• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kunci Jaw aban

Dalam dokumen MELEPAS DAN MEMASANG MOTOR STARTER (Halaman 51-56)

Uji Kompetensi Sikap dan Keterampilan

B. Kunci Jaw aban

1. Prosedur melepas motor starter a. Lepas kabel negatif baterai.

b. Buka cover mesin bagian kanan dan lepas side cover.

c. Lepas 3 kabel pada motor starter (4) konektor atas motor starter, dan konektor bawah.

d. Lepas 3 baut penahan dan lepas motor starter bagian atas. e. Lepas 3 baut penahan dan lepas motor starter bagian bawah.

2. Sistem starter pada kendaraan berat banyak mengaplikasikan

tegangan 24 volt dengan tujuan untuk meningkatkan output motor

starter. Hal ini penting karena mesin penggerak/ engine pada

kendaraan berat mempunyai kapasitas yang sangat besar dan berjenis Diesel dimana tekanan dan perbandingan kompresinya jauh lebih tinggi dibanding kendaraan ringan yang menggunakan bensin. Dengan tegangan 24 volt pada sistem starter, penurunan tegangan sumber yaitu baterai akan berdampak kecil bagi output motor starter.

3. Komponen utama sistem starter kendaraan berat adalah : Baterai, Starting switch / Kunci Kontak, Baterai Relay switch Motor starter dan Safety Relay.

4. Dua jenis baterai relay switch yang biasa dipergunakan untuk sistem starter kendaraan alat berat adalah baterai relay switch 3 terminal dan 4 terminal.

5. Fungsi safety relay pada sistem starter alat berat adalah untuk mengamankan starter dengan cara :

a. Mencegah pengaliran arus listrik ke motor starter jika starting switch diputar keposisi ‘start’ apabila engine sudah hidup.

b. Secara otomatis memutus arus ke motor starter sehingga motor starter lepas (disengaged) dari engine fly wheel (setelah engine hidup) sementara starting switch masih diposisi ‘start’.

c. Untuk safety relay model lama, relay ini dapat mencegah arus mengalir ke motor starter jika starting switch diputar ke posisi ‘start’ ketika motor starter berputar karena gagal menghidupkan engine.

6. Selain safety relay, fungsi pengaman pada sistem starting kendaraan berat adalah:

a. Armature brake yang bertugas untuk menjaga armatur agar putaran tidak mengalami putaran yang berlebihan.

b. Rangkaian ADLO (Automatic Aisengaging and Aock Out action)

yang berfungsi untuk mencegah aktifnya motor starter apabila, transmisi berada dalam kondisi tidak netral/ parkir, operator

belum berada di tempat duduknya, bucket belum diturunkan,

dinonaktifkan dengan cara menggunakan jika tekanan hidrolik atau alternator dimonitor.

c. Sensor temperatur yang terpasang pada motor starter, berfungsi untuk mendeteksi temperatur pada field coil motor starter. Apabila Temperatur kumparan naik melebihi ketetapan atau biasanya setelah 30 detik, sensor akan memutus kontak penghubung sehingga motor starter berhenti bekerja.

7. Perbedaan kerja tingkat pertama dan kedua adalah terletak pada

saat pengaliran arus dan suplai arus ke field coil yang berbeda. Pada kerja tingkat pertama, pengaliran arus listriknya juga yang pertama kali dengan torsi yang dihasilkan masih rendah karena hanya satu rangkaian field coil yang dialiri arus listrik. Pada kerja tingkat kedua,

arus ke 3 rangkaian field coil. Akibatnya motor akan menghasilkan putaran dan tenaga yang lebih besar karena ke- empat kumparan medan (field coil) bekerja semua mendapatkan arus. Dengan

demikian pada tingkat kedua ini, 1st stage dan 2nd stage akan

bekerja bersama-sama.

8. Langkah – langkah dalam merawat sistem starter adalah :

a. Periksa jumlah elektrolit baterai. Jumlah elektrolit harus tepat yaitu antara Upper Level dan Lower Level yang tertulis pada kotak baterai.

b. Periksa berat jenis elektrolit baterai.

c. Periksa dan bersihkan terminal baterai dan konektor baterai dari korosi. Olesi terminal baterai dan konektor dengan grease untuk melindungi dari uap elektrolit baterai karena uap elektrolit mengandung asam sulfat yang korotif.

d. Periksa terminal kabel baterai yang berhubungan dengan selenoid maupun kabel massa dari kemungkinan kotor maupun kendor. e. Periksa hubungan pada konektor kabel motor starter .

f. Periksa kekencangan baut- baut penahan motor starter .

g. Bersihkan dan hindarkan rangkaian kelistrikan terhadap air

ataupun fluida lain yang dapat membuat hubungan pendek.

h. Periksa kabel-kabel kelistrikan sistem starter terhadap

kemungkinan sobek, terjepit ataupun kendor.

9. Pemeriksaan pada armature motor starter meliputi pemeriksaan :

a. Pemeriksaan hubugan pendek dengan menggunakan growler,

lakukan pemeriksaan. Spesifikasi : Bila batang besi tidak bergetar, armature baik.

b. Pemeriksaan insulator armatur terhadap kebocoran. Dengan ohm

c. Pemeriksaan kontinyuitas antar segmen pada komutator. Jika tidak ada kontinyuitas, ganti armature.

d. Pemeriksaan visual dan pengukuran diameter luar komutator.

Spesifikasi : 32 mm. Bila kurang dari 30 mm, ganti armature. e. Pem eriksaan kedalaman mika pada komutator. Spesifikasi 0,5 –

0,8 mm. Limit 0,2. Bila kurang dari limit, lakukan perbaikan atau penggantian.

f. Pem eriksaan diameter luar armature. Spesifikasi A: 12mm (limit 11,98), B: 15mm (limit 14,98). Bila kurang dari limit, ganti armature.

10. Pemeriksaan yang perlu dilaksanakan pada solenoid motor starter adalah:

a. Pemeriksaan kumparan seri (series coil) yaitu antara terminal C dan M. Spesifikasi 0,16- 0,19 ?.

b. Pemeriksaan kumparan shunt (shunt coil) yaitu antara terminal C dan body. Spesifikasi 0,84- 0,94?. Bila tidak, lakukan penggantian.

11. Prosedur memasang motor starter pada kendaraan berat

a. Pasang motor starter bagian bawah dan pasang 3 baut penahan.

b. Pasang motor starter bagian atas, beri 3 baut penahan dan

kencangkan.

c. Pasang konektor atas bawah motor starter, dan konektor atas,

kemudian pasang 3 kabel pada motor starter . d. Pasang side cover.

e. Pasang side cover kemudian pasang juga cover mesin bagian

kanan.

f. Pasang kabel negatif baterai.

h. Bersihkan peralatan dan engine siap untuk distart.

12.Menguji motor starter tanpa beban

a. Hubungkan kedua kabel dari motor starter ke terminal C.

b. Hubungkan positip baterai ke Amper meter, dan amper meter ke

terminal 30. Hubungkan negatif baterai ke bodi motor starter.

c.

Pegangi motor starter dengan kuat, hubungkan kabel kecil dari terminal 30 ke terminal 50. Pada saat itu motor starter harus berputar dengan besar arus maksimal sesuai dengan daya motor dan jenis motor starter.

Dalam dokumen MELEPAS DAN MEMASANG MOTOR STARTER (Halaman 51-56)

Dokumen terkait