• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

7. Kualitas Perangkat Lunak

Menurut Janner (2010: 260), The International Standards Organization (ISO)

mendefinisikan kualitas sebagai “totalitas fitur-fitur dan karakteristik-karakteristik dari produk atau layanan yang berpengaruh pada kemampuan untuk memenuhi kebutuhan tertentu atau kebutuhan yang tersirat.” Sedangkan menurut The Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE) mendefinisikan kualitas

28

sebagai tingkatan pada sistem, komponen, atau proses yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan (Janner, 2010: 259).

Di dalam Journal of American Science, Al-Qutaish (2010:166-173) menyebutkan bahwa ada beberapa model kualitas perangkat lunak yang telah ada, diantaranya model kualitas McCall, Boehm, Dromey, FURPS, dan model kualitas perangkat lunak ISO 9126. Menurutnya, dari kelima model kualitas perangkat lunak yang telah disebutkan, model kualitas ISO 9126 merupakan model kualitas yang paling berguna karena telah dibangun berdasarkan pada konsensus internasional dan kesepakan dari semua anggota organisasi ISO.

Gambar 6. Karakteristik model kualitas ISO 9126 (ISO/IEC, 2000:7)

a. Functionality merupakan kemampuan perangkat lunak dalam memenuhi kebutuhan yang telah ditetapkan sebelumnya (Pressman, 2012:489).

b. Reliability merupakan kemampuan perangkat lunak untuk bertahan pada tingkat tertentu dalam kondisi tertentu.

c. Usability merupakan kemampuan perangkat lunak untuk dapat dipahami, dipelajari, digunakan dan menarik bagi pengguna.

d. Efficiency merupakan kemampuan perangkat lunak untuk dapat melakukan kinerja yang tepat dengan jumlah sumber daya yang digunakan dalam kondisi tertentu.

29

e. Maintainability merupakan kemampuan perangkat lunak untuk dimodifikasi. Modifikasi disini maksudnya adalah perangkat lunak tersebut dapat dikoreksi, diperbaiki dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan.

f. Portabilitymerupakan kemampuan perangkat lunak untuk dipindahkan dari lingkungan satu ke lingkungan lain.

Seperti yang tertera pada gambar 6, pada masing-masing karakteristik ISO 9126, terdapat beberapa sub-karakteristik. Untuk lebih jelasnya, penjelasan dari masing-masing sub-karakteri tersebut akan kami jelaskan dalam tabel.

Tabel 1. Sub-karakteristik Functionality

Karakter Sub-karakter Definisi

Functionality Suitability Atribut yang menentukan apakah fungsi-fungsi yang ada sudah sesuai dengan yang diharapkan.

Accuracy Atribut yang menentukan apakah efek yang diharapkan sudah sesuai dengan yang diharapkan.

Interoperability Atribut yang menentukan apakah sistem dapat berkomunikasi dengan sistem lain atau tidak.

Security Atribut yang menentukan apakah perangkat lunak dapat mencegah akses yang tidak sah atau tidak.

Functionality

compliance Kemampuan perangkat lunak untuk dapat mematuhi standar dan konvensi yang berhubungan dengan fungsionalitas.

Fungsionalitas suatu perangkat lunak dapat diukur dengan melakukan pengujian fungsionalitas atau pengujian kotak hitam (black-box testing) (Sommerville, 2004: 87). Pressman (2012:597) juga menjelaskan bahwa pengujian kotak hitam merupakan pengujian yang memiliki fokus pada kebutuhan fungsionalitas dari suatu perangkat lunak. Pengujian dilakukan dengan menguji masing-masing fungsi dengan cara mengamati antara input yang diberikan dengan output yang dihasilkan. Untuk mengetahui hasilnya, bandingkan jumlah fungsi yang berjalan

30

dengan baik dengan jumlah semua fungsi yang diujikan. Setelah itu, hasil pengujian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif.

Pada aspek kualitas fungsionalitas, terdapat sub-kategori security yang tidak dapat diketahui hanya dengan melakukan pengujian fungsionalitas saja, melainkan harus dengan menggunakan bantuan tool untuk mencari celah keamanan web. Salah satu tool yang dapat digunakan adalah Acunetic Web Vulnerability Scanner (Acunetic, 2014).

Tabel 2. Sub-karakteristik Reliability

Karakter Sub-karakter Definisi

Reliability Maturity Kemampuan perangkat lunak untuk bertahan dari kesalahan atau kegagalan sistem.

Fault tolerance Kemampuan perangkat lunak untuk dapat bekerja dengan stabil setelah adanya kesalahan yang terjadi.

Recoverability Kemampuan perangkat lunak untuk membawa sistem gagal beroperasi kembali dengan baik, termasuk koneksi data dan jaringan.

Reliability compliance

Kemampuan perangkat lunak untuk dapat

mematuhi standar dan konvensi yang

berhubungan dengan reliabilitas.

