• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.10 Penaksiran Anggaran Biaya

2.10.2 Kualifikasi seorang estimator atau penaksir biaya

Seorang estimator harus mempunyai kualifikasi sebagai berikut :

1. Mempunyai pengetahuan /pengalaman yang cukup mengenai detail dari cara pelaksanaan.

2. Pengalaman dalam bidang konstruksi.

3. Mempunyai sumber-sumber informasi untuk mengetahui, harga bahan dan dimana dapat diperoleh, jam kerja buruh yang diperlukan, suatu peralatan yang diperlukan, ongkos-ongkos, overhead, dan segala macam biaya tambahan.

4. Pengambilan kesimpulan yang tepat mengenai harga, untuk berbagi daerah yang berlainan.

5. Methode yang tepat untuk menaksir biaya.

6. Mampu menghitung secara teliti, berhati-hati dan menaksir biaya mendekati biaya sebenarnya.

7. Mampu menghimpun, memisah-misahkan memilih data yang berhubungan dengan pekerjaan.

8. Mampu membayangkan segala langkah untuk setiap jenis pekerjaan.

BAB III

METODELOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian

Studi ini mengambil lokasi penelitian dilakukan di kota Tanjungbalai yaitu pada proyek Perumahan Green ratu Kuta Mehuli yang terletak pada Jl. Singosari Lk. III Kel. Gading Kec. Datuk Bandar Kota Tanjung Balai. Type perumahan ini adalah type . Lokasi penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian Sumber: Sumber: www.google.earth.com (2016)

3.2 Waktu Penelitian

Pengambilan data primer dilakukan dalam 1 minggu (jam kerja), yaitu melakukan pengawasan di lapangan atau observasi. Pengamatan di lapangan juga akan dilakukan wawancara langsung terhadap tukang atau pekerja pada proyek tersebut. Pengambilan data harga satuan lapangan diambil dengan cara wawancara terhadap pemilik-pemilik panglong yang menjual bahan bangunan yang dipergunakan

3.3 Tahap Survei Lapangan

Pada tahap ini dilakukan pengecekan lokasi penelitian yang akan ditinjau.

Pengecekan ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui bagaimana keadaan lapangan dan apa saja yang diperlukan untuk melakukan penelitian. Pada tahap ini akan diketahui lokasi penelitian dan kapan waktu yang tepat untuk mengambil data yang akan diperlukan.

3.4 Studi Literatur

Pada tahap ini dilakukan studi literatur dengan tujuan untuk memperoleh dasar ilmu dan aturan yang akan digunakan untuk merancang langkah-langkah pengambilan dan pengolahan data. Studi literatur ini dapat berupa landasan teori, metode yang akan digunakan dalam mengolah data, serta hasil-hasil penelitian yang akan dilakukakan sebelumnya dimana memiliki kaitan dan mendukung penelitian itu sendiri.

3.5 Tahap Pengambilan Data

Pada tahap ini dilakukan pengambilan data baik dari lapangan ataupun dari instansi terkait. Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, yaitu:

 Data Primer, merupakan data yang diperoleh dari hasil pengamatan langsung dilapangan dengan cara wawancara dan observasi lapangan.

Data primer yang diperlukan adalah:

1. Data harga satuan bahan di lapangan yang diperoleh dari panglong-panglong disekitar lokasi penelitian.

2. Harga upah tukang yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara langsung terhadap tukang-tukang yang terlibat pada proyek tersebut.

3. Foto lokasi survey/proyek (lihat Gambar 3.2).

Gambar 3.2 Foto Lokasi Proyek

 Data sekunder, merupakan data yang diperoleh dari instansi yang terkait pada penelitian ini. Data sekunder yang diperlukan adalah:

1. Gambar rencana proyek.

2. Rencana anggaran biaya.

3. Harga satuan pekerjaan.

4. Harga satuan bahan berdasarkan SNI.

3.6 Tahap Analisa Data

Setelah diperoleh data primer dan data sekunder kemudian dilakukan analisa data dengan skema perhitungan pada Gambar 3.3.

