• Tidak ada hasil yang ditemukan

konseptualisasi Kelompok Kepentingan ( Interest Group )

Kelompok Kepentingan (Interest Group) adalah setiap organisasi yang berusaha mempengaruhi kebijaksanaan pemerintah, tanpa berkehendak memperoleh jabatan publik. Kecuali dalam keadaan luar biasa, kelompok kepentingan tidak berusaha menguasai pengelolaan pemerintahan secara langsung. Sekalipun mungkin pemimpin-peminpin atau anggotanya

13

Gun Gun Heryanto, Komunikasi Politik Di Era Industri Citra, (Jakarta: PT Lasswell Visitama, 2010) hal, 45-46.

memenangkan kedudukan-kedudukan politik berdasarkan pemilihan umum, kelompok kepentingan itu sendiri tidak dipandang sebagai organisasi yang menguasai pemerintahan.14

1. Bentuk Artikulasi Kepentingan

Bentuk artikulasi kepentingan yang paling umum disemua sistem politik adalah pengajuan permohonan secara individual kepada anggota dewan kota, parelemen, pejabat pemerintahan atau dalam masyarakat tradisional kepada kepala desa atau ketua suku.

2. Jenis-jenis Kelompok Kepentingan

Kelompok-kelompok kepentingan berbeda-beda antara lain dalam hal struktur, gaya, sumber pembiayaan dan basis dukungannya. Perbedaan ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan politik, ekonomi, dan social suatu bangsa. Walaupun kelompok-kelompok kepentingan juga diorganisir berdasarkan keanggotaan, kesukuan, ras, etnis, agama ataupun berdasarkan isu-isu kebijaksanaan, kelompok kepentingan yang paling kuat, paling besar, dan secara financial paling mampu adalah kelompok yang sehari-hari dan karier seoranglah yang paling cepat dan paling langsung dipengaruhi oleh kebijaksanaan atau tindakan pemerintah. Karena itu sebagian besar negara memiliki serikat buruh, himpunan pengusaha, kelompok petani, dan persatuan-persatuan dokter, advokat, insinyur dan guru.15

Jenis-jenis kelompok kepentingan ini menurut Gabriel Almond adalah meliputi:16

14

A. Rachman, Sistem Politik Indonesia, (Tangerang: Pusat Pengembangan Bahan Ajar, Universitas Mercu Buana), hal. 1.

15

Ibid., hal. 2.

16

a. Kelompok Anomik

Adalah kelompok yang terbentuk diantara unsur-unsur dalam masyarakat secara spontan dan hanya seketika, dan karena tidak memiliki nilai-nilai dan norma-norma yang mengatur, maka kelompok ini sering tumpang tindih (overlaped) dengan bentuk-bentuk partisipasi politik non konvensional, seperti, demonstrasi, kerusuhan, tindak kekerasan politik dan lain-lain. b. Kelompok Non Assosiasional

Adalah kelompok yang termasuk kategori kelompok masyarakat awam (belum maju) dan tidak terorganisir rapi dan kegiatannya bersifat temporer (kadangkala). Wujud kelompok ini antara lain adalah kelompok keluarga, keturunan, etnik, regional yang menyatakan kepentingan secara kadangkala melalui individu-individu, klik-klik, kepala keluarga dan atau pemimpin agama.

c. Kelompok Institusional

Adalah kelompok formal yang memiliki struktur, visi, misi, tugas, fungsi serta sebagai artikulasi kepentingan. Contohnya; partai politik, korporasi bisnis, Badan Legislatif, Militer, Birokrasi, dan lain-lain.

d. Kelompok Assosiasional

Adalah kelompok yang terbentuk dari masyarakat dengan fungsi untuk mengartikulasi kepentingan anggotanya kepada pemerintah atau perusahaan pemilik modal. Contoh lembaga ini adalah Serikat Buruh, KADIN, Paguyuban, MUI, NU, Muhammadiyah, KWI dan lain-lain.

