Baladewa: sudah bergerak maju kembali dan memposisikan pada posisi awal, posisi pertama dari kiri, dan menghadap dari kiri ke kanan. Keduanya sudah siap untuk berdialog dengan baik kembali.
Setyaki: masih dalam posisi duduk tidak bergerak dengan sikap tangan angapurancang.
Gathotkaca: masih dalam posisi duduk dengam tangan anjujur, dan juga tidak bergerak sama sekali.
5.2. Pemaknaan khusus
Penelitian pagelaran wayang kulit purwa gaya Yogyakarta tersebut merupakan telaah rekaman pagelaran ’luar’ lakon ’Parta Krama’, diperoleh pemaknaan khusus pada jejer I, sequence 11 adegan Kedhaton Dwarawati,
1. Baladewa bergerak lebih dulu, bayangannya menjadi besar = mulai bergerak Kresna berdiri diam (ditancap), bayangan bergetar = gelisah
Ceritanya:
Baladewa bergerak lebih dulu, akan menyerang Gathotkaca. Kresna menjadi gelisah, mencoba memikirkan apa yang harus dilakukan untuk mencegah. Gathotkaca dan Setyaki duduk bersimpuh.
2. Baladewa bayangannya besar = bergerak terus
Kresna masih berdiri diam (ditancap). Bayangan masih bergetar = masih gelisah Ceritanya:
Baladewa masih bergerak, Kresna masih gelisah. Gathotkaca dan Setyaki masih tetap duduk bersimpuh.
3. Baladewa bayangannya lebih besar lagi = emosi tinggi
Kresna masih berdiri diam (ditancap). Bayangan masih bergetar = masih gelisah Ceritanya:
Baladewa terus bergerak dengan emosi tinggi, dan Kresna masih dalam posisi diam gelisah. Gathotkaca dan Setyaki masih dalam posisi duduk.
4. Baladewa bayangannya masih besar (tidak sebesar sebelumnya) = bergerak terus Kresna masih berdiri diam (ditancap). Bayangannya masih bergetar = masih gelisah.
Ceritanya:
Baladewa terus bergerak, Kresna masih diam gelisah.
5. Baladewa bayangannya besar bergradasi = bergerak berputar dari kanan ke kiri a. Bergerak berputar dari kanan ke kiri ( ke depan) = supaya tampak siluet
wajahnya.
b. Bergerak berputar dari kanan ke kiri = masuk kembali ke ruangan.
Kresna masih berdiri diam (ditancap), bayangannya tidak bergetar = mulai tenang. Ceritanya:
Baladewa berputar kembali ke ruangan, dan Kresna sudah mulai tenang karena sudah mendapatkan pemecahannya.
6. Baladewa bayangannya pipih = masih berputar
Kresna masih berdiri diam (ditancap), bayangannya diam = tenang Ceritanya:
Baladewa nasih dalam keadaan berputar, dan Kresna masih terlihat tenang. 7. Baladewa bayangannya masuk ke dalam ruang. Kresna masih diam (ditancap).
a. Masuk ke dalam ruang = menenangkan diri
b. Masuk ke dalam ruang = bersiap untuk menyerang (capeng). Ceritanya:
Baladewa masuk ke dalam ruang, berusaha menenangkan diri, atau bersiap-siap untuk menyerang.
8. Baladewa bayangannya tidak tampak = sedang di dalam ruang. Kresna masih diam (ditancap) = berpikir
Ceritanya:
Baladewa sedang di dalam ruang, Kresna masih diam berpikir untuk mengambil langkah pencegahan supaya tidak terjadi perkelahian antara Baladewa dan Gathotkaca di istananya.
9. Baladewa bayangannya masih di dalam ruang.
Kresna bayangannya mulai bergetar lagi = bersiap melakukan suatu tindakan. Ceritanya:
Baladewa masih di dalam ruangan, dan Kresna mengambil kesempatan ini untuk segera bertindak.
10. Baladewa bayangannya masih di dalam ruang tampak akan maju = bersiap-siap menyerang.
Kresna bayangannya bergerak seolah mundur = bersiap melakukan tindakan. Ceritanya:
Baladewa masih di dalam ruang, seakan tampak mau bergerak maju. Kresna segera bergerak bersiap melakukan tindakan.
