• Tidak ada hasil yang ditemukan

Koordinasi “Menuju Satu Data Sektor Pertanian

Dalam dokumen LAPORAN KINERJA TA. 2015 (Halaman 42-47)

AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN

2. Koordinasi “Menuju Satu Data Sektor Pertanian

Dalam rangka menyamakan persepsi tentang pengelolaan data serta menyepakati penugasan wali data dan unit kliring di lingkup Kementerian Pertanian, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mengadakan kegiatan workshop ‘Menuju Satu Data Sektor Pertanian. Rangkaian tahapan kegiatan sebelum dilaksanakannya workshop adalah dilaksanakannya koordinasi dengan seluruh Eselon I lingkup Kementerian Pertanian serta koordinasi tim Pusdatin sebelum pelaksanaan workshop. Workshop telah dilaksanakan pada tanggal 16 September 2015 bertempat di Hotel Arch Ruang Meeting Rinjani, Jalan Raya Pejajaran - Bogor, Jawa Barat dengan tema ‘Walidata dan Unit Kliring Data dan Informasi

Pertanian untuk Mewujudkan Satu Data Pembangunan Pertanian.

Workshop menghadirkan narasumber dari Pusdatin, Badan Pusat Statistik (BPS) serta Badan Informasi Geospasial (BIG) serta dihadiri oleh berbagai unit kerja Eselon I lingkup Kementan.

Peserta workshop Menuju Satu Data Sektor Pertanian pada tahun 2015 terdiri dari 55 (lima puluh lima) peserta yang berasal dari unit terkait lingkup Kementerian Pertanian dan Pusdatin.

33 Narasumber dari Pusdatin dan peserta workshop

Nara sumber dari BPS dan narasumber dari BIG

Rumusan Hasil Workshop

Berdasarkan hasil paparan dan diskusi, hasil workshop dirumuskan dalam beberapa hal sbb.:

a. Badan Pusat Statistik sebagai pembina pengelolaan satu data statistik nasional yang mempunyai fungsi dalam koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi dan Standardisasi (KISS) serta Pengembangan Sistem Statistik Nasional (SSN) sebagai implementasi dari UU No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik Nasional.

b. Badan Informasi Geospasial sebagai pembina pengelolaan satu data geospasial nasional yang mengacu pada UU No. 4 Tahun 2011 tentang

34 Informasi Geospasial, dan dirinci melalui Peraturan Presiden No. 27 Tahun 2014 tentang Jaringan Informsi Geospasial Nasional.

c. Kementerian Pertanian melalui Pusdatin saat ini sedang memprakarsai terwujudnya satu data pembangunan sector pertanian melalui koordinasi dengan Eselon I lingkup Kementerian Pertanian.

d. Koordinasi dilakukan melalui beberapa pertemuan yang menghasilkan draft Keputusan Menteri Pertanian tentang “Walidata dan Unit Kliring Data dan Informasi Pertanian Untuk Mewujudkan Satu Pembangunan Pertanian” berserta tabulasi wali data untuk masing-masing indikator dan per Eselon I yang bersangkutan. Pusdatin masih menunggu masukan dari masing-masing Eselon I terkait penyempurnaan draft tersebut hingga 1 (satu) minggu setelah pelaksanaan workshop.

e. Draft final hasil penyempurnaan selanjutnya dikoordinasikan dengan Biro Hukum dan Informasi Publik guna pengesahannya.

f. Sementara, secara teknis pengelolaan satu data perlu dilakukan penyusunan Pedoman Umum dan Petunjuk Teknis oleh masing-masing Eselon I terkait sebagai penjabaran pembagian tugas dan tanggung jawab di unit masing-masing.

3.4 Evaluasi Akuntabilitas Keuangan

Evaluasi akuntabilitas kinerja dilakukan terhadap hasil pengukuran kinerja sasaran Pusdatin yaitu tersedianya data, metodologi, hasil analisis, dan system informasi pertanian, serta Penunjang kegiatan perstatistikan dan sistem Informasi/ ketata usahaan. Keberhasilan kinerja Pusdatin dipengaruhi oleh pelaksanaan kegiatan yang dikelola dengan baik untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan sesuai dengan Renstra, Renja, Perjanjian Kinerja maupunTOR. Pada T.A 2015 dengan adanya kegiatan baru kerjasama Kementan dengan BPS melalui Pusdatin yaitu Percepatan Data Tanaman Pangan pada skala Nasional menyebabkan anggaran di RPJM Pusdatin mengalami perubahan dimana pada Tahun 2015 anggaran Pusdatin seperti tersebut pada table 3.1

35 Tabel. 3.1 Anggaran Pusdatin berdasarkan DIPA Awal T.A 2014-2015

Sasaran strategis Indikator Kinerja Output

T.A 2014 T.A 2015

Pagu Pagu

Meningkatnya ketersediaan data komoditas dan non komoditas prtanian

serta jumlah dan/atau kapasitas

sistem informasi yang tersedia bagi

seluruh stackeholders di pusat dan daerah

Data Statistik Pertanian (Buku) 19.1932.832.000 19.1932.832.000

Analisis Data Pertanian (Buku) 2.357.461.000 2.357.461.000

Pengembangan dan Pengelolaan Layanan Sistem informasi Pertanian (Sistem)