Gambar 3.3 Skema Tahap Analisa Data Analisa

Harga Satuan

Analisa Harga Satuan

Pekerjaan

Rencana Anggaran

Rencana Anggaran

Pada tahap ini, analisa data dilakukan berdasarkan tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Menghitung volume pekerjaan, pada tahap ini volume pekerjaan diperoleh dari data RAB yang telah dibuat oleh owner proyek.

2. Menganalisa harga satuan bahan, harga satuan bahan merupakan harga yang harus dibayarkan untuk membeli per satuan jenis bahan bangunan. Harga satuan bahan ini diperoleh dari panglong-panglong tempat membeli bahan tersebut.

3. Menganalisa harga satuan pekerjaan, analisa ini digunakan meetode SNI.

Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) pada penelitian ini mengacu pada SNI dari Kementrian Pekerjaan Umum Bidang Cipta Karya dan harga bahan dan upah didapatkan dari harga satuan perencanaan pekerjaan konstruksi Provinsi Sumatera Utara. Untuk Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) kontraktor harga bahan dilakukan survey langsung di lokasi yang telah diteliti sedangkan harga upah dari pihak kontraktor, koefisiensi Analisa upah dan bahan mengacu SNI dan untuk Owner Estimate (OE) harga upah dan harga bahan dari pihak developer.

4. Menghitung kembali nilai RAB yang telah diperoleh berdasarkan metode SNI.

5. Menganalisa rencana anggaran biaya dengan tahapan:

 Membuat daftar harga satuan bahan dan daftar harga satuan upah.

 Menghitung harga satuan bahan =

 Menghitung harga satuan upah kerja=

 Harga satuan pekerjaan=

Rencana anggaran biaya yang akan dianalisa berdasarkan data harga satuan bahan yang diperoleh langsung dari panglong-panglong terkait dan data harga satuan upah yang telah diperoleh dari hasil wawancara terhadap tukang atau pekerja di peroyek tersebut kemudian disusun berdasarkan skema yang telah dibuat (lihat Gambar 3.4).

Gambar 3.4 Skema Tahap Penyusunan Rencana Anggaran Biaya 6. Melakukan Analisis Pareto

Pengidentifikasikan dengan menggunakan pareto’s principle.

Pareto’s principle akan digambarkan dengan sebuah diagram yang disebut Diagram Pareto. Pembuatan Diagram pareto terdiri dari beberapa langkah.

Daftar Harga Satuan

Daftar Harga Pekerjaan Daftar Harga

Satuan Upah dan Bahan

Daftar Volume dan Harga Satuan

Pekerjaan

Rencana Anggaran Biaya

Langkah-langkah pembuatan diagram pareto dapat dijelaskan sebagai berikut (Wignjosoebroto, 2006):

1. Kelompokkan masalah yang ada dan nyatakan hal tersebut dalam angka yang bisa terukur secara kuantitatif.

2. Atur masing-masing masalah yang ada sesuai dengan pengelompokan yang dibuat. Pengaturan dilaksanakan berurutan sesuai dengan besarnya nilai kuantitatif masing-masing. Selanjurnya gambarkan keadaan ini dalam bentuk grafik kolom. Penyebab nilai kuantitatif terkecil digambarkan paling kanan.

3. Buatlah grafik garis secara kumulatif (berdasarkan persentase penyimpangan) di atas grafik kolom ini. Grafik garis ini dimulai dari penyebab penyimpangan terbesar kemudian terkecil.

Keseluruhan tahapan di atas, dapat dilihat pada flow chart sebagai berikut:

Studi literatur Survey lapangan

Pengambilan data

Data primer :

 Observasi

 Wawancara

 Harga upah dan bahan di Lapangan

Data sekunder :

 Gambar Rencana

 Rencana Anggaran Biaya

 Analisa harga satuan pekerjaan

 Analisa harga satuan SNI

Analisa Data:

1. Analisa Menggunakan SNI 2. Analisa Menggunakan Metode Pareto

Kesimpulan dan saran

selesai

Mulai

Gambar 3.5 Flow Chart Penelitian

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pendahuluan

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil pengamatan langsung dilapangan tentang perhitungan harga satuan satuan pekerjaan, diantaranya :

 Galian tanah pondasi

 Pasangan keramik 40x40

 Pasangan bata

 Plesteran dan acian pada dinding

Adapun perhitungan nya dengan menggunakan hasil pengamatan langsung berdasarkan survey lapangan (Biaya Nyata) dan analisa SNI, penelitian ini melaukan pengamatan berdasarkan studi kasus pada Proyek Pembangunan Perumahan Green Ratu Kuta Mehuli,Type 36 / 105 KPR FLPP di Jl. Singosari, Kota Tanjungbalai, Provinsi Sumatera Utara.