3. Saluran Artikulasi Kepentingan

Saluran untuk menyatakan pendapat dalam masyarakat berpengaruh besar dalam menentukan luasnya dan efektifnya tuntutan kelompok kepentingan. Saluran-saluran paling penting adalah sebagai berikut:

a. Demonstrasi dan tindakan kekerasan

Demonstrasi dan tindakan kekerasan merupakan salah satu sarana untuk menyatakan tuntutan/kepentingan. Sarana ini banyak dipergunakan oleh kelompok anomik.

b. Hubungan Pribadi

Adalah salah satu sarana penyampaian kepentingan melalui media keluarga, sekolah, hubungan kedaerahan sebagai perantara kepada elit politik.

c. Perwakilan Langsung

Sarana artikulasi dan agregasi kepentingan yang bersifat resmi lainnya. d. Saluran Formal dan Institusional lain

Sarana artikulasi yang meliputi antara lain media massa cetak, elektronik, televisi (formal) dan partai politik (institusional) lainnya.

4. Efektivitas Kelompok Kepentingan

Faktor penting dalam menciptakan efektivitas kelompok kepentingan adalah kemampuan untuk mengerahkan dukungan (support), tenaga dan sumber daya anggotanya.17

17

5. Tujuan Kelompok Kepentingan

Tujuan yang didirikannya lembaga Interest Group ini adalah:18

a. Untuk melindungi kepentingannya dari adanya dominasi dan penyelewengan oleh pemerintah atau Negara.

b. Untuk menjadi wadah bagi pemberdayaan masyarakat dalam kehidupannya.

c. Untuk menjadi wadah pengawasan dan pengamatan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah dan Negara.

d. Untuk menjadi wadah kajian dan analisis bagi aspek-aspek pembangunan nasional dalam semua bidang kehidupan.

6. Sifat Kelompok Kepentingan (Interest Group) Sifat lembaga ini antara lain adalah sebagai berikut:19 a. Independen

Artinya bahwa dalam menjalankan visi, misi, tujuan, program, sasaran dan lain-lainnya dilakukan secara bebas dengan tanpa ada intervensi pihak lain.

b. Netral

Artinya bahwa dalam menjalankan existensinya, tidak tergantung pada pihak lain.

c. Kritisi

Artinya bahwa dalam menjalankan existensinya dilakukan dengan berdasarkan pada data, fakta dan analisis yang mendalam yang dilakukan dengan metode teknik analisis yang sahih.

18

Ibid., hal. 4.

19

d. Mandiri

Artinya bahwa dalam menjalankan existensinya dilakukan dengan konsep dari, oleh dan untuk masyarakat itu sendiri ditujukan bagi kesejahteraan masyarakat luas.

7. Klasifikasi Kelompok Kepentingan (Interest Group)

Menurut realitas social yang ada di Indonesia, Interest Group dapat diklasifikasi menurut Organisasi Kemasyarakatan yang ditinjau dari aspek agama, sosial budaya, kemasyarakatan, kepemudaan, profesi, kewanitaan, dan Kependidikan.20

a. Organisasi Kemasyarakatan

Adalah organisasi yang anggotanya meliputi masyarakat yang memiliki ideology, garis perjuangan (platform) serta komitmen yang sama dalam mencapai tujuan yang sama pula. Contohnya: MKGR (Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong) dan lain sebagainya.

b. Organisasi Kemasyarakatan berdasarkan agama

Organisasi ini adalah didirikan untuk mengartikulasi kepentingan masyarakat/ komunitas agama terhadap masyarakat, bangsa dan Negara yang dapat berkaitan dengan perlindungan dan kesejahteraannya. Contohnya: Nahdatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Parmusi, dan lain sebagainya.

c. Organisasi Kemasyarakatan berdasarkan Kepemudaan

Organisasi ini adalah didirikan untuk mengartikulasi kepentingan masyarakat/ komunitas agama terhadap masyarakat, bangsa dan Negara

20

yang dapat berkaitan dengan perlindungan dan kesejahteraan. Contohnya: KNPI (Komite Pemuda Nasional Indonesia), PII (Pelajar Islam Indonesia), HMI (Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia) dan lain sebagainya.

d. Organisasi berdasarkan Sosial kedaerahan

Organisasi ini adalah didirikan untuk mengartikulasi kepentingan masyarakat/ komunitas social kedaerahan guna membangun kebersamaan dan perlindungan serta kesejahteraan. Contohnya: Paguyuban Masyarakat asal Bima, Paguyuban Masyarakat asal Wonosobo dan lain sebagainya. e. Organisasi berdasarkan Profesi

Organisasi ini adalah didirikan untuk mengartikulasi kepentingan masyarakat/ komunitas sesama profesi guna membangu kebersamaan dan perlindungan serta kesejahteraan. Contohnya: Aliansi Jurnalistik Indonesia (AJI), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan lain sebagainya.

Dokumen terkait