• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP STRATEGI DAN KOPERASI

E. KOPERASI 1. Pengertian

Koperasi berasal dari kata Cooperation (bahasa Inggris), yang artinya kerjasama. Sedangkan menurut istilah, yang dimaksud dengan koperasi adalah suatu perkumpulan yang di bentuk oleh para anggota peserta yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan para anggotanya dengan harga yang relatif rendah dan bertujuan memajukan tingkat hidup bersama.11

Menurut UU No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.

Menurut R.M. Margono Djojohadikoesoemo dalam bukunya yang berjudul ”Sepuluh Tahun Koperasi; Penerangan Tentang Koperasi oleh Pemerintah 1930-1940”, menyatakan bahwa: koperasi adalah perkumpulan manusia seorang-seorang yang dengan sukanya sendiri hendak bekerja sama untuk memajukan ekonominya.12

Menurut Bung Hatta dalam bukunya ”Cooperative Movement in Indonesia” menerangkan bahwa:

11

Drs. Hendi Suhendi, M.Si, Fiqh Muamalah, Membahas Ekonomi Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002) h. 291

12

M. Firdaus, S.P., MM dan Agus Edhi Susanto, Perkoperasian Sejarah, Teori dan Praktek, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2004

”Orang harus membedakan koperasi sosial (Social Cooperation) dengan koperasi ekonomi(Economic Cooperation) yang kedua-duanya ditemui dalam masyarakat Indonesia. Dalam koperasi sosial kerjasama dilakukan tanpa hitung-hitungan ekonomi yang sebenarnya seperti bagaimana mendapatkan suatu hasil maksimum dengan pengeluaran sedikit mungkin. Sedangkan dalam Koperasi Ekonomi yang kemudian kita menyebutnya dengan KOPERASI adalah bertujuan untuk memajukan bagian terbanyak penduduk yang termasuk ekonominya lemah dengan jalan bekerja bersama-sama.

Koperasi adalah suatu lembaga yang harus dapat menggalang kekuatan-kekuatan ekonomi lemah yang terpencar-pencar itu menghimpun dan mengumpulkannya menjadi suatu kekuatan ekonomi yang positif dan tegar.”13

Menurut Prof. R.S. Soeriaatmadja memberikan definisi koperasi sebagai suatu kumpulan dari orang-orang yang atas dasar persamaan derajat manusia, dengan tidak memandang haluan agama dan politik secara sukarela masuk, untuk sekedar memenuhi kebutuhan bersama yang bersifat kebendaan atas tanggungan bersama.14

13

Bahri Nurdin, SE. MS., Perkenalan dengan Beberapa Konsep Ekonomi Koperasi, (Jakarta: t.t. 1993) h. 9

14

Menurut Prof. Marvin, A Schaars (guru besar Fak. Pertanian, University of Wisconsin, Madison, USA) merumuskan ekonomi koperasi adalah sebagai berikut:

” A cooperative is a business voluntarily owned and controlled by its member patrons and operated for them and by them on a non-profit or cost basis” (koperasi adalah suatu badan usaha ekonomi yang secara sukarela dimiliki dikendalikan oleh anggota yang melangganinya dan dioperasikan untuk dan oleh mereka berdasarkan nirlaba atau biaya). 15

Menurut Paul Hubert Casselman dalam bukunya yang berjudul” The Cooperative Movement and some of its Problems” mengatakan: ”Cooperation is an economic system with social contrast” (koperasi adalah suatu sistem, ekonomi yang mengandung unsur sosial).16

Menurut ILO (International Labor Organization) koperasi adalah suatu perkumpulan dari sejumlah orang yang bergabung secara sukarela untuk mencapai suatu tujuan yang sama melalui pembentukan suatu organisasi yang diawasi secara demokratis, melalui penyetoran suatu kontribusi yang sama untuk modal yang diperlukan dan melalui pembagian resiko dan manfaat yang wajar dari usaha, di mana para anggotanya berperan seara aktif.17

15

Ibid., h.11-12 16

M. Firdaus, Perkoperasian Sejarah, Teori dan Praktek h. 39 17

Titik Sartika P. & Abd. Rachman Soejoedono, Ekonomi Skala Kecil/Menengah dan Koperasi, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2002) h. 51

Dari beberapa definisi diatas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa koperasi adalah badan usaha ekonomi yang beranggotakan orang yang memiliki tujuan yang sama dalam melakukan kegiatan ekonomi untuk kesejahteraan bersama dengan asas kekeluargaan. Dengan modal dan keuntungan diatur bersama.

2. Landasan dan Asas Koperasi

Di dalam UU RI No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian pasal 2 dikatakan bahwa koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta berdasarkan atas asas kekeluargaan. Dari bunyi pasal 2 tersebut jelaslah bahwa landasan dan asas koperasi adalah Pancasila dan UUD 1945.

3. Tujuan Koperasi

Pada bab II bagian kedua pasal 3 UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian, dijelaskan bahwa koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khusunya dan masyarakat pada umumnya serta ikut serta membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

4. Fungsi dan Peran Koperasi

Pada bab III bagian pertama pasal 4 UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian diuraikan tentang fungsi dan peran koperasi Indonesia sebagai berikut:

a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya

b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat

c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan pertahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.

d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi

5. Prinsip Koperasi

Pada bab III bagian kedua pasal 5 UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian diuraikan tentang prinsip koperasi Indonesia sebagai berikut: 1) Koperasi melaksanakan prinsip koperasi sebagai berikut:

a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis

c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota

d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal e. Kemandirian

2) Dalam mengembangkan koperasi, maka koperasi melaksanakan pula prinsip koperasi sebagai berikut:

a. Pendidikan perkoperasian b. Kerjasama antar koperasi

6. Bentuk dan Jenis Koperasi Indonesia18 1. Bentuk Koperasi

Ketentuan yang terdapat pada pasal 15 UU No. 25 tahun 1992 menyatakan bahwa koperasi dapat berbentuk koperasi primer atau koperasi sekunder.

