• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Faktor - faktor yang Mempengaruhi Penerapan Electronic

Untuk mewujudkan pelayanan publik berbasis electronic government yang baik kepada masyarakat, tentunya terdapat faktor pendukung dan penghambat dalam proses penyelenggaraan pelayanan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan, berikut merupakan faktor pendukung dan penghambat penerapan electronic government dalam penyelenggaraan pelayanan publik di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Jeneponto.

1. Faktor Pendukung

Penerapan e-government dalam pelayanan publik di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Jeneponto didukung oleh:

a) Teknologi informasi memadai

Penerapan electronic government didukung oleh informasi yang disediakan serta kemudahan yang diberikan kepada masyarakat atau publik yang membutuhkan pelayanan karena informasi disediakan 24 jam sehari dan dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat (publik).

b) Anggaran biaya.

Melalui teknologi informasi memudahkan masyarakat mengakses informasi yang dibutuhkan dimana dan kapan saja tanpa harus datang ke kantor pelayanan, selain itu karena dalam format digital sehingga meminimalisir penggunaan biaya pelayanan. Dalam hal ini penggunaan biaya dan waktu lebih efisien.

c) Infrastruktur memadai.

Infrastruktur teknologi tersebut meliputi jumlah komputer dan jaringan komputer yang memadai sehingga memberikan kemudahan bagi publik dalam mengaksesnya, dan ditunjang dengan adanya pemeliharaan berkala yang dapat memberi efek baik bagi pemberian layanan kepada masyarakat.

d) Sumber daya (pengelola teknologi informasi).

Sumber daya yang dimaksud pengelola teknologi informasi, terdapatnya beberapa pegawai yang berkompeten dalam menjalankan teknologi dan berkomitmen tinggi untuk memperbaiki sistem yang ada. Dengan adanya pegawai yang berkompeten dalam mengakses teknologi membuat pegawai lain yang belum menguasai bisa belajar sehingga lama kelamaan

akan membuat semua pegawai menjadi lebih baik dalam mengakses teknologi guna meningkatkan pelayanan publik kepada masyarakat.

2. Faktor Penghambat

Penerapan electronic government dalam pelayanan publik di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Jeneponto masih menemui kendala:

a) Peopleware

Masih ada masyarakat yang tidak memiliki perangkat teknologi informasi, seperti gadget dan komputer. Karena sistem ini berbasis web, sehingga hanya dapat diakses omenggnaka teknologi informasi, seperti handphone atau laptop, namun terdapat beberapa masyarakat yang tidak memiliki perangkat tersebut. Hal ini menghambat penerapan e-government di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Jeneponto.

b) Hardware

Pada saat mengakses sistem informasi pelayanan publik masih sering terjadi masalah teknis yang dialami masyarakat, misalnya mati listrik jaringan yang sedang bermasalah, baik itu pada jaringan server data kependudukan maupun jaringan gadget atau perangkat teknologi informasi yang digunakan masyarakat untuk mengakses informasi. Selain itu, human error sering terjadi baik pada saat menginput data kependudukan sehingga data kadang salah atau aplikasi tiba-tiba error sehingga tidak berjalan dengan baik.

c) Kultur berbagi (sharing) belum ada.

Tidak adanya sharing atau sosialisi langsung kepada masyarakat terkait penerapan teknologi informasi di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Jeneponto sehingga masih ada masyarakat belum mengetahui.

Ketidakhuan masyarakat disini adalah mengenai sistem pelayanan administrasi kependudukan online sehingga fungsi teknologi untuk menyediakan segala macam informasi belum bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka peneliti menarik beberapa kesimpulan.

Untuk lebih jelasnya dampak pelayanan pelayanan aparatur pemerintah melalui penerapan e-government di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Jeneponto dapat dilihat dari beberapa dampak berikut ini:

1. Terciptanya pemerintahan lebih baik.

Implementasi e-government di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Jeneponto mempengaruhi proses pelayanan menjadi lebih baik, lebih transparan, mudah dikontrol dan diawasi setiap waktu sehingga kepercayaan masyarakat semakin meningkat terhadap pemerintahan serta meningkatnya partisipasi masyarakat karena memudahkan masyarakat memperoleh informasi dan mengakses layanan yang dibutuhkan.

