• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tunarungu adalah individu yang memiliki hambatan dalam pendengaran baikpermanen maupun tidak permanen. Klasifikasi tunarungu berdasarkan tingkat gangguan pendengaran adalah: 1) gangguan pendengaran sangat ringan (27-40dB), 2) gangguan pendengaran ringan(41-55dB), 3) gangguan pendengaran sedang (56-70dB), 4) gangguan pendengaran berat(71-90dB), 5) gangguan pendengaran ekstrem atau tuli(di atas 91dB). Peserta didik penyandang tunarungu memerlukan alat bantu dalam menggunakan pemanfaatn TIK yang sesuai dengan kebutuhan diantanya adalah :

1) Teknologi Kinect

Kinect menggunakan proyektor infra merah, kamera, dan microchip khusus untuk melacak pergerakan benda-benda dan individu dalam 3D. Sistem scanner 3D ini disebut Light Coding yang membuat berbagai bentuk gambar berdasarkan rekonstruksi 3D. Sensor Kinect memiliki kamera RGB, sensor kedalaman dan array mikrofon. Karena itu Kinect mampu bekerja dengan penangkapan gerakan seluruh tubuh, pengenalan wajah, dan kemampuan pengenalan suara.

Gambar 1. 10: Modifikasi teknologi Kinect asistif Tunarungu (sumber www.livingmadeeasy.org.uk diakses Nopember 2015)

Terdapat lima belas kasus penggunaan pada sistem perangkat lunak ini, yaitu:Mengelola Modul Pembelajaran, Mengatur Urutan Modul Pembelajara, Mengelola Kata, Mengelola Kalimat , Mengelola Data Peserta didik , Mengelola Kumpulan Soal , Menyusun Soal Kuis, Melihat Materi Pembelajaran , Melakukan Latihan Interaktif, Melakukan

KD

1

PPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

33

Latihan Kalimat, Mengerjakan Kuis, Melihat Statistik Peserta didik, Melihat Perolehan Prestasi Peserta didik, Melakukan Pencarian Kata, Melihat Kamus.

Implementasi dari pada proses-proses aplikasi yang telah ditemukan pada proses analisis sistem terjadi dalam beberapa proses.1). Proses pengecekan modul aktif Sistem akan melakukan pengecekan modul-modul pembelajaran mana saja yang seharusnya aktif, ataupun modul-modul yang tidak aktif, serta modul apa yang sedang dipelajari oleh peserta didik. 2). Proses pengecekan mengikuti kuis Pada proses ini sistem akan membandingkan daftar materi yang telah dipelajari oleh peserta didik dengan jumlah seluruh materi yang harus dipelajari oleh peserta didik. Apabila jumlahnya sudah sama, sistem akan mengijinkan peserta didik untuk mengikuti kuis. 3). Proses penentuan kelulusan suatu modul Setiap kali peserta didik selesai mengerjakan suatu kuis, sistem akan melakukan proses pengecekan terhadap nilai nilai dari kuis yang telah dikerjakan oleh peserta didik. Apabila semua nilai telah mencukupi, maka peserta didik dapat lulus untuk mempelajari modul berikutnya.

2) Cochlear Implant

Cochlear Implant adalah alat Bantu dengar yang dipasang didalam rumah siput (Cochlear). Fungsinya adalah untuk merangsang syaraf pendengaran secara langsung dan menggantikan sebagian fungsi rumah siput dalam menangkap dan meneruskan gelombang suara ke otak. Oleh otak, gelombang listrik ini diterjemahkan sebagai suara. Cochlear Implant umumnya hanya dipasang pada satu telinga. Alat ini membantu peserta didik yang tunarungu agar dapat mendengar dengan baik sehingga murid lebih tanggap terhadap materi yang diajarkan oleh guru dan guru tidak perlu menjelaskan materi pelajaran secara berulang-ualng. Sehingga mempercepat proses pembelajaran.

