• Tidak ada hasil yang ditemukan

KUMPULAN DATA SLHD KABUPATEN/KOTA B. Sumber Daya Alam

Dalam dokumen Penyempurnaan Pedoman Slhd (Halaman 83-137)

Timbulan Sampah

KUMPULAN DATA SLHD KABUPATEN/KOTA B. Sumber Daya Alam

Tabel SD-1. Luas Wilayah Menurut PenggunaanLahan Utama Kabupaten/Kota:

Tahun Data:

Keterangan: Sumber:

Penjelasan Isi Tabel : (1) Nomor urut

Nomor Urut (2) Diisi dengan nama kecamatan yang ada di kabupaten/kota penyusun laporan.

(3) Diisi dengan luas lahan non pertanian yang merupakan lahan terbuka dan pemukiman dalam satuan hektar (Ha).

(4) Diisi dengan luas lahan sawah yang merupakan pertanian lahan basah dalam satuan hektar (Ha). (5) Diisi dengan luas lahan kering yang merupakan kebun campuran, semak/belukar, tegalan/ladang

dalam satuan hektar (Ha).

(6) Diisi dengan luas lahan perkebunan yang merupakan kebun dengan satu jenis tanaman atau komoditi tertentu kecuali kebun campuran dalam satuan hektar (Ha).

(7) Diisi dengan luas lahan hutan primer dan hutan sekunder.

79

PEDOMAN PENYUSUNAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

2013

Tabel SD-2. Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status Kabupaten/Kota :

Tahun Data:

No. Fungsi Luas (Ha)

(1) (2) (3)

Cagar Alam

Suaka Margasatwa

Taman Wisata

Taman Buru

Taman Nasional

Taman Hutan Raya

Hutan Lindung

Hutan Produksi

Hutan Produksi Terbatas

Hutan Produksi Konservasi

Hutan Kota

Keterangan : Sumber :

Penjelasan Isi Tabel :

Luas kawasan hutan menurut fungsi dan status sesuai ketetapan Kementerian Kehutanan yang dituangkan dalam RTRW atau Perda, SK Gubernur/Bupati/Walikota

(1) Nomor urut (2) Cukup jelas

80

PEDOMAN PENYUSUNAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

2013

Tabel SD-3. Luas Kawasan Lindung berdasarkan RTRW dan Tutupan Lahannya Kabupaten/Kota :

Tahun Data:

81

PEDOMAN PENYUSUNAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

2013

Sumber : Keterangan : Sumber :

Penjelasan Isi Tabel :

Tabel ini merupakan Hasil analisis tumpang susun (overlay) antara batas administrasi, tutupan lahan (hutan-non hutan) dan kawasan hutan berdasarkan penetapan Kementerian Kehutanan (RTRW) atau Perda, SK

Gub/Bupati/Walikota dan/atau peraturan lainnya

KSA-KPA : Kawasan hutan-hutan tetap-kawasn suaka alam – kawasan pelestarian alam HL : Kawasan hutan-hutan tetap- hutan lindung

HPT : Kawasan hutan-hutantetap-hutan produksi terbatas HP : Kawasan hutan-hutan tetap-hutan produksi tetap HPK : Kawasan hutan-hutan produksi yang dapat dikonversi APL : Area penggunaan lain (selain kawasan hutan)

Tidak ada data : 1. Tidak terpantau/terdeteksi 2. tertutup awan

(1) Nomor urut (2) Cukup jelas

Isi Tabel Merupakan Hasil analisis tumpang susun (overlay) antara RTRW atau Perda, SK Gub/Bupati/Walikota dan peraturan lainnya dengan kondisi tutupan lahan tahun berjalan

Apabila RTRW tidak ada maka berdasarkan

(1) Nomor urut (2) Cukup jelas

(3) Diisi dengan luas kawasan hutan dalam satuan hektar (Ha).

(4) Diisi dengan luas vegetasi yang terdiri dari hutan primer, hutan sekunder, perkebunan, bakau dan sawah ladang dalam satuan hektar (Ha).

(5) Diisi dengan luas areal terbangun yang merupakan pemukiman dan kawasan industri dalam satuan hektar (Ha). (6) Diisi dengan luas tanah terbuka yang merupakan tanah terbuka, semak belukar dan lahan kosong dalam satuan hektar

(Ha).

