• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kontribusi Sektor Pertanian terhadap PDRB di Setiap Provinsi Indonesia

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Kontribusi Sektor Pertanian terhadap PDRB di Setiap Provinsi Indonesia

Fluktuasi pertumbuhan ekonomi secara rill dari tahun ke tahun disajikan melalui PDRB atas harga konstan. Perhitungan PDRB di setiap provinsi Indonesia setiap tahun selalu mengalami perbaikan. Pertumbuhan yang positif menunjukkan adanya peningkatan perekonomian, sebaliknya apabila negatif menunjukkan penurunan.

Sektor Pertanian merupakan salah satu komponen penyusun PDRB disamping Sektor Pertambangan dan Penggalian, Sektor Industri Pengolahan, Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih, Sektor Bangunan, Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi serta Sektor Jasa-Jasa. Dalam Sektor Pertanian terdapat sub sektor yang berperan penting juga dalam peningkatan PDRB yaitu sub sektor tanaman bahan makanan, sub sektor tanaman perkebunan, sub sektor peternakan, sub sektor kehutanan, sub sektor perikanan.

Kontribusi sub sektor di setiap provinsi yang lebih besar kontribusinya terhadap Sektor Pertanian tersebut. Adapun rumusnya sebagi berikut:

Kss*=

...……… (3.1)

Kss* = Kontribusi sub sektor tertentu terhadap 9 Sektor Ekonomi di setiap provinsi

VASS* = Nilai PDRB sub sektor tertentu di setiap provinsi

VASS = Nilai PDRB Sektor Pertanian di setiap provinsi

Sedangkan untuk melihat kontribusi Sektor Pertanian terhadap PDRB dihitung menggunakan rumus perhitungan secara sistematis. Adapun rumusnya :

pit=

... (3.2)

Dimana:

pit= Besarnya kontribusi Sektor Pertanian pada tahun ke-t (%)

Sit = PDRB Sektor Pertanian pada tahun ke-t (rupiah)

Tt = Total PDRB pada tahun-t (rupiah)

5.1.1 Kontribusi Sektor Pertanian terhadap PDRB di Provinsi Aceh

Daerah Pemerintah Aceh merupakan daerah yang kehidupan masyarakatnya sangat bergantung pada Sektor Pertanian. Saat ini Sektor Pertanian penyumbang terbesar dibandingkan sektor lain. Sumbangan Sektor Pertanian bagi perekonomian Pemerintahan Aceh dapat dilihat pada Lampiran 1.

Sektor Pertanian merupakan penyumbang pendapatan terbesar pertama dalam pembentukan PDRB Pemerintah Aceh. Sektor Pertanian penyumbang

rata-rata Rp. 8.505,22 miliar rupiah per tahun terhadap pembentukan PDRB daerah selama kurun waktu 2004-2012. Sumbangan Sektor Pertanian tergolong cukup besar bila dibandingkan dengan sumbangan Sektor-Sektor lain. Dari jumlah sumbangan tersebut terlihat bahwa Sektor Pertanian merupakan sektor yang berperan dalam pertumbuhan ekonomi di Pemerintahan Aceh. Penyumbang terbesar kedua bagi PDRB Pemerintah Aceh adalah Sektor Pertambangan dan Penggalian yaitu rata-rata sebesar Rp 6.360 miliar per tahun disusul dengan Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran di urutan ketiga dan Sektor Jasa-Jasa pada urutan ke empat yaitu rata-rata sebesar Rp. 6.074,44 miliar dan Rp. 5.483,33 miliar per tahun.

Kontribusi PDRB Sektor Pertanian atas harga konstan menurut lapangan usaha pada periode tahun 2004 sampai tahun 2012 terus mengalami peningkatan disetiap tahunnya, tetapi pada tahun 2006 sempat terjadi penurunan sebesar 21,36% dan seterusnya mengalami peningkatan. Kontribusi Sektor Pertanian dapat dilihat pada Lampiran 1.2.

Pada Lampiran 1.1 dapat dilihat bahwa kontribusi PDRB masing-masing sub sektorterhadap Sektor Pertanian. Kontribusi PDRB sub sektor tanaman bahan makanan secara rata-rata mendominasi PDRB Sektor Pertanian secara sempit. Besar kontribusi sub sektor tanaman bahan makanan Rp 344.822 miliar per tahun.

