BAB II KAJIAN PUSTAKA
D. Kajian tentang Multimedia
8. Kriteria Kualitas Multimedia
Produk multimedia interaktif perlu dievaluasi terlebih dahulu sebelum diimplementasikan. Evaluasi didasarkan pada berbagai kriteria kualitas multimedia pembelajaran. Menurut Walker & Hes (Arsyad, 2002:175-176) untuk mengetahui kualitas perangkat lunak media pembelajaran harus melihat kriteria sebagai berikut.
a. Kualitas isi dan tujuan
Meliputi ketepatan, kepentingan, kelengkapan, keseimbangan, minat/ perhatian, keadilan, dan kesesuaian dengan situasi siswa.
b. Kualitas instruksional atau pembelajaran
Meliputi memberikan kesempatan belajar, memberikan bantuan untuk belajar, kualitas memotivasi, fleksibiltas instruksionalnya, hubungan dengan program pembelajaran lainnya, kualitas sosial interaksi instruksionalnya, kualitas tes dan penilaiannya, dapat memberikan dampak bagi siswa, dan dapat membawa dampak bagi guru dan pembelajarannya.
c. Kualitas teknik
Meliputi keterbacaan teks, mudah digunakan, kualitas tampilan atau tayangan, kualitas penanganan jawaban, kualitas pengelolaan programnya, dan kualitas pendokumentasiannya. Kualitas tampilan atau tayangannya dapat dilihat pada keseimbangan tata letak (layout) dan kesesuaian warna. Kualitas pengelolaan programnya dapat dilihat pada kemudahan program untuk dioperasikan dan kelancaran keseluruhan program.
Selanjutnya, menurut Hanaffin dalam Sucipta (2009:54-55) menyatakan bahwa komponen evaluasi sebuah pembelajaran berbantuan komputer meliputi empat kategori, yaitu kecukupan pembelajaran, kecukupan tampilan, kecukupan program, dan kecukupan kurikulum. Aspek kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi desain, prosedur, ketepatgunaan, dan kejelasan. Aspek kualitas tampilan dapat dilihat dari segi tampilan dan kejelasan. Aspek kualitas program dapat
dilihat dari segi desain, prosedur, ketepatgunaan, dan kejelasan. Aspek kualitas kurikulum dapat dilihat dari segi desain dan prosedur.
Sementara itu, menurut Winarno, Abdullah, Yasid, et al (2009:74-80) evaluasi multimedia pembelajaran adalah sebagai berikut.
a. Subject matter
Aspek yang harus dievaluasi pada bagian subject matter adalah sebagai berikut.
1) Kesesuaian materi yang diberikan dengan tujuan yang sudah ditentukan pada awal pembuatan program.
2) Kesesuaian struktur isinya, mengenai keruntutan materi.
3) Akurasi isi. Materi yang disajikan dalam multimedia interaktif harus tepat, sesuai dengan tujuan pembelajaran. Selain itu juga tentang ketepatan materi pada audio, video, dan grafik yang disajikan.
4) Bahasa, gaya bahasa, dan tata bahasa yang digunakan dalam multimedia interaktif dengan melihat bagaimana isi materi yang ditampilkan. Penggunaan konvensi, kata-kata, dan tanda baca harus konsisten. Selain itu juga tentang level dan gaya bahasa harus sesuai dengan pengguna produk multimedia. Hal- hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut.
a) Level bacaan
Bacaan yang dipilih sudah sesuai atau belum dengan level membaca pengguna. Level bacaan dapat dicek melalui program yang sudah ada.
b) Bias budaya
Perbedaan budaya dipertimbangkan agar istilah-istilah dapat lebih mudah dipahami. Pengembang harus memilih kata-kata yang universal.
c) Istilah teknis dan jargon
Istilah-istilah teknis harus didefinisikan pada awal program. d) Ejaan, tata bahasa, dan tata baca
Kebenaran tentang ejaan, tata bahasa, dan tata baca.
5) Glosari, yaitu daftar kata-kata atau kalimat penting atau sulit yang digunakan harus diberikan definisi, penjelasan, dan jika perlu diberikan gambar.
6) Hot words, yaitu kata-kata atau kalimat penting atau sulit di dalam teks langsung di-hyperlink, dan jika mouse didekatkan atau diklik hyperlinknya akan muncul penjelasan kata tersebut.
b. Auxiliary information
Berkaitan dengan informasi tambahan seperti pendahuluan, petunjuk, bantuan, dan kesimpulan. Di dalam menu pendahuluan, dijelaskan berbagai informasi program seperti kemampuan awal dan pengetahuan yang harus dimiliki siswa, tujuan program, bahkan waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari materi dalam program. Petunjuk dan bantuan digunakan apabila diperlukan. Kesimpulan dapat berupa skor yang diperoleh pengguna setelah melalui tes, waktu yang sudah digunakan untuk mempelajari materi, informasi tentang pengguna sukses menyelesaikan produk atau tidak, dan informasi lain yang bisa digunakan untuk membuat pengguna benar-benar keluar dari program.
c. Affective considerations
Berkaitan dengan sudut afektif siswa, yaitu produk ini bisa memotivasi siswa untuk belajar lebih.
d. Interface
1) Teks dibuat untuk pengguna agar bisa mengontrol yang ingin dibacanya. Jika teks terlalu panjang, maka dapat dibuat navigasi untuk menggeser teks selanjutnya.
