• Tidak ada hasil yang ditemukan

Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) 1 Koperasi Aktif

Dalam dokumen 02 BAB II GAMBARAN UMUM_29 DES 2011 (Halaman 44-49)

3 SMU/MA/SMK

3. Kinerja jaringan jalan berdasarkan aspek pemanfaatan

2.3.8 Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) 1 Koperasi Aktif

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan.

II - 45 Gambaran Umum Kondisi Daerah

Koperasi Aktif adalah koperasi yang dalam dua tahun terakhir mengadakan RAT (Rapat Anggota Tahunan) atau koperasi yang dalam tahun terakhir melakukan kegiatan usaha. Perkembangan koperasi di Halmahera Selatan menunjukkan trend positif dengan presentase diatas 50% yang ditunjukkan pada Tabel 2.36

Tabel 2.36 Persentase Koperasi Aktif sampai Tahun 2009 Kabupaten Halmahera Selatan

NO Uraian 2009

1 Jumlah koperasi aktif 123

2 Jumlah koperasi 221

3 Persentase koperasi aktif 55%

Sumber : Data diolah dari BPS Kab. Halmahera Selatan

2.3.8.2 Usaha Kecil Menengah Non BPR/LKM

Usaha kecil adalah peluang usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan. Kabupaten Halmahera Selatan memiliki jumlah Usaha Kecil Menengah sebanyak 817 dan non Lembaga keuangan mikro sebesar 832, selengkapnya disajikan pada Tabel 2.37

Tabel 2.37 Jumlah UKM non BPR/LKM Tahun 2009 Kabupaten Halmahera Selatan

NO Uraian 2009

1 Jumlah seluruh UKM 817

2 Jumlah BPR/LKM 15

3 Jumlah UKM non BPR/LKM 832

Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM Kab. Halmahera Selatan

2.3.8.3 Badan Perkreditan Rakyat / Lembaga Keuangan Mikro

BPR adalah lembaga keuangan bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu dan menyalurkan dana sebagai usaha BPR. Lembaga keuangan mikro (LKM) adalah lembaga yang menyediakan jasa penyimpanan (deposits), kredit (loan), pembayaran sebagai transaksi jasa (payment service) serta money transfer yang ditujukan bagi masyarakat miskin dan pengusaha kecil. LKM memiliki fungsi sebagai

II - 46 Gambaran Umum Kondisi Daerah

lembaga yang memberikan berbagai jasa keuangan bagi masyarakat miskin dan pengusaha kecil. Adapun jumlah BPR/LKM di Kabupaten Halmahera Selatan tercantum dalam Tabel 2.38.

Tabel 2.38 Jumlah BPR/LKM Tahun 2010 Kabupaten Halmahera Selatan

NO Uraian 2010

1 Jumlah BPR --

2 Jumlah LKM 15

3 Jumlah BPR dan LKM 15

Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM Kab. Halmahera Selatan

2.3.9 Kependudukan

Pertumbuhan penduduk akan selalu dikaitkan dengan tingkat kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk atau migrasi baik perpindahan ke luar maupun dari luar. Pertumbuhan penduduk adalah peningkatan atau penurunan jumlah penduduk suatu daerah dari waktu ke waktu. Pertumbuhan penduduk yang minus berarti jumlah penduduk yang ada pada suatu daerah mengalami penurunan yang bisa disebabkan oleh banyak hal. Pertumbuhan penduduk meningkat jika jumlah kelahiran dan perpindahan penduduk dari luar ke dalam lebih besar dari jumlah kematian dan perpindahan penduduk dari dalam keluar. Laju pertumbuhan penduduk selama tahun 2009 dapat dilihat pada Tabel 2.39

Tabel 2.39 Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Halmahera Selatan Tahun 2009

No Fertilitas/mortalitas Jumlah

1 Angka kelahiran kasar (CBR) 2 Angka kematian kasar (CDR) 3 Angka kematian bayi (IMR)

Sumber : Badan UP, KB dan Keluarga Sejahtera Kab. Halmahera Selatan

Distribusi kelompok umur dapat menjelaskan ukuran terhadap umur produktif dan non produktif. Adapun kelompok umur di Kabupaten Halmahera selatan dalam kurun waktu 4 tahun dapat dilihat pada Tabel 2.40

