• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Database Management System (DBMS)

Dalam dokumen BAB II TINJAUAN PUSTAKA (Halaman 45-49)

3. Network Subsystem

2.4 Konsep Database Management System (DBMS)

Perancangan sistem yang baik harus sesuai dengan beberapa komponen konsep dalam database management system. Dengan konsep DBMS yang baik diharapkan sistem memiliki kehandalan dan dapat dipelihara dengan baik.

2.4.1 Definisi basis data

Basis data (database) adalah kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan (Fathansyah, 1999).

Operasi yang berkenaan dengan pembuatan objek (basis data dan tabel) merupakan operasi awal yang hanya dilakukan sekali dan berlaku seterusnya.

Sedangkan operasi-operasi yang berkaitan dengan isi tabel (data) merupakan operasi rutin yang akan berlangsung berulang-ulang dan operasi inilah yang mewakili aktivitas pengelolaan (management) dan pengolahan (processing) data dalam basis data.

2.4.2 Definisi DBMS

DBMS adalah suatu perangkat lunak yang menangani pengelolaan basis data secara fisik. Perangkat inilah yang akan menentukan bagaimana data diorganisasi, disimpan, diubah dan diambil kembali. DBMS juga dapat

menerapkan mekanisme pengamanan data, pemakaian data secara bersama, pemaksaan keakuratan/konsistensi data, dan sebagainya (Fathansyah, 1999).

Perangkat lunak yang termasuk DBMS misalnya Microsoft Access, Oracle, Microsoft SQL Server, MySQL dan sebagainya.

2.4.3 Kegunaan basis data

Tujuan awal dan utama dalam pengelolaan data dalam sebuah basis data adalah agar pengguna (user) dapat memperoleh atau mencari data dengan mudah dan cepat. Di samping itu, pemanfaatan basis data untuk pengelolaan data juga memiliki tujuan-tujuan lain sebagai berikut (Fathansyah, 1999) :

1 Kecepatan dan kemudahan (speed)

Dengan memanfaatkan basis data, data dapat disimpan, diubah atau dimanipulasi dengan cara yang lebih cepat dan mudah. Disamping itu, apabila data tertentu perlu ditampilkan kembali, prosedur yang perlu dilakukan juga lebih mudah dan tidak menghabiskan banyak waktu untuk mengaksesnya.

2 Efisiensi ruang penyimpanan (space)

Efisiensi penggunaan ruang penyimpanan dapat dilakukan karena dapat dilakukan penekanan jumlah redundansi data, baik dengan menerapkan sejumlah pengkodean atau dengan membuat relasi-relasi antar kelompok data yang saling berhubungan.

3 Keakuratan (accuracy)

Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan tipe data, domain data, keunikan data, dan sebagainya, sangat berguna untuk menekan ketidakakuratan pemasukan/penyimpanan data.

4 Ketersediaan (availability)

Pertumbuhan data dari sisi jumlah maupun jenisnya sejalan dengan waktu akan semakin membutuhkan ruang penyimpanan yang besar, padahal tidak semua data itu selalu digunakan. Karena itu dapat dipilah adanya data utama/master/referensi, data transaksi, data histori hingga data kadaluarsa.

5 Kelengkapan (completeness)

Untuk mengakomodasi kebutuhan kelengkapan data yang semakin berkembang, maka selain menambah record-record data, juga dapat dilakukan perubahan struktur dalam basis data baik dalam bentuk penambahan objek baru (tabel) atau dengan penambahan field-field baru pada suatu tabel.

6 Keamanan (security)

Dalam membangun basis data dapat ditentukan siapa-siapa (pemakai) yang boleh menggunakan basis data beserta objek-objek di dalamnya dan menentukan jenis-jenis operasi apa saja yang boleh dilakukannya.

7 Kebersamaan pemakaian (sharability)

Pemakaian basis data seringkali tidak terbatas pada satu pemakai saja, atau di satu lokasi saja. Basis data juga dapat digunakan pada sistem aplikasi yang mendukung kebutuhan multiuser (banyak pemakai), tetapi tetap menjaga/menghindari terhadap munculnya persoalan baru seperti inkonsistensi data atau kondisi deadlock (karena ada banyak pemakai yang saling menunggu untuk menggunakan data).

2.4.4 Bahasa DBMS

Semua Database Management System (DBMS) menyediakan bahasa untuk mendefinisikan basis data (Data Definition Language) serta bahasa untuk memanipulasi basis data (Data Manipulation Language) untuk melakukan operasi-operasi tertentu pada basis data. Dalam prakteknya, kedua jenis bahasa basis data ini tidak benar-benar dapat dipisahkan secara tegas. Saat ini keduanya merupakan bagian dari bahasa basis data tunggal yang disebut SQL (Structured Query Language) yang merupakan bahasa basis data standar untuk basis data bertipe relasional.

2.4.4.1 Data Definition Language (DDL)

Skema basis data pada umumnya didefinisikan dengan sekumpulan definisi yang diekspresikan dengan bahasa khusus yang dinamakan Data Definition Language (DDL). Dengan DDL, dapat ditentukan tata letak baris,

definisi kolom, kolom-kolom kunci, lokasi file, dan strategi penyimpanan.

Dengan DDL dapat pula didefinisikan database, tabel dan view.

Bentuk umum dari pernyataan DDL :

a. CREATE nama_objek, digunakan untuk membuat suatu objek.

b. ALTER nama_objek, digunakan untuk mengubah suatu objek.

c. DROP nama_objek, digunakan untuk menghapus suatu objek.

2.4.4.2 Data Manipulation Language (DML)

Manipulasi data pada basis data pada umumnya meliputi hal-hal di bawah ini :

a. Pemanggilan informasi yang tersimpan pada basis data (query).

b. Penambahan informasi baru pada basis data.

c. Penghapusan informasi yang sudah tidak diperlukan lagi pada basis data.

d. Modifikasi informasi yang ada pada basis data.

Data Manipulation Language (DML) adalah bahasa yang memungkinkan pengguna untuk mengakses atau memanipulasi data dalam sistem basis data yang bertipe relasional. Pada dasarnya ada 2 jenis DML, yaitu :

1. DML Prosedural yang menghendaki pengguna untuk menspesifikasi data apa yang diperlukan dan bagaimana cara mendapatkan data itu. Ini dapat dilakukan dengan bahasa-bahasa pemrograman yang mampu mengakses basis data, misalnya C/C++ dan Java.

2. DML Deklaratif (DML Non Prosedural) yang menghendaki pengguna untuk menspesifikasikan data apa yang diperlukan tanpa harus menspesifikasikan bagaimana caranya mendapatkannya. Contoh dari DML Non Prosedural ini adalah SQL (Structured Query Language).

Query adalah pernyataan yang meminta pemanggilan informasi tertentu dari basis data. Sebagian dari DML dinamakan query language. Meskipun tidak terlalu tepat, orang sering menyebut DML sebagai bahasa query.

Perintah-perintah DML yang sering digunakan adalah :

a. Perintah SELECT yang digunakan untuk mecari record-record dan database, atau mencari record dari beberapa tabel.

b. Perintah INSERT untuk menambah baris baru pada sebuah tabel atau view.

Kata kunci INTO berrsifat optional (dapat dihilangkan)

c. Perintah UPDATE dipakai untuk mengubah data dalam sebuah tabel.

Perintah DELETE diapakai untuk menghapus baris-baris dari sebuah tabel.

Kata kunci FROM bersifat optional.

Dalam dokumen BAB II TINJAUAN PUSTAKA (Halaman 45-49)

Dokumen terkait