2.799.028.000 2.799.028.000

Jumlah Petugas Pengelola Dan Pengumpul Data Pertanian yang dilatih (Orang)

4384.318.000 4384.318.000

Dukungan kegiatan Pengembangan Perstatistikan dan Sistem Informasi (12 bulan layanan)

29.473.639.000 29.473.639.000

Anggaran 52.254.700.000 55.793.300.000

Tabel. 3.2 Anggaran Pusdatin setelah revisi DIPA T.A 2014-2015

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Output

T.A 2014 T.A 2015

Pagu

Pagu

Meningkatnya ketersediaan data komoditas dan non komoditas prtanian serta jumlah dan/atau kapasitas sistem informasi yang tersedia bagi seluruh

stackeholders di pusat dan daerah

Data Statistik Pertanian (Buku) 19.173.605.000 20.296.610.000

Analisis Data Pertanian (Buku) 2.399.385.000 2.464.642.000

Pengembangan dan Pengelolaan Layanan Sistem informasi Pertanian (Sistem)

2.700.604.000

2.262.523.000 Jumlah Petugas Pengelola Dan

Pengumpul Data Pertanian yang dilatih (Orang)

3.860.012.000

1.724.065.000 Dukungan kegiatan Pengembangan

Perstatistikan dan Sistem Informasi (12 bulan layanan)

19.457.370.000 26.845.460.000

36 Tabel 3.3 Realisasi Dibandingkan Dengan Target Anggaran Pusdatin DIPA T.A

2014-2015

Sasaran strategis Indikator Kinerja Output

Tahun Anggaran

T.A 2014 T.A 2015

Pagu Realisasi Pagu Realisasi

Meningkatnya ketersediaan data komoditas dan non komoditas prtanian serta jumlah dan/atau kapasitas sistem informasi yang tersedia bagi seluruh

stackeholders di pusat dan daerah

Data Statistik Pertanian (Buku)

19.173.605

18.431.973 20.296.610 19.976.768 Analisis Data Pertanian

(Buku)

2.399.385

2.081.035 2.464.642 2.382.080 Pengembangan dan

Pengelolaan Layanan Sistem informasi Pertanian (Sistem)

2.700.604

2.472.657 2.262.523 2.183.776 Jumlah Petugas Pengelola

Dan Pengumpul Data Pertanian yang dilatih (Orang)

3.860.012

3.466.385 1.724.065 1.607.884 Dukungan kegiatan

Pengembangan

Perstatistikan dan Sistem Informasi (12 bulan layanan)

19.457.370 16.932.466 26.845.460 20.676.606

Anggaran(Rp.000) 47.590.976 43.384.516 53.593.300 52.227.114

1) Pada tahun anggaran 2014 pagu pada RPJM sebesar Rp. 37,090.000.000,- pagu awal DIPA anggaran Pusdatin naik sebesar Rp 52.254.700.000,- kemudian dengan adanya kebijakan penghematan dari pemerintah untuk penambahan kekurangan tunjangan kinerja maka diadakan revisi menjadi Rp.

47,590,976,000,- pada akhir anggaran terealisasi sebesar Rp.43.384.516.000,-. Sisa anggaran sebesar Rp.4.206.406.000,- merupakan pengembalian yang disebabkan karena pembatalan lelang alat pengolah data. 2) Anggaran tahun 2015 mengalami kenaikan pada RPJM sebesar Rp.

55.793.300.000,- sama dengan pagu awal DIPA anggaran Pusdatin. dengan

adanya kebijakan pemerintah mengenai penghematan anggaran untuk kenaikan pembayaran tunjangan kinerja sebesar Rp.2.200.000.000,- maka pagu setelah revisi anggaran pada tahun 2015 menjadi Rp.53.593.300.000.,-

37 sedangkan realisasi anggaran sebesar Rp.52.181.129.742,- atau sama engan 97,37%

..

3.5 Kinerja Outcome

3.5.1 Layanan Data dan Sistem Dan Sistem Informasi Pertanian

Dalam rangka melakukan pelayanan data dan sistem informasi pertanian kepada stakeholders maka perlu adanya perbaikan kualitas, akurasi,kelengkapan data dan kontinyuitas data pertanian, untuk itu perlu diadakannya survei kepuasan pengguna layanan yang meliputi : aspek layanan produk data, layanan produk publikasi, Aplikasi Sistem Informasi dan Multimedia, Sistem Jaringan Komputer, LPSE, Pembinaan SDM dan Dukungan Layanan.

Untuk menilai keberhasilan kinerja outcome Pusdatin maka setiap tahun diadakan survei secara kuantitatif dengan metode analisis seperti tersebut : Metode yang digunakan untuk menganalisis hasil Survei adalah sbb:

1. Metode analisis data hasil survei adalah analisis deskriptif yaitu dengan peringkasan dan penyajian data secara deskriptif dengan melihat tingkatan kepuasan pengguna berdasarkan hasil perbandingan antara nilai “HARAPAN” dengan “KENYATAAN” menurut persepsi pengguna.

2. Analisis IPA (Importance Performance Analysis) yaitu dengan

Dalam dokumen LAPORAN KINERJA TA. 2015 (Halaman 42-47)

Dokumen terkait