BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1.2 Konsep Dir
Kuesioner konsep diri berisi 25 pernyataan, menggunakan jenis pernyataan tertutup (closed ended) dengan dua pilihan jawaban ya dan tidak. Bentuk pernyataannya ada dua jenis yaitu pernyataan negatif dan pernyataan positif. Untuk pernyataan positif apabila dijawab ya mempunyai bobot nilai satu (1) dan jawaban tidak mempunyai bobot nilai nol (0). Sedangkan untuk pernyataan negatif apabila dijawab ya mendapat bobot nilai nol (0) dan jawaban tidak mendapat bobot nilai satu (1).
Variabel konsep diri dalam penelitian ini dikategorikan sebagai konsep diri positif dan konsep diri negatif, dengan rentang sebesar 25 dan kategori sebanyak dua (2) diperoleh panjang kelas 12,5 namun dikarenakan peneliti kesulitan menghitung dalam bentuk desimal, sehingga peneliti membulatkan menjadi 13.
Dengan P=13 dan nilai terendah =0 sebagai batas bawah kelas interval pertama pemberian skor dikategorikan 0-13 negatif dan 14-25 positif. Selengkapnya tentang cara pembuatan kategorisasi dapat dilihat di dibawah ini.
Panjang kelas dibuat dengan cara sebagai berikut : Rentang P = Banyak Kelas 25 P = 2 = 12,5 (13)
Keterangan : P = panjang kelas (nilai tertinggi dikurangi nilai terendah) Dari hasil perhitungan tersebut didapatkan kategori pemberian skor sebagai berikut:
0-13 = Negatif 14-25 = Positif
Sub komponen dari konsep diri (gambaran diri, ideal diri, harga diri, peran dan identitas diri) dilakukan penghitungan dengan cara yang sama, sehingga didapat dengan rentang sebesar lima (5) dan kategori sebanyak dua (2) panjang kelas 2,5 sehingga peneliti membulatkan menjadi dua (2). Dengan P=2 dan nilai terendah =0 sebagai batas bawah kelas interval pertama skor dikategorikan sebagai berikut
0-2 = Negatif, tidak realistis, rendah, tidak jelas, ketidak puasan peran 3-5 = Positif, realistis, tinggi, jelas, kepuasan peran
Pernyataan mengenai gambaran diri terdiri dari lima (5) pernyataan dimulai dari no (1-5), ideal diri lima (5) pernyataan diwakili oleh no (6-10), harga diri lima (5) pernyataan no (11-15), mengenai peran lima (5) pernyataan dimulai dari no (16-20), dan identitas diri terdiri dari lima (5) pernyataan no (21-25). Pernyataan negatif berjumlah 11 diwakili no (3,4,7,8,11,12,14,16,19,23,24), dan pernyataan positif berjumlah 14 dari no (1,2,5,6,9,10,13,15,17,18,20,21,22,25). 5.2. Prestasi
Analisa prestasi akademik dibuat dengan memodifikasi ketentuan predikat yudisium mahasiswa program S1 dilingkungan USU. Dimana kategori cumlaude dihilangkan, diganti dengan kategori tidak memuaskan untuk IPK 0-1,99.
Kategori dapat dilihat sebagai berikut : 0- 1,99 = Tidak memuaskan 2,0- 2,75 = Memuaskan 2,76-3,50 = sangat memuaskan
6. Validitas dan Reliabilitas 6.1. Validitas
Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mampu mengukur apa yang diinginkan dan memiliki validitas tinggi. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran validitas tersebut (Arikunto, 2006). Dalam penelitian ini uji validitas yang dilakukan adalah content validity. Hasil Analisa yang dilakukan oleh dosen ahli keperawatan jiwa, dilakukan dua kali perubahan terhadap instrumen penelitian ini.
6.2. Reliabilitas
Reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Dimana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2002). Uji reliabilitas konsistensi internal dilakukan terhadap instrumen karena memiliki kelebihan yaitu pemberian instrumen hanya satu kali dengan satu bentuk instrumen kepada satu subjek studi (Dempsey & Dempsey, 2002). Uji reliabilitas yang dilakukan menggunakan rumus K-R 20 dimana dengan variasi jawaban dua dan skor instrument satu (1) dan nol (0). Uji reliabilitas dilakukan terhadap 10 responden, yang diambil secara acak pada saat proses pengumpulan instrumen penelitian. Hasil uji reliabilitas didapatkan nilai r hitung (0,831) lebih besar dari r tabel (0,632), sehingga instrumen dikatakan reliabel.
7. Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara “self report” yaitu responden mengisi sendiri lembar isian kuesioner. Setelah lembar persetujuan ditandatangani oleh responden peneliti menjelaskan kepada responden tentang tujuan, manfaat, dan prosedur penelitian serta tata cara pengisian kuesioner. Setelah itu responden diminta untuk mengisi kuesioner yang diberi oleh peneliti.
Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 18 Desember 2008, diberikan pada waktu pagi hari dan dikembalikan oleh responden pada hari itu juga. Responden diberi waktu selama 25 menit untuk mengisi kuesioner dan menyerahkan lembar kuesioner kepada peneliti, namun ada juga responden yang menyerahkannya lebih
dari waktu tersebut. Kesempatan untuk bertanya juga diberikan selama pengisian kuesioner bila ada yang tidak dimengerti sehubungan dengan pernyataan yang ada dalam kuesioner.
Setelah semua responden mengisi kuesioner tersebut, maka seluruh data dikumpulkan selanjutnya dianalisa.
8. Analisa Data
Setelah semua data pada kuesioner terkumpul, maka dilakukan analisa data melalui beberapa tahap. Pertama mengecek kelengkapan identitas dan pengisian kuesioner untuk memastikan semua jawaban telah diisi. Kemudian mengklarifikasi data, dan mentabulasi data yang telah terkumpul. Selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan bentuk komputerisasi.
Setelah data ditabulasi maka dilakukan analisa terhadap masing-masing variabel penelitian Variabel konsep diri, skala ukur yang digunakan adalah skala interval dimana hasilnya dibagi menjadi dua (2) kategori yaitu positif dengan skor 14-25 dan negatif dengan skor 0-13.
Alat ukur untuk prestasi akademik adalah dengan melihat nilai IPK mahasiswa pada semester II di bagian pendidikan PSIK FK USU Medan. Data demografi, konsep diri dan prestasi akademik disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase.
Hubungan konsep diri dengan prestasi akademik diuji menggunakan uji statistik Pearson..
BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian
Dalam bab ini akan diuraikan hasil penelitian mengenai hubungan konsep diri dengan prestasi akademik mahasiswa S1 keperawatan semester III kelas ekstensi PSIK FK USU Medan, melalui pengumpulan data terhadap 50 responden pada tanggal 18 Desember, penyajian hasil penelitian meliputi karakteristik demografi, konsep diri dan prestasi akademik.
1.1. Karakteristik Demografi Responden
Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 keperawatan semester III kelas ekstensi PSIK FK USU Medan tahun akademik 2008/2009. Karakteristik responden yang akan dipaparkan mencakup usia responden, jenis kelamin, agama dan suku.
Dari hasil analisa data yang dilakukan berdasarkan kelompok usia menunjukkan mayoritas responden berada pada rentang kelompok usia 22 – 25 tahun yaitu sebanyak (n=34; 68%). Berdasarkan jenis kelamin, responden perempuan adalah yang terbanyak yaitu (n=44; 88%). Berdasarkan agama, responden yang menganut agama Islam merupakan mayoritas yaitu sebanyak (n=32; 64%). Sedangkan berdasarkan suku, yang terbanyak yaitu suku Batak sejumlah (n=30; 60%). Informasi lengkap tentang karakteristik demografi responden dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1 Distribusi frekuensi dan persentase karakteristik responden (n= 50) Karakteristik n % Usia 22 – 25 26 – 29 30 – 33 34 – 37 38 – 41 Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Suku Batak Jawa Melayu Minang Karo Nias Agama Islam Protestan Katolik Hindu Budha 34 10 2 3 1 44 6 30 10 3 2 4 1 32 17 1 0 0 68 20 4 6 2 88 12 60 20 6 4 8 2 64 34 2 0 0 1.2. Konsep Diri
Mayoritas responden yang diteliti memiliki konsep diri yang positif, hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian, dimana responden yang memiliki konsep diri negatif berjumlah (n=7; 14%) dan responden yang memiliki konsep diri positif berjumlah (n=43; 86%). Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2 Distribusi frekuensi dan persentase konsep diri (n=50)
Konsep Diri n % Positif Negatif 43 7 86 14
Mengenai sub komponen konsep diri dari penelitian, hasilnya dapat dilihat sebagai berikut :
1.2.1. Gambaran Diri (n = 50)
Untuk gambaran diri, dari 50 responden yang menjawab suka dengan ukuran tubuh (n=50; 100%), mampu mengembangkan potensi akademik dengan keadaan tubuh (n=47; 94%), tidak menyukai salah satu bagian tubuh (n=40; 80%), tidak bisa belajar maksimal dengan keadaan tubuh (n=3; 6%), dan tetap kuliah meskipun sakit (n=20; 40%). Untuk selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Distribusi frekuensi gambaran diri responden (n= 50)
No Gambaran Diri Ya Tidak
n % N %
1 Suka dengan ukuran tubuh 50 100 0 0 2 Mampu mengembangkan potensi
akademik dengan keadaan tubuh
47 94 3 6
3 Tidak menyukai salah satu bagian tubuh
40 80 10 20
4 Tidak bisa belajar maksimal dengan keadaan tubuh
3 6 47 94
5 Masuk kuliah meskipun dalam keadaan sakit
20 40 30 60
Sehingga setelah dikelompokkan mejadi dua kategori positif dan negatif diperoleh hasil dari 50 responden, mayoritas responden memiliki gambaran diri positif sejumlah (n=47; 94%), dan (n=3; 6%) memiliki gambaran diri negatif (tabel 3.1).
