• Tidak ada hasil yang ditemukan

Latihan/Kasus/Tugas

Dalam dokumen MOD PEDAGOGIS GP PJOK SMA KK H ini EDIT (Halaman 49-89)

Untuk memastikan bahwa Anda memahami konsep dan berbagai pengertian yang diuraikan dalam kegiatan belajar kerjakanlah tugas-tugas latihan dibawah ini.

1. Rancanglah kegiatan ekstrakuler yang bertujuan untuk meningkatkan potensi peserta didik

PPPPTK Penjas dan BK | 44

E. Rangkuman

Pengembangan potensi kognitif terletak pada upaya peningkatan aspek pengamatan, mengingat, berfikir, menciptakan serta kreativitas seseorang. Kemampuan Psikomotorik Keterampilan Gerak Pengembangan Gerak hanya bisa dikembangkan dengan latihan-latihan yang menuju kearah peningkatan kemampuan anak.

Berhubungan dengan potensi fisik berarti menyangkut dengan pertumbuhan seorang anak. Pertumbuhan anak dapat dibagi menjadi empat periode utama, dua periode ditandai dengan pertumbuhan yang cepat dan dua periode lainnya dicirikan oleh pertumbuhan yang lambat.

Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali bagi peserta didik dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkannya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikule tersebut. Sedangkan ekstrakurikuler pilihan merupakan program ekstrakurikuler yang diikuti oleh peserta didik sesuai dengan bakat dan minatnya masing-masing.

F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Penjelasan secara rinci mengenai pengembangan potensi peserta didik dalam Pembelajaran PJOK yang mengulas tentang : konsep pengembangan potensi, bakat dan minat, serta penerapan pengembangan potensi peserta didik melalui kegiatan pembelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler. Dengan berbagai deskripsi tersebut maka diharapkan materi ini menjadi pilihan utama dalam pembelajaran, dengan prasyarat ini, maka seorang guru dituntut untuk menguasai kompetensi secara konsep dan bagaimana konsep tersebut diejawantahkan dalam bentuk keterampilan dan dalam melakukan proses pembelajaran PJOK.

Anda harus mampu menguasai materi ini minimal 80%, apabila penguasaan material nda di bawah 80%, maka saudara segera melakukan langkah –

langkah menelaah , membaca serta menjawab soal – soal dalam latihan dan tugas. Penguasaan atas segala materi yang telah disajikan merupakan hal

MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMA/SMK KELOMPOK KOMPETENSI H

PPPPTK Penjas dan BK | 45

yang penting. Namun demikian menerapkannya dalam pembelajaran di sekolah merupakan hal yang jauh lebih penting. Untuk itu kemauan guru agar membawa pengetahuan dan keterampilan ini dalam kehidupan nyata pada perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran, bahkan menjadikannya sebagai budaya dalam kehidupan sehari-hari, tentu merupakan sesuatu yang diharapkan.

Akhir dari pangkalupaya ini adalah manfaat bagi diri guru sendiri dan bagi kepentingan penigkatan kompetensi peserta didik.

G. Kunci Jawaban

1. Rancanglah kegiatan ekstrakuler yang bertujuan untuk meningkatkan potensi peserta didik

PROGRAM KERJA EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI ...(NAMA SEKOLAH)

... (TAHUN)

I. PENDAHULUAN

Segala puji bagi Allah SWT yang telah manciptakan alam semesta ini serta melimpahkan rahmat dan karunia-Nya bagi kita semua. Sebagai generasi muda yang mengemban tugas untuk mengisi pembangunan disegala bidang, dalam hal ini kami juga ikut andil di dalamnya sebagai pelaku-pelaku pengembangan bidang olahraga khususnya di dalam olahraga bola volley. Dengan demikian kami harus berperan aktif dan proaktif sebagai pewaris dan generasi pengisi pembangunan, kami harus senantiasa menjadi motivator, dinamisator, fasilitator, stabilisator

dan innovator yang baik, sehingga menjadi inspirasi bagi generasi muda selanjutnya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu adanya kegiatan yang nyata dan menyentuh yang dapat membangkitkan semangat serta kerjasama secara aktif, produktif dan edukatif sehingga akan mewujudkan rasa

PPPPTK Penjas dan BK | 46

tanggung jawab dan rasa kebersamaan. Maka dengan adanya kejuaraan bola volley ini, diharapkan dapat menumbuhkan semangat berolahraga agar dapat mengembangkan jiwa sportivitas dan mewujudkan rasa tanggung jawab demi kemajuan dunia olahraga bola volly di ... (nama sekolah).

