• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kunci Jawaban Latihan/Kasus/Tugas

Dalam dokumen Indonesia SMP KK I Bagian 1 ok (Halaman 46-53)

LK 1.1 Pemahaman Konsep

1. Tokoh- tokoh Aliran lingusitik struktural; Ferdinad de Saussure, Nida, Bloomfield, Hockett, Gleason, G.L. Trager, Lado, Hausen.

2. Alternatif jawaban tiga ciri aliran struktural

a. Berlandaskan pada faham behaviourisme. Dalam hal ini berbahasa

merupakan proses rangsang-tanggap (stimulus-response).

b. Bahasa berupa ujaran artinya hanya ujaran saja yang termasuk dalam bahasa.

c. Bahasa merupakan sistem tanda (signifie dan signifiant) yang arbitrer dan

konvensional.

d. Kegramatikalan berdasarkan keumuman.

e. Level-level gramatikal ditegakkan secara rapi mulai dari yang morfem sampai menjadi kalimat.

Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Profesional I 41

3. Tiga gagasan pokok aliran deskriptif menurut Boas

a. kategori gramatikal, setiap bahasa memiliki sistem gramatikal dan sistem fonetik masing-masing. Sistem fonetik digunakan sesuai dengan kebutuhan makna yang dimaksudkan. Oleh karena itu, unit dasar bahasa adalah kalimat.

b. pronomina kata ganti, tidak ada orang pertama jamak, karena kata ganti itu tidak tetap.

c. verba memiliki sifat arbitrari dan berkembang tidak merata pada berbagai bahasa di sana.

4. Kelebihan aliran deskriptif

a. Aliran ini sukses membedakan konsep grafem dan fonem.

b. Metode drill and practice membentuk keterampilan berbahasa berdasarkan kebiasaan.

c. Kriteria kegramatikalan berdasarkan keumuman sehingga mudah diterima masyrakat awam.

d. Level kegramatikalan mulai rapi mulai dari morfem, kata, frase, klausa, dan kalimat.

e. Berpijak pada fakta, tidak mereka-reka data. Kekurangan aliran deskriptif

Hanya memperhatikan makna karena aliran ini lebih cenderung menganalisis fakta-fakta secara objektif dan nyata.

5. Enam fungsi bahasa;

a) ekspresif, berpusat pada pembicara, yang ditujukan oleh interjeksi-interjeksi;

b) konatif, berpusat pada pendengar, yang ditujukan oleh vokatif dan imperative;

Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Profesional I 42

c) denotative, berpusat pada konteks, yang ditujukan oleh pernyataan-pernyataan faktual, dalam pelaku ketiga, dan dalam suasana hati indikatif; d) phatic, berpusat pada kontak, yang ditujukan oleh adanya jalur yang tidak

terputus antara pembicara dan pendengar.

e) metalinguistik, berpusat pada kode; yang berupa bahasa pengantar ilmu pengetahuan, biasanya berisi rumus-rumus atau lambang-lambang tertentu;

f) puitis, berpusat pada pesan.

6. Bahasa meliputi suatu himpunan tanda satu lambang yang berupa menyatunya signifiant (bunyi ujaran) dengan signifie (makna). Kedua bagian itu tidak dapat dipisahkan karena ujaran dan makna ditentukan oleh adanya kontras terhadap lambang-lambang lain dari sistem itu. Bahasa tanpa suatu sistem tidak akan ada dasar yang dapat dipergunakan untuk membedakan bunyi-bunyi yang ada ataupun konsep-konsep yang ada.

7. Hubungan sintakmatik dan hubungan paradigmatik

Hubungan sintakmatik ialah hubungan dalam rantai ujaran yang ada dan nyata dalam tutur. Hubungan ini sekurang-kurangnya terdiri dari dua atau lebih unit bahasa. Dalam hubungan ini kata-kata bersatu demi kesinambungan, hubungan didasari pada tuturan yang linier. Hubungan paradigmatik merupakan hubungan yang menyatakan adanya kemampuan mengganti unsur dalam suatu lingkungan yang sama, sedangkan hubungan sintakmatik (horizontal)

merupakan hubungan yang menyatakan adanya kemampuan

mengombinasikan ke dalam konstruksi yang lebih besar. LK 1.2 Pemahaman Kasus

1. Analisis kalimat model Nida

Para peserta didik membuka pintu untuk dosen Para peserta didik membuka pintu untuk dosen Para peserta didik membuka pintu untuk dosen

Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Profesional I 43

Para peserta didik membuka pintu untuk dosen 2. Analisis kalimat model Nelson

{[[(Irma)[( menyampaikan) (pesan)]][(kepada) (arda)]]} 3. Analisis kalimat model Hocket

4. Alternatif contoh pengembangan materi berdasarkan aliran deskriptif Peserta Pendidikan dan Pelatihan Kurikulum Nasional mulai berdatangan. Kalimat tersebut menggambarkan situasi apa adanya sesuai dengan makna pada kata-kata tersebut

5. Alternatif contoh pengembangan materi berdasarkan aliran

Fonologi Morfologi Sintaksis

<baku> /b/, /a/, /k/, /u/ <paku> /p/, /a/, /k/, /u/ Me + tulis Pe + tulis

Letusan Gunung Merapi itu telah menewaskan 200 orang.

a. Jika dilihat dari contoh fonologi, penggunaan fonem /b/ pada kata <baku> dan /p/ pada <paku> tidak mempunyai makna. Namun karena diposisikan bersama sebagai pasangan minimal (minimal pairs), dimana keduanya daerah artikulasi yang sama yakni bilabial, maka penggunaan fonem /b/ dan /p/ menjadi memiliki fungsi pembeda makna.

