• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

B. Kompetensi Guru

1. Pengertian Kompetensi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kompetensi adalah “wewenang kekuasaan untuk menentukan suatu hal”. Wewenang dalam hal ini dikaitkan dengan ruang lingkup jabatan atau posisi sebagai guru yang menuntut tanggung jawab besar.

Piet Sahertian dan Ida Alaida merngemukakan, “Komptensi sebagai kemampuan untuk melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan yang bersifat kognitif, afektif, dan performence”. Kompetensi merupakan suatu kemampuan yang dimiliki seseorang setelah mengikuti pendidikan dan latihan tertentu untuk jabatan tertentu dalam waktu tertentu.

Seorang guru harus mempunyai kemampuan untuk mengembangkan potensi pribadi anak didik secara keseluruhan maupun potensi perkembangannya kognisi, sikap, tingkah laku ataupun ketrampilan anak didiknya.

Kemudian W. Robert Housten mendefinisikan kompetensi guru seperti yang dikutip oleh Roestiyah sebagai berikut:

Competency ordinarily is derfined as a dequacy for a tast or a possession of require knowledge, skill and abilities”.

Dari definisi di atas dapat diartikan bahwa kompetensi sebagai suatu tugas yang memadai atau pemikiran pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan yang dituntut oleh jabatan seseorang. Dalam pengertian ini kompetensi lebih dititikberatkan pada tugas guru dalam mengajar.

2. Kompetensi Guru

Kompetensi guru merupakan kemampuan guru atau penguasaan pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan menjalankan tugas sebagai pengajar dan pendidik. Sebagai pengajar guru dituntut memiliki seperangkat pengetahuan dan keterampilan teknis mengajar. Sedangkan guru sebagai pendidik yang dituntut dapat menanamkan nilai-nilai yang terkandung pada berbagai pengetahuan yang dibarengi dengan contoh-contoh teladan dan tingkah laku gurunya. Jadi tugas guru selain mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa juga mendidik siswa menjadi warga Negara yang baik dan utuh.

Mengingat peran dan tanggung jawab gur u sangat besar dalam dunia pendidikan, seorang guru harus memiliki kompetensi sebagai modal dalam melaksanakan tugasnya.

Kompetensi guru dapat dibedakan menjadi 4 bagian yaitu kompetensi personal, kompetensi sosial atau kemasyarakatan, kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik.

Persiapan untuk membentuk guru yang berkompeten harus mampu mengembangkan keempat aspek seperti yang telah dikemukakan di atas, maka akan dijabarkan sebagai berikut:

1. Kompetensi Personal atau Pribadi

Sikap pribadi guru yang berjiwa pancasila yang mengagungkan budaya bangsa Indonesia, yang rela berkorban bagi kelestarian bangsa dan negaranya.

2. Kompetensi Profesional

Kemampuan dalam penguasaan akademik (mata pelajaran) yang diajarkan dan terpadu dengan kemampuan mengajarnya sehingga guru itu memiliki wibawa akademis.

3. Kompetensi Sosial

Kemampuan yang berhubungan dengan bentuk partisipasi sosial seorang guru dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat tempat ia bekerja, baik secara formal maupun informal.

4. Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan pembelajaran yang meliputi; memahami peserta didik, merancang dan melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi hasil belajar dan mengembangkan diri secara profesional.

Dalam dunia pendidikan dikenal sepuluh kompetensi guru yang telah dikembangkan oleh proyek pengembangan lembaga pendidikan. Sepuluh kompetensi guru itu adalah (Masidjo, 2004:1):

1. Kemampuan menguasai bahan pelajaran.

Guru menguasai bahan pelajaran sehingga memungkinkan untuk menyampaikan materi pelajaran dengan jelas, tepat dan dinamis sehingga siswa dapat menerima dan mengerti pelajaran yang diberikan guru.