Laju pertumbuhan Sektor Pertanian selama sembilan tahun terakhir (2004-2012) berfluktuatif setiap tahunnya. Walau pada tahun 2004 sempat mengalami penurunan yang negatif (-3,89). Laju pertumbuhan ini rendah karena terjadinya

peristiwa musibah tsunami pada akhir tahun 2004, sehingga mengakibatkan penurunan yang cukup besar.

Hal ini dinyatakan oleh Winoto dan Siregar (2008) dalam Fitria (2014) yang menyatakan bahwa perlambatan pertumbuhan di Sektor Pertanian terkait dengan tren pertumbuhan negatif sub sektor non tanaman pangan.

5.1.2 Kontribusi Sektor Pertanian terhadap PDRB di Provinsi Sumatera Utara

Daerah Pemerintah Sumatera Utara merupakan daerah yang memfokuskan pembangunannya kepada Sektor Pertanian. Saat ini Sektor Pertanian penyumbang terbesar dibandingkan sektor lain. Sumbangan Sektor Pertanian bagi perekonomian Pemerintahan Sumatera Utara dapat dilihat pada Lampiran 2.

Sektor Pertanian merupakan penyumbang pendapatan terbesar pertama dalam pembentukan PDRB Pemerintah Sumatera Utara. Sektor Pertanian penyumbang rata-rata Rp. 25.586 miliar rupiah per tahun terhadap pembentukan PDRB daerah selama kurun waktu 2004-2012. Sumbangan Sektor Pertanian tergolong cukup besar bila dibandingkan dengan sumbangan Sektor-Sektor lain. Dari jumlah sumbangan tersebut terlihat bahwa Sektor Pertanian merupakan sektor yang berperan dalam pertumbuhan ekonomi di Pemerintahan Sumatera Utara. Penyumbang terbesar kedua bagi PDRB Pemerintah Sumatera Utara adalah Sektor Industri Pengolahan yaitu rata-rata sebesar Rp. 24.120,78 miliar per tahun disusul dengan Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran di urutan ketiga yaitu rata-rata per tahun sebesar Rp. 19.756,22 miliar.

Kontribusi PDRB Sektor Pertanian atas harga konstan menurut lapangan usaha pada periode tahun 2004 sampai tahun 2012 terus mengalami penurunan disetiap tahunnya. Kontribusi Sektor Pertanian dapat dilihat pada Lampiran 2.2.

Pada Lampiran 2.1 dapat dilihat bahwa kontribusi PDRB masing-masing sub sektor terhadap Sektor Pertanian. Kontribusi PDRB sub sektor tanaman perkebunan secara rata-rata mendominasi PDRB Sektor Pertanian secara sempit. Besar kontribusi sub sektor tanaman perkebunan Rp. 1.037.578 miliar per tahun.

Laju pertumbuhan Sektor Pertanian selama sembilan tahun terakhir (2004-2012) berfluktuatif setiap tahunnya. Laju pertumbuhan yang sangat besar terjadi pada tahun 2008 (6,06) dan laju pertumbuhan yang terkecil pada tahun 2006 (2,40). Peningkatan ini disebabkan terjadinya peningkatan produksi komoditas kelapa sawit yang mengalami kenaikan harga (Fitria, 2014).

5.1.3 Kontribusi Sektor Pertanian terhadap PDRB di Provinsi Sumatera Barat

Daerah Pemerintah Sumatera Barat merupakan daerah yang kehidupan masyarakatnya sangat bergantung pada Sektor Pertanian. Saat ini Sektor Pertanian penyumbang terbesar dibandingkan sektor lain. Sumbangan Sektor Pertanian bagi perekonomian Pemerintahan Sumatera Barat dapat dilihat pada Lampiran 3.

Sektor Pertanian merupakan penyumbang pendapatan terbesar pertama dalam pembentukan PDRB Pemerintah Sumatera Barat. Sektor Pertanian penyumbang rata-rata Rp. 8.406,22 miliar rupiah per tahun terhadap pembentukan PDRB daerah selama kurun waktu 2004-2012. Sumbangan Sektor Pertanian

tergolong cukup besar bila dibandingkan dengan sumbangan Sektor-Sektor lain. Dari jumlah sumbangan tersebut terlihat bahwa Sektor Pertanian merupakan sektor yang berperan dalam pertumbuhan ekonomi di Pemerintahan Sumatera Barat. Penyumbang terbesar kedua bagi PDRB Pemerintah Sumatera Barat adalah Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran yaitu rata-rata sebesar Rp. 6.393,56 miliar per tahun disusul dengan Sektor Jasa-Jasa di urutan ketiga dan Sektor Pengangkutan dan Komunikasi pada urutan keempat yaitu rata-rata sebesar Rp. 5.841,89 miliar dan Rp. 5.216,44 miliar per tahun.