11. Baladewa bayangannya masih di dalam ruang. Kresna bayangannya membesar = mulai bergerak Ceritanya:
Baladewa masih di dalam ruang, Kresna segera mulai bergerak untuk mengambil tindakan.
12. Baladewa bayangannya masih di dalam ruang Kresna bayangannya masih besar = masih bergerak Ceritanya:
Baladewa masih berada di dalam ruang, Kresna mulai bergerak maju untuk mengambil tindakan pencegahan.
13. Baladewa bayangannya masih di dalam ruang
Kresna bayangannya masih membesar dan kabur = bergerak maju dengan cepat Ceritanya:
Baladewa masih di dalam ruang, Kresna segera bergerak maju dengan cepat 14. Baladewa masih di dalam ruangan
Kresna bayangannya menjadi kabur = bergerak maju dengan cepat Ceritanya:
Baladewa masih di dalam ruang, Kresna berlari ke depan untuk mengambil tindakan pencegahan.
Kresna bayangannya masih kabur = masih bergerak maju dengan cepat Ceritanya:
Baladewa masih di dalam ruang, dan mulai bergerak. Kresna masih dalam posisi berlari.
16. Baladewa bayangannya sangat besar = bergerak dengan emosi Kresna bayangannya masih kabur = masih berlari cepat Ceritanya:
Baladewa mulai bergerak dengan emosi tinggi untuk bersiap menyerang Gathotkaca. Kresna segera berlari dengan cepat.
17. Baladewa bayangannya masih sangat besar = bergerak maju dengan emosi Kresna bayangannya masih kabur = bergerak maju dengan berlari
Kresna bayangannya terlihat bulat = bersiap untuk berputar Ceritanya:
Baladewa bergerak maju dengan emosi tinggi, Kresna masih berlari dan bersiap untuk berputar.
18. Baladewa bayangannya masih besar = masih bergerak maju dengan emosi Kresna bayangannya terlihat praba = berputar dari kanan ke kiri (ke belakang) Berputar = untuk menghalangi
Ceritanya:
Baladewa masih bergerak maju dengan emosi tinggi, dan Kresna masih berlari dan berputar ke belakang sehingga terlihat praba-nya.
19. Baladewa bayangannya masih besar = masih bergerak maju dengan emosi
Kresna bayangannya masih berbentuk pipih terlihat praba-nya = masih berputar Ceritanya:
Baladewa masih bergerak maju dengan emosi tinggi dan Kresna dalam keadaan berputar ke belakang untuk menghalangi Baladewa menyerang Gathotkaca.
20. Baladewa bayangannya masih besar = masih bergerak maju dengan emosi Kresna bayangannya masih berbentuk pipih terlihat praba-nya = masih berputar. Ceritanya:
Baladewa masih bergerak maju dengan emosi tinggi dan Kresna masih dalam keadaan berputar untuk menghalangi Baladewa menyerang Gathotkaca.
21. Baladewa bayangannya masih besar = masih bergerak dengan emosi tinggi. Kresna bayangannya masih berbentuk pipih terlihat praba-nya = masih berputar Ceritanya:
Baladewa masih bergerak maju dengan emosi tinggi, Kresna masih dalam posisi berputar untuk menghalangi Baladewa.
22. Baladewa bayangannya masih besar = masih bergerak dengan emosi tinggi
Kresna bayangannya masih berbentuk pipih masih terlihat praba-nya = masih berputar.
Ceritanya:
Baladewa bergerak maju dengan emosi tinggi dan sudah hampir mendekati Gathotkaca. Kresna masih dalam posisi berputar.
23. Baladewa bayangannya masih besar = masih bergerak dengan emosi tinggi Kresna bayangannya terlihat mahkotanya = masih dalam posisi berputar Ceritanya:
Baladewa masih bergerak maju dengan emosi tinggi dan sudah hampir mendekati Gathotkaca. Kresna masih dalam posisi berputar.
