana sikap andikpas?

5. Apakah andikpas pernah mengikuti kegiatan konseling individu sebelumnya?

6. Apakah ada perubahan perilaku dan sikap setelah mengikuti kegiatan konseling?

7. Apa saja kegiatan di dalam LPKA ini untuk dilakukan oleh andikpas? 8. Apakah andikpas juga mengikuti kegiatan yang ada di LPKA?

9. Kegiatan apa yang paling diminati oleh andikpas?

Lampiran 2

TRANSKRIP WAWANCARA 1 Pewawancara : Puji Lestari (Penulis/P)

Narasumber : Febi D. Setyaningsih (Konselor/N) Waktu : Sabtu, 3 Agustus 2019

Kode : W.N.1

Keterangan Verbatim Penomoran

Baris

Tema P assalamualaikum mbak..

perkenalkan nama saya Puji Lestari dari IAIN Surakarta yang melakukan penelitian di Yayasan Sahabat Kapas dengan judul Konseling Individual Untuk Meningkatkan Kecerdasan Sosial Pada Remaja Pelaku Kekerasan Seksual (Studi Kasus Anak Binaan Yayasan Sahabat Kapas). Saya hendak mewawancarai mbak febi terkait anak yang dulu mbak bina. Saya mewawancarai mbak karena andikpas atas nama DDSB dulu yang memberikan konseling individu adalah mabk febi sendiri. Jadi saya akan mewawancarai mbak terkait konseling individu untuk andikpas DDSB. Bisa kita mulai sesi wawancaranya? 1 10 20 Mengucapkan salam Perkenalan Diri Memasuki sesi wawancara N walaikumsalam mbak.. silahkan mbak..

P apa yang melatar belakangi mbak febi memberikan konseling individu terhadap andikpas yang bernama DDSB di LPKA Kutoarjo? 30 Bertanya latar belakang pemberian konseling N Kegiatan kapas biasanya

bersama secara kelompok, DDSB selalu cemas dan menjadi baham guyonan teman-temannya. DDSB tidak bisa fokus, lari kesana kemari. Maka kami

putuskan untuk memberikan konseling individu ke DDSB. 40 Penjelasan latar belakang pemberian konseling P apakah sebelumnya tingkat

berkomunikasi dengan teman, kemudian empati, simpati, adaptasi, dan kepedulian DDSB ini rendah?

45 Bertanya tingkat kecerdasan sosial

N kami berinteraksi dengan DDSB sejak awal dia tinggal di LPKA, sehingga memang secara alami DDSB butuh waktu untuk beradaptasi. Kami

melakukan intervensi karena kekhususannya, seperti lari dan cemas ketika kegiatan berkelompok itu tadi. Hal yang mbak sebutkan tadi itu memang rendah saat itu.

55 Penjelasan tingkat kecerdasan sosial rendah

P eeemmm... lalu bagaimana tahapan pelaksanaan

konseling terhadap si DDSB ?

63 Bertanya tahapan konseling

N sama seperti konseling pada umumnya, dimulai dari perkenalan dan membuka komunikasi sehingga ada trust dari DDSB.

Menemukan masalah inti DDSB dan menentukan prioritas masalah yang harus diselesaikan. Lanjut ke penyelesaian masalah itu.

70 Penjelasan

tahapan konseling

P dalam menyelesaikan masalah itu apakah ada tehnik tertentu atau hanya sekedar masukan berupa nasehat-nasehat?

77 Bertanya metode dan tehnik dalam konseling

N saya kurang suka memberi nasihat mbak. Lebih ke memberikan opsi beserta konsekuensi logisnya ke anak. Lebih seperti ke teman daripada konseling. Karena metode itu lebih masuk untuk anak-anak yang memang sebenarnya hanya butuh didengar dan dipahami.

85 Penjelasan metode dalam konseling

P untuk pemberian opsi itu sendiri seperti apa ya mbak?