Kecerdasan manusia ternyata begitu kompleks, manusia memiliki Kecerdasan Intelektual ( IQ), Kecerdasan Emosional ( EQ), Kecerdasan Spiritual (SQ), Kecerdasan Adversitas (AQ), dan Kecerdasan Kreativitas (CQ). Semua kecerdasan yang dimiliki manusia tersebut seharusnya dilatihkan pada para peserta didik. ...(nama sekolah) sebagai lembaga pendidikan yang menerapkan konsep kecerdasan tersebut berupaya semaksimal mungkin untuk mengembangkan potensi-potensi

itu dalam satu wadah ” Kegiatan Ekstrakurikuler ”

Kegiatan Ekstrakurikuler pada tahun ..., telah kami rencanakan dengan harapan dan semangat baru. Kegiatan yang telah dibentuk adalah merupakan hasil keputusan bersama oleh dalam rapat Dewan Guru dan merupakan bidang yang diminati peserta didik. Adapun salah satu bidang tersebut adalah olahraga yaitu Bola voli. Karena disesuaikan dengan kondisi dan fasilitas yang tersedia di sekolah. Kegiatan Ekstrakurikuler ini tidak dikategorikan dalam ekskul wajib, akan tetapi merupakan kegiatan pilihan yang diikuti oleh peserta didik & siswi kelas X dan IX yang berminat, sebagai bentuk dari kegiatan pengembangan diri peserta didik dan dipersiapkan untuk mengikuti kegiatan perlombaan dan Pekan Olah-Raga dan Seni ( PORSENI). Dengan memohon Ridho-Nya, semoga Allah SWT berkenan memberikan bimbingan, kemudahan, kelancaran, sehingga kegiatan ekstrakurikuler memberikan prestasi terbaik bagi ...(nama sekolah) pada umumnya, Amin..

II. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan kegiatan ekstrakuriler ini antara lain sebagai berikut :

MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMA/SMK KELOMPOK KOMPETENSI H

PPPPTK Penjas dan BK | 47

2. Sebagai bagian integral dalam satu kesatuan proses belajar mengajar

3. Menyalurkan berbagai potensi atau kemampuan peserta didik yang beraneka ragam.

4. Memberikan bekal hidup peserta didik sehingga menjadi Life Skill bagi dirinya kelak terjun kedunia masyarakat yang sesungguhnya.

III. PESERTA EKSTRAKURIKULER

Peserta Ekstrakurikuler terdiri dari : 1. Kelas X - Putra : ... orang - Putri : ... orang 2. Kelas IX - Putra : ... orang - Putri : ... orang Jumlah  ... orang

IV. PEMBINA / PELATIH

Ekstrakurikuler Bola Voli

Pembina sekaligus pelatih adalah orang yang ditunjuk berdasarkan Surat Keputusan dari Kepala Madrasah dan memberikan kemampuannya kepada anak didik sesuai dengan rencana programnya dan kepadanya diberikan kewenangan melatih sesuai bidangnya masing-masing, untuk itu perlu melakukan hal berikut ini:

1. Membuat program kerja selama satu tahun.

2. Melakukan pengseleksian para pemain baik Putra maupun Putri dan dilaporkan kepada Penanggung Jawab esktrakurikuler.

3. Menentukan target-target yang akan dicapai bersama pelatih dalam satu tahun berjalan, seperti : target mengikuti lomba dan target juara, dll.