Kontribusi PDRB Sektor Pertanian atas harga konstan menurut lapangan usaha pada periode tahun 2004 sampai tahun 2012 terus mengalami penurunan disetiap tahunnya. Kontribusi Sektor Pertanian dapat dilihat pada Lampiran 3.2.

Pada Lampiran 3.1 dapat dilihat bahwa kontribusi PDRB masing-masing sub sektor terhadap Sektor Pertanian. Kontribusi PDRB sub sektor tanaman bahan makanan secara rata-rata mendominasi PDRB Sektor Pertanian secara sempit. Besar kontribusi sub sektor tanaman bahan makanan Rp. 422.611 miliar per tahun.

Laju pertumbuhan Sektor Pertanian selama sembilan tahun terakhir (2004-2012) selalu mengalami penurunan hingga tahun 2009, dan ditahun selanjutnya pertumbuhan berfluktutif. Pada tahun 2010 pertumbuhan sebesar 4,08 di tahun 2011 sebesar 3,80 dan di tahun 2012 sebesar 4,07. Menurut Supriyati (2010) dalam Fitria (2014) hal ini terkait dengan semakin menurunnya lahan pertanian akibat konversi lahan yang tidak diikuti dengan menurunnya penyerapan tenaga kerja yang sangat besar di sub sektor tanaman pangan.

5.1.4 Kontribusi Sektor Pertanian terhadap PDRB di Provinsi Riau

Provinsi Riau lebih berpotensi kepada Sektor Industri, sehingga daerah Pemerintah Riau merupakan daerah yang kehidupan masyarakatnya tidak begitu bergantung pada Sektor Pertanian. Saat ini Sektor Pertanian penyumbang terbesar kedua setelah Sektor Pertambangan dan Penggalian. Sumbangan Sektor Pertanian bagi perekonomian Pemerintahan Riau dapat dilihat pada Lampiran 4.

Sektor Pertanian merupakan penyumbang pendapatan terbesar kedua setelah Sektor Pertambangan dan Penggalian dalam pembentukan PDRB Pemerintah Riau. Sektor Pertanian penyumbang rata-rata Rp. 15.353 miliar rupiah per tahun sedangkan Sektor Pertambangan dan Penggalian penyumbang rata-rata terbesar pertama sebesar Rp. 46.120,67 miliar rupiah terhadap pembentukan PDRB daerah selama kurun waktu 2004-2012. Sumbangan Sektor Pertanian merupakan sumbangan terbesar kedua bila dibandingkan dengan sumbangan Sektor Pertambangan dan Penggalian. Penyumbang terbesar ketiga bagi PDRB Pemerintah Riau adalah Sektor Industri Pengolahan yaitu rata-rata sebesar Rp. 9.869,33 miliar per tahun disusul dengan Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran di urutan keempat sebesar Rp. 7.774,33 miliar per tahun.

Kontribusi PDRB Sektor Pertanian atas harga konstan menurut lapangan usaha pada periode tahun 2004 sampai tahun 2012 mengalami fluktuatif disetiap tahunnya. Kontribusi Sektor Pertanian dapat dilihat pada Lampiran 4.2.

Pada Lampiran 4.1 dapat dilihat bahwa kontribusi PDRB masing-masing sub sektor terhadap Sektor Pertanian. Kontribusi PDRB sub sektor tanaman

perkebunan secara rata-rata mendominasi PDRB Sektor Pertanian secara sempit di Provinsi Riau. Besar kontribusi sub sektor tanaman perkebunan Rp. 610.456 miliar per tahun.

Laju pertumbuhan Sektor Pertanian selama sembilan tahun terakhir (2004-2012) selalu mengalami penurunan hingga tahun 2009, dan ditahun selanjutnya pertumbuhan berfluktutif. Pada tahun 2010 pertumbuhan sebesar 3,87 di tahun 2011 sebesar 4,32 dan di tahun 2012 sebesar 2,46.

