• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

2.8 Kontroler PID

Diagram blok sistem kontrol sederhana diberikan oleh gambar 2.6 Kontrol automatik membandingkan harga yang sebenarnya dari keluaran plant de-ngan harga yang diinginkan (r(t)), menentukan deviasi (e(t)), serta meng-hasilkan sinyal kontrol untuk mengurangi deviasi sampai nol atau sangat kecil. Cara kontroler automatik bekerja untuk menghasilkan sinyal kon-trol disebut aksi pengonkon-trolan

Gambar 2.6Diagram blok kontroler secara umum

Secara garis besar kontrol otomatis dibagi dua yaitu kontroler konven-sional dan kontroler cerdas. Kontroler konvenkonven-sional terdiri dari kontroler on-off, kontroler Proporsional (P), kontroler Proporsional-Derivatif (PD), kontroler Proporsional-Integral (PI), dan kontroler Proporsional-Integral-Derivatif (PID). Kontroler PID merupakan kontroler yang paling baik di dalam klasifikasi kontroler konvensional. Kontroler cerdas terdiri dari ne-ural network, fuzzy logic, dan algoritma genetika. Algoritma genetika merupakan jenis kontroler yang baik untuk diaplikasikan dalam pencari-an solusi sistem dari permasalahpencari-an.

KontrolerPID(dari singkatan bahasa Inggris: ProportionalIntegra-lDerivative controller) merupakan kontroler mekanisme umpan balik yang biasanya dipakai pada sistem kontrol industri. Sebuah kontrolerPID seca-ra kontinyu menghitung nilai kesalahan sebagai beda antaseca-ra setpoint yang diinginkan dan variabel proses terukur. Kontroler mencoba untuk memi-nimalkan nilai kesalahan setiap waktu dengan penyetelan variabel kontrol, seperti posisi keran kontrol, damper, atau daya pada elemen pemanas, ke nilai baru yang ditentukan oleh jumlahan.

Karena kontrolerPID hanya mengandalkan variabel proses terukur, bukan pengetahuan mengenai prosesnya, maka dapat secara luas digu-nakan.[2] Dengan penyesuaian (tuning) ketiga parameter model, kontroler PID dapat memenuhi kebutuhan proses. Respon kontroler dapat dijelask-an dengdijelask-an bagaimdijelask-ana responnya terhadap kesalahdijelask-an, besarnya overshoot dari setpoint, dan derajat osilasi sistem. penggunaan algoritmaPIDtidak menjamin kontrol optimum sistem atau bahkan kestabilannya.

2.8.1 Kontroler Proporsional

Kontroler proporsional (P) merupakan kontroler dengan menggunakan penguatan murni KP. Untuk kontroler proporsional, hubungan antara ke-luaran kontroler m(t) dan sinyal kesalahan penggerak e(t) adalah dengan M(s) dan E(s) adalah transform Laplace dari m(t) dan e(t), secara berurut.

Gambar 2.7Diagram blok kontroler P

Kontroler proporsional memiliki karakteristik: mempercepat proses, Tidak merubah orde proses, meningkatkan overshoot, tidak menghilangk-an offset.Diagram blok sistem kontrol P diberikmenghilangk-an oleh Gambar 2.7. 2.8.2 Kontroler Proporsional Derivatif

Diagram blok sistem kontrol PD diberikan oleh Gambar 2.8. Dengan KP adalah kepekaan proporsional (penguatan) dan Td adalah waktu deriva-tif. Keluaran dari kontrolerPDsebanding dengan laju perubahan sinyal kesalahan penggerak sehingga aksi kontrol ini sering disebut sebagai ( ra-te control). Waktu derivatif Td adalah selang waktu bertambah majunya respon aksi kontrol proporsional yang disebabkan oleh aksi laju2). Kon-trolerPDtidak mengubah orde proses, tidak menghilangkan osilasi, tidak menghilangkan offset, mengurangi osilasi keluaran, mengurangi oversho-ot. Aksi pengontrolan PD didefinisikan sebagai didefinisikan dengan per-samaan berikut

2.8.3 Kontroler Proporsional Integral

Aksi pengontrolan PI didefinisikan sebagai didefinisikan dengan persa-maan berikut :

Gambar 2.8Diagram blok kontroler PD

dengan Ti adalah waktu integral. Kebalikan dari waktu integral Ti di-sebut laju reset. Laju reset adalah banyaknya pengulangan bagian propor-sional dari aksi pengontrolan per menit. Kontroler PI mempunyai karak-teristik: menghilangkan offset, mempercepat proses, tetapi menimbulkan osilasi.

