CHAPTER V. CONCLUSIONS AND SUGGESTIONS
Appendix 2 KTSP
Muatan Kurikulum (KTSP)
PENDAHULUAN A. Rasional
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta apabila kegiatan belajar mampu membentuk pola tingkah laku peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan, serta dapat dievaluasi melalui pengukuran dengan menggunakan
tes dan non tes. Proses pembelajaran akan efektif apabila dilakukan melalui persiapan yang cukup dan terencana dengan baik supaya dapat diterima untuk memenuhi:
1. Kebutuhan masyarakat setempat dan masyarakat global
2. Mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi perkembangan dunia global
3. Sebagai proses untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi
Kurikulum SMA Stella Duce 1 Yogyakarta disusun dengan maksud untuk memberi kesempatan peserta didik untuk :
a) belajar beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
b) belajar memahami dan menghayati,
c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan
e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
B. LANDASAN
Acuan dari penyusunan Kurikulum SMA Stella Duce 1 Yogyakarta adalah :
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal pasal 1 ayat 19, pasal 18 ayat 1, 2, 3, 4, pasal 32 ayat 1, 2, 3, pasal 35 ayat 2, pasal 36 ayat 1, 2, 3, 4, pasal 37 ayat 1, 2, 3, pasal 38 ayat 1, 2.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 1 ayat 13, 14, 15, pasal 5 ayat 1, 2, pasal 6 ayat 6, pasal 7 ayat 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, pasal 8 ayat 1, 2, 3, pasal 10 ayat 1, 2, 3, pasal 11 ayat 1, 2, 3, 4, pasal 13 ayat 1, 2, 3, 4, pasal 14 ayat 1, 2, pasal 16 ayat 1, 2, 3, 4, 5, pasal 17 ayat 1, 2, pasal 18 ayat 1, 2, 3, pasal 20.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2006 tentang pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 22 dan 23 Tahun 2006.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 06 tahun 2007 tentang Penyempurnaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia no. 24 Tahun 2006.
7. Surat Edaran Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 423.5/0912 tanggal 29 Maret 2005 tentang Penerapan Kurikulum muatan Lokal Bahasa Jawa bagi SMA/MA/SMK.
8. Surat edaran Bersama Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 434/77 dan kepala Kantor wilayah Departemen Agama Propinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 433.5/591 tertanggal 19 April 2005 Tentang Penerapan Muatan Lokal Bahas Jawa untuk SMA/MA/SMK.
9. Surat edaran Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 421/1996 tertanggal 15 Juli 2006 tentang Implementasi Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
10. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Nomor : 177 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan Kalender Pendidikan Bagi Taman Kanak-Kanak dan Sekolah di Lingkungan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Tahun Pelajaran 2007/2008.
Dalam menetapkan alokasi waktu tambahan 4 jam ke dalam struktur kurikulum, harus memperhatikan beberapa hal baik berdasarkan analisis SWOT, Visi dan Misi yang diemban serta pengalaman selama menyelenggarakan pendidikan dari tahun- tahun sebelumnya termasuk keberhasilan dalam ujian nasional, maka pemakaian empat jam tambahan adalah sebagai berikut.
Misalnya:
Bagi Kelas X dipakai untuk menambah jam mata pelajaran: (a) Matematika 1 jam, (b) bahasa Inggris 1 jam, dan (c) muatan lokal 2 jam.
Bagi Kelas XI dan XII Program IPA dipakai untuk menambah jam mata pelajaran: (a) Matematika 1 jam, (b) bahasa Inggris 1 jam, (c) Fisika 1 jam, dan (d) Kimia 1 jam.
Bagi Kelas XI dan XII Program IPS dipakai untuk menambah jam: (a) Matematika 1 jam, (b) bahasa Inggris 1 jam, (c) Ekonomi 1 jam, dan (4) Seni Budaya 1 jam.
Bagi Kelas XI dan XII Program bahasa dipakai untuk menambah jam mata pelajaran: (a) Matematika 1 jam, (b) bahasa Inggris 1 jam, (c) bahasa asing 2 jam.
C. PENGERTIAN
1. Hari Efektif adalah hari yang digunakan untuk proses pembelajaran sesuai dengan ketentuan kurikulum yang berlaku.
2. Indikator adalah penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
3. Kegiatan Pengembangan Diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai kondisi sekolah.
4. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
5. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan.