5.1.5 Kontribusi Sektor Pertanian terhadap PDRB di Provinsi Kepulauan Riau

Provinsi Kepulauan Riau berpotensi kepada Sektor Industri dan Pariwisata sehingga daerah Pemerintah Kepulauan Riau merupakan daerah yang kehidupan masyarakatnya tidak terlalu bergantung pada Sektor Pertanian. Saat ini Sektor Pertanian penyumbang terbesar kelima setelah Sektor Industri Pengolahan, Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran, Sektor Pertambangan dan Penggalian Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan. Sumbangan sektor terbesar pertama yaitu Sektor Industri Pengolahan, sedangkan sumbangan Sektor Pertanian bagi perekonomian Pemerintahan Kepulauan Riau pada urutan kelima. Hal ini dapat dilihat pada Lampiran 5.

Sektor Pertanian merupakan penyumbang pendapatan terbesar kelima dalam pembentukan PDRB Pemerintah Riau. Sektor Pertanian penyumbang rata-rata Rp. 1.673 miliar rupiah per tahun terhadap pembentukan PDRB daerah selama kurun waktu 2004-2012. Sementara penyumbang pendapatan terbesar

pertama di Pemerintahan Kepulauan Riau adalah Sektor Industri Pengolahan dengan penyumbang rata-rata Rp. 19.116,22 miliar rupiah per tahun terhadap pembentukan PDRB. Penyumbang terbesar kedua bagi PDRB Pemerintah Kepulauan Riau adalah Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran yaitu rata-rata sebesar Rp. 8.417,33 miliar per tahun disusul dengan Sektor Pertambangan dan Penggalian di urutan ketiga dan di urutan keempat dengan Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan penyumbang rata-rata sebesar Rp. 2.127,78 miliar per tahun dan Rp. 1.708.11 miliar per tahun.

Kontribusi PDRB Sektor Pertanian atas harga konstan menurut lapangan usaha pada periode tahun 2004 sampai tahun 2012 mengalami penurunan disetiap tahunnya. Kontribusi Sektor Pertanian dapat dilihat pada Lampiran 5.2.

Pada Lampiran 5.1 dapat dilihat bahwa kontribusi PDRB masing-masing sub sektor terhadap Sektor Pertanian. Kontribusi PDRB sub sektor perikanan secara rata-rata mendominasi PDRB Sektor Pertanian secara sempit di Provinsi Kepulauan Riau. Besar kontribusi sub sektor perikanan Rp. 120.422 miliar per tahun.

Laju pertumbuhan Sektor Pertanian selama sembilan tahun terakhir (2004-2012) mengalami fluktuatif setiap tahunnya. Namun pada tahun 2005 dan tahun 2006 mengalami pertumbuhan yang konstan yaitu 5,40 miliar rupiah pertahun dan ditahun selanjutnya mengalami pertumbuhan yang fluktuatif di setiap tahunnya.

Daerah Pemerintah Jambi merupakan daerah yang kehidupan masyarakatnya sangat bergantung pada Sektor Pertanian. Saat ini Sektor Pertanian penyumbang terbesar pertama. Sumbangan Sektor Pertanian bagi perekonomian Pemerintahan Jambi dapat dilihat pada Lampiran 6.

Sektor Pertanian merupakan penyumbang pendapatan terbesar pertama dalam pembentukan PDRB Pemerintah Jambi. Sektor Pertanian penyumbang rata-rata Rp. 4.742,11 miliar rupiah per tahun terhadap pembentukan PDRB daerah selama kurun waktu 2004-2012. Sumbangan Sektor Pertanian tergolong cukup besar bila dibandingkan dengan sumbangan Sektor-Sektor lain. Dari jumlah sumbangan tersebut terlihat bahwa Sektor Pertanian merupakan sektor yang berperan dalam pertumbuhan ekonomi di Pemerintahan Jambi. Penyumbang terbesar kedua bagi PDRB Pemerintah Jambi adalah Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran yaitu rata-rata sebesar Rp. 2.699,56 miliar per tahun disusul dengan Sektor Industri Pengolahan di urutan ketiga dan Sektor Pertambangan dan Penggalian pada urutan keempat yaitu rata-rata sebesar Rp. 2.064,11 miliar dan Rp. 1.941,78 miliar per tahun.