2) Pemberian animasi dan grafis harus sesuai dengan materi yang diberikan. 3) Penggunaan suara harus memiliki kualitas yang dipersiapkan dengan baik.
Sebaiknya juga memberikan kontrol suara agar bisa menghentikan maupun mengulang dialog yang diinginkan.
4) Video sebaiknya diberikan kontrol untuk menghentikan maupun mengulanginya.
e. Navigation
Navigation adalah cara pengguna berpindah dari halaman satu ke halaman lainnya dari suatu program. Pengguna dapat menentukan mau mempelajari bagian apa dan juga untuk mengetahui posisi pengguna ada dimana. Navigasi harus dibuat mudah dan sejelas mungkin agar pengguna tidak kesulitan mengakses program. Navigasi juga harus konsisten.
f. Pedagogy 1) Metodologi
Metode pembelajaran multimedia sudah sesuai atau belum dengan pengguna, materi, dan hasil belajar.
2) Interaktivitas
Kemampuan produk untuk berhubungan dengan pengguna secara interaktif. Kegiatan yang interaktif akan menarik pengguna untuk terus mencari informasi tambahan.
3) Kapasitas kognitif
Materi yang disajikan sebaiknya merupakan materi pendek sehingga pengguna lebih mudah untuk mengingat infromasi di dalamnya.
4) Pembelajaran kooperatif
Berkaitan dengan kemampuan produk multimedia untuk memfasilitasi kerjasama dalam grup.
5) Strategi belajar
Produk yang baik seharusnya bisa membuat pengguna untuk berinisiatif sendiri dalam mempelajari materi dan menyusun pengetahuan yang sudah didapatkan.
6) Kontrol pengguna
Kontrol diberikan untuk memilih menu, mengontrol suara maupun video. 7) Pertanyaan
Pertanyaan yang ada di dalam produk sesuai atau belum dengan metode dan tujuan produk.
8) Menjawab pertanyaan
Pengguna harus mengerti cara untuk menjawab pertanyaan. Sebaiknya untuk jawaban salah, diberikan kesempatan untuk mengulangi kembali.
9) Kualitas umpan balik
Umpan balik harus bersifat konstruktif dan harus dapat meningkatkan kemampuan pengguna. Kata-kata yang digunakan juga harus sesuai, sebaiknya menghindari kata-kata yang sulit dipahami.
10) Tingkat penguasaan materi
Pada akhir program, pengguna menguasai materi yang sudah diberikan dengan dilakukan tes.
g. Invisible features
Fitur ini berkaitan dengan data dan apa yang terjadi saat pengguna memasuki maupun meninggalkan program. Selain data, berkaitan juga dengan keamanan program.
h. Robustness
Hal ini berkaitan dengan ketahanan produk yang sangat dibutuhkan. Program seharusnya tidak pernah gagal atau error.
i. Supplementary materials
Materi tambahan dapat diberikan pada produk jika dibutuhkan, misalnya tambahan kalkulator atau kamus untuk memfasilitasi pengguna.
Berdasarkan evaluasi mengenai multimedia pembelajaran yang telah dipaparkan oleh Walker & Hes (Arsyad, 2002:175-176), Hanaffin dalam Sucipta (2009:54-55), dan Winarno, Abdullah, Yasid, et al (2009:74:80) di atas, tidak semuanya dijadikan dasar untuk kriteria kualitas dalam penelitian pada multimedia interaktif ini. Aspek yang digunakan yaitu sebagai berikut.
a. Aspek materi 1) Struktur isinya. 2) Akurasi isi.
3) Bahasa, gaya bahasa, tata bahasa, ejaan, dan tanda baca
4) Informasi tambahan seperti pendahuluan, petunjuk, bantuan, dan kesimpulan. 5) Tingkat penguasaan materi.
6) Memotivasi dan menarik perhatian siswa. 7) Kualitas umpan balik.
b. Aspek media 1) Tampilan program. 2) Pengelolaan program.
3) Penggunaan komponen multimedia. 4) Penggunaan navigasi.
5) Kualitas interaktivitas dan umpan balik. 6) Kejelasan petunjuk penggunaan.
7) Memotivasi siswa. 8) Desain luar produk.
E. Kajian tentang Adobe Flash Profesional CS3 sebagai Software