Tabel 3.1. Distribusi frekuensi dan persentase gambaran diri positif dan negatif mahasiswa S1 keperawatan semester III kelas ekstensi PSIK FK USU Medan
Gambaran Diri n % Positif Negatif 47 3 94 6
1.2.2. Ideal Diri (n = 50)
Responden yang hanya belajar untuk mendapat nilai yang bagus saat ujian (n=45; 90%), belajar hanya ketika akan ujian (n=25; 50%), responden yang tidak suka menunda waktu belajar (n=33; 66%), responden yang mencari solusi meningkatkan minat belajar (n=35; 70%), dan responden yang mempunyai cara dalam menyelesaikan masalah (n=50; 100%). Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Distribusi frekuensi dan persentase ideal diri (n= 50)
No Ideal Diri Ya Tidak
n % N %
1 Dalam belajar tujuan saya untuk mendapat nilai yang bagus saat ujian dengan indeks prestasi yang tinggi
45 90 5 10
2 Saya belajar hanya ketika akan ujian
25 50 25 50
3 Saya tidak suka menunda waktu untuk belajar dan menyelesaikan tugas
33 66 17 34
4 Saya selalu mencari solusi meningkatkan minat belajar
35 70 15 30
5 Saya mempunyai cara tersendiri dalam menyelesaikan masalah
50 100 0 0
Setelah dikelompokkan menjadi ideal diri yang realistis dan tidak realistis diperoleh hasil, mayoritas responden memiliki ideal diri yang realistis (n=44; 88%), dan (n=6; 12%) yang tidak realistis terhadap ideal diri (tabel 4.1)
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi dan persentase ideal diri yang realistis dan tidak realistis mahasiswa S1 keperawatan semester III kelas ekstensi PSIK FK USU Medan Ideal Diri n % Realistis Tidak Realistis 44 6 88 12
1.2.3. Harga Diri (n= 50)
Responden yang malu apabila gagal dalam satu atau lebih mata kuliah yang diujikan (n=38; 76%), merasa tidak berguna bila kurang mampu menguasai pelajaran (n=5; 10%), pengalaman dalam pergaulan dilingkungan kampus memberi hubungan positif terhadap rasa percaya diri dalam belajar (n=40; 80%), rendah diri dan frustasi jika nilai tidak bagus (n=32; 64%), dan responden yang bangga kuliah di PSIK FK USU Medan (n=45; 90%). Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5 Distribusi frekuensi dan persentase harga diri (n= 50)
No Harga Diri Ya Tidak
n % n %
1 Saya malu apabila gagal dalam satu atau lebih mata kuliah yang diujikan
38 76 12 24
2 Saya beranggapan tidak berguna apabila dalam belajar kurang mampu menguasai pelajaran tersebut
5 10 45 90
3 Pengalaman dalam pergaulan dilingkungan kampus memberi hubungan positif terhadap rasa percaya diri dalam belajar
40 80 10 20
4 Saya menjadi rendah diri dan frustasi jika nilai yang didapat tidak terlalu bagus dibanding teman lain
32 64 18 36
5 Bangga kuliah di PSIK USU Medan
45 90 5 10
Pada tabel 5.1 menunjukkan harga diri tinggi dan rendah pada mahasiswa S1 keperawatan semester III kelas ekstensi PSIK FK USU Medan.
