• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kualitas pembelajaran di sekolah latihan

Guru pamong praktikan di mata pelajaran sejarah cukup baik di dalam memberikan pengarahan dan membimbing praktikan dengan baik. Mulai dari pembuatan silabus, rpp, dan lain-lain. beliau juga memberikan kesempatan bagi praktikan untuk ikut beliau mengajar, tujuannya agar praktikan bisa mengetahui situasi serta keadaan kelas. Beliau juga menyampaikan pengalaman mengajar beliau, model pembelajaran yang sering digunakan, juga tentang minimalnya jam mata pelajaran sejarah. Untuk dosen pembimbing, beliau juga sangat baik dalam memberikan segala pengarahan. Meskipun cukup sibuk karena juga bertindak sebagai penguji skripsi mahasiswa lain, tetapi beliau pun tetap memberikan yang terbaik bagi mahasiswa bimbingannya.

D. Kualitas pembelajaran di sekolah latihan

Seperti suatu ungkapan yang mengatakan “learning by doing” yang berarti pembelajaran yang dilakukan dengan cara mengajar sambil melakukan,itulah yang dilakukan guru-guru di sekolah latihan. Guru

berperan penting dalam pembelajaran. Mayoritas guru sudah sangat berkompeten dalam mengajar. Sebagian dari mereka juga sudah bergelar Master. Guru juga mampu menguasai kelas saat pembelajaran, paham dengan kondisi siswa. Hal ini tentu memperlancar proses pembelajaran. Dalam keseharian, guru juga banyak memberikan kesempatan pada siswa untuk aktif dalam kelas melalui berbagai macam pertanyaan lisan. Berbagai media juga dimanfaatkan guna mendukung pembelajaran, seperti media power point, mengingat tiap kelas sudah tersedia LCD berikut komputer jadi tentu tidak ada hambatan.

E. Kemampuan diri praktikan

Kemampuan diri dari praktikan saya pikir masih perlu adanya peningkatan lagi secara kualitas sehingga mampu menjadi guru yang baik kelak. Praktikan masih banyak membutuhkan bimbingan untuk dapat mengerti dan memahami seluk beluk dunia pembelajaran dan pendidikan serta belajar lebih sehingga nantinya dapat menjadi seorang pengajar yang diharapkan. Terkait dengan pembelajaran Sejarah praktikan masih sangat membutuhkan pengalaman yang lebih sehingga akan dapat tahu dan memahami bagaimana seorang guru Sejarah mengelola pembelajaran. F.Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL I

Dalam PPL I ini praktikan hanya bertugas sebagai observer dalam proses observasi awal tentang sekolah tujuan. Jadi di sini praktikan hanya berperan sebagai pengamat, juga pewawancara guna mengumpulkan berbagai data yang dibutuhkan untuk laporan. Namun disamping itu, praktikan sudah ikut dalam pembelajaran meskipun hanya mengamati dari belakang. Setidaknya praktikan memiliki gambaran tentang kondisi kelas, mengingat praktikan juga akan melakukan praktek mengajar pada PPL II. Pengamatan tersebut dapat dijadikan pengetahuan dan pandangan awal untuk apa yang akan praktikan lakukan saat mengajar nantinya.

G. Saran pengembangan bagi sekolah latihan dan UNNES

Demi pengembangan dan kemajuan SMAN 5 Semarang serta UNNES maka praktikan memberikan saran sebagai berikut: Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMAN 5 Semarang sangat mungkin untuk meningkatkan dan mempertahankan prestasi yang telah diperoleh, sarana prasarana yang sudah ada juga hendaknya dijaga dengan baik dan dimanfaatkan sebaik-baiknya. Untuk kaitan dengan pembelajaran sejarah sendiri ialah penggunaan metode, model, atau media yang bervariasi akan semakin menambah minat siswa pada sejarah. Hal lain ialah agar jam pelajaran sejarah ditambah, karena jam yang diberikan tiap minggunya masih minim. Sedangkan untuk UNNES sendiri, pemberian bekal yang cukup akan memperlancar mahasiswa dalam menjalani PPL ini.

Demikianlah refleksi diri yang praktikan sampaikan semoga apa yang telah praktikan tulis bisa menjadi masukan yang berharga bagi semua pihak yang berkaitan, akhir kata praktikan mengucapkan terima kasih.

REFLEKSI DIRI

Nama : Musbichin NIM : 3101409095 Prodi : Pend. Sejarah

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah tuhan semesta alam yang telah memberikan segala nikmatnya sehingga Saya dan teman-teman bisa melaksanakan program Praktik Pengalaman Lapangan I dengan lancar. Kedua kalinya, Sholawat serta salam marilah kita curahkan kepada Rosulallah Muhamad SAW, semoga kita termasuk dalam umatnya yang diberikan safa’atnya di hari akhir nanti.

Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan kurikuler sebagai praktikan untuk menerapkan teori-teori yang diperoleh dari bangku kuliah. Setiap mahasiswa kependidikan wajib mengikuti kegiatan PPL untuk memperoleh bekal yang akan digunakannya nanti sebagai pendidik. Yang menjadi poin-poin dalam Praktek Pengalaman Lapangan I adalah bagaimana kita sebagai guru praktikan dapat bersosialisasi dengan lingkungan yang baru. Hal ini dilakukan melalui observasi dan pengamatan baik di lingkungan sekolah maupun di dalam kelas.