4.2 Data Primer

Data primer yang diperoleh dari hasil penelitian langsung dilapangan, yaitu :

a. Harga Upah Nyata di Lapangan

Harga upah nyata di lapangan diperoleh berdasarkan survey atau wawancara langsung di lapangan terhadap para pekerja yang terlibat dalam masing-masing pekerjaan yang diteliti. Survey ini dilakukan selama 1 hari, pada hari Senin 05 Desember 2016. Hasil survey dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Daftar Harga Upah Nyata di Lapangan Sumber : Hasil Pengamatan Langsung di Lapangan, 2016

b. Harga Bahan di Lapangan

Harga bahan di lapangan diperoleh berdasarkan perbandingan harga dari beberapa panglong untuk mendapatkan harga terendah bahan-bahan material yang diperlukan. Harga jenis-jenis bahan yang diperoleh berdasarkan survey dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Daftar Harga Bahan Di Lapangan

NO JENIS MATERIAL SATUAN

HARGA SATUAN

(RP)

KET

1 Semen portland Merah Putih Zak Rp. 48,000.00

2 Pasir pasang m3 Rp. 70,000.00

3 Batu Bata Merah Bh Rp. 330.00

4 Keramik Granit Standart 40x40 setara

Granito M2 Rp.147,000.00

5 Semen warna Kg Rp. 3,000.00

Sumber : Panglong Tunas Family, Tanjungbalai

c. Perhitungan Koefisien Tenaga Kerja

Perhitungan koefisien tenagakerja dapat dilakukan setelah diperoleh nilai dari lama waktu pengerjaan jenis pekerjaan yang telah ditetapkan dari hasil survey lapangan. Dimana jenis pekerjaan yang diteliti adalah pekerjaan galian tanah

pondasi, pekerjaan pekerjaan pasangan keramik 40x40, pekerjaan pasangan bata, pekerjaan plesteran dan acian pada dinding.adapun lokasi penelitian yang akan disurvey adalah Proyek Pembangunan Perumahan Green Ratu Kuta Mehuli,Type 36 / 105 KPR FLPP di Jl. Singosari, Kota Tanjungbalai, Provinsi Sumatera Utara.

Jenis-jenis pekerjaan yang diteliti ada 4 jenis, yaitu:

1. Pekerjaan Galian

a. Produktivitas pekerja dalam menyelesaikan galian sebanyak 1m3 untuk kedalaman 1 meter.

Tabel 4.3 Koefisen Pekerja pada Pekerjaan Galian Tenaga Lamanya Pekerjaan (jam)

Pekerja 5,82 b. Kebutuhan material di lapangan

- Nihil

2. Pekerjaan Pasangan Dinding ½ Bata, 1PC : 4PP

a. Produktivitas pekerja dalam menyelesaikan pasangan dinding ½ bata, 1PC : 4PP sebanyak 1 m2.

Tabel 4.4 Koefisen Pekerja pada Pekerjaan Pasangan Dinding Tenaga Lamanya Pekerjaan (jam)

Pekerja 0,4 b. Kebutuhan material di lapangan

Tabel 4.5 Koefisen Material pada Pekerjaan Pasangan Dinding

Material Quantity Satuan

Bata merah 64 Bh

Semen Portland 6,5 Kg

Pasir Pasang 0.03 m3

Sumber : Hasil Analisa

3. Pekerjaan Lantai Keramik Granit Standart (40x40)cm, 1PC : 4PP

a. Produktivitas pekerja dalam menyelesaikan pekerjaan lantai keramik granit standar (40x40), 1PC : 4 PP, sebanyak 1 m2.

