17. Pemrograman langsung dari port paralel komputer
2.11 Kristal Osilator
Salah satu persyaratan sebuah osilator adalah dapat mempertahankan secara akurat frekuensi osilasi yang tepat. Dalam kasus semacam ini, sebuah kristal quartz dapat digunakan sebagai elemen penentu frekuensi. Kristal quartz (seiris tipis quartz dalam bungkus yang disegel secara hermetis) bergetar setiap kali suatu beda potensial diterapkan pada permukaannya (fenomena ini dikenal sebagai efek piezoelektris).
Frekuensi osilasi ditentukan oleh „potongan‟ kristal dan ukuran fisiknya. Hampir semua quartz dapat menstabilkan frekuensi osilasi dari suatu rangkaian dalam batas
bilangan sepersejuta. Kristal dapat dibuat untuk operasi mode dasar dalam kisaran frekuensi dari 100 kHz hingga sekitar 20 MHz dan untuk operasi overtone dari 20 MHz hingga diatas 100 MHz.
2.12 Transistor
Transistor merupakan semikonduktor berbahan dasar silicon atau germanium dengan bentuk kemasan yang sangat banyak jenisnya. Secara umum transistor memiliki 3 titik penyambungan, yaitu basis (B), kolektor (C), dan Emittor (E). Pada prinsipnya transistor merupakan 2 buah dioda yang saling dipertemukan, yaitu dioda Basis-Emittor dan dioda Basis-Kolektor. Kondisi tersebut menyebabkan transistor semacam ini disebut juga dengan transistor pertemuan. Dengan adanya 2 kemungkinan untuk mempertemukan kedua buah dioda tersebut, maka akan terdapat 2 jenis transistor yang dibentuk, yaitu transistor NPN (Negatif Positive Negatif) bila dipertemukan anodanya dan transistor PNP (Positif Negatif Positif) bila yang dipertemukan katodanya.
2. 13 Bahasa Pemrograman C
Bahasa pemrograman C merupakan salah satu bahasa pemrograman komputer.
Dibuat pada tahun 1972 oleh Dennis Ritchie untuk Sistem Operasi Unix di Bell Telephone Laboratories. Meskipun C dibuat untuk memprogram sistem dan jaringan komputer namun bahasa ini juga sering digunakan dalam mengembangkan software aplikasi. C juga banyak dipakai oleh berbagai jenis platform sistem operasi dan arsitektur komputer, bahkan terdapat beberapa compiler yang sangat popular telah tersedia. C secara luar biasa memengaruhi bahasa popular lainnya, terutama C++
yang merupakan extensi dari C.
Dalam pembuatan program yang menggunakan fungsi atau aritmatika, Bahasa C menawarkan kemudahan dengan menyediakan fungsi-fungsi khusus, seperti : pembuatan konstanta, operator aritmatika, operator logika, operator bitwise dan operator Assignment. Selain itu bahasa C menyediakan program kontrol seperti : Percabangan (if dan if…else), Percabangan switch, looping(for, while, dan do…while), Array, serta fungsi-fungsi lainnya. Struktur dari program C dapat dilihat sebagai kumpulan dari sebuah atau lebih fungsi-fungsi. Fungsi pertama yang harus
ada di program C sudah ditentukan namanya, yaitu bernama main(). Suatu fungsi di program C dibuka dengan kurung kurawal ({) dan ditutup dengan kurung kurawal tutup (}). Diantara kurung-kurung kurawal dapat dituliskan pernyataan-pernyataan program C. Struktur bahasa pemrograman C, antara lain :
a) Header File adalah berkas yang berisi prototype fungsi definisi konstanta dan definisi variable. Fungsi adalah kumpulan kode C yang diberi nama dan ketika nama tersebut dipanggil maka kumpulan kode tersebut dijalankan.
b) Preprosesor Directive (#include) adalah bagian yang berisi pengikut sertaan file atau berkas-berkas fungsi maupun pendefinisian konstanta.
c) Void artinya fungsi yang mengikutinya tidak memiliki nilai kembalikan (return).
d) Main () adalah fungsi yang pertama kali dijalankan ketika program dieksekusi, tanpa fungsi main suatu program tidak dapat dieksekusi namun dapat dikompilasi.
e) Statement adalah instruksi atau perintah kepada suatu program ketika program itu dieksekusi untuk menjalankan suatu aksi.
Bahasa C dikatakan sebagai bahasa pemrograman terstruktur, karena strukturnya menggunakan fungsi-fungsi sebagai program-program bagian (subroutine). Fungsi-fungsi selain Fungsi-fungsi utama merupakan program-program bagian. Fungsi-Fungsi-fungsi ini dapat ditulis setelah fungsi utama atau diletakkan di file pustaka (library). Jika fungsi-fungsi diletakkan di file pustaka dan akan dipakai disuatu program, maka nama file judulnya (header file) harus dilibatkan di dalam program yang menggunakannya dengan preprocessor directive #include.
