• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Kriteria Teknis Pohon

Kriteria teknis Pohon dibagi kedalam 3 kriteria penilaian yaitu faktor ancaman terhadap rumah dan bangunan, ancaman terhadap badan jalan, trotoar dan aliran drainase, dan ancaman terhadap kabel listrik dan kabel telepon.

Tabel 3. Kualitas pohon ditinjau dari Ancaman terhadap bangunan Ancaman terhadap bangunan No Nama jalan Nama

Spesies Sangat

N % N % N % N % N % Mahoni 8 5,7 8 5,7 12 8,6 112 80 140 100 1 Sei Wampu Angsana 8 22,2 4 11,1 10 27,8 14 38,9 36 100 Mahoni 25 33,3 15 20 20 26,7 15 20 75 100 2 S. Parman Angsana 8 40 5 25 4 20 3 15 20 100 Mahoni 40 23,5 36 21,2 14 8,2 80 47,1 170 100 3 Dr. Mansyur Asam jawa - - - - - - 10 100 10 100 Mahoni 15 9,2 20 12,3 70 42,3 58 35,6 163 100 4 Iskandar Muda Angsana - - 5 20 18 72 2 10 25 100 Mahoni 30 13,7 28 12,8 47 21,5 114 52,1 219 100 Angsana 12 8,9 6 4,5 35 26,1 81 60,1 134 100 5 Setia budi Seri - - - - - - 7 100 7 100

Pada bagian pohon yang mengancam bangunan sekitarnya dapat kita lihat bahwa jumlah pohon Mahoni yang mengalami kerusakan ringan memiliki jumlah yang lebih banyak yaitu 379 pohon dari total 886 pohon dan mahoni nyang mengalami kerusakan berat memiliki jumlah yang paling sedikit yaitu 107 pohon . Untuk jenis Angsana yang mengalami kerusakan ringan memiliki jumlah yang paling banyak yaitu 100 pohon dari total keseluruhan 215 pohon dan Angsana yang mengalami kerusakan berat memiliki jumlah yang paling sedikit yaitu 20 pohon. Pada jenis pohon Asam jawa dan Seri seluruhnya berada pada kelas penilaian yang mengalami kerusakan ringan.

Menurut Panduan Manual Kehutanan (1992) dan kriteria penilaian menurut Tampubolon, dkk (2002) pohon yang memiliki kerusakan sangat berat mengancam bangunan disekitarnya dapat dicirikan apabila kondisi pohon dan pertajukan sangat rentan terhadap tumbang dan mengenai rumah dan bangunan lainnya. Hal ini dapat dilihat dari tingkat kemiringan pohon mencapai ≤ 600 kearah rumah atau tajuk berat yang mengarah kerumah atau gejala pohon roboh (uprooted) dengan adanya tanah retak melingkar sekitar perakaran. Sedangkan kondisi pohon yang memiliki kerusakan ringan mengancam bangunan yang ada disekitar pohon dapat dicirikan dengan melihat posisi pohon dengan tingkat

kemiringan 80-900 ke arah rumah atau ketebalan tajuk sedang ke arah rumah sehingga dapat dikatakan tidak terlalu mengancam bangunan disekitar.

Tabel 4. Kualitas pohon ditinjau dari Ancaman terhadap jalan,drainase,dan trotoar Ancaman terhadap jalan, drainase, dan trotoar

Sangat

berat Berat Sedang Ringan Jumlah

No Nama jalan Nama Spesies N % N % N % N % N % Mahoni 25 17,9 75 53,5 15 10,07 25 17,9 140 100 1 Sei Wampu Angsana - - 6 16,7 5 13,9 25 69,4 36 100 Mahoni 40 53,3 13 17,3 12 16 10 13,4 75 100 2 S. Parman Angsana 2 10 - - 14 70 4 20 20 100 Mahoni 70 41,2 36 21,2 50 29,5 14 9,2 170 100 3 Dr. Mansyur Asam jawa - - - - - - 10 100 10 100 Mahoni 75 46 40 24,5 25 15,3 23 14,1 163 100 4 Iskandar Muda Angsana 3 12 8 32 8 32 6 24 25 100 Mahoni 48 21,9 35 15,9 15 6,9 121 55,3 219 100 Angsana 8 6 15 11,1 20 14,9 91 67,9 134 100 5 Setia budi Seri - - - - - - 7 100 7 100

Pada bagian pohon Mahoni yang mengancam jalan,drainase,dan trotoar dapat kita lihat bahwa jumlah pohon Mahoni yang mengalami kerusakan sangat berat memiliki jumlah yang lebih Banyak yaitu 258 pohon dari total 886 pohon dengan dan mahoni nyang mengalami kerusakan sedang memiliki jumlah yang paling sedikit yaitu 117 pohon. Untuk jenis Angsana yang mengalami kerusakan ringan memiliki jumlah yang paling banyak yaitu 126 pohon dari total keseluruhan 215 pohon dan Angsana yang mengalami kerusakan sangat berat memiliki jumlah yang paling sedikit yaitu 13 pohon. Pada jenis pohon Asam jawa dan Seri seluruhnya berada pada kelas penilaian yang mengalami kerusakan ringan.