Kontribusi PDRB Sektor Pertanian atas harga konstan menurut lapangan usaha pada periode tahun 2004 sampai tahun 2008 mengalami penurunan sedangkan pada tahun 2009 hingga tahun 2012 mengalami fluktuatifdisetiap tahunnya. Kontribusi Sektor Pertanian dapat dilihat pada Lampiran 6.2.

Pada Lampiran 6.1 dapat dilihat bahwa kontribusi PDRB masing-masing sub sektor terhadap Sektor Pertanian. Kontribusi PDRB sub sektor tanaman perkebunan secara rata-rata mendominasi PDRB Sektor Pertanian secara sempit di

Provinsi Jambi. Besar kontribusi sub sektor tanaman perkebunan Rp. 221.511 miliar per tahun.

Laju pertumbuhan Sektor Pertanian selama sembilan tahun terakhir (2004-2012) selalu mengalami fluktuatif setiap tahunnya. Pada tahun 2010 terjadi pertumbuhan yang sangat besar, yaitu sebesar 11,33 dan pertumbuhan terkecil terjadi pada tahun 2007 sebesar 4,55.

5.1.7 Kontribusi Sektor Pertanian terhadap PDRB di Provinsi Sumatera Selatan

Provinsi Sumatera Selatan merupakan daerah yang memiliki potensi energi batu bara, sehingga daerah Pemerintah Sumatera Selatan merupakan daerah yang kehidupan masyarakatnya tidak begitu bergantung pada Sektor Pertanian. Saat ini Sektor Pertanian penyumbang terbesar kedua setelah Sektor Pertambangan dan Penggalian. Sumbangan Sektor Pertanian bagi perekonomian Pemerintahan Sumatera Selatan dapat dilihat pada Lampiran 7.

Sektor Pertanian merupakan penyumbang pendapatan terbesar kedua setelah Sektor Pertambangan dan Penggalian dalam pembentukan PDRB Pemerintah Sumatera Selatan. Sektor Pertanian penyumbang rata-rata Rp. 11.509 miliar rupiah per tahun sedangkan Sektor Pertambangan dan Penggalian penyumbang rata-rata terbesar pertama sebesar Rp. 13.811 miliar rupiah terhadap pembentukan PDRB daerah selama kurun waktu 2004-2012. Sumbangan Sektor Pertanian merupakan sumbangan terbesar kedua bila dibandingkan dengan sumbangan Sektor Pertambangan dan Penggalian. Penyumbang terbesar ketiga

bagi PDRB Pemerintah Sumatera Selatan adalah Sektor Industri Pengolahan yaitu rata-rata sebesar Rp. 10.133,11 miliar per tahun disusul dengan Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran di urutan keempat sebesar Rp. 8.046,11 miliar per tahun.

Kontribusi PDRB Sektor Pertanian atas harga konstan menurut lapangan usaha pada periode tahun 2004 sampai tahun 2012 mengalami fluktuatif disetiap tahunnya. Kontribusi PDRB Sektor Pertanian terbesar pada tahun 2007, yaitu sebesar 20,11%. Kontribusi Sektor Pertanian dapat dilihat pada Lampiran 7.2.

Pada Lampiran 7.1 dapat dilihat bahwa kontribusi PDRB masing-masing sub sektor terhadap Sektor Pertanian. Kontribusi PDRB sub sektor tanaman perkebunan secara rata-rata mendominasi PDRB Sektor Pertanian secara sempit di Provinsi Sumatera Selatan. Besar kontribusi sub sektor tanaman perkebunan Rp. 537.233 miliar per tahun. Hal ini dikarenakan kontribusi industri pengolahan kayu cenderung turun dari tahun ke tahun, sehingga sub sektor tanaman perkebunan seperti tembakau dan karet (Ernies, 2008).

Laju pertumbuhan Sektor Pertanian selama sembilan tahun terakhir (2004-2012) selalu mengalami fluktuatif. Pertumbuhan terbesar terjadi pada tahun 2007 pertumbuhan sebesar 6,49 dan pertumbuhan terkecil pada tahun 2009 sebesar 3,10.

5.1.8 Kontribusi Sektor Pertanian terhadap PDRB di Provinsi Bengkulu

Daerah Pemerintah Bengkulu merupakan daerah yang kehidupan masyarakatnya sangat bergantung pada Sektor Pertanian. Saat ini Sektor Pertanian penyumbang terbesar pertama. Sumbangan Sektor Pertanian bagi perekonomian Pemerintahan Bengkulu dapat dilihat pada Lampiran 8.