KD

1

34

PPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

Gambar 1. 11: Modifikasi teknologi Cochlear Implant asistif Tunarungu (sumber www.livingmadeeasy.org.uk diakses Nopember 2015)

3) i-CHAT

i-CHAT adalah sebuah aplikasi dan portal yang akan membantu masyarakat, khususnya para guru Sekolah Luar Biasa (SLB) Tunarungu dan orang tua, dalam proses pembelajaran bahasa bagi anak berkebutuhan khusus dalam hal pendengaran di Indonesia.Aplikasi tersebut dibuat dalam dua mode yaitu mode offline, di mana user harus melakukan instalasi program pada komputernya dan mode online di mana user dapat menjalankan aplikasi dengan mengakses situs i-CHAT di http://www.i-chat.web.id. Saat ini portal tersebut baru memuat aplikasi i-CHAT secara online yang terdiri dari 5 modul, yakni Kamus, Abjad Jari, Bilangan, Tematik, dan Susun Kalimat. Modul-modul pembelajaran selanjutnya masih dapat terus dikembangkan baik berupa aplikasi dengan game, animasi, video, maupun jurnal/artikel terkait pendidikan dan metode pembelajaran bagi anak tunarungu. Keseluruhan materi pembelajaran ini dapat dikemas dalam bentuk modul-modul dengan konsep e-learning. Pengembangan selanjutnya dari portal i-CHAT adalah membentuk forum, media social networking, dan konsep user generated content.

KD

1

PPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

35

Gambar 1. 12: Gambar 2.1. Modifikasi teknologi I-Chat asistif Tunarungu(sumber http://www.i-chat.web.id diakses Nopember 2015)

TELKOM RDC bekerjasama dengan Federasi Nasional untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (FNKTRI) melakukan pengembangan lebih lanjut dalam bentuk sebuah aplikasi dan portal yang diberi nama i-CHAT (I Can Hear and Talk), Aplikasi tersebut dibuat dalam dua mode yaitu mode offline, dimana user harus melakukan instalasi program pada komputernya dan mode online di mana user dapat menjalankan aplikasi dengan mengakses situs i-CHAT di http://www.i-chat.web.id. Program i-CHAT saat ini terbagi dalam 5 modul utama yaitu modul kamus, modul isyarat abjad jari, modul isyarat bilangan, modul tematik, dan modul menyusun kalimat. I-CHAT dapat diakses secara online dengan mengunjungi portal i-CHAT di http://www.chat.web.id. Saat ini portal tersebut baru memuat aplikasi i-CHAT secara online yang terdiri dari 5 modul : Kamus, Abjad Jari, Bilangan, Tematik, dan Susun Kalimat.

saudara dapat mengerjakan aktivitas pembelajaran menggunakan

lembar kerja (LK) 1.4. Selanjutnya pemahaman saudara dapat dilatih dengan menggunakan soal latihan 1. Kerjakan tanpa melihat jawaban pembahasan soal. Periksa dengan menggunakan melihat jawaban pembahasan soal yang tepat apabila masih terdapat jawaban salah periksa kembali pemahaman saudara dengan membaca ulang bagian paragraf yang masih dirasakan sulit.

KD

1

36 PPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

D. Aktivitas Pembelajaran

Pada bagian ini saudara melakukan aktvitas pembelajaran dengan menggunakan lembar kerja (LKS) sebagai berikut :

LK. 1.1 Konsep Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

LK. 1.2 Taksonomi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

1. Pergunakan berbagai literasi atau referensi yang dapat menjelaskan mengenai konsep kategoripengajaran berbantuan komputer menjadi dua, yaitu :

a. computer-based training (CBT) ... b. Web-based training (WBT)...

2. Jelaskan implikasi perubahan pendidikan melalui TIK menggunakan pendekatan literasi teknologi, pendalaman pengetahuan dan kreasi pengetahuan !

3. Pergunakan berbagai literasi atau referensi yang dapat menjelaskan perkembangan konsep TIK dalam hubungannya pengembangan spiritual, moral, sosial dan budaya !

1. Pergunakan berbagai literasi atau referensi yang dapat menjelaskan mengenai konsep Taksonomi penggunaan komputer dalam bidang pendidikan menurut Taylor, yaitu :

a. komputer sebagai tutor... b. komputer sebagai tool... c. komputer sebagai tutee ...

2. Jelaskan Perkembangan aplikasi komputer dalam pembelajaran berbasis komputer pada awal perkembangan terminologi yang digunakan sehubungan dengan pembelajaran berbasis komputer :

a. Computer Assisted Instruction (CAI) b. Computer Based Training (CBT)

3. Pergunakan berbagai literasi atau referensi yang dapat menjelaskan konsep Computer Assisted Instruction (CAI) dan Computer Based Training (CBT) bagi pembelajaran peserta didik tunadaksa !

KD

1

PPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

37