• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Psikis

Dalam dokumen BAB 2 DATA DAN ANALISA (Halaman 39-45)

9. Straight Ahead Action and Pose to Pose

2.8 Teori Warna

2.8.3 Konsep Psikis

Pada konsep ini, teori warna lebih berperan pada pembacaan karakter manusia. Karakter seseorang yang bersemangat, pemurung, atau tipe seseorang yang memiliki kelebihan khusus dapat tercermin melalui pemilihan

warna. Pembahasan pada teori ini bukan lagi pada sisi bagaimana warna dikelompokkan atau dicampurkan menjadi warna yang baru, tetapi lebih kepada makna dari warna tersebut. Ada beberapa warna yang mampu mendefinisikan hal tersebut, antara lain sebagai berikut :

1. Merah

Warna ini menggambarkan keadaan psikis yang berhubungan dengan semangat dan memiliki pengaruh pada produktivitas, kompetitif, dan keberanian. Warna merah terang umumnya berhubungan dengan sifat agresif, aktif, eksentrik serta berpengaruh pada gairah, dominasi, serta kejantanan.Sementara itu, warna merah jambukerap digunakan untuk melambangkan romantisme dan feminim yang berpengaruh pada kesan seseorang yang pasrah, menggemaskan dan jenaka.

2. Biru

Warna biru umumnya melambangkan ketenangan dan sifat seseorang yang cooling down atau bijaksana. Ada beberapa arti warna biru, antara lain sebagai berikut.Misalnya pada warna biru Tua, perasaan yang stabil dan cenderung bermakna kecerdasan, kooperatif, dan tenang kerap melatarbelakangi pilihan warna ini.Di sisi lain, warna biru muda identik dengan karakter \ seseorang yang keras kepala, berpendirian teguh serta kebanggaan pada diri sendiri.

3. Kuning

Orang yang menyukai warna ini cenderung memiliki karakter menyenangkan, santai, dan sering menunda masalah. Selain itu, sifatnya yang spontan juga menyebabkan orang yang menggemari warna ini sering berubah-ubah sekaligus juga memiliki banyak harapan pada apa yang sedang dilakukannya.

4. Hijau

Seseorang yang menyukai warna ini cenderung memiliki sifat yang superior dibanding orang lain. Orang penyuka warna ini juga senang dengan pujian, baik yang terselubung maupun langsung, serta memiliki karakter yang gemar menasehati orang lain.

5. Hitam

Pada banyak pembahasan karakter, penyuka warna ini dianggap misterius atau cenderung tertutup. Akan tetapi, penafsiran lain tentang makna karakter dari penyuka warna ini adalah seseorang yang seringkali merasakan kehampaan.

Dalam perspektif ini, makna warna tidak lagi meliputi warna kesukaan, tetapi lebih kepada karakter orang tersebut yang memancarkan warna ini. Warna ini juga menyebutkan sifat khusus dari pemiliknya.

Melalui pembahasan tersebut dapat diketahui bahwa warna tidak sekedar menjadi syarat suatu objek disebut indah secara estetis, tetapi warna juga dapat bermakna dalam melambangkan suatu budaya, penemuan ilmu pengetahuan hingga identifikasi karakteristik dari sifat manusia.

2.9 Cinematography

Cinematography berarti menulis dengan gambar bergerak. Setiap pembuatan program dengan menggunakan kinema/gambar yang bergerak, padahakekatnya adalah ingin menyampaikan sesuatu kepada orang lain/pemirsa; itu berarti pembuat program ingin berkomunikasi dengan menggunakan audio visual kepada orang lain.

Sesuatuyang ingin dikomunikasikan itu bisa berupa ide atau perasaan yang erat hubungannya denganvisi dan misi dari seorang pembuat program yang sudah dipelajari sebelumnya atau dapat pula berupa sikap atau keberpihakan dari pembuat program terhadap suatu masalah, misalnya masalahgender, kekerasan terhadap anak, perempuan dan perdamaian dsb. Dalam penyampaian ide ataugagasan tersebut seorang pembuat program berharap kepada penonton atau audiens mendapatkan pemahaman sama denga dirinya. Apabila hal tersebut terwujud maka terjadilah suatu proseskomunikasi yang baik.

Berdasarkan dari prinsip cinematography, dalam teknik pengambilan gambar ada beberapa jenis pengambilan gambar (shot) yang biasa digunakan di dalam sebuah film atau video, antara lain :

Extreme Long Shot (ELS):

Sebuah Extreme Long Shot menggambarkan wilayah luas dari jarak yang sangat jauh.

• Biasa digunakan untuk menggambarkan pemandangan yang sangat hebat dan luas dan memberi kesan kuat pada penontonnya terhadap pemandangan tersebut.

Bisa diambil secara static untuk menggambarkan peta dari suatu lokasi.

Bisa diambil dengan panning untuk meningkatkan keingintahuan, atau menampilkan lebihbanyak hal dari setting atau suatu kejadian.

• Pembuatan ELS yang terbaik biasanya dari tempat yang tinggi.

• Bisa juga untuk menggambarkan massa yang cukup banyak sedang bergerak, misalnya demomahasiswa yang cukup banyak dan panjang di sebuah area yang sangat luas.