Tabel 4.6 Koefisen pekerja pada Pekerjaan Lantai Keramik Tenaga Lamanya Pekerjaan (jam)

Pekerja 1,75

Koefisien mandor, αm =

=

= 0,130 OH b. Kebutuhan material di lapangan

Tabel 4.7 Koefisen Material pada Pekerjaan Lantai Keramik

Material Quantity Satuan

Keramik granit (40x40) cm 6,5 Bh

Semen Portland 7 Kg

Pasir Pasang 0,04 m3

Semen warna 1,3 Kg

Sumber : Hasil Analisa

4. Pekerjaan Plesteran & Acian Dinding , 1PC : 4PP, Untuk 1 M

a. Produktivitas pekerja dalam menyelesaikan pekerjaan plesteran & acian dinding 1PC : 4 PP, sebanyak 1 m2.

Tabel 4.8 Koefisen pekerja pada Pekerjaan Plesteran & Acian pada Dinding Tenaga Lamanya Pekerjaan (jam)

Pekerja 0,9

=

= 0,129 OH Koefisien kepala tukang, αkt =

=

= 0,0129 OH Koefisien mandor, αm =

=

= 0,0129 OH b. Kebutuhan material di lapangan

Tabel 4.9 Koefisen Material pada Pekerjaan Plesteran & Acian pada Dinding

Material Quantity Satuan

Semen Portland 5,3 Kg

Pasir Pasang 0,0240 m3

Sumber : Hasil Analisa

4.3 Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari teori-teori atau tabel ketetapan dari tinjauan pustaka yang telah dilakukan. Dalam hal ini, data yang digunakan sebagai data sekunder adalah data yang diambil dari Standard Nasional Indonesia untuk pekerjaan konstruksi bangunan.

Data yang diambil berupa data ketetapan indeks satuan kerja yang telah disepakati untuk digunakan sebagai acuan dalam perhitungan anggaran biaya pekerjaan proyek konstruksi. Data ini yang kemudian akan di bandingkan dengan data indeks satuan kerja yang diperoleh dari hasil survey lapangan.

Adapun data tersebut yaitu :

a. Daftar Harga Upah RAB Proyek

Harga upah berdasarkan RAB proyek diperoleh dari PT.Ratu Parahyangan Sejagat. Daftar harga upah ini dilihat pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10 Daftar Harga Upah Berdasarkan RAB Proyek

UPAH Sumber : PT.Ratu Parahyangan Sejagat

b. Daftar Harga Bahan RAB Proyek

Harga Bahan berdasarkan RAB proyek diperoleh dari PT.Ratu Parahyangan Sejagat. Daftar harga upah ini dilihat pada Tabel 4.11.

Tabel 4.11 Daftar Bahan Berdasarkan RAB Proyek

NO JENIS MATERIAL SATUAN

HARGA

4 Keramik Granit Standart 40x40

setara Granito M2 Rp 170,000.00

5 Semen warna Kg Rp 4,000.00

Sumber : PT.Ratu Parahyangan Sejagat

c. Daftar Harga Satuan Pekerjaan SNI

Daftar harga satuan masing-masing pekerjaan yang diteliti diuraikan sebagai berikut:

1. Analisa Pekerjaan Galian Tanah Pondasi

Perhitungan harga satuan pada pekerjaan galian tanah pondasi berdasarkan SNI diuraikan pada Tabel 4.12.

Tabel 4.12 Daftar Harga Satuan Pekerjaan Galian Tanah Pondasi No Komponen Satuan Perkiraan

Kuantitas

Harga Satuan Jumlah Harga

(Rp) (Rp)

Sumber : Analisa SNI 2012

2. Analisa Pekerjaan Pasangan Dinding ½ Bata, 1PC : 4PP

Perhitungan harga satuan pada pekerjaan pasangan dinding ½ bata, 1pc : 4pp berdasarkan SNI diuraikan pada Tabel 4.13.

Tabel 4.13 Daftar Harga Satuan Pekerjaan dinding ½ bata 1PC : 4PP

No Komponen Satuan Perkiraan Harga Satuan Jumlah Harga

Kuantitas (Rp) (Rp)

Sumber : Analisa SNI 2012

3. Analisa Pekerjaan Lantai Keramik Granit Standart (40x40)cm, 1PC : 4PP

Perhitungan harga satuan pada pekerjaan pasangan keramik 40x40 cm berdasarkan SNI diuraikan pada Tabel 4.14.