92 Bertanya tentang tehnik

N tergantung masalahnya mbak. Untuk DDSB dulu seingat saya, problem utamanya adalah rasa kangen ke orang rumah, terutama ibu. Ibunya tidak bisa sering membesuk DDSB. Karena tidak mungkin untuk DDSB keluar LPKA dan pulang bertemu ibunya, maka DDSB harus bersabar menunggu ibunya

membesuk kan. Tapi dalam proses menunggu itu, ketika anak di LPKA, rasanya bisa sangat berat. Makanya ada pilihan untuk berkomunikasi dengan ibunya melalui Wali Pemasyarakatan di LPKA atau saya sebagai

perwakilan dari kapas. Sebagai kompensasinya, DDSB harus mau berusaha lebih tenang menjalani hari-hari di LPKA, dan mau bergaul dengan teman-temannya. Di sini ada opsi: DDSB bersikap baik dan adaptif sehingga bisa punya teman di LPKA dan tentu

100 Penjelasan detail tentang metode yang digunakan konselor

kami bantu untuk

berkomunikasi dengan ibu atau tetap menyendiri, tidak punya teman, dan terus kangen ibunya tanpa bisa berbuat apa-apa. Dalam opsi tersebut ada semacam sistem reward punishment, kami fokuskan ke

rewardnya. Ini agar DDSB kembali kenal dan paham aturan. Karena mayoritas anak di LPKA tidak paham atau mengabaikan aturan selama hidupnya, termasuk DDSB. Bahwa ketika ingin sesuatu kita harus

melakukan sesuatu. Itu aturan mainnya. Dan anak harus melakukan itu. P contoh rewardnya seperti

apa ya mbak?

145 Bertanya tentang tehnik

N kami jarang memberi barang mbak. Bisa berkomunikasi dengan ibunya adalah reward yang sangat diperlukan DDSB saat itu, jadi kami pakai itu.

150 Penjelasan tentang tehnik P eeemm.. begitu ya mbak

jadi rewardnya bisa berkomunikasi dengan keluarganya.

153 Memperjelas tehnik yang digunakan N iya mbak. Walaupun

sebenarnya berkomunikasi dengan keluarga adalah hak setiap anak di LPKA. Tapi untuk anak-anak disana terutama DDSB, hal ini tidak boleh dilakukan setiap saat tanpa DDSB berusaha untuk lebih adaptif di LPKA. Kami pikir tidak baik memberikan hak ke anak tanpa anak melakukan kewajibannya, seperti mematuhi semua aturan di

160 Dijelaskan lagi tehnik yang digunakan secara mendetail

LPKA dan dengan tertib mau mengikuti program pembinaan yang ditetapkan untuknya.

P dalam bergaul dengan teman-temannya apakah dorongan atau motivasi dari mbak untuk DDSB agar lebih akrab?

175 Bertanya tentang motivasi

bersosialisasi

N DDSB sangat tertutup awalnya. Memang sejak di rumah dia jarang bergaul dengan teman-temannya. Sehingga ketika di LPKA, DDSB sangat kesulitan membangun komunikasi dengan teman-temannya. Apalagi kondisinya membuat DDSB menjadi bahan bully-an teman-temannya. Saya coba tanyakan siapa saja teman sekamar DDSB, dengan siapa dia paling nyaman berteman. Ketika tersebut satu nama, saya berikan apresiasi ketika DDSB bercerita tentang

kedekatannya dengan teman itu. Apresiasi lebih ke pujian, karena DDSB ternyata sangat senang mendapatkan kalimat-kalimat positif dari kami. Mulai dari situ DDSB menjadi lebih percaya diri dalam berteman dan mau berinteraksi dengan teman-teman yag lain ketika permainan kelompok.

190 Penjelasan tentang cara memotivasi agar mau bersosialisasi

P jadi reward berupa berkomunikasi dengan keluarga ini dilakukan agar DDSB mampu untuk menampilkan diri secara efektif. Dan alhamdulilah

111 Bertanya untuk memperjelas keberhasilan tehnik yang digunakan

berhasil ya mbak.

N iya, atas bantuan dan dan dukungan Wali

Pemasyarakatannya juga mbak.