24. Baladewa bayangannya masih besar = masih bergerak dengan emosi tinggi Tangan belakangnya bergoyang = bersiap untuk menyerang
Kresna bayangannya terlihat mahkotanya = masih dalam posisi berputar Ceritanya:
Baladewa masih bergerak maju dengan emosi tinggi, bahkan tangannya bergoyang-goyang siap menyerang. Jarak dengan Gathotkaca sudah semakin dekat. Kresna masih dalam posisi berputar.
25. Baladewa bayangannya masih besar = masih bergerak dengan emosi tinggi Tangan belakang kabur = karena bergoyang
Kresna bayangannya terlihat mahkotanya = masih berputar Ceritanya:
Baladewa masih bergerak maju dan jaraknya sudah semakin dekat dengan Gathotkaca, dia siap menyerang. Kresna masih dalam keadaan berputar.
26. Baladewa bayangannya masih besar = masih bergerak Bayangannya ditimpa Kresna = didekap
Kresna bayangannya masih terlihat mahkota = masih berputar Bayangannya menimpa Baladewa = mendekap
Ceritanya:
Baladewa masih bergerak maju, tiba-tiba badannya didekap Kresna, sehingga gerakannya untuk menyerang Gathotkaca menjadi terhalangi. Kresna dalam keadaan berputar tiba-tiba mendekap Baladewa, usahanya berhasil menahan gerakan Baladewa.
27. Baladewa bayangannya ditimpa Kresna = didekap Kresna Bayangan mengecil = emosi kembali menurun
Kresna bayangannya menimpa Baladewa = mendekap Baladewa Bayangan mereka bergoyang – goyang = bergerak saling bertahan Ceritanya:
Baladewa didekap Kresna, dan masih berusaha melepaskan diri. Emosi Baladewa sudah kembali menurun. Kresna mendekap Baladewa dengan sekuat-kuatnya supaya tidak terlepas.
28. Baladewa bayangannya ditimpa Kresna = didekap Kresna Kresna bayangannya menimpa Baladewa = mendekap Baladewa Bayangan mereka bergoyang – goyang = bergerak saling bertahan Ceritanya:
Baladewa didekap Kresna, dan masih berusaha melepaskan diri. Kresna mendekap Baladewa dengan sekuat-kuatnya supaya tidak terlepas.
29. Baladewa bayangannya ditimpa Kresna = didekap Kresna Tangan masih bergoyang = upaya untuk menyerang
Kresna bayangannya menimpa Baladewa = mendekap Baladewa
Bayangan mereka masih bergoyang – goyang = masih bergerak saling bertahan Ceritanya:
Baladewa didekap Kresna, dan masih berusaha melepaskan diri. Kresna mendekap Baladewa dengan sekuat-kuatnya supaya tidak terlepas. Mereka masih mencoba saling bertahan.
30. Baladewa bayangannya ditimpa Kresna = didekap Kresna Kresna bayangannya menimpa Baladewa = mendekap Baladewa
Ceritanya:
Baladewa didekap Kresna, dan masih berusaha melepaskan diri. Kresna masih berusaha mendekap Baladewa dengan sekuat-kuatnya supaya tidak terlepas. 31. Baladewa bayangannya ditimpa Kresna = didekap Kresna
Kresna bayangannya menimpa Baladewa = mendekap Baladewa Bayangan tidak bergoyang lagi = sudah cukup tenang.
Ceritanya:
Baladewa didekap Kresna, dan masih berusaha melepaskan diri. Kresna mendekap Baladewa dengan sekuat-kuatnya supaya tidak terlepas. Bayangan mereka sudah lebih tenang.
32. Baladewa bayangannya masih ditimpa Kresna = didekap Kresna Kresna bayangannya masih menimpa Baladewa = mendekap Baladewa
Bayangan ke dua tubuh tersebut sudah mulai berjarak = dekapan mulai merenggang
Ceritanya:
Baladewa masih didekap Kresna. Kresna masih mendekap Baladewa, tapi dekapan mulai merenggang, karena dianggap sudah dapat tenang.
33. Baladewa bayangannya masih ditimpa Kresna = masih didekap Kresna Tangan mengarah ke pinggang = sudah siap untuk mulai berdialog
Kresna bayangannya masih menimpa Baladewa = masih mendekap Baladewa Bayangan kedua tubuh tersebut sudah mulai berjarak = dekapan mulai merenggang.