Tabel 4.14 Daftar Harga Satuan Pekerjaan Pasangan Keramik 40x40 cm No Komponen Satuan Perkiraan

Kuantitas

Harga Satuan Jumlah Harga

(Rp) (Rp)

Sumber : Analisa SNI 2012

4. Pekerjaan Plesteran & Acian Dinding , 1PC : 4PP, Untuk 1 M

Perhitungan harga satuan pada pekerjaan plesteran & acian dinding , 1pc : 4pp, untuk 1 m berdasarkan SNI diuraikan pada Tabel 4.15.

Tabel 4.15 Daftar Harga Satuan Pekerjaan Plesteran & Acian Dinding , 1PC : 4PP, Untuk 1 M

No Komponen Satuan Perkiraan Kuantitas

Harga Satuan Jumlah Harga

(Rp) (Rp)

Sumber : Analisa SNI 2012

d. Volume Uraian Pekerjaan

Rekapitulasi volume pekerjaan yang diteliti dapat dilihat pada Tabel 4.16 Tabel 4.16 Volume Pekerjaan

Sumber : PT Ratu Parahyangan Sejagat

4.4 Perhitungan Analisa Harga Satuan Berdasarkan Survey Lapangan (Biaya Nyata)

Perhitungan analisa harga satuan berdasarkan survey lapangan (biaya nyata) ini menggunakan data harga upah dan bahan nyata di lapangan yang diperoleh dari data primer.

1. Analisa Galian Tanah Pondasi (Biaya Nyata)

Perhitungan harga satuan pada pekerjaan galian tanah pondasi berdasarkan biaya nyata diuraikan pada Tabel 4.17.

Tabel 4.17 Daftar Harga Satuan Pekerjaan Galian Tanah Pondasi (Biaya Nyata) No Komponen Satuan Perkiraan

Kuantitas

Harga Satuan Jumlah Harga

(Rp) (Rp)

2. Analisa Pekerjaan Pasangan Dinding ½ Bata, 1PC : 4PP (Biaya Nyata)

Perhitungan harga satuan pada pekerjaan pasangan dinding ½ bata, 1pc : 4pp berdasarkan biaya nyata diuraikan pada Tabel 4.18.

Tabel 4.18 Daftar Harga Satuan Pekerjaan dinding ½ bata 1PC : 4PP (Biaya Nyata)

No Komponen Satuan Perkiraan Kuantitas

Harga Satuan Jumlah Harga

(Rp) (Rp)

JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN

PERALATAN (A+B+C) Rp 43,070.00

E. OVERHEAD & PROFIT ( 5% x D ) Rp 2,153.50 F. HARGA SATUAN ( D + E ) Rp 45,223.50

G. DIBULATKAN Rp 45,000.00

Sumber : Hasil Analisa

3. Analisa Pekerjaan Lantai Keramik Granit Standart (40x40)cm, 1PC : 4PP (Biaya Nyata)

Perhitungan harga satuan pada pekerjaan pasangan keramik 40x40 cm berdasarkan biaya nyata diuraikan pada Tabel 4.19.

Tabel 4.19 Daftar Harga Satuan Pekerjaan Pasangan Keramik 40x40 cm (Biaya Nyata)

No Komponen Satuan Perkiraan

Kuantitas

Harga Satuan Jumlah Harga

(Rp) (Rp)

JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN

PERALATAN (A+B+C) Rp 218,875.00

E. OVERHEAD & PROFIT ( 5% x D ) Rp 10,943.75 F. HARGA SATUAN ( D + E ) Rp 229,818.75

G. DIBULATKAN Rp 230,000.00

Sumber : Hasil Analisa

4. Pekerjaan Plesteran & Acian Dinding , 1PC : 4PP, Untuk 1 M (Biaya Nyata)

Perhitungan harga satuan pada pekerjaan plesteran & acian dinding , 1pc : 4pp, untuk 1 m berdasarkan biaya nyata diuraikan pada Tabel 4.20.