(7) Diisi dengan luas badan air yang terdiri dari air, tambak dan sungai dalam satuan hektar (Ha)

Tabel SD-4. Luas Penutupan Lahan Dalam Kawasan Hutan dan Luar Kawasan Hutan Kabupaten/Kota:

82

PEDOMAN PENYUSUNAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

2013

(3) Diisi dengan KSA-KPA dalam satuan hektar (Ha) (4) Diisi dengan HL dalam satuan hektar (Ha) (5) Diisi dengan HPT dalam satuan hektar (Ha) (6) Diisi dengan HP dalam satuan hektar (Ha)

(7) Diisi dengan hutan produksi yang dapat dikonversi dalam satuan hektar (Ha) (8) Diisi dengan APL dalam satuan hektar (Ha)

Tabel SD-5. Luas Lahan Kritis

Kabupaten/Kota : Tahun Data:

No. Kecamatan Kritis (Ha) Sangat Kritis (Ha) Jumlah Total (Ha) (1) (2) (3) (4) (5) Keterangan : Sumber :

Penjelasan Isi Tabel : (1) Nomor urut

(2) Kecamatan yang ada di kabupaten/kota penyusun laporan (3) Diisi dengan jumlah lahan kritis dalam satuan hektar (Ha) (4) Diisi dengan jumlah lahan sangat kritis dalam satuan hektar (Ha) (5) Diisi dengan jumlah total kolom (3) dan (4) dalam satuan hektar (Ha)

83

PEDOMAN PENYUSUNAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

2013

Tabel SD-6. Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Kering Akibat Erosi Air Kabupaten/Kota:

Lokasi: Tahun Data:

Keterangan : Sumber :

Penjelasan Isi Tabel : (1) Nomor urut (2) Cukup jelas

(3) Cukup jelas sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 150 Tahun 2000 tentang Pengendalian Kerusakan Tanah untuk Produksi Biomassa

(4) Diisi dengan angka dalam satuan (mm/10 tahun) (5) Diisi dengan kata “Melebihi” atau “Tidak”

Tabel SD-7. Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Kering Kabupaten/Kota:

Lokasi: Tahun Data:

84

PEDOMAN PENYUSUNAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

2013

Keterangan : Sumber :

Penjelasan Isi Tabel : (1) Nomor urut (2) Cukup jelas

(3) Cukup jelas sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 150 Tahun 2000 tentang Pengendalian Kerusakan Tanah untuk Produksi Biomassa

(4) Diisi angka hasil pengamatan dengan satuan masing-masing parameter (5) Diisi dengan kata “Melebihi” atau “Tidak”

Tabel SD-8. Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Basah Kabupaten/Kota:

Lokasi: Tahun Data:

Keterangan : Sumber :

Penjelasan Isi Tabel : (1) Nomor urut (2) Cukup jelas

(3) Cukup jelas, sesuai Peraturan Pemerintah No. 150 Tahun 2000 tentang Pengendalian Kerusakan Tanah untuk Produksi Biomassa

(4) Diisi menggunakan angka dalam satuan masing-masing (5) Diisi dengan kata “Melebihi” atau “Tidak”

85

PEDOMAN PENYUSUNAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

2013

Tabel SD-9. Perkiraan Luas Kerusakan Hutan menurut Penyebabnya Kabupaten/Kota:

Tahun Data:

Keterangan : Sumber:

Penjelasan Isi Tabel : (1) Nomor urut (2) Cukup jelas

(3) Diisi dengan luas menggunakan angka dalam satuan hektar (Ha)

Tabel SD-10. Pelepasan Kawasan Hutan yang dapat dikonversi Menurut Peruntukkan Kabupaten/Kota:

Tahun Data:

No. Peruntukan Luas (Ha)

(1) (2) (3) 1 Pemukiman 2 Pertanian 3 Perkebunan 4 Industri 5 Pertambangan 6 Lainnya Keterangan : Sumber:

Penjelasan Isi Tabel :

Tabel ini merupakan pelepasan kawasan hutan yang dapat dikonversi berdasarkan SK Menteri Kehutanan