4. Membuat jadwal latihan yang sifatnya rutin ( Latihan Rutin 2 Kali / Bulan ).

5. Memberikan latihan secara baik dan benar sesuai dengan jadwal yang telah di tetapkan.

PPPPTK Penjas dan BK | 48

6. Membuat Daftar Hadir Pemain

7. Bertanggung jawab penuh terhadap anak didiknya.

8. Bertanggung jawab penuh terhadap Alat dan Bahan atau Perlengkapan Latihan.

9. Mengadakan evaluasi kegiatan.

V. ALAT PERLENGKAPAN LATIHAN

Kebutuhan alat perlengkapan latihan dibutuhkan agar dapat menunjang program kegiatan yang telah disusun. untuk itu perlu diperhatikan hal-hal berikut ini :

1. Pengadaan 4 Buah Bolla volly 2. Pemasangan tiang net

3. Pembuatan garis lapangan

VI. DAFTAR HADIR PEMAIN

DAFTAR HADIR

LATIHAN BOLA VOLI PUTRA

BULAN : ...

NO NAMA KELAS TANGGAL KETERANGAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9

MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMA/SMK KELOMPOK KOMPETENSI H PPPPTK Penjas dan BK | 49 NO NAMA KELAS TANGGAL KETERANGAN 10 11 DAFTAR HADIR LATIHAN BOLA VOLI PUTRI

BULAN :...

NO NAMA KELAS TANGGAL KETERANGAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

VII. JADWAL KEGIATAN

Jadwal kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan pada : Hari : Tiap Rabu dan Jumat ( 2 kali latihan / minggu ) Waktu : Pukul 15.00-17.00 WIB

PPPPTK Penjas dan BK | 50

VIII. PENUTUP

Demikan, program kerja ekstrakurikuler ... (nama sekolah) tahun ... ini dibuat untuk kegiatan selama 1 tahun. Besar harapan kami mudah-mudahan dapat berjalan dengan baik.

Mengetahui

Penanggung Jawab

Kepala ...(nama sekolah) Pembina/ Pelatih

... (nama) ...(nama)

MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMA/SMK KELOMPOK KOMPETENSI H

PPPPTK Penjas dan BK | 51

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

MODEL PEMBELAJARAN DALAM PJOK

A. Tujuan

1. Kompetensi Dasar

Memiliki kecakapan dalam mengelola pembelajaran PJOK secara profesional sesuai dengan hasil rekayasa yang dilakukan dilandasi dengan hasil analisis kebijakan yang berlaku dan pengembangan keilmuan penunjang, mengembangkan prestasi keterampilan gerak peserta didik, serta memiliki tanggung jawab personal dan sosial sebagai tauladan bagi peserta didik dan masyarakat.

2. Indikator Pencapaian Kompetensi

a. Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran ini, peserta Program dapat mengidentifikasi konsep model pembelajaran PJOK pada peserta didik di sekolah menengah atas atau kejuruan secara terperinci.

b. Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran ini, peserta Program dapat mengidentifikasi pendekatan pembelajaran PJOK pada peserta didik di sekolah menengah atas atau kejuruan secara terperinci.

c. Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran ini, peserta Program dapat menyusun strategi pembelajaran PJOK pada peserta didik di sekolah menengah atas atau kejuruan secara terperinci.

d. Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran ini, peserta Program dapat mengidentifikasi metode pembelajaran PJOK pada peserta didik di sekolah menengah atas atau kejuruan secara terperinci.

e. Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran ini, peserta Program dapat mengalikasikan teknik

PPPPTK Penjas dan BK | 52

pembelajaran PJOK peserta didik di sekolah menengah atas/ kejuruan

f. Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran ini, peserta Program dapat mengelompokkan materi pembelajaran sesuai dengan strategi pembelajaran yang dipilih. g. Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan

pembelajaran ini, peserta Program dapat menerapkan pembelajaran PJOK pada peserta didik di sekolah menengah atas/kejuruan.

h. Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran ini, peserta Program dapat memilih model pendekatan pembelajaran kepada peserta didik sesuai dengan strategi pembelajaran yang akan digunakan.