2.8.4 Kontroler Proporsional Integral Derivatif

Diagram blok sistem kontrol PID dapat dilihat pada gambar 2.9

Aksi pengontrolanPIdidefinisikan sebagai didefinisikan dengan per-samaan berikut

2.8.5 Metode Tuning PID [5]

2.8.5.1 Metode Ziegler-Nichols

KontrolerPIDmemiliki keunggulan dibandingkan kontroler konvensional jenis lain karena karakteristik dari kontroler PIDmerupakan gabungan dari karakteristik dari kontroler-kontroler yang dimiliki oleh kontroler P, kontrolerPD, dan kontrolerPI.

Ziegler-Nichols pertama kali memperkenalkan metodenya pada tahun 1942. Metode ini memiliki dua cara yaitu metode osilasi dan kurva reak-si. Kedua metode ditujukan untuk meng- hasilkan respon sistem dengan lonjakan maksi- mum sebesar 25

Metode kurva reaksi didasarkan terhadap reaksi sistem loop terbuka. Plant sebagai loop terbuka dikenai sinyal step function. Kalau plant mi-nimal tidak mengandung unsur integrator ataupun pole pole kompleks, reaksi sistem akan berbentuk S. Kelemahan metode ini terletak pada ke-tidakmampuannya untuk menangani plant integrator maupun plant yang memiliki pole kompleks.

2.8.5.2 Metode Cohen-Coon

Karena tidak semua proses dapat mentolerir keadaan osilasi dengan am-plitudo tetap, Cohen Coon berupaya memperbaiki metode osilasi dengan

menggunakan metode quarter amplitude decay. Respon loop tertutup sis-tem, pada metode ini, dibuat sehingga respon berbentuk quarter amplitu-de amplitu-decay. Quarter amplituamplitu-de amplitu-decay diamplitu-definisikan sebagai respon transien yang amplitudonya dalam periode pertama memiliki perbandingan sebe-sar seperempat (1/4).

Kontroler proportional Kp ditala hingga diperoleh tanggapan quarter amplitude decay, periode pada saat tanggapan ini disebut Tp dan parame-ter Ti dan Td dihitung dari hubungan KP dengan TP. Sedangkan penalaan parameter kontroler PID adalah sama dengan yang digunakan pada me-tode Ziegler-Nichols. Selain cara tersebut, meme-tode Cohen Coon ini bisa dihitung dengan aturan praktis yang parameter parameter plant-nya di-ambil dari kurva reaksi.

2.8.5.3 Metode Trial and Error

Pada suatu sistem yang tidak dapat diketahui parameter-parameter untuk menggunakan metode-metode tuning PID diatas, maka dapat digunakan metodeTrial and Error.Trial and Errormetode untuk mencapai sebuah tujuan melalui berbagai macam cara. Upaya ini yang dilakukan tersebut dilakukan beberapa kali hingga akhirnya mendapatkan cara yang paling sesuai. Kesalahan atau kekiliruan dicatat untuk dievaluasi dan sebagai bahan pembelajaran. Upaya tersebut dilakukan melalui lebih dari satu cara hingga satu cara dapat berhasil. Trial and Errordapat juga didefini-sikan sebagai sebuah metode demi mencari sebuah solusi yang benar dan memuaskan melalui berbagai macam cara dan teori hingga akhirnya kesa-lahan dapat dikurangi atau dihilangkan sama sekali. Hal ini juga kadang berarti melibatkan eksperimen praktis dan pengalaman daripada teori.

Dokumen terkait