II - 47 Gambaran Umum Kondisi Daerah

Tabel 2.40 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok UmurKabupaten Halmahera Selatan Tahun 2006-2009 Kelompok Umur 2006 2007 2008 2009 0-4 26.307 27.383 28.072 28.732 5-9 24.477 25.480 26.061 26.672 10-14 21.641 22.596 23.120 23.664 15-19 18.053 18.751 19.284 19.736 20-24 16.500 17.143 17.636 18.055 25-29 14.597 15.094 15.580 15.945 30-34 12.835 13.233 13.712 14.035 35-39 10.433 10.845 11.263 11.532 40-44 9.221 9.494 9.856 10.086 45-49 6.730 6.969 7.198 7.370 50-54 5.864 6.076 6.254 6.401 55-59 3.495 3.621 3.737 3.828 60-64 3.458 3.593 3.687 3.776 65 + 4.476 4.673 4.774 4.881 Jumlah 178.087 184.951 190.234 194.712

Sumber : Halmahera Selatan dalam angka (BPS)

2.3.10 Ketenagakerjaan

Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama dan sesudah masa kerja.

Tenaga kerja (man power) adalah penduduk dalam usia kerja (dalam literatur 15- 64 tahun). Di Indonesia dipakai batasan umur 10 tahun. Tenaga kerja adalah jumlah seluruh penduduk dalam usia kerja dalam suatu negara yang dapat memproduksi barang dan jasa, jika ada permintaan terhadap tenaga mereka dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut. Gambar 2.5 menjelaskan hubungan dan klasifikasi penduduk dengan tenaga kerja.

II - 48 Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.3.10.1 Angkatan Kerja

Berdasarkan publikasi ILO (International Labour Organization), penduduk dapat dikelompokkan menjadi tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Tenaga kerja dikatakan juga sebagai penduduk usia kerja, yaitu penduduk usia 15 tahun atau lebih, seiring dengan program wajib belajar 9 tahun. Selanjutnya, tenaga kerja dibedakan menjadi: angkatan kerja dan bukan angkatan kerja (penduduk yang sebagian besar kegiatannya adalah bersekolah, mengurus rumah tangga, atau kegiatan lainnya selain bekerja). Angkatan kerja merupakan bagian penduduk yang sedang bekerja dan siap masuk pasar kerja, atau dapat dikatakan sebagai pekerja dan merupakan potensi penduduk yang akan masuk pasar kerja. Sedangkan, bukan angkatan kerja adalah bagian dari tenaga kerja yang tidak bekerja ataupun mencari kerja. Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan kerja terhadap penduduk berusia 15 tahun keatas disajikan pada Tabel 2.41.

Tabel 2.41 Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Dirinci Menurut Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja serta Jenis Kelamin Tahun 2010 Kabupaten Halmahera Selatan

No Uraian Laki-laki Perempuan Jumlah

1 ANGKATAN KERJA

Bekerja 73.599

Pengangguran 3.874

Jumlah penduduk angkatan kerja (i) 77.473

2

Sekolah 17.381

Mengurus RT 19.622

Lainnya 1.128

Jumlah penduduk bukan angkatan kerja (ii) 38.171

Jumlah penduduk usia kerja (i) + (ii) 115.644

3 TPAK (tingkat partisipasi angkatan kerja) 67%

4 TPT (tingkat pengangguran terbuka) 5%

Sumber : Data diolah dari BPS Kab. Halmahera Selatan

Angkatan kerja selama tahun 2009 di Kabupaten Halmahera Selatan dapat digolongkan menurut umur menunjukkan bahwa jumlah orang yang bekerja lebih dominan dibandingkan dengan orang yang tidak bekerja. Ini mengindikasikan akan menurunkan angka pengangguran serta tingkat kriminal sosial lainnya, lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 2.42

II - 49 Gambaran Umum Kondisi Daerah

Tabel 2.42 Penduduk Angkatan Kerja Tahun 2009 Kabupaten Halmahera Selatan

Golongan Umur Angkatan Kerja Jumlah

Bekerja Mencari Pekerjaan

(1) (2) (3) (4=2+3) 15-19 12.562 661 13.223 20-24 11.492 605 12.097 25-29 10.149 534 10.683 30-34 8.933 470 9.403 35-39 7.340 386 7.726 40-44 6.420 338 6.758 45-49 4.691 247 4.938 50-54 4.074 214 4.289 55-59 2.437 128 2.565 60-64 2.394 126 2.521 65+ 3.107 164 3.270 Total 73.599 3.874 77.473

Sumber : Data diolah dari BPS Kab. Halmahera Selatan

2.3.11 Komunikasi dan Informasi

Dalam dokumen 02 BAB II GAMBARAN UMUM_29 DES 2011 (Halaman 44-49)

Dokumen terkait