B. Uraian Materi

1. Model-model Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga,

dan Kesehatan

Dari literatur diperoleh gambaran tentang model pengajaran pendidikan jasmani. Beberapa tahun terakhir ini dikembangkan berbagai model pengajaran pendidikan jasmani dan diterapkan dengan berhasil di lapangan. Beberapa model pengajaran tersebut dikemukakan oleh Siedentop, Mand, dan Taggart (1986) sebagai berikut: (1) Pengajaran langsung/perintah (Direct instruction); (2) pengajaran tugas/pos (Task/station teaching); (3) pengajaran berpasangan kelompok (Reciprocal/group teaching); (4) pengajaran sistem kontrak (Personalyzed system of Instruction (PSI)/Mastery Teaching), dan (5) manajemen Kontingensi (Contingensi Management).

Salah satu spectrum model pengajaran lain juga dikemukakan Mosston (2006). Model Mosston ini didasarkan atas asumsi bahwa keputusan terhadap proses dan produk pengajaran hendaknya bergeser dari pengajaran terpusat pada guru ke terpusat pada anak, dari peserta didik terikat menjadi peserta didik bebas (aktif). Mosston mengklasifikasi model pengajaran berdasarkan hasil analisa siapa yang membuat

MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMA/SMK KELOMPOK KOMPETENSI H

PPPPTK Penjas dan BK | 53

keputusan. Klasifikasi model pengajaran tersebut adalah sebagai berikut.

a. Spectrum Gaya Belajar Mengajar

Pembahasan mengenai struktur belajar berkaitan dengan bagaimana orang itu belajar. Struktur belajar meliputi matriks kontrak psikologis dan fisiologis yang memberikan penjelasan tentang belajar tentang struktur pelajaran atau pokok bahasan menggambarkan dan menyajikan suatu upaya untuk menghubungkan komponen-komponen pengetahuan dengan cara-cara logis dan berarti.

Bagaimana seharusnya guru berperilaku? Bagaimana seharusnya guru mengajar? Agar hal ini secara rinci berkaitan dan menyatu dengan pokok bahasan yang akan dipelajari, dipahami dan didalami oleh peserta didik. Haruskah kita meninggalkan problem pada dugaan seseorang? Haruskah kita meninggalkan problem kehendak guru secara individu atau pendapat pribadi? Apakah kurangnya konsep yang jelas tentang struktur mengajar, menimbulkan kesenjangan yang serius di antara struktur pokok bahasan dan struktur belajar? Apakah ini cukup untuk menjelaskan secara rinci dan secara filosofis pada fungsi belajar individu yakni untuk membenarkan atau memperkuat kemungkinan-kemungkinan dengan penelitian di dalam interaksi kognitif, di dalam memperkuat

image diri (self image) dan di dalam hubungan sosial? Haruskah kita menyarankan cara-cara operasional untuk mempertemukan atau menjembatani kesenjangan di antara peserta didik, dan pokok bahasan kita menyusun hubungan yang baru dan bermanfaat yang didasarkan pada keterlibatan dan interaksi dari tiga unsur utama yaitu, guru, peserta didik dan pokok bahasan (pelajaran)?

Mosston mengemukakan spectrum gaya mengajar sebagai upaya menjembatani di antara pokok bahasan dan belajar. Spektrum ini merupakan suatu konsepsi teoritis dan suatu desain atau rancangan operasional mengenai alternatif atau kemungkinan gaya

PPPPTK Penjas dan BK | 54

mengajar. Setiap gaya mengajar memiliki struktur tertentu yang menggambarkan peran guru, peserta didik dan mengidentifikasi tujuan-tujuan yang dapat dicapai jika gaya mengajar ini dilakukan. Gaya mengajar didefinisikan dengan keputusan-keputusan yang dibuat oleh guru dan dibuat oleh peserta didik di dalam episode atau peristiwa belajar yang diberikan. Jenis-jenis keputusan dibuat oleh guru dan peserta didik yang menentukan proses dan hasil dari episode itu. Oleh karena itu, spectrum gaya mengajar ini memberikan kepada guru suatu susunan atau aturan tentang alternatif di dalam perilaku mengajar, yang memungkinkan guru mencapai lebih banyak peserta didik dan memenuhi banyak tujuan. Penemuan dan rancangan spectrum gaya mengajar, yaitu:

1) Masalah yang bertentangan

Kebanyakan guru telah dibanjiri dengan banyak ide, program, penemuan-penemuan penelitian, dan bahan-bahan paket. Beberapa di antaranya ada yang berguna, sedangkan yang lain ada yang tidak bermanfaat, tetapi kebanyakan menimbulkan kontradiksi atau pertentangan. Setiap ide telah menyajikan cara pemecahan tunggal (singular) terhadap program pendidikan jasmani. Seperti, individualisasi dengan pengajaran kelompok, pemecahan masalah (problem solving) dengan belajar yang bersifat menghafal (tanpa berpikir), permainan bola dengan aktivitas perkembangan, yang beberapa ide tersebut menggambarkan permasalahan yang bertentangan. Polaritas atau sifat berlawanan ini telah menimbulkan kebingungan dan ketidakseimbangan di dalam desain program dan di dalam mengajar pendidikan jasmani. Padahal peserta didik perlu berpengalaman dan mengembangkan pada semua

dimensi. Masalahnya adalah “bagaimana guru mengetahui,

bagaimana menyatakan ide-ide tersebut di atas dengan setiap

MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMA/SMK KELOMPOK KOMPETENSI H

PPPPTK Penjas dan BK | 55

Pengamatan ini yang mendorong penemuan dan membuat desain spectrum gaya mengajar ini. Spektrum ini didasarkan pada suatu ide yang tidak saling bertentangan. Hal-hal pokok ini saling berhubungan di antara gaya-gaya mengajar daripada perbedaannya.

2) Belajar dan Mengajar

Pengaman kedua dialamatkan pada ketidaksesuaian yang ada di antara belajar dan mengajar. Jiwa peserta didik di dalam cara yang berbeda atau memperlihatkan perilaku belajar yang berbeda, maka yang sangat penting untuk mengidentifikasi gaya mengajar yang akan dilakukan, dengan cara yang teliti, yang mendatangkan perilaku belajar tertentu, khususnya jika setiap perilaku belajar dan dapat mencapai seperangkat tujuan tertentu.

Spektrum gaya mengajar ini merupakan struktur mengajar yang mengidentifikasi gaya-gaya tertentu. Spektrum mengidentifikasi struktur setiap gaya dan hubungannya dengan gaya mengajar yang lain. Spektrum ini mengidentifikasi prosedur penerapan pada berbagai kegiatan dan pelaksanaan dan setiap gaya pada pertumbuhan dan perkembangan peserta didik di dalam domain fisik, emosi, sosial, dan domain kognitif.

Masalah utamanya adalah bahwa apakah guru memiliki hubungan intrinsik dan hubungan langsung dengan perilaku belajar. Spektrum gaya mengajar ini memberikan kepada guru kemampuan untuk memilih gaya mengajar tertentu yang akan meminta kesesuaian dengan gaya mengajar. Hal ini memberikan kepada guru pengetahuan tentang bagaimana melakukannya dengan berhati-hati dan teliti. Suatu pengajaran yang bersifat umum, sewenang-wenang (sekehendak guru) dan yang bersifat kebutuhan tidak dapat dilakukan dengan gaya mengajar Mosston ini.

PPPPTK Penjas dan BK | 56

3) Perilaku yang unik dan universal

Pendekatan mengajar selalu memiliki keunikan yang bersandar pada ide bahwa mengajar adalah bersifat intuitif, spontan, dan kadang-kadang bersifat mistik, ini sebenarnya dikaitkan karena pemberian kebebasan kepada para guru untuk melakukan sesuatu. Ide ini didorong oleh ungkapkan seperti:

“Kebebasan individu”, “Cara saya”, “Kerja saya”, “Mengajar kreatif”, “mengajar adalah suatu seni” dan sebagainya. Tidak ada upaya untuk menyangkal keberadaan daya keunikan itu, serangkaian keunikan, tidak menyajikan teori mengajar pada profesi yang dapat dibuat pegangan profesi yang dapat dibuat pegangan.