Tabel 5.1 Distribusi frekuensi dan persentase harga diri tinggi dan rendah pada mahasiswa S1 keperawatan semester III kelas ekstensi PSIK FK USU Medan.
Harga Diri N % Tinggi Rendah 44 6 88 12 1.2.4. Peran (n= 50)
Responden yang tidak pernah memberi pendapat dalam kelompok diskusi (n=20; 40%), melakukan tugas sebagai seksi pendidikan dalam kelas dengan baik berjumlah (n=37; 74%), sebagai mahasiswa PSIK FK USU lebih giat belajar (n=50; 100%), mengisi waktu luang membaca buku (n=20; 40%), dalam keluarga diharapkan meraih prestasi akademik (n=35; 70%). Selengkapnya dapat dilihat pada tabel.
Tabel 6 Distribusi frekuensi dan persentase peran (n= 50)
No Peran Ya Tidak
N % n %
1 Saya tidak pernah memberi pendapat dalam kelompok diskusi
20 40 30 60
2 Saya melaksanakan tugas sebagai seksi pendididan dalam kelas dengan baik
37 74 13 26
3 Sebagai mahasiswa PSIK FK USU lebih giat belajar
50 100 0 0
4 Sebagai mahasiswa saya selalu mengisi waktu luang membaca buku
20 40 30 60
5 Dalam keluarga saya diharapkan dapat meraih prestasi akademik yang baik
35 70 15 30
Tabel 6.1 menunjukkan tingkat kepuasan dan ketidak puasan peran pada mahasiswa S1 keperawatan semester III kelas ekstensi PSIK FK USU Medan.
Peran N %
Kepuasan peran Ketidak puasan peran
42 8
84 16
1.2.5. Identitas Diri (n=50)
Responden yang memiliki tipe yang suka belajar serius berjumlah (n=20; 40%), tidak dapat konsentrasi belajar dalam suasana ribut (n=32; 64%), jenis kelamin mempengaruhi dalam belajar (n=7; 14%), usia mempengaruhi kemampuan dalam belajar (n=6; 12%), lebih suka belajar sendiri dari pada ribut dalam kelas (n=25; 50%).
Tabel 7 Distribusi frekuensi dan persentase identitas diri (n= 50)
No Identitas Diri Ya Tidak
n % n %
1 Saya tipe orang yang suka belajar serius
20 40 30 60
2 Saya tidak dapat konsentrasi belajar dalam suasana ribut
32 64 18 36
3 Jenis kelamin mempengaruhi dalam belajar
7 14 43 86
4 Usia mempengaruhi kemampuan saya dalam belajar
6 12 44 88
5 Saya lebih suka belajar sendiri daripada ribut dalam kelas ketika dosen belum masuk
25 50 25 50
Responden yang memiliki kejelasan identitas merupakan mayoritas sebanyak (n=42; 84%), dan responden yang tidak memiliki kejelasan identitas sebanyak (n=8; 16%).
Tabel 7.1 Distribusi frekuensi dan persentase kejelasan idetitas dan ketidak jelasan identitas diri mahasiswa S1 keperawatan semester III kelas ekstensi PSIK FK USU Medan. Identitas Diri n % Kejelasan identitas Ketidak jelasan identitas 42 8 84 16
1.3. Prestasi Akademik
Prestasi akademik dibuat dengan memodifikasi ketentuan predikat yudisium mahasiswa program S1 dilingkungan USU. Kategori dapat dilihat sebagai berikut (0- 1,99) tidak memuaskan, memuaskan (2,0- 2,75) dan sangat memuaskan (2,76-3,50). Hasil analisa didapatkan responden yang memiliki kategori prestasi akademik yang tidak memuaskan berjumlah (n=4; 8%) dan responden yang dikategorikan memiliki prestasi akademik yang memuaskan berjumlah (n=24; 48%) dan responden yang dikategorikan memiliki prestasi akademik sangat memuaskan berjumlah (n=22; 44%). Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 8 Distribusi frekuensi dan persentase prestasi akademik mahasiswa S1 keperawatan semester III kelas ekstensi PSIK FK USU Medan.
Prestasi Akademik n % Tidak Memuaskan Memuaskan Sangat Memuaskan 4 24 22 8 48 44