• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Tata Rias Wajah 1. Bentuk Wajah

Dalam dokumen TATA KECANTIKAN KULIT (Halaman 93-100)

TATA RIAS WAJAH

A. Konsep Tata Rias Wajah 1. Bentuk Wajah

Bentuk wajah merupakan salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam tata rias wajah, karena setiap orang memiliki bentuk wajah yang unik dan berbeda. Secara umum terdapat beberapa tipe bentuk wajah, bentuk wajah oval dipandang sebagai bentuk wajah yang paling ideal. Tipe bentuk wajah ditentukan oleh kedudukan dan menonjolnya tulang-tulang muka. Cara menentukan bentuk wajah dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Siapkan alat pengukur (pita ukuran), ukur panjang wajah mulai batas tumbuhnya rambut di bagian dahi, sampai batas bawah dagu. Misal diperoleh ukuran panjang wajah 21 cm.

b. Ukuran panjang wajah yang telah diperoleh kemudian dibagi tiga. Misalnya panjang wajah 21 cm dibagi 3 hasilnya 7 cm

c. Ukur dari bagian bawah puncak hidung sampai batas bawah dagu. Apabila ukuran tersebut jumlahnya 7 cm, dalam arti sama seperti hasil pembagian tadi, maka bentuk wajah ini termasuk tipe wajah oval. Jika hasil pengukuran jumlahnya lebih panjang dari 7 cm, maka tipe bentuk wajah ini termasuk panjang, Sebaliknya jika ukurannya lebih pendek dari 7 cm, berarti termasuk tipe wajah bentuk bulat.

d. Bentuk wajah persegi, dilihat dari perbandingan ukuran lebar pelipis dengan lebar rahang. Jika ukurannya sama, berarti termasuk tipe wajah bentuk persegi. Lebar pelipis diukur dari pelipis kiri ke pelipis kanan, demikian pula untuk lebar rahang. e. Bentuk wajah segi tiga (bentuk hati, heart) dilihat dari

perbandingan ukuran lebar pelipis dengan lebar rahang bentuk memanjang. Jika ukuran lebar pelipis lebih besar dari lebar rahang, berarti termasuk tipe bentuk wajah segi tiga, sebaliknya jika lebar rahang lebih besar dari lebar pelipis, berarti termasuk tipe bentuk wajah segi tiga terbalik atau bentuk buah pear.

Gambar 10.1 Mengukur Bentuk Wajah

Hasil pengukuran bentuk wajah tersebut menjadi acuan dalam menentukan tipe bentuk wajah, yang secara umum dikelompokkan menjadi tujuh tipe bentuk wajah sebagai berikut : a. Bentuk wajah oval atau lonjong atau bulat telur. Tipe bentuk

wajah oval dianggap sebagai bentuk wajah yang paling sempurna atau bentuk wajah paling ideal. Lingkaran bentuk oval dan perbandingan pada bentuk wajah oval menjadi acuan untuk mengubah semua bentuk wajah lainnya. Ciri dari bentuk wajah oval yaitu ukuran lingkaran raut muka kira-kira satu setengah kali lebih panjang dari lebar muka yang diukur melalui tulang kening. Ciri lainnya wajah terlihat simetris dan seimbang, garis rahang tidak terlalu menonjol.

Gambar 10.2 Proporsi Bentuk Wajah Oval

b. Bentuk wajah bundar atau bulat, mempunyai ciri-ciri : garis pertumbuhan rambut melengkung bulat, dahi lebar, pipi terkesan penuh dan bulat, garis rahang dan dagu membentuk setengah lingkaran. Secara keseluruhan, semua tampak bundar.

c. Bentuk wajah persegi, memiliki ciri : dahi lebar, garis pertumbuhan rambut di dahi lurus, perbandingan antara panjang muka dengan lebar muka hampir sama, garis rahang kuat dan berbentuk persegi, serta dagu tidak terlalu lancip.

