• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kriteria Uang

Dalam dokumen Kelas 10 SMK Dasar Dasar Perbankan 1 (Halaman 41-47)

b Uraian Mater

4. Kriteria Uang

Suatu benda dapat dijadikan sebagai "uang" jika benda tersebut telah memenuhi syarat-syarat tertentu yang dapat diterima secara umum, yaitu: a. Acceptability dan cognizability

Persyaratan utama dari sesuatu menjadi uang adalah diterima secara umum (acceptability) dan diketahuinya secara umum (cognizability). Diterimanya sesuatu secara umum serta penggunaannya sebagai alat tukar, penimbun kekayaan, dan lainnya tumbuh secara luas karena kegunaan dari uang untuk ditukarkan dengan barang maupun jasa.

Dasar-dasar Perbankan Jilid 1 KE G IA TA N B ELA JA R 2 b. Stability of value

Manfaat dari sesuatu yang menjadi uang memberikan adanya nilai uang.Oleh karena itu, diperlukan usaha untuk menjaga agar nilai uang tetap stabil ataupun berfluktuasi secara kecil. Apabila tidak, uang tidak akan ditrerima secara umum karena masyarakat mencoba menyimpan kekayaannya dalma bentuk barang-barang yang nilainya stabil. Jika mata uang suatu negara berfluktuasi nilainya secara tajam, maka masyarakat negara tersebut akan mengurangi fungsi uang sebagai alat penukar dan satuan hitung.

c. Elasticity of supply

Jumlah uang yang beredar harus mencukupi kebutuhan dunia usaha (perekonomian). Ketidakmampuan penyediaan uang untuk mengimbangi kegiatan usaha akan mengakibatkan perdagangan macet dan pertukaran dilakukan seperti pada perekeonomian barter (barang ditukar dengan barang yang lain secara langsung). Oleh karena itu, bank sentral sebagai pencipta uang tunggal harus mampu melihat perkembangan perekonomian yang selanjutnya harus mampu menyediakan uang yang cukup bagi perkembangan perekonomian tersebut.Sebaliknya, bank sentral harus bertindak dengan cepat seandainya dirasa uang yang beredar terlalu banyak dibandingkan dengan kegiatan peekonomian, dalam hal ini bank sentral harus mengurangi jumlah uang yang beredar. Kemampuan bank sentral dan lembaga-lembaga keuangan yang lain dalam hal penyediaan uang harus dijamin tetap baik (bersifat elastis).

d. Portability

Uang harus mudah dibawa untuk urusan setiap hari.Bahkan, transaksi dalam jumlah besar dapat dilakukan dengan uang dalam jumlah (fisik) yang kecil jika nilai nominalnya besar.

e. Durability

Dalam pemindahan uang dari tangan yang satu ke tangan yang lain mengharuskan uang tersebut dijaga nilai fisiknya. Apabila tidak, uang yang rusak ataupun robek akan menyebabkan penurunan nilainya dan merusak kegunaan moneter dari uang tersebut.

f. Divisibility

Uang digunakan untuk memantapkan transaksi dari berbagai jumlah sehngga uang dari berbagai nominal (satuan/unit) harus dicetak untuk mencukupi/melancarkan transaksi jual beli.Untuk menjamin dapat ditukarkannya uang satu dengan uang yang lainnya, semua jenis yang harus dijaga agar tetap nilainya.

Direktorat Pembinaan SMK (2013)

Dasar-dasar Perbankan Jilid 1

KE G IA TA N B ELA JA R 2 5. Fungsi Uang

Secara umum, uang memiliki fungsi sebagai perantara untuk pertukaran barang dengan barang, juga untuk menghindarkan perdagangan dengan cara barter. Secara lebih rinci, fungsi uang dibedalan menjadi dua: fungsi asli dan fungsi turunan.

a. Fungsi Asli

Fungsi asli uang ada tiga, yaitu sebagai alat tukar, sebagai satuan hitung, dan sebagai penyimpan nilai.

b. Alat tukar (medium of exchange)

Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat mempermudah pertukaran. Orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan dengan barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar. Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.

c. Satuan hitung (unit of account)

Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account) karena uang dapat digunakan untuk menunjukan nilai berbagai macam barang/jasa yang diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman.Uang juga dipakai untuk menentukan harga barang/jasa (alat penunjuk harga).Sebagai alat satuan hitung, uang berperan untuk memperlancar pertukaran.

d. Alat penyimpan nilai (value)

Selain itu, uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (value) karena dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli barang dan jasa di masa mendatang.