2. 14 Alat tester alkohol (pembanding)
Detektor alkohol digital, sesuai dengan namanya alat ini digunakan untuk mendeteksi kadar alkohol didalam tubuh, alat ini biasanya digunakan oleh kepolisian untuk mendeteksi kadar alkohol para pengemudi kendaraan untuk mengurangi tingkat kecelakan. Meskipun biasanya alat pendeteksi alkohol ini digunakan oleh kepolisisan, Anda juga bisa menggunakan alat ini untuk mendeteksi kadar alkohol karyawan diperusahan Anda. Sangat direkomendasikan apabila perusaahan Anda bergerak dibidang industri. Karena untuk menjalankan peralatan industri Anda
membutuhkan karyawan yang tidak sedang dalam pengaruh alkohol sehingga keamanan kerja tetap terjaga. Selain itu juga, Anda bisa menggunakan alat ini untuk kebutuhan sehari-hari sepeti mengukur kadar alkohol Anda atau driver Anda.
Detektor pengukur kadar alkohol ini dilengkapi dengan layar digital dan baterai sebagai sumber tenaga, dapat mengukur secara akurat serta penggunannya cukup mudah, Anda hanya perlu meniup alat ini dan Anda akan mendapatkan hasil pengukurannya. Dilengkapi juga dengan tombol power sehingga Anda bisa mematikannya saat sedang tidak digunakan untuk mengemat tenaga.
Kelebihan:
-Dapat mengukur secara akurat -Mudah digunakan dan dibawa -Tahan lama
-Cocok digunakan untuk kepolisian, perusahaan dan Anda sendiri -Dapat merespon dan menghasilkan pengukuran yang cepat Spesifikasi :
Sensor Type: Flat surfaced alcohol sensor
Detection Range: 0.00 – 0.20BAC%; 0.00-2.00g/L; 0.00 – 2.00BAC ; 0.00 -1.00 mg/L; 0.00 – 200mg/100mL
Alarming Level: 0.05BAC%; 0.50g/L; 0.50 BAC ; 0.25mg/L. 50mg/100mL Accuracy: 10% F.S
Working Voltage: DC4.5V (3xAAA) Batteries Working Current: 120mA
Working Temperature: -10~50 Relative Humidity 95% No Dews
Display: 3 digits LCD display with light blue backup Battery Expectancy time:200times
Dimension: 2.4 x 1.0 x 4.1inch(L x W x H)
2. 15 PPM ( Part Per Million)
Satuan konsentrasi ppm (parts per million, "bagian per sejuta") serta ppb (parts per billion, "bagian per semilyar") adalah satuan-satuan yang dipakai sebagai satuan nirdimensiyang berasal dari pecahan yang sangat kecil,
misalnya konsentrasi larutan atau kelimpahan partikel yang sangat kecil. Misalnya larutan dengan konsentrasi 21 ppm berarti setiap 1.000.000 bagian larutan hanya ada 21 bagian zat terlarut (jika dinyatakan dalam pecahan, konsentrasi ini adalah 21/1000000 atau 0.000021). Satuan ini sering dipakai untuk menghindari kesulitan menuliskan pecahan yang sangat kecil atau deretan angka nol yang panjang.[1] Satuan serupa dapat digunakan untuk konsentrasi yang bahkan lebih kecil lagi, seperti ppt (parts-per-trillion, 10-12) atau ppq (parts-per-quadrillion, 10-15). Satuan ini tidak termasuk Sistem Satuan Internasional (SI).
Untuk yang ini biasanya digunakan pada larutan yang sangat enver dengan satuan PPB dan PPM. Satuan PPM ekuivalen dengan 1 mg zat terlarut dalam 1 liter larutan, sedangkan PPB ekuivalen dengan 1 ug zat terlarut per 1 liter larutan.
PPM dan PPB memang merupakan satuan yang mirip seperti persen berat. Jika persen berat, gram zat terlarut per 100 gram larutan, maka PPM gram teralrut per satu juta gram larutan, serta PPB zat terlarut per miliar gram larutan.
2. 16 Pengenceran
Pengenceran dilakukan untuk mendapatkan volume yang konsentrasinya lebih kecil dari larutan stok yang ada. Caranya adalah dengan menambahkan pelarut ke dalam larutan stok yang ada. Pengenceran dapat dihitung dengan rumus,
M1.V1 = M2.V2 M1 = Konsentrasi zat mula-mula (molaritas zat awal) V1 = Volume Awal
M2 = Konsentrasi setelah pengenceran (molaritas setelah pengenceran)
V2 = Volume setelah pengenceran (V1 + Air)