• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III: METODE PENELITIAN

A. Landasan Teori 1. Profesionalisme Guru

2. Kualifikasi Akademik Guru

a. Pengertian Kualifikasi Akademik Guru

Latar belakang menjadi salah satu faktor penting dalam penentu penting intensi kewirausahaan dan kesuksesan usaha yang dilakukan. Latar belakang pendididikan juga bertujuan untuk mengukur seberapa siap dan mampu seseorang memasuki pasar kerja terutama di bidang pendidikan. Jenjang pendidikan yang dimiliki seseorang memiliki pengaruh penting terhadap dalam pembentukan perilaku kerja dan pola pikir seseorang , sehingga dalam implementasi kerja bisa terlaksana secara maksimal.

Pendidikan menurut undang-undang 20 Tahun 2003 diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Adapun pendiikan yang dapat ditempuh oleh seseorang ada dua jalur, yaitu pendidikan formal dan pendidikan informal.12

Pendidikan guru ini merupakan suatu sarana yang menyiapkan siapa saja yang ingin melaksanakan tugas sebagai profesi guru. Karena pada profesi persiapan itu mengikutsertakan seseorang dalam memperoleh pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan tugasnya nanti, dan membahas tingkah laku dan keterampilan,. Dan nantinya keterampilan

tersebut dapat diidentifikasi dan menjadi tujuan kompetensi dalam program pendidikan.13

Saat ini, kompetensi dan kemampuan guru sangat diperhitungkan dalam dunia pendidikan, sehingga ijazah terakhir guru sedikit banyak mempengaruhi terhadap pembelajaran anak. guru yang mengajar haruslah linier dengan ijazah terakhir yang dimiliki. Seorang guru juga harus berasal dari jurusan kependidikan, karena dengan begitu ia lebih memahami tentang teori-teori kependidikan daripada orang yang berasal dari jurusan non kependidikan.

PP No. 19 Tahun 2005, pasal 28 ayat 1 menyatakan bahwa pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani, dan memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.14 Berikut ini adalah kualifikasi guru untuk masing-masing jenjang adalah:

1) Pendidik pada pendidikan anak usia dini memiliki:

a) Kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1)

b) Latar belakang pendidikan tinggi di bidang pendidikan anak usia dini, kependidikan lain, atau psikologi

c) Sertifikasi profesi guru untuk PAUD.

2) Pendidik pada SD/MI atau bentuk lain yang sederajat memiliki:

13 Roestiyah, Maslah-Maslah Ilmu Kegruan (Jakarta: BINA AKSARA, 1982) hal 12

a) Kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1)

b) Latar belakang pendidikan tinggi di bidang pendidikan SD/MI atau kependidikan lain

c) Sertifikasi guru untuk SD/MI.

3) Pendidik pada SMP/ MTs atau bentuk lain yang sederajat memiliki: a) Kualifikasi akademik minimal Diploma Empat atau Sarjana (S1)

b) Latar belakang pendidikan tinggi di bidang pendidikan yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan

c) Sertifikasi guru untuk SMP/Mts.

4) Pendidik pada SMA/MA atau bentuk lain yang sederajat memiliki: a) Kualifikasi akademik minimal Diploma Empat atau Sarjana (S1)

b) Latar belakang pendidikan tinggi di bidang pendidikan yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan

c) Sertifikasi guru untuk SMA/MA

5) Pendidik pada SDLB/SMPLB/SMALB, atau bentuk lain yang sederajat memiliki:

a) Kualifikasi akademik minimal Diploma Empat atau Sarja (S1)

b) Latar belakang pendidikan tinggi dengan program pendidikan khusus atau sarjana yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan

c) Sertifikasi profesi guru untuk SDLB/SMPLB/SMALB.

Menurut UU Nomor 20 Tahun 2005, pendidikan formal merupakan pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang dimulai dari pendidikan

dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan formal ini umumnya menjadi tolak ukur dalam penerimaan seseorang di dunia kerja. Juga bisa dijadikan tolak ukur mengenai profesionalitas seseorang dalam bidang tersebut. Profesi guru menjadi salah satu profesi yang sangat mempertimbangkan pendidikan formal seseorang sebelum ia terjun ke dunia pendidikan.

Menjadi seorang guru tidak boleh dilakukan oleh sembarang orang. Harus terdapat spesifikasi dan syarat-syarat khusus dikarenakan nantinya ia harus menguasai berbagai ilmu pengetahuan dan memiliki keterampilan yang mumpuni di bidang keilmuan. Guru yang memiliki tingkat pengetahuan dan kemampuan yang postif akan berimbas positif pula kepada peserta didik. Karena bisa dikatakan, bagaimana sikap peserta didik yang terbentuk selama ia sekolah, merupakan cerminan dari seorang guru di kelas.

Sekarang, guru dituntut untuk memiliki profesionalisme yang tinggi. Diharapkan, seseorang yang terjun sebagai pengajar mini mal memiliki ijazah sarjana (S1) dan lebih baik dari lulusan kependidikan. Peraturan ini berlaku untuk semua jenjang pendidikan mulai dari TK hingga SMA. Disebutkan dalam Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 bahwa guru harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimal Diploma IV (D-IV) atau Sarjana (S1) program studi yang sesuai sdengan mata pelajaran yang diajarkan , dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.

Dari beberapa pernyataan diatas mengenai latar belakang pendidikan seorang guru, dapat dismpulkan bahwa seorang guru harus lolos kualifikasi terlebih dahulu. Dikarenakan dibutuhkan keahlian dan keterampilan yang maksimal supaya hasil yang diterima oleh peserta didik juga baik. Adapaun indikator yang digunakan untuk mengukur latar belakang pendidikan guru berdasarkan Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 yang telah disebutkan diatas, yaitu tingkat pendidikan dan kesesuaian program studi.

b. Cara Mengukur Kualifikasi Akademik Guru

Dalam penelitian ini ,varaiabel latar belakang pendidikan guru akan diukur menggunakan angket. Namun sebelum angket disusun, nantinya akan dibuat indikatornya, sebagai berikut:

1. Pendidikan Formal

a. Sarjana Kependidikan PAUD b. Sarjana Non kependidikan PAUD c. Lulusan SMA

d. Lulusan SMP

Nantinya butir-butir diatas akan dijadikan sebuah indikator dan akan disusun angket yang berkaitan dengan latar belakang pendidikan guru selama mengajar di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).