2. Kemampuan mengelola PBM (proses belajar mengajar).

Kemampuan guru dalam merencanakan dan melaks anakan program pengajaran dengan baik, mudah diikuti siswa sehingga menghasilkan hasil belajar yang optimal.

3. Kemampuan mengelola kelas.

Kemapuan guru dalam mengatur, menata kelas dengan serasi dan mengarahkan tingkah la ku di kelas sehingga menimbulkan minat belajar.

4. Kemampuan menggunakan media.

Kemampuan memilih dan menggunakan media yang tepat sesuai dengan materi pelajaran sehingga tujuan belajar dapat dicapai.

5. Kemampuan mengelola interaksi PBM (Proses Belajar Mengajar). Kemampuan guru dalam proses belajar mengajar dalam hal memberikan tugas-tugas untuk membuat siswa aktif dan lebih maju dalam mengajar.

6. Kemampuan menguasai landasan kependidikan.

Kemampuan guru untuk menguasai dan memiliki wawasan yang luas tentang pendidikan guna kelancaran dan proses belajar mengajar.

7. Kemampuan menilai prestasi peserta didik untuk kepentingan pengajaran.

Merupakan kemampuan guru untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar siswa untuk kepentingan pengajaran.

8. Kemampuan mengenal fungsi bimbingan dan konseling.

Merupakan kemampuan guru dalam memberikan bimbingan kepada siswa untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan siswa serta membantu siswa memecahkan masalah-masalah yang dihadapi siswa. 9. Kemampuan menyelenggarakan administrasi sekolah.

Kemampuan guru dalam mengumpulkan data, informasi tentang siswa sehingga terkumpul, teroganisir dengan baik untuk dapat dipakai secara segera dan tepat untuk kepentingan pengambilan keputusan dalam langkah-langkah pembinaan dan pengembangan siswa selanjutnya.

10. Kemampuan memahami dan menguasai prinsip serta menafsirkan hasil penelitian.

Dalam uraian di atas telah dijelaskan, bahwa jabatan guru adalah suatu jabatan profesi. Guru dalam tulisan ini adalah guru yang melakukan fungsinya di sekolah. Dalam pengertian tersebut, telah terkandung suatu konsep bahwa guru profesional yang bekerja melaksanakan fungsi dan tujuan sekolah harus memiliki kompetensi-kompetensi yang dituntut agar guru melaksana kan tugasnya dengan sebaik-baiknya. Tanpa mengabaikan

kemungkinan adanya perbedaan tuntutan kompetensi profesional yang disebabkan oleh adanya perbedaan lingkungan sosial kultural dari setiap institusi sekolah, maka guru yang dinilai kompeten secara profesional, apabila (Oemar Hamalik, 2003: 38):

1. Guru mampu mengembangkan tanggung jawab dengan baik. 2. Guru mampu melaksanakan peranan-peranannya secara berhasil. 3. Guru mampu bekerja dalam usaha mencapai tujuan pendidikan (tujuan

instruksional) sekolah.

4. Guru mampu melaksanakan peranannya dalam proses mengajar dan belajar di dalam kelas

Dalam hal ini tidak mudah untuk menjadi seorang guru yang baik, dikagumi dan dihormati oleh anak didik, masyarakat sekitar dan rekan sesama guru. Ada beberapa hal yang dilakukan oleh seorang guru untuk mendapat pengakuan sebagai seorang guru yang baik dan berhasil dengan kata lain kompetensi guru adalah sebagai berikut (Sura J. Kitti: Artikel Guru SMU BPK Penabur KPS Jakarta):

1. Berusahalah tampil di muka kelas dengan prima. 2. Berlakulah bijaksana.

3. Berusaha selalu ceria di depan kelas. 4. Kendalikan emosi.

5. Berusaha menjawab pertanyaan yang diajukan oleh siswa. 6. Memiliki rasa malu dan rasa takut.

7. Harus dapat menerima hidup ini sebagaimana adanya. 8. Tidak sombong.

9. Berlaku adil.

Dokumen terkait