Selain ketiga hal di atas, uang juga memiliki fungsi lain yang disebut sebagai fungsi turunan. Berikut adalah beberapa fungsi turunan dari uang.

 Sebagai alat pembayaran

 Untuk menentukan harga

 Sebagai alat pembayaran hutang

 Sebagai alat penimbun kekayaan

 Sebagai alat pemindahan kekayaan (modal)

Dasar-dasar Perbankan Jilid 1 KE G IA TA N B ELA JA R 2 6. Jenis-jenis Uang

Uang yang beredar terdiri atas beberapa jenis, sehingga untuk mengetahui masing-masing jenis perlu suatu pengamatan khusus melalui tinjauan tertentu. Jenis uang dapat dikelompokkan sebagai berikut:

a. Berdasarkan nilai yang terkandung dalam bendanya

Menurut nilainya, uang dibedakan menjadi uang penuh (full bodied money)

dan uang tanda (token money).

Nilai uang dikatakan sebagai uang penuh apabila nilai yang tertera di atas uang tersebut sama nilainya dengan bahan yang digunakan. Dengan kata lain, nilai nominal yang tercantum sama dengan nilai intrinsik yang terkandung dalam uang tersebut. Jika uang itu terbuat dari emas, maka nilai uang itu sama dengan nilai emas yang dikandungnya.

Sedangkan yang dimaksud dengan uang tanda adalah apabila nilai yang tertera diatas uang lebih tinggi dari nilai bahan yang digunakan untuk membuat uang atau dengan kata lain nilai nominal lebih besar dari nilai intrinsik uang tersebut. Misalnya, untuk membuat uang Rp1.000,00 pemerintah mengeluarkan biaya Rp750,00.

b. Berdasarkan bahan yang digunakan

Uang menurut bahan pembuatannya terbagi menjadi dua, yaitu uang logam dan uang kertas.Uang logam adalah uang yang terbuat dari logam; biasanya dari emas atau perak karena kedua logam itu memiliki nilai yang cenderung tinggi dan stabil, bentuknya mudah dikenali, sifatnya yang tidak mudah hancur, tahan lama, dan dapat dibagi menjadi satuan yang lebih kecil tanpa mengurangi nilai.

Uang logam memiliki tiga macam nilai:

1. Nilai intrinsik, yaitu nilai bahan untuk membuat mata uang, misalnya berapa nilai emas dan perak yang digunakan untuk mata uang.

2. Nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum pada mata uang atau cap harga yang tertera pada mata uang. Misalnya seratus rupiah (Rp 100,00), atau lima ratus rupiah (Rp 500,00).

3. Nilai tukar, nilai tukar adalah kemampuan uang untuk dapat ditukarkan dengan suatu barang (daya beli uang). Misalnya uang Rp 500,00 hanya dapat ditukarkan dengan sebuah permen, sedangkan Rp 10.000,00 dapat ditukarkan dengan semangkuk bakso).

Ketika pertama kali digunakan, uang emas dan uang perak dinilai berdasarkan nilai intrinsiknya, yaitu kadar dan berat logam yang terkandung di dalamnya; semakin besar kandungan emas atau perak di dalamnya, semakin tinggi nilainya. Tapi saat ini, uang logam tidak dinilai dari berat emasnya, namun dari nilai nominalnya. Nilai nominal adalah nilai yang tercantum atau tertulis di mata uang tersebut.

Sementara itu, yang dimaksud dengan "uang kertas" adalah uang yang terbuat dari kertas dengan gambar dan cap tertentu dan merupakan alat pembayaran yang sah. Menurut penjelasan UU No. 23 tahun 1999 tentang

Direktorat Pembinaan SMK (2013)

Dasar-dasar Perbankan Jilid 1

KE G IA TA N B ELA JA R 2

Bank Indonesia, yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang dalam bentuk lembaran yang terbuat dari bahan kertas atau bahan lainnya (yang menyerupai kertas).