Agus menyampaikan pesan kepada Iwan

Agus menyampaikan pesan kepada Iwan

Agus menyampaikan pesan kepada Iwan

Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Profesional I 44

b. Dari aspek morfologi dapat dilihat contoh penggunaan awalan Me- dan Pe-. Awalan me-tulis dan pe-tulis memiliki fungsi pembeda. Me-tulis

menjadi ‘menulis’ sebagai kata kerja dan pe-tulis menjadi ‘penulis’.

Penggunaan morfem bebas atau kata dasar yang sama namun didahului oleh morfem terikat yang berbeda maka fungsinya pun menjadi berbeda. c. Selanjutnya dari tataran sintaksis, kalimat tersebut memiliki struktur yang

benar. Jika disegmentasikan kalimat itu menjadi /letusan gunung Merapi/, /menewaskan/, dan /200 orang/. Pemenggalan struktur kalimat dilakukan berdasarkan fungsi masing-masing unsur.

Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Profesional I 45

Penutup

Studi bahasa telah berlangsung sangat lama, hampir dua puluh tiga abad. Studi bahasa sudah pasti memiliki sejumlah besar asumsi, hipotesis, dan teori tentang bahasa. Pada akhir abad XX berdasarkan asumsi, hipotesis, dan teori-teori kebahasaan dapat dikelompokkan menjadi beberapa aliran lingustik. Aliran lingustik struktural, deskriptif, dan fungsional merupakan tiga aliran yang dapat dirujuk untuk pengembangan materi pembelajaran bahasa Indonesia.

Penjelasan konsep dan pembelajaran dalam modul ini diharapkan dapat membangkitkan kembali pemahaman tehadap konsep aliran-aliran linguistik dan menginspirasi untuk mengembangkan materi pembelajaran bahasa Indonesia berdasarkan aliran-aliran linguistik, khususnya struktural, deskriptif, dan fungsional.

Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Profesional I 46

Daftar Pustaka

Chaer, Abdul.2007. Linguistik Umum. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta.

___________. 2003. Psikolinguistik: Kajian Teoretik. Jakarta: PT Rineka Cipta

Halliday, M.A.K. dan Ruqaiya Hasan. 1992. Bahasa, Teks, dan Konteks.Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press.

http ://www. ariprasetyo_ aliran-aliran linguistk..com. diakses tanggal 17 September 2015

http://cakrabuwana.files.wordpress.com/2008/09/perdana-wira-s-bahasa-indonesia-bab-8.pdf. Diakses tanggal 17 September 2015

http ://www. kamalyusuf_ perkembangan linguistik di Indonesia hingga akhir90-an. Diakses tanggal 17 September 2015

http://nurirvan19.blogspot.com/2014/02/pengertian-aliran-struktural- dan.html.

diakses tanggal 17 September 2015

http://zeyacute.blogspot.com/2013/07/aliran-aliran-dalam linguistik.html. diakses

tanggal 17 Septembe 2015

Jati Sri Ningsih, Makalah Aliran-aliran Linguistik.

Kushartanti, dkk. 2005. Pesona Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Gramedia. Jakarta.

Lubis, Hamid Hasan. 1993. Analisis Wacana Pragmatik. Bandung: Angkasa.

Mangatur, dkk. 2014. Aliran Linguistik. Pekanbaru: Mandala Publishing

Mansoer, Pateda. 1988. Linguistik Sebuah Pengantar. Gorontalo : Angkasa.

Samsuri. 1988. Berbagai Aliran Linguistik. Dikbud. Jakarta. Umi Nurhidayati dkk, Makalah Beberapa Aliran Linguistik

Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Profesional I 47

Glosarium

aliran deskriptif: aliran yang memberikan deskripsi (pemerian) dan analisis bahasa. aliran Fungsional: menyoroti fungsi-fungsi unsur tertentu dan fungsi-fungsi aktivitas

linguistik itu sendiri.

aliran linguistik deskriptif: aliran linguistik yang mendeskripsikan bahasa secara apa adanya.

aliran linguistik struktural: aliran linguistik yang memandang ketatabahasaan disusun dari tataran terendah berupa fonem, morfem, kata, frase, klausa sampai tataran tertinggi berupa kalimat

materi pembelajaran: bahan ajar minimal yang harus dipelajari peserta didik untuk menguasai kompetensi dasar.

Dalam dokumen Indonesia SMP KK I Bagian 1 ok (Halaman 46-53)

Dokumen terkait