(1) Nomor urut (2) Cukup jelas

86

PEDOMAN PENYUSUNAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

2013

Tabel SD-11. Flora dan Fauna yang Dilindungi Kabupaten/Kota:

Tahun Data:

Keterangan : Sumber :

Penjelasan Isi Tabel :

Pilihan status adalah endemik, terancam, berlimpah dan dilindungi sesuai ketetapan masing-masing daerah

(1) Golongan Fauna dan Flora

(2) Diisi dengan nama spesien yang diketahui

(3) Diisi dengan pilihan “Ya”atau “Tidak” untuk flora dan fauna endemik yang diketahui (4) Diisi dengan pilihan “Ya”atau “Tidak” untuk flora dan fauna terancam yang diketahui (5) Diisi dengan pilihan “Ya”atau “Tidak” untuk flora dan fauna berlimpah yang diketahui (6) Diisi dengan pilihan “Ya”atau “Tidak” untuk flora dan fauna dilindungi yang diketahui

87

PEDOMAN PENYUSUNAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

2013

Tabel SD-12. Inventarisasi Sungai Kabupaten/Kota:

Tahun Data:

No. Nama Sungai Panjang (km) Lebar Permukaan (m) Lebar Dasar (m) Kedalaman (m) Debit Maks (m3/dtk) Debit Min (m3/dtk) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) dst Keterangan : Sumber :

Penjelasan Isi Tabel :

lebar sungai dan kedalaman sungai dihitung rata-ratanya

(1) Nomor urut

(2) Diisi dengan nama sungai

(3) Diisi dengan menggunakan angka panjang sungai dalam satuan kilometer (Km) (4) Diisi dengan menggunakan angka lebar permukaan sungai dalam satuan meter (m) (5) Diisi dengan menggunakan angka lebar dasar sungai dalam satuan meter (m)

(6) Diisi dengan menggunakan angka debit maksimal air sungai dalam satuan meter kubik per detik (m3/detik) (7) Diisi dengan menggunakan angka debit minimal air sungai dalam satuan meter kbik per detik (m3/detik)

88

PEDOMAN PENYUSUNAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

2013

Tabel SD-13. Inventarisasi Danau/Waduk/Situ/Embung Kabupaten/Kota:

Tahun Data:

Jenis Inventarisasi Nama Luas (Ha) Volume (m3)

(1)

(2) (3) (4)

Keterangan : Sumber :

Penjelasan Isi Tabel :

(1) Isi dengan Jenis Inventarisasi,seperti Danau, situ, waduk atau embung (2) Diisi dengan nama danau,waduk,situ,embung

(3) Diisi menggunakan angka luas Danau/ situ/ waduk / embung dalam satuan hektar (Ha)

89

PEDOMAN PENYUSUNAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

2013

Tabel SD-14. Kualitas Air Sungai Kabupaten/Kota:

Keterangan : Sumber :

Penjelasan Isi Tabel:

Data Kualitas air sungai Provinsi minimal menggunakan data dari dana Dekonsentrasi pemantauan kualitas air sungai. (1) Isi dengan nama sungai

(2) Isi dengan nama lokasi titik pantau

(3) - (8) isi titik kordinasi dengan format +/- ° ' '' (Lintang) ° " . (Bujur Timur) (9) Isi dengan tanggal pemantauan dari masing-masing titik sampling (tgl/bln/thn)

Kolom :

90

PEDOMAN PENYUSUNAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

2013

Tabel SD-15. Kualitas Air Danau/Situ/Embung Kabupaten/Kota:

Keterangan : Sumber :

Penjelasan Isi Tabel :

(1) Isi dengan nama Danau/Situ/Embung

(2) Isi dengan nama titik pantau

(3) - (8) isi titik kordinasi dengan format +/- ° ' '' (Lintang) ° " . (Bujur Timur) (9)Isi dengan tanggal pemantauan dari masing-masing titik sampling (tgl/bln/thn)

Kolom :

91

PEDOMAN PENYUSUNAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

2013

Tabel SD-16. Kualitas Air Sumur Kabupaten/Kota:

Tahun Data:

Keterangan: Sumber :

Penjelasan Isi Tabel :