c. Berdasarkan lembaga yang mengeluarkannya

Berdasarkan lembaga yang mengeluarkannya uang dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu uang kartal (sering pula disebut sebagai common money) dan uang giral. Uang kartal adalah alat bayar yang sah dan wajib digunakan oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual-beli sehari-hari. Sedangkan yang dimaksud dengan uang giral adalah uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk simpanan (giro) yang dapat ditarik sesuai kebutuhan. Uang ini hanya beredar di kalangan tertentu saja, sehingga masyarakat mempunyai hak untuk menolak jika ia tidak mau barang atau jasa yang diberikannya dibayar dengan uang ini. Untuk menarik uang giral, orang menggunakan cek.

d. Berdasarkan wilayah berlakunya

1. Uang domestik, yaitu uang yang hanya berlaku di dalam wilayah suatu negara tertentu saja. Contoh: rupiah, ringgit, peso, dan baht.

2. Uang regional, yaitu uang yang hanya berlaku di kawasan tertentu, seperti euro berlaku bagi negara-negara kawasan Eropa.

3. Uang internasional, yaitu uang yang berlaku tidak hanya di dalam wilayah suatu negara tertentu saja, tetapi juga berlaku di berbagai wilayah negara di dunia (internasional). Misalnya, dolar, yen, dan poundsterling.

Dasar-dasar Perbankan Jilid 1 KE G IA TA N B ELA JA R 2

Uang yang kita kenal sekarang ini mengalami proses perkembangan yang panjang. Dimulai dengan adanya sistem barter untuk memenuhi kebuthan masyarakat. Kesulitan dalam sistem barter mendorong manusia untuk menciptakan kemudahan dalam hal pertukaran, dengan menetapkan benda-benda tertentu sebagai alat tukar. Alat tukar itupun berkembang dari uang barang, uang logam, uang kertas, hingga saat ini uang kertas tersebut ada yang berupa uang kartal (dikeluarkan oleh bank sentral) dan uang giral (dikeluarkan oleh bank umum).

Uang adalah suatu benda dengan satuan hitung tertentu yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah dalam berbagai transaksi pada wilayah tertentu, serta keberadaan dan penggunaannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Suatu benda dapat dijadikan sebagai "uang" jika benda tersebut telah memenuhi syarat-syarat tertentu yang dapat diterima secara umum, yaitu:

1. Acceptability dan cognizability 2. Stability of value

3. Elasticity of supply 4. Portability

5. Durability 6. Divisibility

Fungsi uang dibedalan menjadi dua: fungsi asli dan fungsi turunan. Fungsi asli uang ada tiga, yaitu sebagai alat tukar, sebagai satuan hitung, dan sebagai penyimpan nilai, sedangkan fungsi turunan uang, diantaranya sebagai alat pembayaran, untuk menentukan harga, sebagai alat pembayaran hutang, sebagai alat penimbun kekayaan.

Jenis-jenis uang menurut nilainya yaitu uang penuh (full bodied money) dan uang tanda (token money), uang menurut bahan pembuatannya uang logam dan uang kertas, uang menurut lembaga yang mengeluarkannya uang kartal (sering pula disebut sebagai common money) dan uang giral, sedangkan menurut wilayah berlakunya dibagi menjadi uang domestik, uang regional, dan uang internasional.

Direktorat Pembinaan SMK (2013)

Dasar-dasar Perbankan Jilid 1

KE G IA TA N B ELA JA R

2 Uang yang kita kenal sekarang ini mengalami proses perkembangan yang panjang. Dimulai dengan adanya sistem barter untuk memenuhi kebuthan masyarakat. Kesulitan dalam sistem barter mendorong manusia untuk menciptakan kemudahan dalam hal pertukaran, dengan menetapkan benda-benda tertentu sebagai alat tukar. Alat tukar itupun berkembang dari uang barang, uang logam, uang kertas, hingga saat ini uang kertas tersebut ada yang berupa uang kartal (dikeluarkan oleh bank sentral) dan uang giral (dikeluarkan oleh bank umum).

Dari informasi di atas, cobalah untuk menganalisis kelebihan dan kelemahan masing-masing jenis uang sehingga harus mengalami perkembangan yang panjang.

No Tahap Perkembangan Kelebihan Kelemahan

1 Barter

Dalam dokumen Kelas 10 SMK Dasar Dasar Perbankan 1 (Halaman 41-47)