Keunikan seseorang tidak memberikan dasar-dasar pemahaman perwujudan mengajar dan pengaruhnya pada perilaku belajar. Sebenarnya di dalam mengajar bahwa suatu teori yang universal pada struktur mengajar sangat diperlukan. Hal ini akan mendasari guru lebih memungkinkan untuk mengajar, menganalisis mengajarnya di dalam cara yang rasional, dan untuk menaksir dan menilai kompetisi guru. Suatu teori yang universal akan memberikan cara untuk mengidentifikasi berbagai dugaan peranan baik guru maupun peserta didik serta cara untuk mengidentifikasi apakah tindakan guru sesuai dengan maksud atau tujuan guru. Ketiga pengamatan ini telah mendorong penemuan dan mendesain atau merancang spectrum gaya mengajar.

Berdasarkan gambaran singkat itu, mengakibatkan adanya perkembangan spectrum gaya mengajar adalah:

Tahap pertama, kita menentukan aksioma tentang aktivitas

mengajar adalah bahwa “perilaku mengajar adalah suatu rangkaian pembuatan keputusan”. Pernyataan ini memberikan

MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMA/SMK KELOMPOK KOMPETENSI H

PPPPTK Penjas dan BK | 57

atau pokok bahasan sepanjang waktu itu digunakan di dalam pembuatan keputusan.

Tahap kedua, adalah untuk mengidentifikasi kategori-kategori keputusan yang harus selalu dibuat di dalam berbagai aktivitas belajar mengajar. Ini merupakan keputusan tentang tujuan-tujuan, pokok bahasa, aktivitas tertentu, pengorganisasian materi, bentuk-bentuk feddback (umpan balik) kepada peserta didik dan sebagainya.

Kategori-kategori keputusan itu diorganisasikan atau disusun di dalam tiga perangkat yang memberikan rangkaian keputusan-keputusan dalam berbagai transaksi belajar mengajar.

Perangkat pertama adalah pra-pertemuan (pre-impact), meliputi keputusan-keputusan yang harus dibuat sebelum berhadapan di antara guru dan peserta didik. Perangkat kedua adalah selama pertemuan (impact), meliputi keputusan-keputusan yang harus dibuat selama penampilan atau pelaksanaan tugas. Perangkat ketiga adalah pasca pertemuan (post-impact),meliputi keputusan-keputusan yang harus dibuat yang berkaitan dengan evaluasi pelaksanaan dan feedback kepada peserta didik.

Dengan kata lain, ketiga perangkat tersebut dapat dikatakan sebagai (1) tahap perencanaan; (2) tahap pelaksanaan; dan (3) tahap evaluasi. Ketiga perangkat ini membentuk suatu anatomi berbagai gaya mengajar.

b. Anatomi Gaya Mengajar

Anatomi gaya mengajarkan menyajikan konsep universal, karena keputusan-keputusan dalam tiga perangkat ini biasanya dibuat di dalam berbagai kegiatan mengajar. Struktur gaya mengajar individual dan kedudukan spectrum ini ditentukan dengan mengidentifikasi yang membuat keputusan tertentu di dalam tiap

PPPPTK Penjas dan BK | 58

perangkat. Dengan demikian, setiap gaya diidentifikasi dengan pembagian keputusan-keputusan tertentu yang dibuat guru dan peserta didik di dalam episode yang diberikan. Susunan gaya-gaya mengajar itu mulai dari gaya komando, yang menggambarkan spectrum gaya-gaya mengajar.