Tabel 4.20 Daftar Harga Satuan Pekerjaan Plesteran & Acian Dinding , 1PC : 4PP, Untuk 1 M (Biaya Nyata)

No Komponen Satuan Perkiraan Kuantitas

Harga Satuan Jumlah Harga

(Rp) (Rp)

4.5 Analisa Perbandingan Harga Satuan SNI Dan Biaya Nyata

Berdasarkan analisa harga satuan SNI dan biaya nyata, maka didapatkan perbedaan atau selisih harga dari masing-masing satuan pekerjaan. Perbandingan harga ini, dikelompokkan menjadi 4 bagian, yaitu:

1. Perbandingan Daftar Harga Upah Dan Bahan

Selisih harga upah dan bahan berdasarkan RAB Proyek dan biaya nyata dapat dilihat pada Tabel 4.21 dan Tabel 4.22.

Tabel 4.21 Tabulasi Perbedaan Daftar Harga Upah No Jenis

Upah

Harga Upah Rencana Harga Upah Biaya Nyata Harga Per Jam Harga Per Hari Harga Per Jam Harga Per Hari

Tabel 4.22 Tabulasi Perbedaan Daftar Harga Bahan

No Jenis Upah SATUAN

4 Keramik Granit Standart

40x40 Bh

24,286 21,000

5 Semen warna Kg 4,000 3,000

Sumber : Hasil Analisa

2. Perbandingan Indeks Bahan dan Tenaga Kerja

Selisih indeks bahan dan tenaga kerja berdasarkan SNI dan biaya nyata dapat dilihat pada Tabel 4.23 dan Tabel 4.24.

Tabel 4.23 Tabulasi Perbedaan Indeks Bahan

Pasangan dinding 1/2 bata, 1PC :

4PP

Pasangan Keramik 40x40, 1PC :

4PP

Lantai keramik granit standart ( 40

x 40 ) cm Bh 6.5 6.5 0

Tabel 4.24 Tabulasi Perbedaan Indeks Tenaga Kerja

No Uraian Pekerjaan Satuan

Koefisien

Pasangan Keramik 40x40, 1PC :

4PP

3. Perbandingan Harga Satuan Upah Dan Bahan

Selisih harga satuan upah dan bahan berdasarkan SNI dan biaya nyata dapat dilihat pada Tabel 4.25 dan Tabel 4.26.

Tabel 4.25 Tabulasi Perbedaan Harga Satuan Upah

No Jenis Pekerjaan SNI REALISASI SELISIH

RP (%) 3 Plesteran & Acian,

1PC : 4PP Rp 46,860.00 Rp 26,615.93 Rp 20,244.08 43.20 4 Pasangan Keramik

40x40, 1PC : 4PP Rp 109,340.00 Rp 71,268.75 Rp 38,071.25 34.82 Sumber : Hasil Analisa

Tabel 4.26 Tabulasi Perbedaan Harga Satuan Bahan

No Jenis Pekerjaan SNI REALISASI SELISIH

RP (%) 3 Plesteran & Acian,

1PC : 4PP Rp 12,856.80 Rp 8,442.00 Rp 4,414.80 34.34 4 Pasangan Keramik

40x40, 1PC : 4PP Rp 97,870.91 Rp 158,550.00 Rp 39,320.91 19.87 Sumber : Hasil Analisa

4. Perbandingan Keseluruhan Biaya Pekerjaan Yang Diteliti Antara SNI Dan Biaya Nyata

Tujuan Dari mencari Perbandingan Biaya SNI dan Biaya Nyata adalah mendapatkan selisih total biaya nyata yang diteliti berdasarkan jenis-jenis pekerjaan yang diteliti, beberapa pekerjaannya yaitu :

 Galian tanah pondasi

 Pasangan keramik 40x40

 Pasangan bata

 Plesteran dan acian pada dinding

Tabel 4.27 Tabulasi Perbandingan Selisih Harga Satuan Jadi dan SNI JUMLAH Rp23,384,350.00 Rp 39,932,653.00 Rp16,548,303.00

41.44 DIBULATKAN Rp 23,384,000.00 Rp 39,933,000.00 Rp16,548,000.00

Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Harga Biaya Rencana dan Biaya Nyata di Lapangan