Sektor Pertanian merupakan penyumbang pendapatan terbesar pertama dalam pembentukan PDRB Pemerintah Bengkulu. Sektor Pertanian penyumbang rata-rata Rp. 2.915,67 miliar rupiah per tahun terhadap pembentukan PDRB daerah selama kurun waktu 2004-2012. Sumbangan Sektor Pertanian tergolong cukup besar bila dibandingkan dengan sumbangan Sektor-Sektor lain. Dari jumlah sumbangan tersebut terlihat bahwa Sektor Pertanian merupakan sektor yang berperan dalam pertumbuhan ekonomi di Pemerintahan Bengkulu. Penyumbang terbesar kedua bagi PDRB Pemerintah Bengkulu adalah Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran yaitu rata-rata sebesar Rp. 1.512,78 miliar per tahun disusul dengan Sektor Jasa-Jasa di urutan ketiga dan Sektor Pengangkutan dan Komunikasi pada urutan keempat yaitu rata-rata sebesar Rp. 1.267,56 miliar dan Rp. 631,78 miliar per tahun.

Kontribusi PDRB Sektor Pertanian atas harga konstan menurut lapangan usaha pada periode tahun 2004 sampai tahun 2012 terus mengalami penurunan disetiap tahunnya. Kontribusi Sektor Pertanian dapat dilihat pada Lampiran 8.2.

Pada Lampiran 8.1 dapat dilihat bahwa kontribusi PDRB masing-masing sub sektor terhadap Sektor Pertanian. Kontribusi PDRB sub sektor tanaman bahan makanan secara rata-rata mendominasi PDRB Sektor Pertanian secara sempit di

Provinsi Bengkulu. Besar kontribusi sub sektor tanaman bahan makanan Rp. 132.156 miliar per tahun.

Laju pertumbuhan Sektor Pertanian selama sembilan tahun terakhir (2004-2012) selalu mengalami penurunan disetiap tahunnya. Tetapi pada tahun 2009 dan 2010 terjadi pertumbuhan yang berfluktuatif, yaitu sebesar 5,54 dan 2,46. Menurut Supriyati (2010) dalam Fitria (2014) hal ini terkait dengan semakin menurunnya lahan pertanian akibat konversi lahan.

5.1.9 Kontribusi Sektor Pertanian terhadap PDRB di Provinsi Lampung

Daerah Pemerintah Lampung merupakan daerah yang kehidupan masyarakatnya sangat bergantung pada Sektor Pertanian. Saat ini Sektor Pertanian penyumbang terbesar pertama. Sumbangan Sektor Pertanian bagi perekonomian Pemerintahan Lampung dapat dilihat pada Lampiran 9.

Sektor Pertanian merupakan penyumbang pendapatan terbesar pertama dalam pembentukan PDRB Pemerintah Bengkulu. Sektor Pertanian penyumbang rata-rata Rp. 14.139,22 miliar rupiah per tahun terhadap pembentukan PDRB daerah selama kurun waktu 2004-2012. Sumbangan Sektor Pertanian tergolong cukup besar bila dibandingkan dengan sumbangan Sektor-Sektor lain. Dari jumlah sumbangan tersebut terlihat bahwa Sektor Pertanian merupakan sektor yang berperan dalam pertumbuhan ekonomi di Pemerintahan Lampung. Penyumbang terbesar kedua bagi PDRB Pemerintah Lampung adalah Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran yaitu rata-rata sebesar Rp. 5.505,78 miliar per tahun disusul dengan Sektor Industri Pengolahan di urutan ketiga dan Sektor Keuangan,

Persewaan, dan Jasa Perusahaan pada urutan keempat yaitu rata-rata sebesar Rp. 4.644,11 miliar dan Rp. 2.930,44 miliar per tahun.

Kontribusi PDRB Sektor Pertanian atas harga konstan menurut lapangan usaha pada periode tahun 2004 sampai tahun 2012 terus mengalami penurunan disetiap tahunnya. Tetapi pada tahun 2004 dan tahun 2005 sempat mengalami fluktuatif, yaitu sebesar 42,29 dan 42,55. Kontribusi Sektor Pertanian dapat dilihat pada Lampiran 8.2.