(1) Isi dengan nama lokasi titik pantau

(2) - (7) isi titik kordinasi dengan format +/- ° ' '' (Lintang) ° " . (Bujur Timur)

(8) Isi dengan tanggal pemantauan dari masing-masing titik sampling (tgl/bln/thn)

Kolom :

92

PEDOMAN PENYUSUNAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

2013

Tabel SD-17. Kualitas Air Laut Kabupaten/Kota:

Tahun Data:

Keterangan :

Sumber :

Penjelasan Isi Tabel :

(1) Isi dengan nama lokasi titik pantau

(2) - (7) isi titik kordinasi dengan format +/- ° ' '' (Lintang) ° " . (Bujur Timur) (3) Isi dengan tanggal pemantauan dari masing-masing titik sampling (tgl/bln/thn)

Kolom :

93

PEDOMAN PENYUSUNAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

2013

Tabel SD-18. Kualitas Udara Ambien Kabupaten/Kota: Tahun Data: Lokasi Lama Pengukuran SO2 (µg/Nm 3) CO (µg/Nm3) N02 (µg/Nm3) O3 (µg/Nm3) HC (µg/Nm3) PM10 (µg/Nm3) PM2.5 (µg/Nm3) TSP (µg/Nm3) Pb (µg/Nm3) Dustfall (µg/Nm3) Total Fluorides sebagai F (µg/Nm3) Fluor Index (µg/Nm3) Khlorine & Khlorine Dioksida (µg/Nm3) Sulphat Index (µg/Nm3) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

Keterangan : Sumber:

Penjelasan Isi Tabel :

(1) Isi dengan nama lokasi pemantauan (2)

Diisi dIsi dengan angka lama pengukuran pengukuran (1jam, 24 jam, 1 tahun) disesuaikan dengan daerah Kolom :

94

95

PEDOMAN PENYUSUNAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

2013

Tabel SD-19. Luas Tutupan dan Kondisi Terumbu Karang Kabupaten/Kota:

Tahun Data:

No. Kab/Kota Luas Tutupan

(Ha) Sangat Baik (%) Baik (%) Sedang (%)

Rusak (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 2 3 Keterangan : Sumber :

Penjelasan Isi Tabel :

Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 04 Tahun 2001 tentang Kriteria Baku Kerusakan Terumbu Karang

(1) Nomor urut

(2) Diisi dengan nama kecamatan yang ada di kabupaten/kota penyusun laporan (3) Diisi luasan tutupan lahan menggunakan dalam satuan hektar (Ha)

(4) Diisi dengan presentase luas terumbu karang dengan kondisi sangat baik (5) Diisi dengan presentase luas terumbu karang dengan kondisi baik (6) Diisi dengan presentase luas terumbu karang dengan kondisi sedang (7) Diisi dengan presentase luas terumbu karang dengan kondisi rusak

96

PEDOMAN PENYUSUNAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

2013

Tabel SD-21. Luas dan Kerapatan Tutupan Mangrove Tabel SD-20. Luas dan Kerusakan Padang Lamun Kabupaten/Kota:

Tahun Data:

No Kecamatan Luas (Ha) Persentase Area Kerusakan (%) (1) (2) (3) (4) 1 2 3 4 5 Dst Keterangan : Sumber :

Penjelasan Isi Tabel :

Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 200 Tahun 2004 tentang Kriteria Baku Kerusakan dan Pedoman Penentuan Status Padang Lamun

(1) Nomor urut

(2) Diisi dengan kecamatan yang ada di kabupaten/kota penyusun laporan (3) Diisi dengan angka luas padang lamun dalam satuan hektar (Ha) (4) Diisi dengan prosentase area kerusakan

Kabupaten/kota: Tahun Data:

No Lokasi Luas Lokasi (Ha) Persentase tutupan (%) Kerapatan (pohon/Ha)

(1) (2) (3) (4) (5) 1 2 3 Keterangan : Sumber :

Penjelasan Isi Tabel :

Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 201 Tahun 2004 tentang Kriteria Baku dan Pedoman Penentuan Kerusakan Mangrove

(1) Nomor urut

(2) Diisi dengan nama lokasi hutan mangrove

(3) Diisi dengan luasan tutupan mangrove dalam satuan hektar (Ha) (4) Diisi dengan persentase tutupan mangrove

