• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

IDENTIFIKASI PEUBAH SISTEM

Lanjutan Lampiran 4.

PENGANTAR

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal yang berperan dalam kelayakan dan strategi pengembangan industri pangan berbasis buah-buahan unggulan. Selain itu, menganalisis kelayakan bisnis industri pengolahan buah-buahan berbasis lokal yang memiliki nilai tambah dan potensi daya saing tinggi, baik di tingkat hulu maupun hilir. Dalam hal ini, kajian pengembangan industri di masa depan, dilakukan dengan teknik analisis prospektif. Teknik ini menggunakan metode MIC-MAC untuk menganalisis struktur sistem pengembangan industri pangan, identifikasi peubah sistem dan mengklasifikasikannya ke dalam beberapa kategori peubah untuk mendapatkan peubah kunci (key factor). Identifikasi didasarkan terhadap ada atau tidaknya pengaruh dari 132 peubah yang disajikan. Untuk itu, dimohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr., untuk mengidentifikasi dari masing-masing peubah, dengan cara mengisi daftar pertanyaan yang telah disediakan. Kerahasian jawaban Bapak/Ibu/Sdr. dijamin oleh peneliti.

Terima kasih,

Rindam Latief

Mahasiswa Program Doktor Ilmu Pangan (IPN) Sekolah Pascasarjana, Institut Peranian Bogor,Bogor

Lanjutan Lampiran 4. Petunjuk :

Guna membantu Bapak/Ibu/Sdr, dalam pengisian kuesioner ini, disajikan :

1. Pengembangan industri pangan berbasis buah-buahan ungulan, dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri atas sub-sistem usaha tani primer dan sub-sistem industri pengolahan pangan. Sedangkan faktor eksternal, yaitu lingkungan operasional, lingkungan industri dan lingkungan luar. Rincian faktor-faktor tersebut, yakni :

A. Faktor internal Subsistem usaha tani

1. Sarana (prasarana) 2. Lahan pertanian 3. Teknik dan manajemen 4. Biaya investasi

Subsistem industri pengolahan pangan

1. Teknik dan manajemen industri pengolahan 2. Karakteristik perusahaan 3. Biaya investasi B. Faktor Eksternal Lingkungan operasional 1. Tenaga kerja 2. Konsumen 3. Pembiayaan 4. Pesaing 5. Lembaga pendukung Lingkungan industri 1. Pemain baru 2. Pemasok 3. Pelanggan 4. Produk pengganti

Lanjutan Lampiran 4. Lingkungan eksternal 1. Politik 2. Ekonomi 3. Sosial 4. Teknologi 5. Isu global

2. Identifikasi pengaruh dari masing-masing peubah menggunakan data kategorik (1-3) dengan penjelasan sebagi berikut:

Skala 3 : menunjukkan ada pengaruh

Skala 2 : menunjukkan sikap netral (ada keraguan antara ada pengaruh dengan tidak ada pengaruh)

Skala 1 : menunjukkan tidak ada pengaruh TM : tidak memberikan penilaian Contoh pengisian :

Penilaian No. Peubah

3 2 1 T

M 1. Sarana dan Prasarana

1. Ketersediaan bibit unggul √

2. Bibit anjuran pemerintah √

Penjelasan:

√ : Penilaian yang diberikan menunjukkan bahwa peubah nomor 1, berpengaruh terhadap keberhasilan pengembangan industri pangan TM : Tidak memberikan penilaian

Lanjutan Lampiran 4. Daftar Pertanyaan : A. Faktor Internal Subsistem usaha tani

Penilaian

No. Peubah

3 2 1 TM

1. Sarana dan prasarana usaha tani 1. Infrastruktur jalan pertanian

2. Sarana produksi pertanian

3. Infrastruktur umum

4. Ketersediaan sarana pertanian

5. Sarana dan produksi

6. Kondisi infrastruktur

7. Penyediaan bibit unggul

8. Sarana dan prasarana pengairan

9. Sarana transportasi

10. Modal kerja

2. Lahan usaha tani 11. Lahan terpadu dengan pabrik

12. Lahan sesuai agroekologis

3. Teknik dan manajemen usaha tani

13. Keragaman varietas

14. Budidaya tanaman multikultur

15. Pemuliaan varietas

16. Teknologi budidaya (GAP) 17. SDM dan manajemen usaha tani

18. Budidaya komoditas tertentu

19. Distribusi

4. Produk usaha tani

20. Citarasa buah

21. Mutu produksi

22. Penerapan pasca panen

23. Ketersediaan produk untuk industri 24. Ketersediaan produk segar

25. Standar mutu

26. Panen dan teknologi pasca panen 27. Jumlah produk

28. Keseragaman mutu produk

29. Standar produk perdagangan 30. Proses produksi produk

31. Kesesuaian produk dengan pasar 32. Mutu produk segar

Lanjutan Lampiran 4.