Ceritanya:
Baladewa masih didekap Kresna. Kresna masih mendekap Baladewa, tapi dekapan mulai merenggang. Baladewa sudah mulai tenang dan bersiap untuk berdialog.
34. Baladewa bayangannya masih ditimpa Kresna = masih didekap Kresna Tangan sudah di pinggang = siap berdialog
Kresna bayangannya masih menimpa Baladewa = masih mendekap Baladewa Bayangan keduanya berjarak = dekapan merenggang
Ceritanya:
Baladewa didekap Kresna, karena Baladewa sudah mulai tenang dan mulai dapat diajak berdialog, dekapan sudah mulai merenggang.
35. Baladewa bayangannya masih ditimpa Kresna = masih didekap Kresna Tangan sudah di pinggang = siap berdialog
Kresna bayangannya masih menimpa Baladewa = masih mendekap Baladewa Bayangan keduanya sudah berjarak = dekapan merenggang
Ceritanya:
Dekapan Kresna sudah merenggang, dan Baladewa sudah dapat diajak dialog. 36. Bayangan Baladewa sudah tampak tenang
Kresna bayangannya mengabur = sedang bergerak Ceritanya:
Baladewa sudah tampak tenang dan Kresna bergerak untuk merenggangkan dekapan.
37. Bayangan Baladewa sudah tampak tenang
Kresna bayangannya masih tampak mengabur = bergerak Ceritanya:
Baladewa sudah tampak tenang dan Kresna bergerak untuk merenggangkan dekapan.
38. Kresna bayangannya masih terus mengabur = masih terus bergerak Ceritanya:
Baladewa sudah tampak tenang. Kresna masih terus bergerak untuk merenggangkan dekapannya.
39. Kresna bayangannya masih tampak kabur = masih bergerak
Bayangannya menjadi lebih tinggi dari sebelumnya = bergerak untuk berdiri Ceritanya:
Baladewa sudah tampak tenang, dan Kresna masih terus bergerak merenggangkan dekapan sambil berdiri.
40. Kresna bayangannya masih tampak kabur = masih bergerak
Bayangannya menjadi lebih tinggi lagi dari sebelumnya = bergerak untuk berdiri Ceritanya:
Baladewa sudah tampak tenang, dan Kresna masih terus bergerak merenggangkan dekapan sambil terus berdiri.
41. Kresna bayangannya masih tampak kabur = masih bergerak
Bayangannya menjadi lebih tinggi dari sebelumnya dan sudah stabil = bergerak untuk berdiri dan sudah dalam posisi berdiri
Ceritanya:
Baladewa sudah tampak tenang, dan Kresna masih terus bergerak merenggangkan dekapan sambil berdiri, dan sudah dalam posisi berdiri.
42. Kresna sudah dalam posisi berdiri
Bayangan saling berhadapan = posisi berdialog Ceritanya:
Baladewa sudah tampak tenang dan Kresna sudah dalam posisi berdiri. Mereka dalam posisi saling berhadapan dan sedang berdialog.
43. Bayangan berhadapan = berdialog Ceritanya:
Baladewa dan Kresna saling berdialog 44. Bayangan masih berhadapan = berdialog
Ceritanya:
Baladewa dan Kresna masih saling berhadapan 45. Bayangan tangan Kresna bergoyang = berbicara
Ceritanya:
Pada saat berdialog, Kresna lebih sering berbicara
46. Bayangan tangan Kresna masih bergerak = masih terus berbicara Ceritanya:
Dalam berdialog Kresna terus berbicara.
47. Bayangan tangan Kresna mengarah ke tubuh Baladewa = menenangkan Ceritanya:
Dalam berdialog, Kresna terus berbicara untuk menenangkan Baladewa.
48. Bayangan tangan Kresna memegang lengan Baladewa = masih terus menenangkan.
Kresna terus berusaha menenangkan Baladewa dalam pembicaraannya.
49. Bayangan tangan Kresna masih memegang lengan Baladewa = masih terus berusaha menenangkan.
Ceritanya:
Kresna terus berusaha menenangkan Baladewa dalam pembicaraannya.