2. Praktik korupsi berkurang.

Penerapan e-government selain untuk memudahkan akses pelayanan administrasi kependudukan juga untuk meminimalisir praktik-praktik korupsi yang memungkinkan dilakukan oleh oknum tertentu, hal ini karena aplikasi SIAK yang diterapkan menyajikan semua informasi yang dibutuhkan termasuk biaya-biaya pelayanan administrasi (jika ada). Hal ini menunjukkan bahwa melalui penerapan e-government pada proses

77

pelayanan publik di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Jeneponto berdampak pada berkurangnya praktik-praktik korupsi.

3. Tata hubungan lebih ramping.

Penerapan e-government di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Jeneponto berdampak pada tata hubungan lebih ramping, dimana terjalin interaksi seimbang antara lembaga pemerintahan dengan masyarakat dan kalangan swasta, memberikan pelayanan yang merata tanpa ada yang diprioritaskan. Melalui penerapan e-government, terbentuk kebijakan yang seimbang untuk perkembangan masyarakat dan sektor swasta.

4. Peningkatan efisiensi pemerintahan

Penerapan e-government di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Jeneponto berdampak pada peningkatan efisien pemerintahan karena selain dapat mengurangi penggunaan waktu juga mengurangi biaya atau pemborosan di sektor pelayanan maupun masyarakat, seperti mengurangi penggunaan kertas dan biaya yang harus dikeluarkan masyarakat karena tidak harus bolak-balik ke kantor Disdukcapil untuk mendapatkan pelayanan.

5. Tercipta efisiensi skala ruang dan waktu.

Penerapan e-government di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Jeneponto berdampak pada tercipta efisiensi skala ruang dan waktu dikarenakan proses pelayanan lebih cepat serta mudah diakses dimana dan kapan saja tanpa harus datang ke kantor pelayanan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan aparatur pemerintah melalui penerapan e-government di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Jeneponto terdiri dari faktor pendukung dan penghambat. Faktor yang mendukung yaitu: (1) Teknologi informasi memadai (2) Anggaran biaya, (3) Infrastruktur memadai, dan (4) Sumber daya. Sedangkan faktor yang menghambat, yaitu: (1) Peopleware, (2) Hardware, dan (4) Kultru berbagi (sharing) belum ada.

B. Saran

1. Pemerintah juga perlu untuk meningkatkan kualitas jaringan server yang digunakan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Jeneponto agar pelayanan menjadi lebih cepat.

2. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Jeneponto perlu mengadakan sosialisasi kepada masyarakat untuk lebih mengenal, mengetahui dan memanfaatkan sistem informasi yang tersedia melalui jaringan internet.

3. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Jeneponto perlu mencari solusi untuk mengatasi masalah pada sistem (human error).

DAFTAR PUSTAKA

Abdussamad, J. (2019). Kualitas Pelayanan Publik Di Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Gorontalo. Publik: Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia, Administrasi Dan Pelayanan Publik, 6(2). 73–82. https://doi.org/10.37606/publik.v6i2.6

Depkominfo. (2005). Cetak Biru (Blueprint) Sistem Aplikasi E-Government (Issue 9).

Dimyati, A., Togatorop, D. R., & Meilinda, S. D. (2020). Pelayanan E-KTP di Masa Pandemi pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bandar

Lampung. Wacana Publik, 14(02), 57–67.

https://doi.org/10.37295/wp.v14i02.57

Harbani, P. (2013). Kepemimpinan Birokrasi. CV. Alfabeta.

Indrajit, R. E. (2006). Electronic Government Konsep Pelayanan Publik Berbasis Internet dan Teknologi Informasi. 1–93.

Lia, M., & Shofwan, H. (2020). Peranan E-Government Dalam Pelayanan Publik (Studi Kasus: Mal Pelayanan Publik Kabupaten Sumedang). Jurnal Ilmu

Administrasi, 11(2), 101–112.

file:///C:/Users/Administrator/Downloads/2898-265-11413-2-10-20210323.pdf

Muliawaty, L., & Hendryawan, S. (2020). Peranan E-government dalam Pelayanan Publik (Studi Kasus ; Mal Pelayanan Publik Kabupaten Sumedang). Jurnal Ilmu Administrasi, 11, 101–112.