Bagus sebagai pembuka sebuah film atau scene untuk membangun “mood”

penonton sebelum berkenalan dengan tokoh dan detail kejadian dan ceritanya. Shot ini juga seringdigunakan untuk menangkap perhatian penonton sejak awal.

Long Shot (LS):

Sebuah Long Shot menangkap seluruh wilayah dari tempat kejadian. Tempat, orang, dan obyek-obyek dalam adegan diperlihatkan semua dalam sebuah long shot untuk memperkenalkan kepada penonton penampilan semua itu secara keseluruhan.

Sebuah long shot digunakan untuk menjelaskan semua elemen dari adegan, misalnya siapa saja yang terlibat dalam adegan tersebut, tempat dimana adegan tersebut berada, juga pergerakan-pergerakan para pemain, semua tampak secara keseluruhan dalam satu shot.

• Digunakan untuk menjelaskan dan memberi gambaran situasi adegan.

Penonton akan bingung jika melihat close up terus menerus. Perlu gambaran situasi terutama jika ada pergerakan yang penting.

Komposisi long shot sebaiknya longgar untuk memberi peluang pemain bergerak dan untuk memperlihatkan setting secara keseluruhan.

Long shot tidak perlu memakan durasi lama, selanjutnya dirangkai dengan shot dekat (close up) untuk menggambarkan pemain dengan lebih baik.

Jika kejadian di dalam rumah, bisa didahului dengan long shot rumah dari exterior untuk mensituasikan penonton pada tempat kejadian. Long shot exterior bisa berguna untuk suatu jeda, istirahat, seperti orang menghirup udara lepas, dan tidak sumpek.

Untuk layar televisi kadang kala tidak terlalu luas untuk suatu long shot. Hal ini bisa diatasi dengan Medium Long Shot: Pemain bisa diperlihatkan dengan sepenuh badan, namun tidak menggambarkan setting keseluruhan. Shot ini sering disebut juga dengan Full Shot atau Total Shot.

Medium Shot (MS):

• Pemain direkam dari lutut ke atas, atau sedikit dibawah pinggang.

MS sering juga disebut sebagai intermediate shot, karena terletak antara long shot dan closeup.

• Bisa merekam beberapa pemain dalam kelompok, dan cukup bagus karena bisa melihat dengan jelas ekspresi dan gerak pemain. Cocok untuk layar televisi karena penampilan pemain bisa dalam ukuran besar.

Menjadi shot penting dalam film cerita, karena shot ini adalah shot pertengahan. Bisa untuk menjelaskan lebih detail setelah long shot, atau juga memberi situasi lagi setelah closeup.

Shot menggunakan MS bisa bermain lebih dramatis dengan menggunakan Two Shot. Two Shot ini sering disebut sebagai “American Shot”, karena style ini lahir di Hollywood. Berbagai variasi yang membuat semakin dramatis bisa dibuat dengan gaya dua pemain sedang bercakap-cakap dengan membuat kesan seimbang di antara keduanya atau salah satu lebih dominan. Kesan seimbang atau dominan bisa dibuat dengan menggunakan komposisi,tehnik pencahayaan, atau pun angle kamera.

Close Up (CU)

Medium Close Up diambil dari sekitar pinggang/bahu sampai di atas kepala.

Close up kepala diambil hanya kepala saja.

Close up penuh diambil dari bawah bibir sampai sedikit di atas mata. Ada juga yang menyebut Extrim Close Up (ECU), sering hanya satu bagian saja dan sangat dekat.

Insert

Sering disebut shot sisipan.

Sering diambil setelah shooting dari filmnya sendiri telah selesai.

• Jika terkait dengan kejadian harus diingat posisi obyek yang di insert dan hal-hal lain yang kelihatan, supaya tidak terjadi suatu “jumping” atau loncatan yang bisa mengganggu penonton.

Shot Deskriptif

Pan Shot: Sebuah shot bergerak dimana kamera berputar di atas poros vertical nya mengikuti action. Berputar di atas poros, bergerak ke kanan atau ke kiri, disebut pan kanan atau pan kiri. Bergerak di atas poros ke atas atau ke bawah, disebut Tilt up atau Tilt Down.

Track shot: Sebuah shot bergerak dimana kamera ikut bergerak. Bergerak maju disebut Track in. Bergerak mundur disebut Track out. Bisa dibuat dengan “dolly” untuk bergerak datar. Bisa juga dengan “crane” untuk bergerak naik atau turun, kiri atau kanan, mendekat atau menjauh.

Follow Shot: Kamera merekam sambil bergerak mengikuti para pemain.

Low Shot: Kamera ditata dengan angle menengadah ke arah subyek.

High Shot: Kamera ditata dengan angle memandang ke bawah.

Cut in Shot: Shot yang langsung cut ke bagian dari adegan sebelum ini.

Cut away Shot: Shot yang langsung cut ke beberapa hal yang ada di sekitar kejadian.

Reaction Shot: Shot dari reaksi seorang pemain terhadap pemain lainnya.

Two Shot, Three Shot, Group Shot: Shot yang dibuat menurut jumlah subyek.

Dalam dokumen BAB 2 DATA DAN ANALISA (Halaman 39-45)

Dokumen terkait