97

PEDOMAN PENYUSUNAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

2013

Tabel SD-22. Curah Hujan Rata-Rata Bulanan Kabupaten/Kota: Tahun Data: Keterangan : Sumber :

Penjelasan Isi Tabel :

(1) Nomor urut

(2) Diisi dengan nama dan lokasi stasiun pemantauan

Kolom :

(3) - (14) Diisi menggunakan angka curah hujan rat-rata dalam satuan milimeter (mm)

Tabel SD-23. Suhu Udara Rata-Rata Bulanan Kabupaten/Kota: Tahun Data: Keterangan : Sumber :

Penjelasan Isi Tabel :

(1) Nomor urut

(2) Diisi dengan nama dan lokasi stasiun pemantauan Kolom :

98

PEDOMAN PENYUSUNAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

2013

Tabel SD-24. Kualitas Air Hujan Kabupaten/Kota:

Tahun Data:

Keterangan : Sumber :

Penjelasan Isi Tabel : (1) Cukup jelas Kolom:

99

PEDOMAN PENYUSUNAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

2013

B. Bencana Alam

Tabel BA-1. Bencana Banjir, Korban, dan Kerugian Kabupaten/Kota:

Tahun Data :

Keterangan :

Sumber : BNPB

Penjelasan Isi Tabel :

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, Banjir adalah peristiwa atau keadaan dimana terendamnya suatu daerah atau daratan karena volume air yang meningkat.

(1) Nomor urut Cukup jelas

(2) Diisi dengan nama kecamatan yang ada di kabupaten/kota penyusun laporan Kabupaten/Kota yang ada di provinsi penyusun Laporan

(3) Diisi dengan total area terendam dalam satuan hektar (Ha) Diisi dengan total area terendam menggunakan angka dalam satuan hektar

(4) Diisi dengan jumlah korban yang mengungsi dalam satuan orang Diisi dengan jumlah korban yang mengungsi dalam satuan orang

(5) Diisi dengan jumlah korban yang meninggal dalam satuan orang Diisi dengan jumlah korban yang meninggal dalam satuan orang

(6) Diisi dengan perkiraan kerugian yang terjadi akibat bencana alam dalam satuan rupiah Diisi dengan menggunakan nilai rupiah

Tabel BA-2. Bencana Kekeringan, Luas, dan Kekeringan Kabupaten /Kota : Tahun Data : No Kecamatan Total Area (Ha) Perkiraan Kerugian (Rp) (1) (2) (3) (4) 1. 2. 3. 4. TOTAL Keterangan : Sumber : BNPB

Penjelasan Isi Tabel :

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana,

Kekeringan adalah ketersediaan air yang jauh di bawah kebutuhan air untuk kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan.

(1) Nomor urut Cukup jelas

100

PEDOMAN PENYUSUNAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

2013

(3) Diisi dengan total area yang terkena dampak kekeringan dalam satuan hektar (Ha) (4) Diisi dengan perkiraan kerugian yang terjadi akibat kekeringan dalam satuan rupiah

Diisi dengan jumlah area tanaman yang mengalami gagal panen atau kekeringan dalam satuan hektar (Ha)

Tabel BA-3. Bencana Kebakaran Hutan/Lahan, Luas, dan Kerugian Kabupaten/Kota:

Tahun Data :

No Kecamatan

Perkiraan Luas Hutan/ Lahan Terbakar (Ha) Perkiraan Kerugian (Rp.) (1) (2) (3) (4) 1. 2. 3. 4. 5. TOTAL Keterangan : Sumber :

Penjelasan Isi Tabel :

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana Kebakaran hutan dan lahan adalah suatu keadaan di mana hutan dan lahan dilanda api, sehingga

mengakibatkan kerusakan hutan dan lahan yang menimbulkan kerugian ekonomis dan atau nilai lingkungan.