Rasyidin, A. W. (2017). Analisis pelayanan publik di dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu kota palopo. Universitas Hasanuddin Makassar.

Robbi, Parawu, Hafiz Elfiansya, & Tahir, Nurbiah. (2020). Analisis Kinerja Pegawai untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar. Dinamika Governance: Jurnal Ilmu Administrasi Negara, Vol 10 (2) hal. 202-209.

Rokhman. A. (2008). Potret Dan Hambatan E-Government Indonesia.

Vol.11/XX/Juli 2008.

Romadhon, M. N. (2018). Dampak Ojek Online Terhadap Kesejahteraan Sosial (Studi Kasus Pada Komunitas Independent Gojek Di Yogyakarta) [Universitas Islam Nergi Sunan Kalijaga Yogyakarta]. In Energies.

http://journals.sagepub.com/doi/10.1177/1120700020921110%0Ahttps://doi.

org/10.1016/j.reuma.2018.06.001%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.arth.2018.03.

044%0Ahttps://reader.elsevier.com/reader/sd/pii/S1063458420300078?token

=C039B8B13922A2079230DC9AF11A333E295FCD8

Sahambangung, O., Pioh, N., & Waworundeng, W. (2019). Manajemen Sistem Aparatur Sipil Negara (Studi tentang Sistem Merit dalam penempatan jabatan pimpinan tertinggi di lingkungan pemerintahan kabupaten kepulauan sangihe). Jurnal Eksekutif, 3(3). 1–13.

Sellang, Kamaruddin, Jamaluddin, & Mustanir, A. (2019). Strategi dalam peningkatan kualitas pelayanan publik (Issue August). Qiara Media Partner.

Sisil. (2018). Dampak Positif dan Negatif IT di Bidang Pemerintahan (E-Government).

Sobri Abben Sarbeni, Widiyono, I. S. (2020). Analisis Dampak Transportasi Online terhadap Kesejahteraan Sosial pada Komunitas Gojek di Cempaka Putih Jakarta Pusat. Jurnal Administrasi Bisnis. 1(3). 235–240.

Sosiawan. E.A. (2008). Tantangan dan Hambatan dalam Implementasi E-Government di Indonesia. Yogyakarta: FISIP UPNV.

Sry, H. (2020). Kualitas Pelayanan Aparatur Pemerintah Melalui Penerapan E-Government Di Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Bone.Skripsi.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta Sutabri. (2013). Analisis Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.

Wijaya, D. J. (2013). Analisis Kualitas Layanan E-Government Menggunakan Metode E-Govqual Dan Importance Performance Analysis. In Journal of Chemical Information and Modeling (Vol. 53, Issue 9).

Yasti .Nursah, D. (2020). Kualitas Pelayanan Melalui Penerapan Elektronic Government Di Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Lombok Barat Tahun 2019. Universitas Muhammadiyah Mataram.

Lampiran

RIWAYAT HIDUP

Yusuf Wiranto, lahir di Jeneponto pada tanggal 24 November 1996. Anak ke enam dari lima bersaudara dari pasangan Jamaluddin dan St Nurhayati, S.Pd Penulis mulai masuk ke jenjang Pendidikan Sekolah Dasar pada tahun 2002 dan tamat pada tahun 2008 di SD.N No 18 Maero Kecamatan Bontoramba Kabupaten Jeneponto. Kemudian pada tahun sama masuk ke SMP N 2 Bontoramba Kecamatan Bontoramba Kabupaten Jeneponto dan tamat pada tahun 2011. Pada tahun yang sama masuk di SMA N 1 Bontoramba Kecamatan Bontoramba Kabupaten Jeneponto dan tamat pada tahun 2014. Kemudian pada tahun 2017 penulis melanjutkan Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar pada Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik program Strata satu (S1). Pada tahun 2022 penulis menyelesaikan studi dengan karya ilmiah yang berjudul “Dampak Penerapan Electronic Government Dalam Pelayanan Publik di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Jeneponto”.

Dokumen terkait