• Tidak ada hasil yang ditemukan

D. Full Day School

2. Konsep full day school

84

hari66. Maka full day mengandung arti sehari penuh. Sedang school artinya

sekolah.67 Jadi arti full day schooladalah sekolah sepanjang hari atau sehari

penuh. Biasanya dimulai pada pukul 07.00- 16.00. sekolah model ini masih tergolong langka di Indonesia. Mayoritas lembaga pendidikan masih mengikuti sistem konvensional dalam alokasi waktu belajar, yaitu sekitar

setengah hari mulai jam 07.00- 12.00 atau 13.00 siang hari.68

2. Konsep Full Day School

Sistem full day school pada dasarnya menggunakan sistem

integrated curriculum dan integrated activity artinya seluruh program dan aktivitas anak yang ada di sekolah mulai dari belajar, hiburan dan beribadah dikemas dalam suatu sistem pendidikan. Sistem pembelajaran full day school memfokuskan segala program pendidikan yang seluruh aktivitas berada di sekolah. Dengan begitu diharapkan dapat bermanfaat untuk

pembinaan generasi sholih dan sholihah.69 terdapat garis-garis besar

program dalam sistem full day school, sekolah yang melaksanakan program ini diharapkan dapat mencapai target tujuan yang ingin dicapai oleh lembaga pendidikan yang melaksanakan sistem full day school.

Adapun garis-garis besar program full day school adalah sebagai berikut:

66 Ibid., 165.

67 Ibid., 504.

68 Jamal Ma’mur Asmani, Full Day, 8.

69 M. Zainuddin Alanshori, “Efektivitas Pembelajaran Full Day School Terhadap Prestasi Belajar Siswa” , Akademika, Vol. 10, No. 1 (Juni, 2016), 139.

85

a. Pembentuk sikap yang Islami 1) Pembentukan sikap yang Islami

a) Pengetahuan dasar tentang Iman, Islam dan Ihsan b) Pengetahuan dasar tentang akhlak terpuji dan tercela c) Kecintaan kepada Allah dan Rosulnya

d) Kebanggaan terhadap Islam dan semangat memperjuangkan. 2) Pembiasaan Berbudaya Islam

a) Gemar beribadah b) Gemar belajar c) Disiplin d) Kreatif e) Mandiri

f) Hidup bersih dan sehat g) Adab-adab Islam

b. Penguasaan Pengetahuan dan Keterampilan

1) Pengetahuan materi-materi pokok program pendidikan 2) Mengetahui dan terampil dalam beribadah sehari-hari. 3) Mengetahui dan terampil baca dan tulis Al-Qur’an

4) Memahami secara sederhana ia kandungan amaliyah sehari-hari.70

Full day school juga membentuk siswa agar berprestasi belajar dalam proses pembelajaran yang berkualitas yakni mendapat kesan- kesan yang megakibatkan perubahan dalam proses pembelajaran yang berkualitas

86

yakni mendapat kesan- kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu maupun kelompok sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Adapun prestasi belajar yang dimaksud terletak pada tiga ranah yaitu:

1) Prestasi yang bersifat kognitif

Adapun prestasi yang bersifat kognitif seperti kemampuan siswa mengingat, memhami, menerapkan, mengamati, menganalisa, membuat analisa dan sebagainya. Konkritnya, peserta didik dapat menyebutkan dan menguraikan peljaran minggu lalu, berarti peserta didik tersebut sudah dapat diaggap memiliki prestasi yang bersifat kognitif.

2) Prestasi yang bersifat afektif

Siswa dapat dianggap memiliki prestasi bersifat afektif, jika sudah bisa bersikap untuk menghargai, serta dapat menerima dan menolak terhadap suatu pernyataan dan permasalahan yang seang mereka hadapi. 3) Prestasi yang bersifat psikomotorik

Yang termasuk prestasi yang bersifat psikomotorik yaitu kecakapan eksperimen verbal dan non verbal, keterampilan bertindak dan gerak. Misalnya seorang peserta didik menerima pelajaran tentang adab sopan santun kepada orang lain, khususnya kepada orang tua, maka si anak

sudah dianggap mampu mengamplikasikannya dalam kehidupannya.71

71 Muhibbid Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Terpadu (Bandung: Remaja Rosdarkarya, 2004), 154- 156.

87

3. Faktor Pendukung Dan Penghambat dalam Menerapkan Sistem Pembalajaran Full Day School

a. Faktor Pendukung

Diantara faktor pendukung dalam menerapkan sitem

pembelajaran full day school yaitu: 1) Kurikulum

Pada dasarnya kurikulum berfungsi sebagai acuan atau

pedoman.72 Kurikulum adalah tujuan yang harus dicapai oleh

lembaga pendidikan.73 Kesuksesan suatu pendidikan dapat dilihat

dari kurikulum yang digunakan oleh sekolah.