Koperasi primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang seorang. Koperasi ini dibentuk sekurang-kurangnya 20 orang.

Koperasi sekunder adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan koperasi. Pengertian koperasi sekunder meliputi semua koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan koperasi primer dan/atau koperasi sekunder. Koperasi sekunder dibentuk oleh tiga koperasi

18

Pemusatan koperasi ke dalam beberapa tingkatan dalam kesatuan yang tidak bisa dipisah-pisahkan mempunyai beberapa keuntungan yaitu: a. Menekan atau menghindari kemungkinan persaingan yang tidak sehat

diantara koperasi-koperasi yang ada

b. Ada hubungan yang saling melengkapi dalam suasana asas kekeluargaan diantara koperasi-koperasi tersebut, antara lain: biaya dapat dikurangi dan harga dapat ditekan serendah-rendahnya

c. Kerjasama yang baik dan bertanggung jawab akan dapat menjamin sehatnya sektor koperasi dari sudut kehidupan organisasi dan usaha, sehingga:

1) Koperasi primer atau salah satu tingkat organisasi yang kuat dapat terus maju dengan kekuatannya sendiri dan menjadi dasar yang sehat bagi tingkat organisasi diatasnya, sedangkan yang lemah dibantu oleh tingkat organisasi diatasnya baik permodalan, administrasi dan mamajemen

2) Masalah-masalah dalam koperasi dapat diatasi dalam lingkungan kerjasamanya sendiri dan ini berarti berkurangnya atau hilangnya ketergantungan pada perusahaan atau badan lain diluarnya atau bahkan di sektor lain

2. Jenis Koperasi19

Dalam ketentuan pasal 16 UU No. 25 tahun 1992 besrta penjelasannya dinyatakan bahwa jenis koperasi didasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotanya. Dasar untuk menentukan jenis koperasi adalah kesamaan aktivitas, kepentingan dan kebutuhan ekonomi anggotanya, seperti antara lain koperasi simpan pinjam (KSP), koperasi konsumen, koperasi produsen, koperasi pemasaran dan koperasi jasa.

Penjenisan koperasi dapat ditinjau dari berbagai sudut pendekatan antara lain:

a. Berdasarkan pada kebutuhan dan efisien dalam ekonomi sesuai dengan sejarah timbulnya gerakan koperasi, maka dikenal jenis-jenis koperasi sebagai berikut:

1) Koperasi Konsumsi 2) Koperasi Kredit 3) Koperasi Produksi 4) Koperasi Jasa

5) Koperasi Distribusi (pemasaran)

19

b. Berdasarkan golongan fungsional maka dikenal jenis-jenis koperasi sebagai berikut:

1) Koperasi Pegawai Negeri (KPN) 2) Koperasi Angkatan Darat (KOPAD) 3) Koperasi Angkatan Udara (KOPAU) 4) Koperasi Angkatan Kepolisian (KOPPOL) 5) Koperasi Pensiunan Angkatan Darat 6) Koperasi Pensiunan

7) Koperasi Karyawan (KOPKAR) 8) Koperasi Sekolah

9) Koperasi Mahasiswa (KOPMA)

c. Berdasarkan lapangan usaha, maka dikenal jenis-jenis koperasi sebagai berikut: 1) Koperasi Desa 2) Koperasi Konsumsi 3) Koperasi Pertanian 4) Koperasi Peternakan 5) Koperasi Perikanan 6) Koperasi Kerajinan/Industri 7) Koperasi Simpan Pinjam 8) Koperasi Asuransi

Dalam perkembangan terakhir sejak diberlakukannya Inpres No. 14 tahun 1998, maka berbagai macam/ jenis koperasi bermunculan sesuai dengan aspirasi masyarakat, antara lain:

1) Koperasi Tani (KOPTAN)

2) Koperasi Pondok Pesantren (KOPONTREN) 3) Koperasi Wanita

4) Koperasi Agribisnis 5) Koperasi Pedagang Pasar 6) Koperasi Industri

7) Koperasi Syariah 8) Koperasi Serba Usaha 9) Koperasi Kredit

10)Koperasi dikalangan profesi (akuntan, arsitek, pengacara, dokter, dll) 11)Koperasi Kelompok Masyarakat (POKMAS)

Menurut Ir. Kaslan A. Tohir dalam bukunya yang berjudul ”Pelajaran Koperasi” (1964) menyebutkan adanya pengelompokan (penjelasan) menurut Klasik tersebut hanya mengenal 3 jenis Koperasi, yaitu : 20

20

Drs. Hendrojogi, M.Sc, Koperasi: Asas-asas, Teori, dan Praktik Edisi Revisi 2004 (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2007) h. 63

1. Koperasi Pemakaian (koperasi warung, koperasi sehari-hari, koperasi distribusi, warung andil dan sebagainya); tujuan dari koperasi ini adalah membeli barang-barang yang dibutuhkan anggota-anggotanya dan membagi barang-barang itu kepada mereka. 2. Koperasi Penghasil atau Koperasi Produksi; tujuan dari koperasi ini

adalah mengerjakan sesuatu pekerjaan bersama-sama

3. Koperasi Simpan Pinjam; tujuan dari perkumpulan ini adalah memberi kesempatan kepada anggota-anggotanya untuk menyimpan dan meminjam uang

F. KOPERASI MENURUT SYARIAH

Dokumen terkait