No Nama Kegiatan Jenis Kegiatan Sanitasi Mitra Kerja Sama Pendapat Media
1 Penyehatan lingkungan Pelatihan
Community Load Total Sanitation (CLTS) tahun 2010
Tim lintas program dan lintas sektor tingkat kota
2 Lingkungan sehat Gerakan bersih
lingkungan dengan warga kelurahan Tegalrejo dengan pemberian bantuan
pot dan tanaman tahun 2009
KFC Bantuan pot dan tanaman
Sumber: Data Dinas Kesehatan Kota Salatiga, tahun 2012
BUKU PUTIH SANITASI
KOTA SALATIGA 2012
50
Tabel 3.13 Daftar Mitra Potensial
NO NAMA MITRA JENIS KEGIATAN SANITASI PENDAPAT MEDIA
1 KFC Gerakan bersih lingkungan dengan
warga di wilayah kelurahan
2 PT UNILEVER Pendidikan kesehatan gigi dan mulut
tahun 2010
3 PT MOSSES SEMARANG Uji kualitas air dan bantuan
penanaman pohon tahun 2010
4 PT KIEVIT SALATIGA Kesehatan reproduksi, Gizi
5 PT UNZA VITALIS Kesehatan reproduksi, Gizi
6 RADIO PESONA PHBS Tatanan Rumah Tangga dan
Tatanan Institusi Pendidikan (tahun 2011-2012)
7 RADIO SUARA SALATIGA -Keterlibatan masyarakat demi
perbaikan kualitas air
- Keterlibatan masyarakat dalam STBM
Sumber: Dinas Kesehata Kota Salatiga, Tahun 2012 3.2.5 Partisipasi Dunia Usaha
Di Kota Salatiga terdapat beberapa penyedia layanan air limbah domestik. Sayangnya penyedia layanan non pemerintah ini tidak atau belum melakukan koordinasi dengan pihak Pemerintah Kota Salatiga, sehingga Pemerintah Kota Salatiga tidak memiliki daftar penyedia layanan yang bergerak di bidang sanitasi.
Tetapi ada beberapa penyedia layanan air limbah domestik (sedot tinja) dari kota lain yang beroperasi di Kota Salatiga. Penyedia Sedot Tinja dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.14 Penyedia Layanan Air Limbah Domestik Yang Ada Di Kota Salatiga NO. NAMA PROVIDER TAHUN MULAI OPERASI JENIS KEGIATAN
A b C D
1. Teletubbies 2010 Sedot WC
2. Pinokio 2010 Sedot WC
Sumber data: Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Salatiga, Tahun 2012.
3.2.6 Pendanaan dan Pembiayaan
Kota Salatiga menerbitkan Perda Nomor 12/2011 tentang retribusi jasa umum yang ditetapkan 30 Desember 2011. Perda Retribusi Jasa Umum Bab X mengatur tentang retribusi penyediaan dan/atau penyedotan kakus.
Sampai saat ini Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Bidang Kebersihan belum melaksanakan Perda tersebut karena terkendala oleh Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) yang masih perlu di renovasi, dan juga SDM yang belum siap dalam pengelolaan IPAL (perlu pelatihan). Sedangkan untuk belanja modal sanitasi (Air Limbah domestik) di kota salatiga dalam lima tahun yang telah di lakukan oleh dinas terkait ada pada tabel 3.15.
Tabel 3.15 Ringkasan Pendapatan Dan Belanja Dari Subsektor Pengelolaan Air Limbah Domestik
No Subsektor/ 2007 2008 2009 2010 2011 Rata-rata Pertum
BUKU PUTIH SANITASI
KOTA SALATIGA 2012
SKPD buhan
(%)
a b c d e f g
A Air limbah
B Retribusl air
limbah 0 0 0 0 0 0 0
Belanja 243,750,000 570,000,000 700,720,000 1,985,464,000 2,396,929,000 1.179.372.600 20%
Sumber: DPPKAD Kota Salatiga, Tahun 2011
3.2.7 Isu strategis dan permasalahan mendesak
Beberapa permasalahan terkait pengelolaan air limbah domestik yang dihadapi oleh Kota Salatiga adalah:
Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya penangangan pengelolaan limbah domestik.
Masih adanya pembuangan grey water maupun black water ke saluran drainase dan sungai-sungai yang ada, sehingga dapat mencemari lingkungan.
Belum berfungsinya truk tinja milik Pemerintah kota Salatiga.
Tidak berfungsinya IPLT di Kota Salatiga sehingga pembuangan akhir dari limbah domestik tidak jelas.
Tidak adanya Perda yang mengatur tentang penanganan air limbah.
