• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

B. Hasil Penelitian

2. Konsep Pendidikan Agama Islam dalam Membentuk

Karakter peduli lingkungan sangat diperlukan di era globalisasi ini karena semakin hari karakter peduli lingkungan dalam jiwa manusia semakin hilang. Terbukti dengan seringnya bencana alam yang disebabkan oleh manusia itu sendiri, seperti banjir dan tanah longsor saat musim penghujan. Pendidikan karakter seringkali dikaitkan dengan pendidikan akhlak. dalam pembentukan akhlak

176 Hasil wawancara dengan Ibu Fitrotul Hasanah, guru PAI SMP Negeri 21 Malang pada tanggal 31 Januari 2020 pukul 14.00 WIB.

yang baik, peran guru PAI sangatlah penting. Dalam agama Islam juga sudah diajarkan untuk menjaga lingkungan dengan baik. Pembentukan karakter dapat dilakukan dengan menginternalisasikan nilai-nilai PAI dalam kegiatan pembelajaran (intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler). Sekolah Menengah Pertama Negeri 21 Malang adalah salah satu sekolah di Kota Malang yang berupaya membentuk kepedulian lingkungan pada peserta didik melalui budaya sekolahnya dan program-program sekolah yang ada di Sekolah Menengah Pertama Negeri 21 Malang. Menurut Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 21 Malang guru PAI merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam pembentukan karakter,177

Anak-anak diajarkan akhlak mulia di mata pelajaran PAI Mas, sehingga dalam hal ini guru PAI sangat berperan. Kemudian guru PAI juga mempunyai tugas sebagai pendamping anak-anak dalam kegiatan Jumat Bersih dan semuanya dilandasi dengan karakter peduli lingkungan. Pembentukan karakter peduli lingkungan pada peserta didik di SMP Negeri 21 Malang melalui pendidikan Agama Islam yaitu dilakukan penerapan nilai-nilai agama Islam yaitu Illahiyat, Insaniyyah, dan Alamiyyah. Hal ini diutarakan oleh Ibu Syamsi salah satu guru PAI di SMP Negeri 21 Malang, beliau mengatakan,178

Dalam pembentukan karakter peduli lingkungan pada anak-anak ini Mas kita lakukan melalui penerapan nilai agama Islam. Yang pertama, Illahiyat, sebelum anak-anak kita ajarkan untuk melaksanakan hubungan baik kepada sesama manusia kita biasakan dulu untuk melaksanakan hubungan baik kepada Allah, yaaa melalui kegiatan di sekolah juga

177 Hasil wawancara dengan Bapak Hendro Guntur, Kepala SMP Negeri 21 Malang pada tanggal 4 Februari 2020 pukul 08.30 WIB.

178 Hasil wawancara dengan Ibu Syamsiyah Wahyuningsih, guru PAI SMP Negeri 21 Malang pada tanggal 31 Januari 2020 pukul 13.00 WIB.

105

Mas, seperti sholat berjamaah, kegiatan imtak atau doa bersama setiap pagi dan Istighosah sebelum sholat ashar berjamaah kemudian baru mereka pulang. Dalam sholat berjamaah pun anak-anak kami dampingi saat berwudhu agar anak-anak terbiasa wudhu dengan baik dan benar namanya juga anak-anak ya Mas kadang-kadang masih main air sama temannya. Kalau nilai Illahiyat sudah maksimal maka akan mengikuti hubungan baik kepada sesama manusia yaitu

Insaniyyah, di dalam PAI juga sudah ada bab akhlak Mas jadi

secara tidak langsung pelajaran akhlak harus mereka pelajari. Kemudian Alamiyyah hubungan manusia terhadap lingkungan sekitar ya Mas. Nah ini berkaitan juga dengan program Adiwiyata yang ada di sekolah ini Mas. Selain itu di mata pelajaran PAI juga ada bab Empati yang isinya ada empati kepada sesama manusia dan lingkungan.