118 Penjelasan keberhasilan

P disini saat DDSB menjadi lebih percaya diri, jadi DDSB sudah mampu berkomunikasi dengan baik bersama teman-teman dan mampu membuat humor ya mbak, sekaligus mampu berperan dalam permainan kelompok tersebut ya mbak?

125 Bertanya tentang keterampilan kecerdasan sosial

N bertahap mbak. Tapi sejak terakhir saya ke LPKA, saya melihat sudah banyak perubahan di diri DDSB.

132

P bagaimana respons DDSB dengan adanya kegiatan konseling tersebut baik sebelum maupun sesudah kegiatan konseling mbak?

136 Bertanya respons anak terhadap konseling

N DDSB dan mayoritas anak di LPKA biasanya tidak paham apa itu konseling. Yang mereka tau, mereka bisa menemui salah satu kakak di kapas dan bisa bercerita apa saja. DDSB baru bisa sangat sangat terbuka di pertemuan kedua dan seterusnya. Pertemuan pertama hanya kenalan dan memetakan perkiraan permasalahannya apa. Ketika merasakan efek pertemuan pertama

sepertinya DDSB jadi lebih santai di pertemuan kedua. Apalagi saat itu saya berhasil menghubungi ibunya dan mendapat respon positif. Jadi DDSB senang sudah bisa tau kabar dari

150 Penjelasan respons anak terhadap konseling

ibunya. Seingat saya, konseling ke DDSB tidak terlalu lama malah, tidak lebih dari 5 kali pertemuan sepertinya. Karena DDSB sudah mulai adaptif, jadi penguatan dilakukan di kegiatan kelompok. Melibatkan DDSB pada diskusi-diskusi kelompok (konseling kelompok). Kalau DDSB butuh ngobrol, dia tinggal mendatangi saya ketika kegiatan kelompok dan kami bisa mengobrol sebentar, jika

memungkinkan atau bikin jadwal di pertemuan selanjutnya agar bisa ngobrol berdua saja dalam waktu yang lama.

P eeeemmm.. begitu ya mbak. Apa saja faktor pendukung dan penghambat saat melakukan konseling individu terhadap DDSB? 185 Bertanya penghambat dan pendukung konseling N pendukungnya: Wali Pemasyarakatan paham bagaimana harus memperlakukan DDSB dan membantu DDSB agar lebih adaptif, pihak keluarga DDSB merespon positif laporan perkembangan dari kapas dan berusaha terus berkomunikasi melalui Wali Pemasyarakatan.

Penghambatnya: DDSB kurang lancar baca tulis sehingga konseling hanya mengandalkan komunikasi lisan. 190 Penjelasan tentang pendukung dan penghambat konseling

P masalah apa saja yang mbak temukan dalam diri DDSB saat sesi konseling?

205 Bertanya tentang temuan masalah anak

relatif rendah karena

pendidikannya juga rendah. Komunikasi harus dalam bentuk yang sederhana, tidak paham kalimat

beranak. Mengenai orientasi seksual, saat itu saya belum dapat memastikan apakah benar DDSB hanya

terangsang dengan sesama jenis. Karena bisa jadi dia hanya meniru perilaku orang lain saat melakukan sodomi tersebut.

210 Penjelasan temuan masalah anak

P terimakasih banyak ya mbak sudah mau meluangkan waktunya untuk wawancara dengan saya.

223 Mengakhiri sesi wawancara

N sama-sama ya mbak. Maaf kalau ada kekurangan. P ini sudah banyak membantu

mbak. 230

Wawancara berakhir

Lampiran 3

TRANSKRIP WAWANCARA 2 Pewawancara : Puji Lestari (Penulis/P)

Narasumber : Bu Wahyu (Petugas/N) Waktu : Selasa, 13 Agustus 2019 Kode : W.N.2

Keterangan Verbatim Penomoran

baris

Tema

P Perkenalkan bu, nama saya puji lestari. Mahasiswi dari IAIN Surakarta, disini saya akan melakukan penelitian dengan judul konseling indvidual untuk meningkatkan kecerdasan sosial pada remaja pelaku kekerasan seksual (studi kasus anak binaan di yayasan sahabat kapas karanganyar). Jadi saya ingin mewawancarai ibu terkait untuk penelitian saya, apakah ibu bersedia? 1 10 Perkenalan diri Memasuki sesi wawancara

N Iyaa silahkan mbak..