50. Bayangan tangan Kresna masih memegang lengan Baladewa = masih terus berusaha menenangkan.
Ceritanya:
Kresna terus berusaha menenangkan Baladewa dalam pembicaraannya.
51. Bayangan tangan Kresna masih memegang lengan Baladewa = masih terus berusaha menenangkan.
Ceritanya:
Kresna terus berusaha menenangkan Baladewa dalam pembicaraannya. 52. Bayangan tangan Kresna mulai bergerak turun = melepaskan tangan
Ceritanya:
Kresna akan melepaskan tangannya, untuk pindah posisi.
53. Bayangan tangan Kresna masih bergerak turun = melepaskan tangan Ceritanya:
Kresna dalam posisi melepaskan tangannya dari lengan Baladewa. 54. Bayangan tangan Kresna masih bergerak turun = melepaskan tangan
Ceritanya:
Kresna dalam posisi melepaskan tangannya dari lengan Baladewa.
55. Bayangan tangan Kresna sudah terpisah dari lengan Baladewa = sudah lepas Ceritanya:
Tangan Kresna sudah lepas dari lengan Baladewa, dan akan bergerak pindah posisi.
56. Bayangan Baladewa terangkat ke atas = mengangkat salah satu kaki pindah posisi Bayangan tangan Kresna kembali memegang lengan = menenangkan lagi
Ceritanya:
Baladewa tiba-tiba bergerak mengangkat kaki untuk alih posisi, dan Kresna kembali menenangkan, khawatir Baladewa marah lagi.
57. Bayangan Baladewa dan Kresna sama-sama terangkat = sama-sama memindahkan kaki.
Memindahkan kaki = memperluas ruang gerak Ceritanya:
Karena Baladewa bergerak memindahkan kakinya, Kresnapun ikut menyesuaikan diri juga memindahkan kakinya untuk memperluas ruang gerak.
58. Bayangan Baladewa sudah kembali ke posisi semula.
Bayangan tangan Kresna masih menggenggam lengan Baladewa = masih menenangkan
Ceritanya:
Baladewa sudah kembali ke posisinya semula dan Kresna masih berusaha menenangkannya
59. Bayangan Baladewa hanya tampak sebatas kaki = duduk bersimpuh Bayangan Kresna terangkat ke atas lagi = memindahkan kaki Ceritanya:
Baladewa tiba-tiba duduk bersimpuh, membuat Kresna bergerak memindahkan kakinya untuk memperluas ruang gerak
60. Bayangan Baladewa masih tampak sebatas kaki = masih duduk bersimpuh Bayangan Kresna dalam posisi miring dan lebih besar = terus bergerak Ceritanya:
Baladewa masih duduk bersimpuh, Kresna terus bergerak memberi ruang. 61. Bayangan Baladewa masih sebatas kaki = duduk bersimpuh
Bayangan ujung tangan yang ke pinggang mulai tertutup sebagian dengan gunungan = bergerak mundur
Bayangan Kresna lebih besar dari sebelumnya = sedang bergerak Ceritanya:
Bayangan Baladewa sedang duduk bersimpuh, dan dalam keadaan duduk bersimpuh, dia bergerak mundur untuk memberi ruang pada Kresna bergerak. Kresna terus bergerak pindah posisi.
62. Bayangan Baladewa masih sebatas kaki = duduk bersimpuh
Bayangan ujung tangan yang ke pinggang sudah tertutup dengan gunungan = bergerak mundur
Bayangan Kresna lebih besar dari sebelumnya = sedang bergerak Bayangan Kresna menjadi pipih = sedang berputar
a. Berputar dari kiri ke kanan (ke belakang) = berputar sehingga terlihat praba-nya
b. Berputar dari kiri ke kanan = sebagai tuan rumah, menghadap ke para tamu yang lain.
Ceritanya:
Bayangan Baladewa sedang duduk bersimpuh, dan dalam keadaan duduk bersimpuh, dia bergerak mundur untuk memberi ruang pada Kresna bergerak. Kresna terus bergerak pindah posisi dan berputar. Siap menhadapi tamunya yang lain.