Pada hari pertama penerjunan di lingkup Universitas, Kami yang mendapat tempat PPL di SMA 5 Semarang mendapat sambutan penerimaan langsung di hari pertama penerjunan. Hal tersebut belum tentu diperoleh mahasiswa PPL yang mendapat sekolah lain. Kami dari Jurusan Sejarah juga mendapatkan Guru Pamong yang baik dan mau untuk membimbing kami.

Dari hasil observasi yang telah dilakukan praktikan dapat diambil kesimpulan : 1.Kekuatan dan kelemahan pembelajaran mata pelajaran Sejarah

Di lihat dari bidang mata pelajaran Sejarah yang mana pelajaran ini merupakan cabang ilmu sosial yang cukup penting dalam kehidupan

sehari-hari, menumbuhkan sikap toleransi diri, demokrasi, cinta tanah air dan beradab serta rukun dalam kehidupan masyarakat yang majemuk. Sedangkan kelemahan adalah dengan system kurikulum yang sekarang mengurangi jumlah jam mata pelajaran Sejarah dan itu terkadang membutuhkan trik dan kesabaran serta ketelitian sehingga pembelajaran dapat efektif dan tak terkesan buru-buru dan asal-asalan.

2.Ketersediaan sarana dan prasarana Kegiatan Pembelajaran di sekolah latihan.

Dilihat dari segi fasilitas, SMA Negeri 5 Semarang bisa dibilang sebagai sekolah yang selalu ada. Fasilitas di sini sangat memadai dan mendukung adanya pembelajran dengan berbagai model. Di setiap kelas telah disediakan LCD proyektor beserta layarnyayang mampu memepermudah guru dalam memberikan pemahaman dan juga siswa yang sedang menangkapnya. Suasana sekolah yang harmonis semakin menambah siswa yang sedang melakukan belajar. Fasilitas hotspot yang tersebar dalam beberapa titik memberikan bantuan bagi siswa guna memperoleh sumber yang relevan bagi setiap pelajaran. Belum lagi perpustakaan yang sudah dikelola dengan sistem penomoran internasional.

3.Kualitas guru pamong dan dosen pembimbing

Dalam melaksanakan PPL I di SMAN 5 Semarang penulis selalu dibimbing oleh guru pamong dan dosen pembimbing. Dimana kualitas dari guru pamong dan dosen pembimbing di SMAN 5 Semarang mempunyai kompetensi yang bagus, karena ditinjau dari berbagai segi termasuk guru pamong dan dosen pembimbing yang unggul. Guru pamong merupakan salah satu guru di SMAN 5 Semarang yang difavoritkan oleh siswa. Ini merupakan hasil dari kepribadian beliau yang humoris bahkan di dalam kelas sehingga siswa banyak tertawa bersama. Belum lagi kedekatan personal dengan siswa yang dibangun di luar jam pelajaran.

4.Kualitas pembelajaran di sekolah latihan

Dalam pembelajaran Sejarah di SMAN 5 Semarang cukup baik. Hal ini bisa dilihat dari kegiatan belajar mengajar (KBM) yang sudah menggunakan

kurikulum yang berlaku yaitu KTSP. Kedekatan antara Guru dan murid membuat antusiasme murid dalam melakukan proses pembelajaran semakin antusias.

5.Kemampuan diri praktikan

Kemampuan diri dari praktikan saya pikir masih cenderung perlu adanya peningktan lagi secara kulitas sehingga mampu menjadi guru yang baik kelak. Praktikan masih banyak membutuhkan bimbingan untuk dapat mengerti dan memahami seluk beluk dunia pembelajaran dan pendidikan serta belajar lebih sehingga nantinya dapat menjadi guru pengajar yang diharapkan. Praktikan masih perlu lagi belajar dalam mengelola kelas sehingga tercipta kondisi pembelajaran yang kondusif. Selain itu, praktikan harus lebih banyak belajar lagi mengenai porsi materi sejarah tiap penjurusan.

6.Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL I Dalam pelaksanaan observasi pada PPL I ini, nilai tambah yang di peroleh berupa tambahan wawasan ilmu pengetahuan, pengalaman dan teknik-teknik mengajar yang baik dan benar, praktikan juga mendapat pengalaman tentang kondisi lingkungan sekolah dan kondisi sekolah yang sebenarnya sebelum terjun dalam dunia kerja.

7.Saran pengembangan bagi sekolah latihan dan UNNES

Demi pengembangan dan kemajuan SMAN 5 Semarang serta UNNES maka praktikan memberikan saran sebagai berikut:

a. Pembelajaran sejarah di kelas sudah mampu membuat nyaman murid untuk tetap berada di kelas dan mendengarkan guru berbicara. Hanya saja, kontak antara siswa dengan siswa lewat dinamika kelompok masih terasa kurang. Sehingga, dinamika kelompok dalam proses pembelajaran perlu ditingkatkan.

b. Dalam meningkatkan kapabilitas calon guru yang profesional, pendidikan yang menitik beratkan pada hubungan dan relasi sosial bisa lebih ditingkatkan oleh UNNES supaya guru praktikan pada khususnya dan

calon guru profesional pada umumnya bisa lebih mengkondisikan dengan lingkungan kerja barunya.

REFLEKSI DIRI KEGIATAN PPL 1