• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Ilmu Pengetahuan Guru

Bab IV Penilaian Autentik

C. Konsep Ilmu Pengetahuan Guru

Kemapuan interpretasi guru yang melibatkan perilaku komunikas sebagai konfigurasi untuk memahami ide-ide siswa sangat diperlukan agar menjadi konfigurasi baru dalam pikiran siswa secara individu. Konsep ini termasuk berpikir tentang kepentingan relatif dari pokok pikiran yang ada hubungan timbal balik dan relevansi dengan generalisasi atau menjelaskan secara faktual. Bukti perilaku interpretatif dalam kesimpulan, generalisasi, atau ringkasan yang dihasilkan oleh seorang siswa (Guilbault, M. 2016).

Interpretasi memiliki penekanan pada bentuk efektivitas belajar logika komunikasi dalam proses belajar mengajar yang mudah difahami oleh uadien dapat di aplikasikan dengan penuh perhatian (generalisasi, situasi dan fenomena) oleh siswa untuk berkomunikasi. Kemampuan guru memeberikan konsep ilmu agar siswa mampu memahami sesuatu fakta secara keseluruhan memahami dan menafsirkan dengan benar. Mampu menjaga kebenaran yang tak terbantahkan sesuai paradigma, konsep, teori, hukum berdasarkan sumber data, naas yang terpecaya kesahihannya.

prediksi pengetahuan dasar guru menjalankan prosedural ilmu pengetahuan sangat bergantung atas ketrampilan pesonal dan inteligensi. Untuk itu, sebelum membahas kemampuan personality perlu diketahui pengetahuan prosedural. Dalam tatanan alam pemikiran siswa ranah pengetahuan yaitu pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan metakognitif. Pengetahuan tentang teknik dan metode pada bidang kepakaran specifik keilmuan sesuai dengan kriteria aplikasi mengajar secara tepat yang mudah difahami oleh semua siswa.

Menurut pendapat dari (Laelasari, L. 2013) pengetahuan yang bersifat prosedural adalah pengetahuan tentang cara untuk melakukan sesuatu. Pengetahuan prosedural merupakan uraian tahapan atau langkah-langkah yang dapat diikuti untuk menyelesaikan permasalahan. Pengetahuan dasar guru berupa pengetahuan tentang keahlian metode komunikasi, teknik mengajar dalam kelas atau ruangan lab, mengerjakan sesuatu pengulangan percobaan. Kita harapkan metode yang dipakai harus dilakukan secara sistematis sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pengerjakannya atau salah interpretasi oleh siswa.

Pada umumnya yang termasuk kedalam pengetahuan prosedural serta pengetahuan tentang hasil dari consensus, persetujuan atau norma-norma disiplin yang lebih baik daripada pengetahuan akan observasi, eksperimen, atau hasil pengamatan. Dimensi ini dapat menumbuhkan sikap skeptic (tidak mudah percaya) sehingga siswa tidak mudah menerima informasi begitu saja. Kemudian dalam pelaksaannya diperlukan pengetahuan tentang kapan saat yang tepat untuk merancang, melakukan, dan mengevaluasi prosedur mengajar. Guru harus mampu menilai secara rutin setiap aktivitas siswa sebagai bentuk dari penghargaan atas kinerja mereka dan langkah-langkah yang akan diikuti sebelum ujian terakhir dijalankan (Haslina, Y. N. U. 2018).

Pengetahuan guru yang meliputi keahlian-keahlian tehnikal, metode-metode secara kolektif, pendekatan sesuai prosedur untuk proses belajar mengajar. Sementara pengetahuan faktual dan pengetahuan konseptual berkaitan dengan materi ajar dalam pokok-pokok bahasan ilmu tertentu selalu up date. Pengetahuan dasar prosedural untuk pengetahuan guru sebagai menajemen kelas, disiplin sesuai dengan norma yang berlaku pada sebuah sekolah atau institusi.