Menurut Panduan Manual Kehutanan (1992) dan kriteria penilaian menurut Tampubolon, dkk (2002) pohon yang memiliki kerusakan sangat berat mengancam jalan,trotoar dan jaringan drainase dapat dicirikan apabila perakaran lateral pohon tersebut telah merusak sarana tersebut yang dapat dilihat dengan adanya badan jalan yang retak, bergelombang, trotoar rusak, parit, jaringan

drainase rusak dan fondasi rumah dan bangunan sekitarnya. Sedangkan pohon yang memiliki kerusakan ringan mengancam badan jalan,trotoar dan jaringan drinase dicirikan apabila 1-2 akar lateral pohon telah muncul di permukaan tanah. Tabel 5. Kualitas pohon ditinjau dari Ancaman terhadap kabel listrik dan kabel telepon

Ancaman terhadap kabel listrik dan kabel telepon Sangat

berat Berat Sedang Ringan Jumlah

No Nama jalan Nama Spesies N % N % N % N % N % Mahoni 80 57,1 18 12,9 30 21,5 12 8,7 140 100 1 Sei Wampu Angsana 15 41,7 14 38,8 4 11,1 3 8,3 36 100 Mahoni 45 60 15 20 13 17,3 2 2,7 75 100 2 S. Parman Angsana - - - - 5 25 15 75 20 100 Mahoni 115 67,6 30 17,6 15 8,8 10 5,8 170 100 3 Dr. Mansyur Asam jawa - - - - - - 10 100 10 100 Mahoni 80 49 35 21,4 25 15,3 23 14,1 163 100 4 Iskandar Muda Angsana 10 40 9 36 6 24 - - 25 100 Mahoni 78 35,6 23 10,1 30 13,7 88 40,1 219 100 Angsana 27 20,1 19 14,1 32 23,9 56 41,8 134 100 5 Setia budi Seri - - - - - - 7 100 7 100

Pada bagian pohon Mahoni yang mengancam kabel listrik dan kabel telepon dapat kita lihat bahwa jumlah pohon Mahoni yang mengalami kerusakan sangat berat memiliki jumlah yang lebih Banyak yaitu 398 pohon dari total 886 pohon dan mahoni nyang mengalami kerusakan sedang memiliki jumlah yang paling sedikit yaitu 113 pohon. Untuk jenis Angsana jarak jumlah pohon dalam tiap kelas penilaian tidak terlalu jauh dimana Angsana yang mengalami kerusakan ringan memiliki jumlah yang paling banyak yaitu 74 pohon dari total keseluruhan 215 pohon dan Angsana yang mengalami kerusakan berat memiliki jumlah yang paling sedikit yaitu 42 pohon.

Pada jenis pohon Asam jawa dan Seri seluruhnya berada pada kelas penilaian yang mengalami kerusakan ringan. Dari data diatas jika Jenis Mahoni memiliki kualitas yang sangat buruk dengan persentase tertinggi pada kelas

penilaian Ancaman terhadapa kabel listrik dan kabel telepon yang sangat berat. Pada jenis Angsana Relatif seimbang dengan persentase yang cukup merata sehingga jenis Angsana pada kriteria penilaian Ancaman terhadap kabel listrik dan kabel telepon cukup baik.

Menurut Panduan Manual Kehutanan (1992) dan kriteria penilaian menurut Tampubolon, dkk (2002) pohon yang memiliki kerusakan sangat berat mengancam kabel listrik dan kabel telepon yang ada disekitar pohon tersebut dapat dicirikan apabila kemiringan pohon dan pertajukan sangat rentan terhadap tumbang dan mengenai jaringan tersebut. Tingkat kemiringan pohon ≤ 600 ke arah jaringan, atau tajuk berat mengarah ke jaringan atau ada gejala pohon roboh. Sedangkan Pohon yang memiliki kerusakan sedang yang mengancam kabel listrik dan kabel telepon disekitar pohon dapat dicirikan dengan tingkat kemiringan pohon 70-800 atau kelebatan tajuk sedang ke arah rumah sehingga dari data tabel diatas maka dapat disimpulkan jika pepohonan di di lima kawasan jalur hijau tersebut sangat mengancam kabel listrik dan kabel telepon.

Kondisi pepohonan di lima kawasan jalur hijau tersebutt belum dapat dikategorikan sebagai pohon peneduh jalan karena kondisi pohon dari segi teknis sangat mengancam lingkungan sekitarnya karena Menururt Ismayadi (2007) persyaratan untuk pohon peneduh jalan sebagai berikut : Mudah tumbuh pada tanah yang padat, tidak mempunyai akar yang besar di permukaan tanah, pohon tahan terhadap hembusan angin yang kuat, pohon tidak mudah tumbang serasah yang dihasilkan sedikit, tahan terhadap pencemar dari kendaraan bermotor dan industri, cukup teduh tetapi tidak gelap; daun, bunga, buah, batang dan

percabangannya seacara keseluruhan indah, tidak saling berhimpitan, serta tidak membahayakan.

.

Dokumen terkait