Masih ada masyarakat yang BABS di sungai maupun di kebon
SDM pengoperasian IPLT belum siap
Belum dilakukan retribusi air limbah
3.3 Pengelolaan Persampahan
Panduan outline: Menjelaskan detail kondisi riil pengelolaan persampahan kota saat ini terkait kuantitas dan kualitas infrastruktur maupun aspek non infrastruktur lainnya, permasalahan prioritas yang dihadapi terkait pengelolaan persampahan.
3.3.1 Kelembagaan
Kegiatan pengelolaan dan pengendalian sampah di Kota Salatiga baik sampah rumah tangga (sampah organik dan anorganik) maupun sampah sejenis rumah tangga (sampah organik dan anorganik dari kawasan komersial, fasilitas umum dan industri) sesuai dengan tupoksinya dilakukan oleh Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR), Kantor Lingkungan Hidup (KLH) dan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM (Disperindagkop dan UMKM).
1. DCKTR: Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang
Peraturan dan kebijakan pengelolaan persampahan di Kota Salatiga dituangkan dalam Peraturan Daerah Kota Salatiga nomor 8 tahun 2011 tentang perubahan atas Peraturan Daerah Kota Salatiga nomor 10 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Salatiga.Pengelolaan persampahan ditangani oleh Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Salatiga, dalam hal ini secara teknis dilaksanakan pada Bidang Kebersihan dan UPT TPA Sampah. Bidang Kebersihan melaksanakan pengurangan sampah (3R) dan penanganan sampah (antara lain pemilahan dan pengangkutan, pengomposan dll) dari sumber sampah sampai dengan pembuangan di TPA. Sedangkan UPT TPAmelaksanakan pengurangan sampah (3R) dan penanganan sampah (antara lain pemilahan dan pengangkutan, pengomposan dll).
BUKU PUTIH SANITASI
KOTA SALATIGA 2012
52
Bidang Kebersihan membawahi 3 (tiga) seksi yaitu Seksi Kebersihan Jalan, Seksi Sarana dan Prasarana Persampahan, Seksi Penyuluhan dan Pengolahan Sampah Lingkungan.Sedangkan kelembagaan yang ada di TPA Sampah Kota Salatiga adalah berbentuk UPT( Unit Pelaksana Teknis) dimana dalam susunan organisasinya terdiri dari seorang Kepala UPT, dan diharapkan ada 2 orang Kepala Sub Unit yaitu Kepala Sub Unit Tata Usaha, dan Kepala Sub Unit Operasi dan Pemeliharaan.
2. KLH
Kantor Lingkungan Hidup dalam kaitannya dengan program pengendalian pencemaran lingkungantelah melakukan upaya dalam pengelolaan sampah antara lain dengan penyediaan alat pembuat kompos (komposter) yang didistribusikan kepada masyarakat.Dengan alat ini,masyarakat baik melalui sektor pemerintah (kantor-kantor), sektor pendidikan (sekolah-sekolah) maupun masyarakat umum dapat mengolah sampah organiknya sendiri dengan cara pengomposan. Selain dapat mengurangi volume sampah organik,kompos yang dihasilkan dari proses pengomposan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk.Kantor LH juga memberikan bantuan alat pencacah sampah kepada Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang berinisiatif untuk membantu pemerintah dalam menangani masalah sampah di Kota Salatiga.
3. Disperindagkop dan UMKM
Disperindagkop dan UMKM menangani pengelolaan sampah pasar. Untuk sampah pasar di kelola oleh UPTD Disperindakop, mulai dari penyapu sampah di wilayah pasar dan di jalan sekitar pasar di kelolah masing masing UPTD, sampai di buang ke TPS sekitar pasar. Untuk pasar pagi dari pihak Disperindakop meyiapkan satu truk pengangkut sampah tiap hari yang langsung dibuang ke TPA. Sedangkan dalam lima hari sekali truk pengangkut sampah akan mengambil sampah di pasar banyuputih dan di buang ke TPA.
Pelayanan pengelolaan sampah tersebut mencakup Kota Salatiga dimana pelayanan pengelolaan sampah dilakukan mulai dari pengambilan sampah dari tempat penampungan sementara (TPS) sampai pengangkutan ke TPA. Sedangkan dari sumber sampah ke TPS, pengelolaan dilakukan oleh masing-masing petugas dari penghasil, seperti RT, RW, sekolah, kantor, pabrik, dll.
Untuk mempermudah dalam pengelolaannya, sebaiknya sampah dipisah menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Kegiatan ini dapat dilakukan ketika proses pengumpulan sampah dari sumbernya,dimana sampah organik dan anorganik ditempatkan pada wadah yang berbeda karena nantinya sampah akan diolah sendiri-sendiri sesuai jenis sampahnya. Sampah organik yang jumlahnya sangat besar dapat dimanfaatkan dan diolah diantaranya dibuat kompos/pupuk.