P untuk andikpas disini diberlakukan untuk mengikuti kegiatan konseling

15 Bertanya kriteria

individual apakah ada kriteria tertentu?

pemberian konseling N pada dasarnya semua akan dikasih

konseling, itu pada dasarnya tapi ketika kita mengalami kesulitan atau ketika seorang anak itu berperilaku agak tertutup dan pendiam ada sesuatu yang lain dari teman-temannya kita mengajukannya dan bilang dengan sahabat kapas untuk di konseling.

20 Penjelasan kriteria pemberian konseling

P menurut ibu, bagaimana sikap dan perilaku andikpas saat berada dilingkungan LPKA?

28 Bertanya sikap anak pertama kali di LPKA N untuk DDSB ini waktu pertama kali

masuk, anaknya pendiam, pemalu. Jadi ya maklum yang namanya anak baru mesti dia kan agak tertutup. Dan kebetulan dia kita sidangkan dia kita lihat di dalam dan ketika didalam tidak banyak bermasalah, biasanya kan didalam itu ada yang

30 Penjelasan tentang sikap andikpas

namanya senior dan junior, udah biasa itu. Lalu kita sidangkan ya udahlah agar dia di ikutkan

dibelakang untuk kegiatan pelatihan biar dia punya kegatan. Dan

ternyata setelah disini dia menjadi lebih terbuka, dilihat dari raut mukanya itu kayaknya nyaman, enak begitu, seneng dia itu disini.

40

P itu setelah dikonseling atau sebelum dikonseling ya bu?

N lupa aku itu sebelum kayanya atau sesudahnya, lupa aku mbak. Udah lama itu..

50

P kalau untuk berinteraksi dengan teman-teman yang ada di LPKA bagaimana bu sikapnya?

N dia bagus. Tapi kadang sama temen-temennya karena kalo ngomong dia kan lucu, agak-agak ke cewek-cewekan to, dia sebenarnya agak pemalu jadi yaa dia baik

berinteraksi juga baik. Tapi

temen-60 Penjelasan tentang sikap andikpas dengan teman-teman di LPKA

temennya yang lebih senior kan itu lo..

P dibully?

N iyaa.. DDSB itu kan kalo ngomong suka gak keliatan giginya, terus sama temen-temen “heh dibuka giginya, buka giginya kadang gitu”. Tapi kalo sudah disini cerita apa aja.. itu kemaren dia ngebel saya berkali-kali, tapi kebetulan pas saya nggak bawa hp.

70

P menurut ibu, bagaimana sikap saat berinteraksI dengan petugas LPKA? N DDSB baik. Maksutnya mau dia

terbuka, terus ketika disini ngomong-ngomong, kadang membuat sesuatu. Anak-anak itu terbukanya ketika sudah duduk kaya gini, anak malah lebih bisa terbuka malah ngalir sendiri tapi kita ngomongnya nggak langsung kaya introgasi gitu nggak, kita itu ngomongnya ya kaya kita begini.

80 Penjelasan tentang sikap andikpas dengan petugas LPKA

Dia cerita, dia ikut mbahnya yang tukang, dia cerita macem-macem tentang keluarganya waktu itu. Dia rajin selama berada disini, tapi kalo di dalam kan pengaruh temen-temennya banyak, dia takut. Tapi kalo disini kan ada beberapa orang dan ada kami yang mengawasi jadi merekanya lebih nyaman saat berada disini dari pada di dalam. Didalam ada yang mengawasi tapi kan cuma satu dua tiga. Kalo disini kan karena sudah ikut di kita itu dia nyaman kaya punya bapak ibuk gitulah.

90

100

P kalo untuk takutnya tadi itu gimana bu?

N dibully kan dia jadinya. Kan anak-anak kalo di dalem itu semakin dia penakut, sama yang lebih gede kan semakin di bully, disuruh-suruh. Dimana-manakan udah biasa kaya gitu kan.