Rp2,000,000.00 Rp4,000,000.00 Rp6,000,000.00 Rp8,000,000.00 Rp10,000,000.00 Rp12,000,000.00 Rp14,000,000.00 Rp16,000,000.00

Pekerjaan Galian Pasangan dinding Plesteran & Acian Lantai Keramik Rp523,908.00

Rp13,486,993.00

Rp15,507,672.00

Rp10,414,080.00

Rp359,100.00

Rp6,136,650.00

Rp9,091,600.00

Rp7,797,000.00 SNI Realisasi

Perbandingan Biaya Rencana dan Biaya Nyata (Rp)

Harga (Rp)

4.6 Analisa Perhitungan Dengan Menggunakan Metode Pareto

Setelah menghitung perbandingan keseluruhan biaya yang diteliti dibuat selanjutnya pengolahan data akan dihitung dengan analisa pareto. Tahap awal dari analisa pareto adalah mencari bobot tiap pekerjaan pada proyek dengan rumus:

Hasil dari perhitungan tersebut adalah :

Tabel 4.28 Hasil Perhitungan Pareto

Gambar 4.2 Grafik Pareto

Dari grafik diatas setelah mendapatkan perhitungan diagram pareto dapat kita lihat jumlah pekerjaan yang menyebabkan biaya terbesar yaitu:

1. Pekerjaan plesteran dan acian 1 PC : 4 PS 2. Pemasangan keramik 40 x 40 cm

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

a. Berdasarkan biaya survey di lapangan, analisa RAP memiliki tingkat keakurasian 58.56% dari nilai analisa RAB berdasarkan SNI.

b. Berdasarkan analisa, diperoleh selisih harga RAB dan RAP dari pekerjaan yang diteliti adalah Rp. 16.548.303 atau 41,44% terhadap nilai total Analisa RAB berdasarkan SNI.

c. Berdasarkan identifikasi biaya menggunakan metode diagram pareto dapat diketahui bahwa pekerjaan yang menyebabkan pengeluaran biaya terbesar yaitu :

1. Pekerjaan plesteran dan acian pada dinding.

2. Pekerjaan pemasangan keramik 40 x 40 cm.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, diusulkan beberapa saran sebagai berikut : a. Sebaiknya kontraktor dalam menyusun RAB, dapat meiampertimbangkan

besaran selisih biaya penawaran tidak jauh berbeda dengan biaya sebenarnya di lapangan, karena bila biaya penawaran cukup wajar maka daya saing untuk tender lebih tinggi.

b. Apabila adanya penelitian lanjut untuk membandingkan biaya nyata dan biaya rencana di dalam proyek sebaiknya menggunakan harga upah dan bahan di tahun proyek berjalan.

DAFTAR PUSTAKA

Ibrahim, H. Bachtiar. 2001. Rencana Dan Estimate Real of Cost. Jakarta : Bumi Aksara.

Koch, Richard. 1997. The 80/20 Principle The Secret of Achieving More With Less. London.

Kuddi, Gia Rosalia Sangle. 2015. Studi Perbandingan Anggaran Biaya Pada Proyek Pembangunan Rumah Khusus Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Dan TNI di Kabupaten Dogiyai Prov. Papua Sebagai Upaya Meningkatkan Keuntungan Kontraktor, dalam jurnal: Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.

Lantang, Fharel Novel. Dkk. 2014. Perencanaan Biaya Dengan menggunakan Perhitungan Biaya Nyata Pada Proyek Perumahan (Studi Kasus Perumahan Green Hill Residence), dalam jurnal : Sipil Statik Vol. 2 No. 2, 73 – 80, ISSN 2337 – 6732.

Mamonto, Hamka Prasetia. Dkk. 2015. Perbandingan Antara Biaya Nyata Dengan Biaya Teliti Pada Proyek Konstruksi (Studi Kasus : Proyek Gedung Indomaret Sam Ratulangi, Manado, dalam jurnal : Tekno Vol. 13/ No.64.

Sastraatmadja, Ir. a. Soedradjat. 1984. Analisa Anggaran Biaya Pelaksanaan.

Bandung : Nova

Suharto, Imam. 1995. Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional.

Jakarta : Erlangga.

Dokumen terkait