Gambar 10.3

Proporsi Bentuk Wajah Bulat

Gambar 10.4

d. Bentuk wajah buah pear atau bentuk segi tiga memiliki ciri : lebar dahi lebih kecil dari lebar rahang dan dagu

e. Bentuk wajah panjang memiliki ciri : bentuk wajah terkesan sempit, garis pertumbuhan rambut lurus, bentuk dahi panjang dan lebar.

Gambar 10.5

Proporsi Bentuk Wajah Buah Pear

Gambar 10.6

f. Bentuk wajah segi tiga terbalik (heart) memiliki ciri : dahi dan wajah terlihat lebar, garis rahang sempit, dagu menyempit, tajam dan panjang.

g. Raut muka belah ketupat (diamond) memiliki ciri : dahi sempit, pelipis dan pipi lebar, dagu runcing dan panjang.

Gambar 10.7

Proporsi Bentuk Wajah Segi tiga Terbalik (Heart)

Gambar 10.8

2. Penentuan Bentuk Wajah

Bentuk wajah ideal tidak hanya dilihat dari ukuran dan bentuk raut wajah yang sempurna, posisi dan bentuk bagian-bagian lainnya pun harus proporsional. Bentuk bibir, mata, alis, hidung, dan dagu, ukuran maupun posisinya tepat pada tempatnya. Posisi bagian-bagian wajah tersebut ditentukan atas dasar perbandingan proporsional antara posisi atau ukuran lebar bagian-bagian wajah terhadap tinggi dan lebar wajah. Diagram letak bagian - bagian wajah berdasarkan atas perbandingannya terhadap garis vertical tengah wajah ditarik dari puncak kepala ke ujung dagu (garis A - B) dan membagi wajah menjadi sepuluh bagian yang sama. Garis bantu kedua ditarik secara horizontal melalui sudut-sudut mata (garis C - D). Garis A - B, idealnya panjangnya satu setengah garis C - D. Lebar celah mata berukuran satu perlima garis C - D.

A A A

D C D C

B B B Catatan : Tinggi Wajah = 1 1/5 x lebar wajah

Lebar Wajah = 5 x lebar celah mata Gambar 10.9

Diagram Letak Bagian-Bagian Wajah

Berdasarkan ketentuan-ketentuan pada gambar tersebut, dapat diketahui bahwa :

a. Lengkungan alis : tinggi lengkungan alis, selebar celah mata atau satu perlima garis C-D

b. Mata : tepat setinggi pertengahan garis vertikal-tengah A-B c. Hidung : dari setinggi lengkungan alis (pangkal hidung) sampai

batas antara bagian 7/10 atas dan 3/10 bawah garis vertikal-tengah A-B (tepi bawah sekat hidung)

d. Bibir : 1/10 bagian garis A-B lebih rendah dari batas bawah hidung.

Gambar 10.10

Proporsi Bagian-Bagian Wajah Dilihat dari Samping

Fokus wajah adalah daerah wajah yang dibatasi oleh dua garis miring, masing-masing ditarik dari sudut bibir ke sudut luar mata di sisi yang sama. Fokus merupakan bagian wajah yang harus diperhatikan dalam rias wajah, karena hanya bagian-bagian wajah tersebut yang perlu dirias. Daerah wajah yang berada di luar fokus wajah, cukup diberi bayangan-bayangan gelap atau terang (shade atau tint).

Gambar 10.11 Fokus Wajah

Tipe raut wajah dan bagian-bagian wajah dengan berbagai bentuknya, merupakan karunia Allah SWT yang harus disyukuri. Secara morfologi bentuk wajah manusia tidak semuanya sempurna, ada yang berbeda atau tidak identik jika dilihat antara bagian kiri dengan bagian kanan (asimetri). Hal ini dapat dibuktikan dengan cara menarik garis vertikal di tengah wajah mulai dari batas tumbuhnya rambut sampai ke batas bawah dagu. Dari gambar tersebut akan tampak sama tidaknya bentuk alis, mata dan bibir antara bagian kanan dengan kiri, juga jarak alis dan mata kanan

Gambar 10.12 Proporsi Wajah A-Simetris

B. Persiapan Rias Wajah Berdasarkan Prinsip Kesehatan

Dalam dokumen TATA KECANTIKAN KULIT (Halaman 93-100)