• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Pemenuhan Kebutuhan Dasar Nutrisi

Dalam dokumen BAB II TINJAUAN TEORI (Halaman 31-36)

Pemenuha kebutuhan dasar yang terkait gastritis adalah 1. Kebutuhan Nutrisi

Gastristis biasanya diawali oleh frekuensi komsumsi makan dan minum yang tidak efektif sehingga lambung menjadi sensitif bila asam lambung meningkat dan menyebabkan kekurangan nutrisi. mendefinisikan pola makan sebagai suatu asuhan atau cara seseorang untuk mekan demi memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Menurut WHO makan yaitu suatu cara atau usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk makan guna memenuhi kebutuhan biologis dan fisiologis tubuh terutama kebutuhan nutrisi tubuh. Pola makan yang baik dan teraturmerupakan salah satu dari penatalaksanaan gastristis dan juga merupakan tindakan preventif dalam mencegah kekambuhan gastritis. Penyembuhan gastritis membutuhkan penganturan makana/nutrisi sebagai upaya untuk memperbaiki kondisi pencernaan (Muttaqin, 2014).

a. Pengertian Nutrisi

Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengelolahan zat makanan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan menggunakan dalam aktivitas tubuh (Aziz Alimul, 2012).

b. Faktor Yang Mempengaruhi Nutrisi 1) Pengetahuan

Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat mempengaruhi pola konsumsi makan. Hal tersebut dapat desebabkan oleh kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan.

2) Prasangka

Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tidak dapat mempengaruhi gizi seseorang.

3) Kebiasaan

Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu dapat mempengaruhi status gizi.

4) Kesukaan

Kesukaan yang berlebih terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat yang dibutuhkan secara cukup.

5) Ekonomi

Status ekonomi dapat mempengaruhi status gizi karena penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit, oleh karena itu, masyarakat denga kondisi perekonomian yang tinggi biasanya mampu mencukupi kebutuhan gizi keluarganya dibandingkan masyarakat dengan kondisi perekonomian rendah. 6) Usia

Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme bisa bertambah dengan cepat hal ini sehubungan dengan factor pertumbuhan dan perkembangan yang cepat pada usia tersebut. Seelah usia 20 tahun energy basal relative konstan.

7) Jenis kelamin

Kebutuhan metabolisme basal pada laki-laki lebih besar dibandinkan dengan wanita pada laki-laki kebutuhan bmr 1,0 kkal/kg BB/ jam dan pada wanita 0.9 kkal/kg BB/jam.

8) Tinggi dan berat badan

Tinggi dan berat badan berpengaruh terhadap luas permukaan tubuh, samakin luas permukaan tubuh maka semakin besar pengeluaran panas sehingga kebutuhan metabolisme basal tubuh juga menjadi lebih besar.

9) Status kesehatan

Nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat. Anoreksia (kurang nafsu makan) biasanya gejala penyakit atau karena efek samping obat.

10) Faktor psikologi serta stres dan ketegangan

Motivasi individu untuk makan makanan yang seimbang dan persepsi individu tentang diet merupakan pengaruh yang kuat. Makanan mempunyai nilai simbolik yang kuat bagi banyak orang

(misalnya, susu menyimbolkan kelemahan dan daging menyimbolkan kekuatan).

11) Alkohol dan obat

Penggunaan alkohol dan obat yang berlebih memberi kontribusi pada defisiensi nutrisi karena uang mungkin dibelanjakan untuk alkohol dari pada makanan. Alkohol yang berlebih juga mempengaruhi organ gastrointestinal. Obat-obatan yang menekan nafsu makan dapat menurunkan asupan zat gizi ensensial. Obat-obatan juga menghabiskan zat gizi yang tersimpan dan mengaruhi absorpsi zat gizi di dalam intestine.

c. Macam-macam zat gizi 1) Karbohidrat

Adalah zat gizi yang berbentuk amilum. Penyerapan karbohidrat yang dikonsumsi di temukan dalam 3 bentuk yaitu polisakarida,disakarida, dan monosakarida. Disakarida dan monosakarida mempunyai sifat mudah larut didalam air, sehingga dapat diserap melewati dinding usus atau mukosa usus mengikuti hukum difusi osmosis yang tidak memerlukan tenaga dan langsung memasuki pembulu darah, contohnya pada nasi.