6. Muatan Lokal adalah kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri.
7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana pembelajaran yang disusun guru untuk jangka waktu satu kali tatap muka.
8. Semester adalah satuan waktu dalam pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah selama setengah tahun pelajaran atau 6 bulan.
9. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata pelajaran/ tema tertentu yang mencakup standar kompetensi dan kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.
10. Standar Isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam persyaratan kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian , kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
11. Struktur Kurikulum adalah pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
12. Sumber belajar adalah rujukan, objek dan atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran yang berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.
D. VISI DAN MISI 1. VISI
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta sebagai lembaga pendidikan yang berasas iman katolik mendidik dan mengembangkan manusia, khususnya remaja putri, dengan
kesederhanaan yang kreatif dalam suasana kondusif menjadi manusia berkepribadian utuh yang berbela rasa dan peduli terhadap lingkungan.
Indikator Visi:
(1) SMA Stella Duce 1 Yogyakarta: Sekolah Menengah Atas yang beralamat di Jalan Sabirin No. 1 dan 3 Yogyakarta di bawah naungan Yayasan Tarakanita.
(2) Lembaga Pendidikan yang berasas iman katolik : Institusi pendidikan yang mendidik para siswanya berdasarkan nilai-nilai kristiani.
(3) Mendidik : melaksanakan proses pendewasaan siswa secara utuh melalui keteladanan dan kegiatan belajar-mengajar.
(4) Mengembangkan : melakukan proses menumbuhkan dan mengoptimalkan talenta yang dimiliki siswa melalui keteladanan dan kegiatan belajar mengajar.
(5) Remaja putri : perempuan lulusan SMP reguler yang berusia maksimal 21 tahun.
(6) Kesederhanaan kreatif : sikap dan suasana pembelajaran yang mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya di lingkungan sekolah untuk menumbuhkan daya cipta siswi.
(7) Kondusif : suasana yang nyaman, menyenangkan, serta komunikatif dalam melakukan berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan bersama.
(8) Berkepribadian utuh : memiliki kepribadian yang jujur, disiplin, mandiri, percaya diri, ramah, santun, kritis, terbuka, dan bertanggung jawab.
(9) Berbela rasa : memiliki kepekaan terhadap yang Kecil Lemah Miskin dan Tersinggkir (KLMT).
(10) Peduli lingkungan : memiliki kepekaan terhadap kelestarian lingkungan hidup.
2. MISI
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta :
(1) menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang hakiki, khususnya perempuan yang beriman, jujur, adil, disiplin, berbela rasa, dan santun;
(2) melaksanakan proses pendidikan yang kontekstual, terbuka, kritis, kreatif, inovatif, mandiri, peduli lingkungan, dan bertanggung jawab;
(3) membangun keunggulan kompetensi dalam Berbahasa, Ilmu Sosial, Matematika dan Ilmu Alam yang berbasis teknologi;
(4) membangun sikap ikut handarbeni, hangrungkebi, dan hangrasawani sekolah, masyarakat, gereja, bangsa, dan negara;
(5) terus-menerus meningkatkan profesionalitas dan kesejahteraan bersama.
D. TUJUAN SEKOLAH 1. Tujuan Umum
Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, aklak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta mendidik putri-putri remaja lulusan SMP :
(1) menjadi manusia yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang hakiki, khususnya perempuan yang beriman, jujur, adil, disiplin, berbela rasa, dan santun;
(2) menjadi pembelajar yang kontekstual, terbuka, kritis, kreatif, inovatif, mandiri, peduli terhadap lingkungan, dan bertanggung jawab;
(3) menjadi manusia unggul dalam kompetensi Berbahasa, Ilmu Sosial, Matematika dan Ilmu Alam yang berbasis penguasaan teknologi, melalui peningkatan profesionalitas dan kesejahteraan Sumber Daya Manusia;
(4) memiliki sikap ikut handarbeni, hangrungkebi dan hangrasawani sekolah, masyarakat, gereja, bangsa, dan negara;
(5) menjadi manusia yang siap melanjutkan ke Perguruan Tinggi dan mempunyai sikap profesional serta sejahtera dalam hidupnya.
85