Pengetahuan dan keahlian mesti diikuti dengan arahan yang tepat, keputusan mesti dibuat/diambil mengenai langkah yang akan dilaksanakan guru atas kemampuan interpretasi siswa. Walaupun prosesnya pasti atau lebih terbuka, hasil akhirnya secara jamak dianggap dapat mewakili pengetahuan dasar dan tujuan pembelajaran. Pada level tertentu diharapkan kepada guru menunjukkan hubungan-hubungan antara teknik mengajar, metode, media yang mereka gunakan benar-benar bermanfaat ketika diikuti oleh siswa-siswi yang lain (Hendri, E. 2010).

Mereka memiliki kriteria yang membantu mereka menggunakan jenis-jenis pengetahuan prosedural spesifik yaitu, kondisi dibawah prosedur yang akan dijalankan guru terhadap situasi dalam kelas. Masalah yang abstrak bagi siswa-siswi mendapatkan banyak interpretasi jika dihubungkaitkan dengan masalah-masalah yang konkret yang dialami oleh siswa. Berdasarkan analisis di atas perlu diketahui bahwa pengetahuan dasar guru adalah pengetahuan bagaimana memudahkan siswa untuk memahami suatu masalah baru. Dari tahapan-tahapan yang dilakukan oleh guru dalam konteks mengajar mendidik, membimbing akan muncul pengalaman belajar yang dapat membentuk karakter siswa yang mandiri, teguh dan ulet.

Peran utama guru dalam proses pembelajaran di sebuah institusi pendidikan berfungsi sebagai penyampaian informasi kepada siswa kemudian diikuti oleh para siswa baik di dalam

maupun di luar sekolah. Dalam proses pembelajaran ini seorang guru harus mempunyai dua pengetahuan dasar dalam bidang sains/teknologi yang diajarkannya yang memerlukan keahlian khusus. Profesi ini tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang tenaga kependidikan. Sebab tugas kerguruan meliputi: mendidik, mengajar, melatih, membiasakan atau mengulang aktivitas yang serupa dalam waktu yang lama. Tetapi guru ada tugas sosial masyarakat tetapi lebih jauh lagi guru adalah orang yang diharapkan dapat mendidik anak bangsa dan mempersiapkan manusia beradab, cerdas, membangun masa depan bangsa dan negara (Anis Baswedan, 2017).

Semakin tepat guru menjalankan fungsinya, semakin terjamin penciptaan dan pengembangan sumber daya manusia yang dapat dipercayai dalam melaksanakan pembangunan. Secara ringkasnya tanggungjawab guru adalah untuk mengarahkan dan membimbing siswa untuk berilmu pengetahuan mahir dalam bekerja sesuai bidangnya, semakin maju/sukses dan mengembangkan potensi atau karir mereka.

Dalam hubungan ini banyak pakar yang mengatakan bahawa guru yang baik adalah guru yang mampu menjalankan pengajaran melalui aktivitas belajar mengajar dapat memberi inspirasi kepada siswanya. Melalui aktivitas yang dilakukannya seorang guru mampu mendorong siswa untuk dapat mencapai prestasi dan masa depan yang lebih baik.

Guru yang disiplin dalam mengajar menjadi contoh dalam segala hal bagi siswa tata tertib sekolah dapat berjalan apabila guru itu sendiri menjalaninya dengan baik . Fungsi administrator dan manajer sebagai perencana kurikulum sekolah, sebagai pemimpin dan sebagai agen pelaksana pembelajaran untuk merubahan pemikiran siswa dalam mengikuti perkembangan nilai budaya.

Guru sebagai: fasilitator, motivator, informan, pembimbing, korektor, inspirasi atau idea gagasan,

organisatoris, demonstrasi/ model, pengelolaan kelas, mediator, supervisor bagi siswa yang bermasalah, evaluator untuk kegiatan belajar mengajar. Sikap keilmuan dan pengetahuan, tanggungjawab dan kewibawaan dapat memupuk rasa percaya diri siswa dalam mencari ilmu pengetahuan pengalaman, jati diri sesuai dengan perkembangan zaman (Ibrahim, 2015).

Dokumen terkait