P menurut ibu, bagaimana sikap andikpas saat mengikuti pembinaan?

110

N dia mau. Maksutnya dia mau

mengikuti dengan sungguh-sungguh dengan tekun. Ketika dia disini dia bisa membuat itu (menunjukkan gantungan kunci yang terbuat dari manik-manik). Dia membuat itu pertama kali dari nol dia gak bisa, terus dibelajari sama

temen-temennya ya sambil biasa temen-temennya yang lebih senior. Akhirnya dia bisa, dia menemukan sendiri caranya. Dia bilang “buk buat ini ya?”, yasudah yang penting kamu dasarnya bisa. Terus dia buat apa gitu dia bisa sendiri, bagus. Dia kemaren ikut kerajinan.

120 Penjelasan petugas mengenai sikap andikpas saat mengikuti pembinaan

P apakah andikpas pernah mengalami masalah saat di LPKA?

130

N selama ikut kita nggak, cuma masalahnya kemaren itu

orangtuanya jarang mbesuk karna jauh gak ada biaya. Tapi kalo yang lainnya selama disini sepengetahuan saya itu nggak ada masalah, tapi kalo di dalam, biasanya anak-anak gak mau cerita ada masalah apa jarang ngasih tau. Tapi selama ikut sini dia nggak, dia kan ikut sini dari pagi sampe siang. Dia kayaknya, kayaknya lo.. dia nggak punya masalah yang berat sampe tertekan. Ya biasalah kalo didalam itu ya cuma ribut sama temen-temennya, itu menurut padangan saya.

140

150 P apakah andikpas diberikan koneling

individu untuk masalahnya? N ya, kami langsung serahkan ke

sahabat kapas.

P apakah ada perubahan sikap dan perilaku setelah andikpas mengikuti kegiatan konseling individu?

N ya ada. Genah dia pertama tertutup menjadi terbuka. Pertama dia takut menjadi nyaman. Mukanya seperti bersinar setelah konseling, apalagi dia diikutkan disini kan dia bisa berkegiatan seperti membuat apa-apa gitu, kadang memasak bareng. Ya beda.. dia jadi lebih berani, bukan berarti berani nakal tapi lebih terbuka dia. Kalo di dalam kan, disana pun masuk ke kamar gak semudah itu untuk cerita. Kalo disini kan lebih kaya begini, lebih dekat. 160 170 Penjelasan mengenai perubahan andikpas setelah mendapatkan konseling individual

P bagaimana sikap dan perilaku andikpas saat mengikuti kegiatan konseling?

N sikapnya kan berubah, berubah menjadi lebih baik. Setidaknya berubah lebih percaya diri. Setelah diberikan konseling itu dan dia terlihat terbuka terus kita omong-omongan dia lebih bisa mengalir

180 Penjelasan tentang sikap andikpas setelah mengikuti konseling

cerita-ceritanya gitu, apa-apa dia ceritakan. Lebih ada kemajuan, lebih berani, lebih terbuka

mengungkapkan cerita orangtuanya, cerita tentang mukanya yang mirip mbahnya.

individu

P apa saja kegiatan di dalam LPKA ini yang biasanya harus dilakukan oleh andikpas?

190

N ada sholat berjamaah, ada sekolah, senam, kegiatan keterampilan, ya banyak kalo ada kegiatan, kaya ceramah agama, terus ada lomba, olahraga.

P kalo untuk DDSB?

N dia sekolah, keterampilan,

pengajian, olahraga juga. Yang jelas dia ikut sekolah sama kegiatan keterampilan. Yang jelas itu setelah dia diikutkan dalam pelatihan kemandirian. 200 Penjelasan tentang minat yang diminati andikpas

P DDSB ini saat untuk ber-empati dengan temannya bagaimana bu?

N dia bagus.. sering membantu temen-temennya juga.

P sering mebuat humor juga nggak bu?

N yaa kalo disini. Dia itu lucu mbak. P terimakasih ya bu.

Lampiran 4

Sesi wawancara petugas

Dokumen terkait