5. Petani dan buruh tani 33. SDM dan pengetahuan petani

34. Sikap petani terhadap komoditas

35. Swadaya petani

36. SDM dan penyuluh petani 37. Keahlian dan keterampilan 38. Perilaku petani sebagai pedagang

pengumpul

39. Kerjasama tingkat petani

Subsistem pengolahan industri

1. Teknik dan manajemen industri pengolahan 40. Kesesuaian teknologi dan produk

41. Mesin produksi pengolahan

42. Teknologi pengolahan tepat guna dan maju

43. Penguasaan teknologi pengolahan 44. Metode pengolahan produk

45. SDM dan sistem manajemen produksi 46. Teknologi produk olahan khusus buah 47. Pengolahan hasil bernilai tambah

2. Produk olahan industri pangan 48. Pengemasan produk olahan

49. Ciri khas produk 50. Brand image produk 51. Produk baru

52. Diversifikasi produk olahan 53. Pengembangan cita rasa 54. Disain kemasan produk 55. Produk murah dan beragam 56. Pengembangan produk baru 57. Persyaratan teknik

3. Investasi dan pertumbuhan perusahaan pengolahan 58. Kemauan pemerintah berinvestasi

59. Dukungan investor

60. Investasi khusus pengolahan pangan 61. Investasi untuk perdagangan produk 62. Distribusi margin produk olahan 63. Iklim investasi baik

4. Kelembagaan dan kemitraan 64. Kemitraan industri dengan pihak

swasta lain

65. Dukungan kelembagaan ekonomi 66. Kelembagaan usaha perdagangan produk

Lanjutan Lampiran 4. B. Faktor Eksternal

Lingkungan politik dan ekonomi

1. Kebijakan Permodalan

67. Dukungan langsung permodalan

68. Kebijakan dan insentif permodalan

69. Dukungan permodalan

70. Dukungan perbankan dan lembaga keuangan 71. Insentif pengusaha 72. Permodalan 73. Permodalan 74. Permodalan usaha 75. Dukungan permodalan

2. Kebijakan Peraturan Daerah 76. Sistem pengelolaan terpadu

77. Komoditas unggulan atau diprioritaskan

78. Dukungan Perda

79. Kebijakan Perda

80. Kebijakan Perda pada komoditas

81. Kebijakan Perda

82. Dukungan Perda

83. Dukungan Perda untuk perdagangan 84. Kebijakan Perda Provinsi

85. Koordinasi tingkat teknis

86. Peraturan daerah

87. Dukungan langsung kebijakan pemerintah pusat

3. Kebijakan nasional

88. Keamanan berusaha

89. Jaminan keamanan investasi

4. Kebijakan perdagangan dan moneter

90. Insentif pajak

91. Tata niaga perdagangan

92. Kebijakan perdagangan dan moneter 5. Iklim usaha

93. Iklim persaingan usaha yang sehat

94. Persaingan usaha

95. Iklim usaha kondusif

Lanjutan Lampiran 4. Lingkungan operasional

1. Pelanggan 96. Berorientasi pasar dan selera

konsumen

97. Komoditas sesuai permintaan konsumen

98. Kreativitas masyarakat dan konsumen 99. Perilaku konsumen

100. Pelatihan dan magang

2. Pasar dan pemasaran 101. Pemasaran produk olahan

102. Pemasaran jelas

103 Produk mudah diperoleh 104. Dukungan kondisi pasar 105. Jaminan pasar produk 106. Akses pemasaran 107. Pasar ekspor 108. Pameran produk 109. Pangsa pasar produk 110. Pasar internasional 111. Pemasaran produk 112. Manajemen pemasaran 113. Promosi

Lingkungan sosial, regional dan isu global

1. Kecenderungan global 114. Mafia perdagangan produk

115. Paradigma proteksi menjadi liberalisasi

116. Isu global

117. Standar internasional

118. Globalisasi dan AFTA 2003

2. Penyelenggaraan Otda

119. Sosialisasi program

120. Pendapatan Asli Daerah

121. Sosialisasi kebijakan

Lingkungan daerah dan kawasan

1. Keadaan daerah kawasan 122. Musim panen

123. Sumber daya alam 124. Pewilayahan komoditas

Lanjutan Lampiran 4.

Lingkungan Ekonomi, Teknologi dan Informasi

1.Ekonomi, teknologi dan informasi 125. Litbang buah-buahan

126. Teknologi akses informasi 127. Hasil penelitian produk baru 128. Teknologi basis data dan informasi 129. Manajemen mutu dan sistem

informasi

130. Sistem informasi manajemen 131. Ketepatan penyampaian informasi 132. Alih teknologi

Dokumen terkait