(1) Nomor urut

(2) Diisi dengan kecamatan yang ada di kabupaten/kota penyusun laporan

(3) Diisi dengan jumlah perkiraan luas hutan /lahan terbakar dalam satuan hektar (Ha) (4) Diisi dengan menggunakan nilai rupiah

101

PEDOMAN PENYUSUNAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

2013

Tabel BA-4. Bencana Alam Tanah Longsor dan Gempa Bumi, Korban, Kerugian Kabupaten/Kota: Tahun Data: No Kecamatan Jenis Bencana Jumlah Korban Meninggal (jiwa) Perkiraan Kerugian (Rp.) (1) (2) (3) (4) (5) 1 2 3 4 5 Keterangan : Sumber :

Penjelasan Isi Tabel :

Tabel ini merupakan tabel penggabungan dari Tabel BA3 dan BA 4 pada pedoman sebelumnya.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, Tanah longsor merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan, ataupun percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng.

Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi

yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, akitivitas gunung api atau runtuhan batuan.

(1) Nomor urut

(2) Diisi dengan kecamatan yang ada di kabupaten/kota penyusun Laporan

(3) Diisi Jenis bencana, selain bencana banjir kekeringan misalnya : tanah longsor, gempa bumi, tsunami, puting beliung

(4) Diisi dengan jumlah korban meninggal dalam satuan orang (5) Diisi dengan perkiraan kerugian dalam satuan rupiah

102

PEDOMAN PENYUSUNAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

2013

C. Demografi

Tabel DE-1. Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Pertumbuhan Penduduk dan Kepadatan Penduduk menurut Kecamatan

Kabupaten/Kota: Tahun Data :

No. Kecamatan Luas (km2) Jumlah Penduduk Pertumbuhan Penduduk (%) Kepadatan Penduduk (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 2 3 4 Dst.. Keterangan : Sumber :

Penjelasan Isi Tabel : (1) Nomor urut

(2) Diisi dengan kecamatan yang ada di kabupaten/kota penyusun laporan. (3) Diisi dengan luas kecamatan.

(4) Diisi dengan jumlah penduduk .

(5) Diisi dengan presentase pertumbuhan penduduk. (6) Diisi dengan presentase kepadatan penduduk.

Tabel DE-2. Jumlah Penduduk Laki-Laki dan Perempuan Kabupaten/Kota:

Tahun Data:

No. Kecamatan Laki-Laki Perempuan

(1) (2) (3) (4) 1 2 3 4 Dst.. Keterangan : Sumber :

Penjelasan Isi Tabel : (1) Nomor urut

(2) Diisi nama kecamatan yang ada di kabupaten/kota penyusun laporan

(3) Diisi dengan jumlah penduduk laki-laki dalam angka dengan satuan jiwa/orang (4) Diisi dengan jumlah penduduk perempuan dalam angka dengan satuan jiwa/orang

103

PEDOMAN PENYUSUNAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

2013

Tabel DE-3. Penduduk di Wilayah Pesisir dan Laut Kabupaten/Kota:

Tahun Data:

No. Kecamatan Jumlah Desa Jumlah Penduduk Jumlah Rumah Tangga

(1) (2) (3) (4) (5) 1. 2. 3. dst Keterangan : Sumber :

Penjelasan Isi Tabel :

Kawasan pesisir adalah daerah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi oleh perubahan di darat dan laut

(1) Nomor urut

(2) Diisi dengan kecamatan yang ada di kabupaten/kota penyusun laporan (3) Diisi dengan angka jumlah desa yang ada di wilayah pesisir dan laut

(4) Diisi dengan angka jumlah penduduk dengan satuan jiwa yang ada di wilayah pesisir dan laut (5) Diisi dengan angka jumlah rumah tangga yang ada wilayah pesisir dan laut

104

PEDOMAN PENYUSUNAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

2013

D. Demografi Sosial

Tabel DS-1. Jumlah Penduduk Laki-Laki dan Perempuan Menurut Tingkatan Pendidikan Kabupaten/Kota:

Tahun Data:

Keterangan : Sumber :

Penjelasan Isi Tabel : (1) Nomor Urut

(2) Diisi dengan nama kecamatan yang ada di akabupaten/kota penyusun laporan Kolom :

(3) – (10) Diisi berdasadarkan kelompok tingkat pendidikan dan jenis kelamin dalam satuan jiwa

Tabel DS-2. Jenis Penyakit Utama yang Diderita Penduduk Kabupaten/Kota:

Tahun Data:

No. Jenis Penyakit Jumlah Penderita

(1) (2) (3) 1. 2. 3. 4. Keterangan : Sumber :

Penjelasan Isi Tabel : (1) Cukup jelas

(2) Diisi dengan jenis penyakit yang ada di kabupaten/kota penyusun laporan (3) Diisi dengan jumlah penderita penyakit dalam satuan jiwa

105

PEDOMAN PENYUSUNAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

2013

E. Sosial Ekonomi

Tabel SE-1. Jumlah Rumah Tangga Miskin Kabupaten/Kota:

Tahun Data:

No. Kecamatan Jumlah Rumah

Tangga Jumlah Rumah Tangga Miskin (1) (2) (3) (4) 1. 2. 3. 4. 5. Keterangan : Sumber :

Penjelasan Isi tabel : (1) Nomor urut

(2) Diisi dengan nama kecamatan yang ada di kabupaten/kota penyusun laporan (3) Diisi dengan jumlah rumah tangga di masing-masing kecamatan

106

PEDOMAN PENYUSUNAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

2013

Tabel SE-2. Jumlah Rumah Tangga dan Sumber Air Minum Kabupaten/Kota:

Tahun Data:

No. Kecamatan Ledeng Sumur Sungai Hujan Kemasan Lainnya

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 2 3 dst Total Keterangan : Sumber :

Penjelasan Isi Tabel: (1) Nomor urut

(2) Diisi dengan nama kecamatan yang ada di kabupaten\kota penyusun laporan

(3) Diisi dengan jumlah rumah tangga yang menggunakan ledeng sebagai sumber air minum. Definisi air ledeng: sumber air yang berasal dari air yang telah melalui proses penjernihan dan penyehatan sebelum dialirkan kepada konsumen melalui instalasi berupa saluran air. (4) Diisi dengan jumlah rumah tangga yang menggunakan sumur sebagai sumber air minum.

Definisi sumur : air yang berasal dari tanah yang digali dan lingkar sumur tersebut dilindungi oleh tembok paling sedikit 0.8 meter diatas tanah dan 3 meter ke bawah tanah serta ada lantai semen sejauh 1 meter dari lingkar sumur.

(5) Diisi dengan jumlah rumah tangga yang menggunakan air sungai sebagai sumber air minum. (6) Diisi dengan jumlah rumah tangga yang menggunakan air hujan sebagai sumber air minum. (7) Diisi dengan jumlah rumah tangga yang menggunakan air kemasan sebagai sumber air minum.

107

PEDOMAN PENYUSUNAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

2013

Tabel SE-3. Luas Lahan dan Produksi Perkebunan menurut Jenis Tanaman dan Penggunaan Pupuk Kabupaten/Kota :

Tahun Data :

Keterangan : Sumber :

Penjelasan Isi Tabel: (1) Nomor urut

(2) Diisi sesuai jenis tanaman yang tertulis

(3) Diisi dengan luas lahan sesuai dengan jenis tanaman

(4) Diisi dengan jumlah produksi dalam setahun tiap jenis tanaman dalam ton

(5) Diisi dengan jumlah pemakaian pupuk Urea untuk setiap jenis tanaman dalam satuan ton (6) Diisi dengan jumlah pemakaian pupuk SP.36 untuk setiap jenis tanaman dalam satuan ton (7) Diisi dengan jumlah pemakaian pupuk ZA untuk setiap jenis tanaman dalam satuan ton (8) Diisi dengan jumlah pemakaian pupuk NPK untuk setiap jenis tanaman dalam satuan ton (9) Diisi dengan jumlah pemakaian pupuk Organik untuk setiap jenis tanaman dalam satuan ton

108

PEDOMAN PENYUSUNAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

2013

109

PEDOMAN PENYUSUNAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

2013

Kabupaten/Kota: Tahun Data : Keterangan : Sumber : Penjelasan Isi Tabel:

(1) Nomor urut

(2) Diisi sesuai jenis tanaman yang tertulis

(3) Diisi jumlah pemakaian pupuk Urea untuk setiap jenis tanaman dalam satuan ton (4) Diisi jumlah pemakaian pupuk SP.36 untuk setiap jenis tanaman dalam satuan ton (5) Diisi jumlah pemakaian pupuk ZA untuk setiap jenis tanaman dalam satuan ton (6) Diisi jumlah pemakaian pupuk NPK untuk setiap jenis tanaman dalam satuan ton (7) Diisi jumlah pemakaian pupuk organik untuk setiap jenis tanaman dalam satuan ton