63. Bayangan Baladewa masih sebatas kaki = duduk bersimpuh
Bayangan ujung tangan yang ke pinggang tertutup gunungan = bergerak semakin mundur
Bayangan Kresna menjadi pipih = sedang berputar Ceritanya:
Bayangan Baladewa sedang duduk bersimpuh, dan dalam keadaan duduk bersimpuh, dia bergerak mundur untuk memberi ruang pada Kresna yang sedang berputar. Kresna terus bergerak pindah posisi.
64. Bayangan Baladewa masih sebatas kaki dan menjadi kabur = duduk bersimpuh dan bergerak.
Bayangan ujung tangan yang ke pinggang tertutup gunungan = bergerak semakin mundur
Bayangan Kresna menjadi pipih = sedang berputar Ceritanya:
Baladewa sedang bergerak mundur sambil duduk bersimpuh. Kresna sedang berputar kembali ke posisi awal sebagai tuan rumah.
65. Bayangan Baladewa masih sebatas kaki = duduk bersimpuh
Bayangan ujung tangan yang ke pinggang tertutup gunungan = sudah berada di posisi belakang.
Bayangan Kresna menjadi pipih = sedang berputar Ceritanya:
Baladewa sedang bergerak mundur sambil duduk bersimpuh. Kresna sedang berputar kembali ke posisi awal sebagai tuan rumah.
66. Bayangan Baladewa masih sebatas kaki = duduk bersimpuh
Bayangan ujung tangan yang ke pinggang tertutup gunungan = sudah berada di posisi belakang.
Bayangan Kresna menjadi pipih = sedang berputar Ceritanya:
Baladewa sedang bergerak mundur sambil duduk bersimpuh. Kresna sedang berputar kembali ke posisi awal sebagai tuan rumah.
67. Bayangan Baladewa bergerak dan sudah tertutup gunungan = bergerak mundur Bayangan Kresna kabur = masih bergerak
berada diposisi dari kiri ke kanan = sebagai tuan rumah dari tamu-tamunya. Ceritanya:
Baladewa semakin mundur, dan Kresna sudah dalam posisi menghadap dari kiri ke kanan sebagai tuan rumah.
68. Bayangan Baladewa bergerak dan tertutup gunungan = bergerak mundur Bayangan Kresna kabur = masih bergerak
berada diposisi dari kiri ke kanan = sebagai tuan rumah dari tamu-tamunya. Ceritanya:
Baladewa semakin mundur, dan sekarang Kresna menempatkan diri dan sudah menghadap dari kiri ke kanan sebagai tuan rumah.
69. Bayangan Baladewa bergerak tertutup gunungan = bergerak mundur Bayangan Kresna sudah stabil = sudah lebih tenang
Ceritanya:
Baladewa masih bergerak mundur dan Kresna sudah menempatkan posisinya menghadap dari kiri ke kanan sebagai tuan rumah.
70. Bayangan Baladewa berada di belakang Kresna = bergerak maju
berada diposisi dari kiri ke kanan = sebagai sesama Raja dan saudara tua tuan rumah
Ceritanya:
Baladewa yang semula berada di belakang sekarang bergerak maju dan menempatkan diri di belakang Kresna menghadap dari kiri ke kanan, dan Kresna berada di posisi menghadap dari kiri ke kanan sebagai tuan rumah.
5.3. Rangkuman hasil analisis
Berdasar dari uraian sebelumnya, akhirnya dapat dijelaskan pula rangkuman hasil analisanya sebagai berikut:
Penelitian pergelaran wayang kulit purwa gaya Yogyakarta tersebut merupakan telaah rekaman pagelaran ’luar’ lakon ’Parta Krama’, dengan analisis pada jejer I, sequence 11 adegan Kedhaton Dwarawati.