Kualitas reliability suatu perangkat lunak dapat diukur dengan menggunakan

tools WAPT dan LoadImpact (Ahmad, 2016:5). Tool ini dapat melakukan pengujian stres pada website dan dapat mengukur tingkat kegagalan sistem. Hasil pengukuran dengan menggunakan tool ini akan menghasilkan nilai success rate dan failure rate. Tingkat success rate kemudian akan dianalisis dengan

31

teknik analisis deskriptif dengan berdasarkan standar Telcordia dari hasil kelayakan yang dipakai. Pada jurnalnya, Ahmad (2016:6) juga mengatakan, “Aplikasi dikatakan lolos uji pada aspek reliability jika minimal 95% aplikasi dapat berjalan dengan baik ketika diuji stress testing menggunakan WAPT (Asthana & Olivieri, 2009, p.3).”

Tabel 3. Sub-karakteristik Usability

Karakter Sub-karakter Definisi

Usability Understandability Kemampuan perangkat lunak untuk bisa dipahami oleh pengguna.

Learnability Kemampuan perangkat lunak untuk dapat dipelajari oleh pengguna.

Operability Kemampuan perangkat lunak untuk dapat dijalankan oleh pengguna.

Attractiveness Kemampuan perangkat lunak untuk terlihat menarik bagi pengguna

Usability Compliance Kemampuan perangkat lunak untuk mematuhi standar, konvensi, panduan gaya atau peraturan yang berkaitan dengan kegunaan.

Kualitas usability suatu perangkat lunak dapat diukur dengan menggunakan kuesioner System Usability Scale (SUS). Di dalam Journal of Usability Studies Vol 8, Brooke (2013:36) menyatakan bahwa penelitian Tullis dan Stetson (2004) menyebutkan bahwa dengan menggunakan SUS, kita dapat mendapatkan ukuran kualitas usabilitas walaupun hanya dengan menggunakan sedikit sampel. Selain itu, dengan menggunakan SUS berarti bahwa kita telah mendapatkan kesimpulan yang benar dengan cepat dan dengan tingkat konsistensi yang besar

32

dibandingkan dengan menggunakan kuesioner lain seperti yang tertera pada gambar 7.

Gambar 7. Perbandingan kuesioner usabilitas (Brook, 2013:37) Tabel 4. Sub-karakateristik Efficiency

Karakter Sub-karakter Definisi

Effiency Time behaviour Kemapuan perangkat lunak dalam hal kecepatan akses.

Resource utilisation Kemampuan perangkat lunak dalam mengelola sumber daya.

Efficiency compliance Kemampuan perangkat lunak untuk mematuhi standar atau konvensi yang berkaitan dengan efisiensi.

Kualitas efisiensi suatu perangkat lunak dapat diketahui dengan melakukan pengukuran dengan menggunakan tool software dari YSlow dan PageSpeed Insights (Ahmad, 2016:5). Selain kedua tool tersebut, ada satu tools lagi yaitu

33

GTMetrix. GTMetrix adalah gabungan antara tools YSlow dan PageSpeed Insights.

Tabel 5. Sub-karakteristik Maintainability

Karakter Sub-karakter Definisi

Maintainability Analysability Kemampuan perangkat lunak untuk

mengalisis penyebab dari kegagalan sistem.

Changeability Kemampuan sistem untuk dapat

dimodifikasi.

Stability Kemampuan perangkat lunak untuk dapat

bertahan dengan baik setelah diperbaiki.

Testability Kemampuan perangkat lunak untuk dapat

divalidasi setelah dimodifikasi. Maintainability

compliance

Kemampuan perangkat lunak untuk dapat

mematuhi konvensi dan standar

maintainabilty.

Elvina (2015:25) menyatakan bahwa menurut Rikard Land (2002), kualitas maintainability suatu perangkat lunak dapat diuji secara operasional dengan rangkaian matrix. Menurutnya, suatu perangkat lunak dapat dikatakan lolos uji maintainability jika lolos dari kriteria instrumentation, consistency, dan simplicity.

Tabel 6. Sub-karakteristik Portability

Karakter Sub-karakter Definisi

Portability Adaptibility Kemampuan perangkat lunak untuk dapat

bertahan pada lingkungan yang berbeda.

Instability Kemampuan perangkat lunak untuk dapat

diinstal di lingkungan tertentu.

Co-exixtence Kemampuan perangkat lunak untuk dapat berdampingan dengan perangkat lunak lain dalam lingkungan yang sama.

Replaceability Kemampuan perangkat lunak untuk

digunakan di lingkungan perangkat lunak lain untuk tujuan yang sama dalam lingkungan yang lain.

Portability compliance

Kemampuan perangkat lunak untuk mematuhi standar atau konvensi yang yang berhubungan dengan portabilitas.

34

Kualitas portability suatu perangkat lunak dapat diuji dengan menjalankannya pada beberapa browser yang berbeda. Jika aplikasi dapat berjalan dengan baik pada web browser tersebut, itu berarti bahwa aplikasi mempunyai kualitas portabilitas yang baik (Ahmad, 2016:6). Untuk memudahkan proses pengujian, ada tool yang dapat digunakan untuk melakukan pengujian ini. Tool tersebut adalah SortSite dari PowerMapper. Tool ini dapat digunakan untuk mengecek kompabilitas suatu browser dengan sistem yang kita jalankan (PowerMapper Software, 2016).

Dokumen terkait