Hal ini diperkuat oleh pernyataan Ibu Fitrotul Hasanah, M. Pd yang mengatakan,179

Kalau berbicara konsep ya Mas dalam membentuk karakter peduli lingkungan anak-anak, sebagai guru PAI kita harus menerapkan nilai-nilai agama Islam kepada anak-anak, nilai

Illahiyat, Insaniyyah, dan Alamiyyah ini yang sudah dimuat

di dalam mata pelajaran PAI. Hubungan antara manusia kepada Tuhan, kemudian hubungan manusia kepada manusia, dan hubungan antara manusia dan makhluk Allah yang lain seperti hewan dan tumbuhan. Berangkat dari sini Mas, mau tidak mau guru PAI harus menanamkan itu semua kepada anak-anak, yaa melalui kegiatan yang ada di sekolah. Dengan begitu anak-anak akan terbiasa untuk melakukan hal-hal yang baik. Ini makanya Mas guru PAI sangat berperan penting dalam pembentukan karakter anak. Pada mata pelajaran PAI ada bab Empati terhadap lingkungan Mas, disini anak-anak saya ajak belajar di luar kelas, saya ajak anak-anak untuk memunguti sampah yang ada di halaman terus membersihkan masjid dan belajar di taman untuk menganalisis beberapa tumbuhan yang ada di taman.

Penerapan nilai-nilai PAI di atas melalui proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada proses perencanaan seperti pada umumnya, guru menyusun silabus dan RPP yang harus terintegrasikan dengan lingkungan hidup yang sudah menjadi standar Sekolah

179 Hasil wawancara dengan Ibu Fitrotul Hasanah, guru PAI SMP Negeri 21 Malang pada tanggal 31 Januari 2020 pukul 14.00 WIB.

Adiwiyata. Hal ini berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dengan Ibu Syamsi yang mengatakan,180

Kegiatan yang akan kami lakukan sebagai guru, tidak hanya guru PAI saja tapi semua guru juga Mas, kami susun dulu dalam silabus dan RPP. Dalam hal ini kami juga melibatkan berbagai pihak seperti waka kurikulum, tim Adiwiyata, waka kesiswaan, dan yang lainnya. Apalagi yang berhubungan dengan lingkungan Mas pasti ada kerjasama juga dengan tim Adiwiyata.

Hal ini diperkuat oleh pernyataan dari waka kurikulum yaitu Ibu Kristin yang mengatakan bahwa,181

Semua kegiatan yang dilakukan di SMP Negeri 21 ini Mas dari kegiatan intrakurikuler, kokurikuler hingga ekstrakurikuler pasti melalui proses perencanaan terutama dalam proses pembelajaran anak-anak. Guru-guru semua harus mengintegrasikan dengan lingkungan ya sesuai dengan standar sekolah Adiwiyata.

Dari wawancara yang dilakukan oleh peneliti di atas dapat disimpulkan bahwa semua kegiatan yang ada di sekolah termasuk kegiatan guru PAI dalam menginternalisasikan nilai-nilai PAI untuk membentuk karakter peduli lingkungan melalui proses perencanaan yang melibatkan semua pihak terutama waka kurikulum dan kepala sekolah yang nantinya dari hasil koordinasi akan disusun dalam RKJM (Rencana Kerja Jangka Menengah) yang menggambarkan tujuan sekolah yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun, kemudian disusun lagi dalam RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah). Hal ini juga disampaikan oleh Bapak Hendo

180 Hasil wawancara dengan Ibu Syamsiyah Wahyuningsih, guru PAI SMP Negeri 21 Malang pada tanggal 31 Januari 2020 pukul 13.00 WIB.

181 Hasil wawancara dengan Ibu Kristin, Waka Kurikulum SMP Negeri 21 Malang pada tanggal 13 Februari 2020 pukul 10.00 WIB.

107

Guntur, Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 21 Malang yang mengatakan bahwa,182

Pada proses perencanaan dalam upaya membentuk kerakter peduli lingkungan dilakukan koordinasi bersama seluruh staf Mas, dan hasil dari koordinasi tersebut disusun dalam yang namanya RKJM Mas, yaitu Rencana Kerja Jangka Menengah yang menggambarkan tujuan sekolah yang akan dicapai dalam kurun empat tahun. Kemudian disusunlah lagi yang namanya RKAS yaitu Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah, lalu diadakannya fasilitas untuk mendukung kegiatan anak-anak di sekolah.

Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa konsep pendidikan agama Islam dalam membentuk karakter peduli lingkungan pada peserta didik ini dengan menginternalisasikan nilai-nilai agama mengenai lingkungan hidup ke dalam seluruh kegiatan di sekolah dari Intra kurikulerter, ko kurikuler, hingga ekstra kurikuler. Kemudian dibentuklah kurikulum berbasis lingkungan yang mengintegrasikan nilai-nilai lingkungan hidup melalui proses perencanaan yang melibatkan seluruh pihak dengan melakukan koordinasi.183

3. Implementasi Konsep Pendidikan Agama Islam dalam Membentuk