• Tidak ada hasil yang ditemukan

4) Cadangan laba sesudah UM PPh Rp

2.7 Kurva S atau Hanumm Curve

Kurva S adalah sebuah grafik yang dikembangkan oleh Warren T. Hanumm atas dasar pengamatan terhadap sejumlah proyek sejak awal hingga akhir proyek (Husen, 2011: 152). Kurva S dapat menunjukkan kemajuan proyek berdasarkan kegiatan, waktu dan bobot pekerjaan yang direpresentasikan sebagai persentase kumulatif dari seluruh kegiatan proyek. Visualisasi kurva S dapat memberikan informasi mengenai kemajuan proyek dengan membandingkannya terhadap jadwal rencana. Dari sinilah diketahui apakah ada keterlambatan atau percepatan jadwal proyek. Indikasi tersebut dapat menjadi informasi awal guna melakukan tindakan koreksi dalam proses pengendalian jadwal.

Untuk membuat kurva S, jumlah persentase kumulatif bobot masing- masing kegiatan pada suatu periode di antara durasi proyek diplotkan terhadap sumbu vertikal sehinggabila hasilnya dihubungkan dengan garis, akan membentuk kurva S. Bentuk demikian terjadi karena volume kegiatan pada bagian awal biasanya masih sedikit, kemudian pada pertengahan meningkat dalam jumlah cukup besar, lalu pada akhir proyek volume kegiatan kembali mengecil sebagaimana yang terlihat pada Tabel 2.1.

Untuk menentukan bobot pekerjaan, pendekatan yang dilakukan dapat berupa perhitungan persentase berdasarkan biaya per item pekerjaan atau kegiatan dibagi nilai anggaran, karena satuan biaya dapat dijadikan bentuk persentase sehingga lebih mudah untuk menghitungnya

Tabel 2.1 Kurva S dengan Kombinasi Barchart

2.8 PHP

PHP merupakan singkatan dari Hypertext Processor, yakni instruksi atau perintah pemrograman berbasis web yang biasa disisipkan dalam dokumen HTML, sebagai script pendukung yang ada di lingkungan server (server side

HTML embedded scripting) (Musyawarah, 2005: 72). Pada dasarnya PHP dapat

mengerjakan semua yang dapat dikerjakan oleh program CGI (Common Gateway

Interface), seperti menyimpan data yang dimasukkan melalui sebuah form dalam

sebuah website, menampilakn isi website yang dinamis, serta menerima cookies.

Selain itu, kemampuan PHP yang paling menonjol adalah dukungan ke banyak database. Karena PHP bersifat server side, maka untuk dapat menjalankan PHP pada browser, maka terlebih dahulu meng-install Apache, PHP Triad, PWS, Wammp, Xampp, dsb. Beberapa database yang dapat diakses melalui script PHP, yaitu dBase, DBM, FilePro, mSQL, MySQL, ODBC, Oracle, Postgres, Sybase, Velocis.

2.9 MySQL

MySQL adalah database server relasional yang gratis di bawah lisensi

General Public License (GNU). Dengan sifatnya yang open source,

memungkinkan juga user untuk melakukan modifikasi pada source code-nya untuk memenuhi kebutuhan spesifik mereka sendiri. MySQL merupakan database

server multi-user dan multi-threaded yang tangguh (robust) yang memungkinkan

backend yang berbeda, sejumlah program client dan library yang berbeda, tool

administratif, dan beberapa antarmuka pemrograman. MySQL juga tersedia sebagai library yang bisa digabungkan ke aplikasi. Dengan memiliki banyak fitur MySQL bisa bersaing dengan database komersial sekalipun (Utdirartatmo, 2002: 1).

MySQL dikembangkan oleh MySQL AB, sebuah perusahaan komersial yang membangun layanan bisnisnya melalui database MySQL. Awal mula pengembangan MySQL adalah pengguna mSQL untuk koneksi ke tabel mempergunakan rutin levev rendah (ISAM). Setelah beberapa pengujian diperoleh kesimpulan mSQL tidak cukup cepat dan fleksibel untuk memenuhi kebutuhan. Sehingga dihasilkan suatu antarmuka SQL baru pada database tetapi dengan API yang mirip mSQL. API ini dipilih sedemikian sehingga memudahkan

porting kode.

Menurut Prasetyo (2003: 3) mengemukakan beberapa keistimewaan yang dimiliki oleh MySQL diantaranya adalah:

1. Portability: dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi (windows,

2. Open Source: didistribusikan secara gratis, di bawah lisensi GPL sehingga dapat di pergunakan secara cuma-cuma tanpa dipungut biaya.

3. Multiuser: dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan

tanpa mengalami masalah atau konflik.

4. Performance Tuning: memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam

menangani query sederhana.

5. Column Types: memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti

signed/unsigned integer, fload, double, char, varchar, text, blob, date, time,

datetime, timestamp, year, set serta enum.

6. Command dan Functions: memiliki operator dan fungsi secara penuh yang

mendukung perintah SELECT dan WHERE dalam query.

7. Security: memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmark, nama

host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta

password terenkripsi.

8. Scalability dan Limits: mampu menangani database dalam skala besar, dengan

jumlah records lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 miliar baris. Selain itu, batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.

9. Connectivity: dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan protokol

TCP/IP, Unix soket (Unix), atau Named Pipes (NT).

10.Localisation: dapat mendeteksi pesan kesalahan (error code) pada client

dengan mengunakan lebih dari dua puluh bahasa.

11.Interface: memiliki interface terhadap berbagai aplikasi dan bahasa

pemrograman dengan mengunakan fungsi API (Aplication Programming

12.Lients dan Tools : dilengkapi dengan berbagai tool yang dapat digunakan untuk administrasi database, dan pada setiap tool yang ada disertakan petunjuk online.

13.Struktur tabel : memiliki struktur tabel yang lebih lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan database lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.

63 4.1 Implementasi

Tahap ini merupakan penyesuaian perangkat lunak dengan rancangan dan desain sistem yang telah dibuat. Sistem informasi yang dibuat akan diterapkan berdasarkan kebutuhan TJ Construction & Engineering pada Bagian Pengadaan. Sistem informasi ini akan dibuat supaya dapat memudahkan pengguna untuk menggunakan Sistem informasi pengendalian pengadaan material proyek. Sebelum menjalankan sistem informasi ini, hal yang harus diperhatikan untuk pertama kali adalah kebutuhan sistem.

4.1.1 Kebutuhan Sistem

Untuk dapat menjalankan sistem ini maka diperlukan perangkat keras

(Hardware) dan perangkat lunak (software), baik dari sisi client maupun sisi

server agar aplikasi dapat dijalankan pada semua komputer (client) yang berada

pada satu jaringan dengan server, contoh jaringan client server bisa dilihat pada Gambar 4.1.

Dokumen terkait