Perangkat

Keputusan

Keputusan-keputusan yang harus dibuat

Tentang:

Pra-Pertemuan 1. Tujuan / sasaran pelajaran (pokok bahasan)

(berisi: persiapan) 2. Pemilihan gaya mengajar

3. Gaya belajar yang diharapkan

4. Siapa yang akan diajar

5. Pokok bahasan

6. Di mana mengajar (lokasi)

7. Kapan mengajar:

a. Waktu mulai

b. Kecepatan dan irama pelajaran

c. Lama pelajaran

d. Waktu berhenti

e. Interval

f. Waktu pengakhiran

8. Sikap tubuh

9. Pakaian dan penampilan

10. Komunikasi

11. Cara menjawab pertanyaan

12. Rencana organisasi

13. Parameter

14. Suasana kelas / pelajaran

15. Materi dan prosedur evaluasi

16. Lain-lain

MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMA/SMK KELOMPOK KOMPETENSI H

PPPPTK Penjas dan BK | 59

Selama pertemuan 1. Pelaksanaan dan mengikuti pada keputusan-keputusan

(berisi pelaksanaan pra-pertemuan

dan penampilan) 2. menyelesaikan keputusan-keputusan

3. Lain-lain

Pasca pertemuan 1. Pengumpulan informasi tentang pelaksanaan dalam

(berisi Evaluasi perangkat, selama pertemuan (dengan mengamati

mendengarkan Sentuhan dan sebagainya)

2. Menilai informasi dengan kriteria (peralatan, prosedur, materi, norma,

nilai dan sebagainya).

3. Feedback (umpan balik).

Anatomi gaya mengajar ini mengidentifikasi rangkaian atau urutan perangkat keputusan-keputusan yang harus dibuat berbagai belajar-mengajar. Perangkat keputusan-keputusan pra-pertemuan selalu mendahului berbagai transaksi di antara guru dan peserta didik. Keputusan-keputusan pelaksanaan yakni selama pertemuan selalu mengikuti keputusan-keputusan yang ditentukan di dalam pra-pertemuan.

Penampilan atau pelaksanaan yang telah dilakukan kemudian dievaluasi dan keputusan-keputusan feedback yakni pada pasca pertemuan. Rangkaian keputusan ini selalu berlangsung tanpa mengabaikan lamanya episode atau pelaksanaan pelajaran. Rangkaian ini terjadi jika satu latihan dilakukan, jika satu seri latihan terdiri dari episode, jika suatu keterampilan tertentu dilakukan di dalam permainan bola, atau jika seluruh permainan bola dilakukan.

c. Pelaksanaan dan Penerapan Spektrum Gaya Mengajar PJOK

Pelaksanaan dan penerapan gaya-gaya mengajar dalam pendidikan jasmani perlu disesuaikan dengan kondisi dan situasi belajar-mengajarnya. Dougherly dan Bonanno mengemukakan padangannya terhadap gaya-gaya mengajar dikemukakan oleh Mosston tentang karakteristik, pertimbangan-pertimbangan mengajar tertentu, dan kelebihan dan kekurangannya. Selanjutnya

PPPPTK Penjas dan BK | 60

ia mengemukakan pendapatnya dalam melaksanakan dan menerapkan gaya mengajar tersebut, adalah sebagai berikut : 1) Tidak ada gaya mengajar yang paling baik untuk selamanya.

Setiap gaya mengajar memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu pada gaya itu sendiri. Faktor-faktor ini harus ditekankan yang berkaitan dengan tujuan-tujuan tertentu dari pelajaran, kesiapan peserta didik untuk mengambil keputusan faktor lain. 2) Ada periode yang membuat atau menyebabkan berhenti yang

harus diamati, jika gaya mengajar beralih ke arah yang lebih menekan kepada peserta didik pada akhir dari rangkaian kesatuan gaya mengajar. Orang (peserta didik) yang tidak pernah memiliki kesempatan untuk membuat keputusan di dalam kelas/pelajaran tidak dapat mengemukakan dasar pemikiran yang bersifat emosional dan intelektual, diharapkan melakukan atau membuat lebih banyak keputusan melakukan atau membuat lebih banyak keputusan tanpa periode latihan dan pengembangan secara bertahap. Sebaliknya, guru yang membiasakan mendominasi membuat keputusan seharusnya

Dalam dokumen MOD PEDAGOGIS GP PJOK SMA KK H ini EDIT (Halaman 49-89)

Dokumen terkait