2) Lemak

Penyerapan lemak dalam bentuk gliserol dan asam lemak. Gliserol diserap secara pasif, sedangkan asam lemak yang teremulasi ini mampu diserap melewati dinding usus halus, tidak semua lemak dapat diserap, oleh karena itu dapat dikatakan bahwa penyerapan lemak dilakukan dengan cara aktif selektif, contohnya pada daging. 3) Mineral

Mineral tidak dapat membutuhkan pecernaan, mineral hadir dalam bentuk tertentu sehingga tubuh mudah untuk memprosesnya, contohnya pada bayam, kacang-kacangan (mengandung kalsium(Ca)), ikan laut, kerang (mengandung zeng(zn)).

Proses penyerapan vitamin dapat dilakukan dengan difusi sederhana, vitamin yang larut dalam lemak seluruh tubuh, sedangkan vitamin yang larung dalam air mempunyai beberapa variasi mekanisme transport aktif. Contohnya pada : minyak ikan, hati, ayam, wortel, bayam ( mengandung vitamin A), keju, hati, telur, kentang, (mengandung vitamin B2), jeruk, mangga, tomat (mengandung vitamin C).

d. Diet/anjuran gizi untuk penderita gastritis

Penatalaksanaan nutrisi yang tepat dan adekuat bagi penderita gastritis akut merupakan hal yang harus diperhatikan. Keluarga penderita gastritisharus memperhatikan adanya gejala mual, muntah serta kelemahan pada penderita sehingga dapat memeberikan dukungan secara emosional kepada penderita. Pada kondisi gastritis akut, penderita tidak diperbolehkan mengkonsumsi makanan dan minuman selama beberapa jam sampai beberapa hari sampai gejala akut yang dirasakan hilang.

Secara bertahap penderita diberikan makanan cair, lembek, dan padat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi oral sehingga secara bertahap akan menurunkan kebutuhan terhadap terapi intravena dan meminimalkan iritasi mukosa lambung. Penderita tidak diperbolehkan mengkonsumsi makanan atau minuman yang bersifat iritasi mukosa lambung dan menghindari kafein karena dapat menstimulus sistem saraf pust sehingga meningkatkan aktivitas lambung dan sekresi pepsin. (hidayat aziz 2012).

Adapun syarat-syarat diet bagi penderota gastritis adalah sebagai berikut:

1) Mudah cerna, posi kecil dan sering diberikan.

2) Energi dan protein cukup, sesuai kemampuan pasien untuk menerimanya.

3) Lemak rendah yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total yang ditingkatkan secara bertahap hingga sesuai dengan kebutuhan. 4) Rendah serat, terutam serat tidak larut airyang ditingkatkan secara

bertahap.

5) Cairan cukup terutama bila ada muntah.

6) Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu yang tajam, baik secara termis, mekanis, maupun kimia (disesuaikan dengan daya terima perorangan).

7) Laktosa rendah bila ada gejala intoleransi laktosa, umumnya tidak dianjurkan minum susu terlalu banyak.

8) Makan secara perlahan dilingkungan yang tenang.

9) Pada fase akut dapat diberikan makanan parenteral saja selama 24-48 jam untuk memberi istirahat pada lambung (almatsier, 2012).

e. Masalah yang timbul dalam pemenuhn kebutuhan nutrisi pada penderita gastritis.

Kekurangan nutrisi

Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan akibat ketidakmampuan asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme, tanda klinis :

1) Berat badan 10-20% dibawah normal 2) Berat badan dibawah ideal

3) Lingkar kulit triseps lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar 4) Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot

5) Adanya penurunan albumin serum 6) Adanya penurunan transferin

Kemungkinan penyebab (hidayat azziz, 2012) :

1) Meningkatkan kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori akibat penyakit infeksi atau kanker.

2) Disfagia karena adanya kelainan persarafan.

4) Nafsu makan menurun

E. Konsep Asuhan Keperawtan Keluarga

Dalam dokumen BAB II TINJAUAN TEORI (Halaman 31-36)

Dokumen terkait