Full day school harus mempunyai kurikulum yang mampu menjangkau masa depan yang jauh, mampu memberikan gambaran utuh tentang fenomena modernisasi dan globalisasi, internalisasi nilai agama, moral, dan social, serta mampu mendinamisasi potensi dan mengembangkan life skills yang memadai dan kompetitif. Kurikulum seperti inilah yang mampu membekali anak didik 2) Manajemen

Manajemen adalah proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Sekolah adalah lembaga untuk

belajar dan mengajar serta tempat untuk menerima pelajaran.74

72 Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta: Rahawali Pers, 2013), 47.

73 Ibid., 47.

74 Sri Minarti, Manajemen Sekolah: Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri (Jogjakarta: Ar- Ruzz Media, 2016), 50.

88

Maka majajemen berbasis sekolah (MBS) adalah model pengelolaan yang memberikan otonimi (kewenangan dan tanggung jawab yang lebih besar pada sekolah), memberikan fleksibilitas/ keluwesan pada sekolah mendorong partisipasi secara langsung dari warga sekolah (guru, siswa, kepala sekolah, karyawan) dan masyarakat (orang tua, tokoh masyarakat, ilmuwan, pengusaha), dan meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan nasional serta perundang- undangan yang berlaku. Artinya, seluruh komponen sekolah bekerja sama dengan stakeholder sekolah bersama- sama untuk meningkatkan mutu pendidikan sekolah dengan parameter

atau standar dari pemerintah.75

3) Sarana dan prasarana

Sarana dan prasarana pendidikan juga sering disebut dengan fasilitas atau perlengkapan sekolah. Sarana pendidikan, yaitu perlengkapan yang secara langsung dipergunakan untuk proses pendidikan, seperti meja, kursi, kelas dan media pembelajaran.

Sedangkan prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan, seperti

halaman, kebun, dan taman.76

75 Ibid., 52.

89

Maka sekolah yang merupakan full day school, diharapkan mampu memenuhi sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan pembalajaran dan kebutuhan siswa.

4) Sumber daya manusia (SDM)

Sumber daya manusia dalam pendidikan yaitu guru dan pegawai. Guru dituntun memperkaya pengetahuan dan keterampilan serta harus menguasai model, strategi, metode pembelajaran yang tidak membuat siswa bosan. Hal ini dikarenakan sistem pembelajaran full day school menuntut siswanya seharian penuh berada disekolah. Disamping itu, keberadaan pegawai juga menjadi hal yang sangat penting dalam lembaga pendidikan, karena

mendukung proses pembelajaran secara tidak langsung.77

b. Faktor Penghambat

Diantara faktor penghambat dalam menerapkan sitem pembelajaran full day school yaitu:

1) Keterbatasan sarana dan prasarana

Sarana dan prasarana merupakan bagian dari pendidikan yang vital untuk menunjang keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu perlu adanya pengelolaan sarana dan prasarana yang baik untuk dapat mewujudkan keberhasilan pendidikan. Keterbatasan sarana dan prasarana sekolah dapat menghambat kemajuan sekolah, karena

90

hakikatnya sarana dan prasarana merupakan bagian vital yang menunjang keberhasilan pendidikan.

2) Guru yang tidak professional

Guru merupakan bagian penting dalam proses belajar mengajar. Keberlangsungan kegiatan belajar mengajar sangat dipengaruhi oleh profesionalitas guru. Guru mendampingi siswa selama sehari di sekolah dalam sistem pembelajaran full day school. Oleh karena itu, guru dituntut untuk memhami perbedaan kemampuan dan karakter siswa. Guru juga dituntut untuk memiliki pengetahuan, keterampilan, disiplin, upaya pribadi dan kerukunan kerja serta profesionalitas. Jika guru tidak mmeiliki hal tersebut,

maka akan mengahambat pengembangan sekolah.78

E. Implementasi Strategi PAIKEM dalam Meningkatkan Motivasi Belajar

Dokumen terkait