1. Setiap gambar ’stop motion’ dari adegan gambar ke-1 sampai dengan gambar ke- 70, memiliki cara memanfaatkan gambar dengan Tata Ungkapan Luar (TUL), dengan cara memanfaatkan cara wimba (cara penggambarannya) digunakan untuk merangkai gambar supaya dapat diceritakan. Yakni: TUL 1: menyatakan ruang yang berarti setiap gerak (per-detik) terjadi peralihan ruang gerak yang dinyatakan sebagai ’alih obyek bergerak’. TUL 2: menyatakan gerak, artinya setiap gambar terdapat ’alih obyek bergerak’, yang sekaligus melibatkan ruang dan waktu, yang berarti sedang ’bergerak’. TUL 3: menyatakan ruang dan waktu, yang artinya karena ’bergerak’ setiap gambar terdapat perubahan waktu (per-detiknya) dan ruangnya, sehingga terjadi ’alih waktu’ perdetiknya. TUL 4: menyatakan penting, yang artinya setiap gerak terjadi perubahan sikap, berarti perubahan ini mendatangkan perhatian (menarik perhatian), oleh karena itu obyek yang bergerak tersebut memang penting dalam ceritanya.
2. Melalui bahasa rupa akhirnya dapat diketahui bahwa efek dramatik setiap bayangan obyek yang membesar adalah obyek yang bergerak. Setiap ’gerak’ selalu mempunyai maksud dan tujuan tertentu yang dapat diceritakan.
3. Penampilan pergelaran ’luar’ menonton dari arah bayangan, maka tokoh baik, Raja, tuan rumah, berada di tangan kanan dalang, berarti di posisi kiri dari arah para penonton. Sedangkan posisi tokoh di bawahan Raja, tamu, tokoh jahat, berada di tangan kiri dalang, berarti berada di posisi kanan dari arah para penonton. Cara pembacaannya sama dengan wayang beber dan wayang golek. 4. Pada pembacaan rupa ’gerak’ wayang kulit untuk menjelaskan maksud gerakan
masih harus dibantu dengan narasi berupa janturan, sulukan, dan carita, karena berhubungan dengan konteks cerita dari adegan.
5. Pembacaan rupa pada ’gerak’ wayang kulit bayangan bisa dikaji dari sudut ke ilmuan seni rupa, berdasarkan teori bahasa rupa untuk menceritakan gerakan-gerakan yang semula hanya berupa gerakan-gerakan baku1 berkembang berkembang menjadi lebih beragam gerak. Misalnya: gerakan lari, ke kiri berarti masuk atau kembali ke ruangan, sedangkan lari ke kanan berarti keluar ruangan atau pergi dari ruangan. Kemudian lari ke arah kiri dengan salah satu tangan disampirkan di bahu, berarti berlari masuk ruangan dengan kesedihan yang amat sangat.
6. Karakter dari tokoh wayang selalu menentukan gerak bahasa tubuhnya, misalnya tokoh ksatria halus selalu memiliki wajah yang luruh dan gerak-geriknya selalu halus semacam para putri. Tetapi untuk karakter danawa, yang digambarkan sebagai makhluk-makhluk raksasa, tidak mungkin bergerak halus, melainkan bertindak berangasan dan bergerak kasar.
7. Terdapat pengembangan pada konsep bahasa rupa ’gerak’ dari pagelaran ’luar’ wayang kulit purwa gaya Yogyakarta, karena penelitian Primadi pada wayang beber terdapat analisis pada sequence satu ke sequence berikutnya.
8. Analisis yang diujikan pada penelitian ini sudah sampai pada analisis sequence satu ke sequence berikutnya, kemudian pada tiap sequence terdapat analisis adegan satu ke analisis adegan berikutnya. Kemudian tiap adegan memperlihatkan
1
aspek geraknya. Maka pada penelitian ini diteliti dalam satu adegan terdapat tujuh puluh gambar gerak yang dianggap dapat mewakili ceritanya.
9. Konsep bahasa rupa ’gerak’ wayang kulit bayangan untuk dapat diceritakan, bahasa tubuh menjadi sangat penting, dan menggunakan terminologi Jawa, karena berhubungan dengan budaya Jawa. Hal ini juga berlaku dengan bahasa rupa pada gambar-gambar konsep tradisional yang lain semacam relief candi dan wayang beber, yakni bahasa tubuh menjadi penting dan tampak dari kepala sampai kaki, supaya dapat diceritakan. Tidak ada tampilan gambar dalam bentuk ekspresi