Pada Lampiran 8.1 dapat dilihat bahwa kontribusi PDRB masing-masing sub sektor terhadap Sektor Pertanian. Kontribusi PDRB sub sektor tanaman bahan makanan secara rata-rata mendominasi PDRB Sektor Pertanian secara sempit di Provinsi Lampung. Besar kontribusi sub sektor tanaman bahan makanan Rp. 682.944 miliar per tahun.

Laju pertumbuhan Sektor Pertanian selama sembilan tahun terakhir (2004-2012) selalu mengalami fluktuatif disetiap tahunnya. Pertumbuhan Sektor Pertanian tertinggi terjadi pada tahun 2007 yaitu sebesar 5,51 dan pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar 1,07.

5.1.10 Kontribusi Sektor Pertanian terhadap PDRB di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Daerah Pemerintah Kepulauan Bangka Belitung merupakan daerah yang kehidupan masyarakatnya sangat bergantung pada Sektor Pertanian. Saat ini Sektor Pertanian penyumbang terbesar pertama. Sumbangan Sektor Pertanian bagi

perekonomian Pemerintahan Kepulauan Bangka Belitung dapat dilihat pada Lampiran 10.

Sektor Pertanian merupakan penyumbang pendapatan terbesar pertama dalam pembentukan PDRB Pemerintah Kepulauan Bangka Belitung. Sektor Pertanian penyumbang rata-rata Rp. 2.282,78 miliar rupiah per tahun terhadap pembentukan PDRB daerah selama kurun waktu 2004-2012. Sumbangan Sektor Pertanian tergolong cukup besar bila dibandingkan dengan sumbangan Sektor-Sektor lain. Dari jumlah sumbangan tersebut terlihat bahwa Sektor-Sektor Pertanian merupakan sektor yang berperan dalam pertumbuhan ekonomi di Pemerintahan Kepulauan Bangka Belitung. Penyumbang terbesar kedua bagi PDRB Pemerintah Kepulauan Bangka Belitung adalah Sektor Industri Pengolahan yaitu rata-rata sebesar Rp. 2.194 miliar per tahun disusul dengan Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran di urutan ketiga dan Sektor Pertambangan dan Penggalian pada urutan keempat yaitu rata-rata sebesar Rp. 1.956,56 miliar dan Rp. 1.531,33 miliar per tahun.

kontribusi PDRB Sektor Pertanian atas harga konstan menurut lapangan usaha pada periode tahun 2004 sampai tahun 2012 terus mengalami fluktuatif disetiap tahunnya. kontribusi Sektor Pertanian dapat dilihat pada Lampiran 10.2.

Pada Lampiran 10.1 dapat dilihat bahwa kontribusi PDRB masing-masing sub sektor terhadap Sektor Pertanian. Kontribusi PDRB sub sektor tanaman perkebunan secara rata-rata mendominasi PDRB Sektor Pertanian secara sempit di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Besar kontribusi sub sektor tanaman perkebunan Rp. 116.489 miliar per tahun.

Laju pertumbuhan Sektor Pertanian selama sembilan tahun terakhir (2004-2012) selalu mengalami fluktuatif disetiap tahunnya. Pertumbuhan Sektor Pertanian tertinggi terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar 7,82 dan pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar 7,73.

5.1.11 Kontribusi Sektor Pertanian terhadap PDRB di Provinsi DKI Jakarta

Daerah Pemerintah DKI Jakarta bukan daerah agraris, sehingga yang kehidupan masyarakatnya sama sekali tidak bergantung pada Sektor Pertanian. Hal ini menggambarkan bahwa Provinsi DKI sudah bukan lagi daerah agraris. Saat ini Sektor Pertanian penyumbang terendah di antara sektor lainnya. Sumbangan sektor terbesar pertama yaitu Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan, sedangkan sumbangan Sektor Pertanian bagi perekonomian Pemerintahan DKI Jakarta pada urutan terakhir. Hal ini dapat dilihat pada Lampiran 11.

Sektor Pertanian merupakan penyumbang pendapatan terbesar terakhir dalam pembentukan PDRB Pemerintah DKI Jakarta. Sektor Pertanian penyumbang rata-rata Rp. 299,33 miliar rupiah per tahun terhadap pembentukan PDRB daerah selama kurun waktu 2004-2012. Sementara penyumbang pendapatan terbesar pertama di Pemerintahan DKI Jakarta adalah Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaandengan penyumbang rata-rata Rp. 103.613,78 miliar rupiah per tahun terhadap pembentukan PDRB.

Dokumen terkait