110

PEDOMAN PENYUSUNAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

2013

Kabupaten/Kota:

Tahun Data:

No. Jenis Penggunaan

Baru Luas (Ha)

(1) (2) (3) 1 Permukiman 2 Industri 3 Tanah kering 4 Perkebunan 5 Semak belukar 6 Tanah kosong 7 Perairan/kolam 8 Lainnya (sebutkan) Keterangan : Sumber :

Penjelasan Isi Tabel:

(1) Nomor urut

(2) Diisi sesuai jenis penggunaan yang tertulis

(3) Diisi dengan luas lahan yang berubah pemanfaatannya pada tahun berjalan dalam satuan hektar (Ha)

Tabel SE-6. Luas Areal dan Produksi Pertambangan Menurut Jenis Bahan Galian Kabupaten/Kota:

Tahun Data :

No. Nama Perusahaan Jenis Bahan Galian Luas Areal (Ha) Produksi (Ton/Tahun) (1) (2) (3) (4) (5) 1. 2. 3. 4. 5. dst Keterangan : Sumber

Penjelasan Isi Tabel :

(1) Nomor urut

(2) Diisi dengan nama perusahaan tambang yang ada di kabupaten/kota penyusun laporan (3) Diisi dengan jenis bahan galian pertambangan

(4) Diisi dengan luas areal produksi dalam satuan Hektar (Ha)

(5) Diisi dengan jumlah produksi pertambangan dalam satuan ton per tahun

111

PEDOMAN PENYUSUNAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

2013

Kabupaten/Kota : Tahun Data :

Keterangan : Sumber :

Penjelasan Isi Tabel: (1) Nomor urut

(2) Diisi dengan nama kecamatan yang ada di kabupaten/kota penyusun laporan (3) Diisi dengan luas lahan sawah 1 kali penanaman per tahun dalam satuan hektar. (4) Diisi dengan luas lahan sawah 2 kali penanaman per tahun dalam satuan hektar. (5) Diisi dengan luas lahan sawah 3 kali penanaman per tahun dalam satuan hektar. (6) Diisi dengan jumlah produksi padi dalam satu tahun per hektar dalam ton.

112

PEDOMAN PENYUSUNAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

2013

Tabel SE- 8 . Jumlah Hewan Ternak Kabupaten/Kota :

Tahun Data :

No. Kecamatan Perah Sapi Potong Sapi Kerbau Kuda Kambing Domba Babi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1. 2. 3. 4. Keterangan : Sumber : Penjelasan Isi Tabel:

(1) Nomor urut

(2) Diisi dengan nama kecamatan yang ada di kabupaten/kota penyusun laporan

(3) Diisi dengan jumlah sapi perah dimasing-masing kecamatan dalam satuan ekor (4) Diisi dengan jumlah sapi potong dimasing-masing kecamatan dalam satuan ekor (5) Diisi dengan jumlah kerbau dimasing-masing kecamatan dalam satuan ekor (6) Diisi dengan jumlah kuda dimasing-masing kecamatan dalam satuan ekor (7) Diisi dengan jumlah kambing dimasing-masing kecamatan dalam satuan ekor (8) Diisi dengan jumlah domba dimasing-masing kabupaten/kota dalam satuan ekor (9) Diisi dengan jumlah babi dimasing-masing kecamatan dalam satuan ekor

113

PEDOMAN PENYUSUNAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

2013

Tabel SE-9 Jumlah Hewan Unggas dari Jenis Unggas Kabupaten/Kota :

Tahun Data :

No. Kecamatan Ayam Kampung Ayam Petelur Ayam Pedaging Itik

(1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. 2. 3. 4. Keterangan : Sumber

Penjelasan Isi Tabel: (1) Nomor urut

(2) Diisi dengan kecamatan yang ada di kabupaten/kota penyusun laporan

Dalam dokumen Penyempurnaan Pedoman Slhd (Halaman 83-137)

Dokumen terkait