• Tidak ada hasil yang ditemukan

a) Pengujian Aktivitas Cacing Tanah di Rumah Kaca

*) Populasi cacing tanah standar tanah sehat tiap m2~ minimal 30 ekor/m2 ~ (Perhitungan pada Lampiran 30) **) Dosis 100% pupuk organik setara dengan 5 ton/ha dan dosis 100% anorganik setara dengan 350 kg/ha ***) Dosis yang dianjurkan adalah rekomendasi untuk komoditas jagung menurut Balai Besar Pengkajian dan

commit to user

Aktivitas cacing tanah di rumah kaca diukur berdasarkan pada produksi cast dan pembentukan porositas di polybag.

1. Persiapan media tanam

Media tanam yang digunakan adalah tanah berordo Vertisols dengan bahan induk napal yang diambil dari Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen. Pengambilan tanah dilakukan secara acak (random sampling) pada lokasi yang telah ditentukan sebanyak 297 kg (27

polybag,@11 kg ~perhitungan pada Lampiran 29) kemudian dikeringanginkan, digiling dan diayak untuk diambil tanah yang lolos mata saring 5mm. Tanah yang sudah siap kemudian ditimbang dan dimasukkan pada polybag, kemudian sisa organik diberi sesuai perlakuan, selanjutnya diairi hingga kapasitas lengas lapangan dan diinkubasi selama 3 hari. Cacing tanah kemudian diinokulasikan setelah masa inkubasi.

2. Sisa organik dan pupuk tambahan a. Sisa organik

Sisa organik yang digunakan adalah seresah daun jati dan pupuk kandang sapi. Seresah daun jati dijemur sampai kering mutlak kemudian dihaluskan dengan mesin penggiling dengan ukuran kehalusan partikel <0.5 mm dan diberikan secara mulsa (di permukaan tanah), sedangkan pupuk kandang sapi yang digunakan adalah pupuk kandang sapi siap pakai dan aplikasinya yaitu dicampur dengan tanah. Jumlah seresah dan pupuk kandang sapi yang diberikan (~perhitungan pada Lampiran 31) mengacu pada dosis yang dianjurkan untuk komoditas jagung menurut Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (Murni, 2008) yaitu 5 ton/ha. Pemberian sisa organik ini dilakukan sebanyak 1 kali pada saat 3 hari sebelum tanam biji.

b. Pupuk Tambahan

Selain menyiapkan variasi sisa organik, disiapkan pula pupuk tambahan berupa pupuk anorganik lengkap (NPK) Phonska.

commit to user

Banyaknya pupuk tambahan tersebut (~perhitungan pada Lampiran 31) disesuaikan dengan macam perlakuan dan mengacu pada dosis anjuran penggunaan pupuk organik dan anorganik yang dianjurkan untuk komoditas jagung menurut Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (Murni, 2008) yaitu 350 kg/Ha. Pemberian pupuk Phonska dilakukan secara pembenaman yang diberikan hanya 1 kali pada saat 7 HST.

3. Inokulasi cacing tanah

Cacing tanah yang akan diinokulasikan diaklimatisasi terlebih dahulu selama 1 minggu dengan memelihara cacing di dalam ember berisi tanah yang diberi sisa organik. Selama masa aklimatisasi kelembaban tanah dipertahankan. Aklimatisasi dilakukan untuk memberi kesempatan kepada cacing agar dapat beradaptasi dengan kondisi lingkungannya yang baru. Inokulasi cacing tanah dilakukan setelah media tanam dipersiapkan dalam tiap polybag dan dalam kondisi telah diairi hingga tanah berkadar lengas lapangan. Banyaknya cacing tanah yang diinokulasi didasarkan pada populasi minimum cacing tanah pada tanah sehat (30 ekor/m2 ~perhitungan pada Lampiran 30), bila dikonversi dalam berat tanah tiap polybag (11kg) kurang lebih akan setara dengan 5 ekor cacing tanah.

4. Penanaman

Varietas benih jagung yang digunakan dalam percobaan ini adalah varietas BISI-2. Benih terlebih dulu diseleksi dengan direndam dalam air (benih jagung yang mengapung, tidak dapat digunakan). Uji daya kecambah selanjutnya dilakukan untuk mengetahui prosentase daya kecambah benih. Uji ini dilakukan dengan mengecambahkan benih dengan kapas basah. Prosentase daya kecambah dihitung sebagai berikut.

% Daya Kecambah 无Jumlah benih yang kecambah pada hari ke7

commit to user

5. Pemeliharan

Pemeliharaan dilakukan dengan melakukan penyiraman tiap 2 hari sekali. Pembubunan dilakukan sesekali untuk menjaga aerase dan drainase tanah. Penyiangan juga dilakukan kapanpun bila tumbuh gulma. Penyemprotan pestisida nabati dan pengambilan secara mekanis dilakukan ketika terserang hama atau ditumbuhi gulma. Seresah tanaman jagung yang jatuh dikembalikan ke tanah untuk meminimalisir hara yang terbuang. Pengukuran suhu dan kelembaban tanah dilakukan seminggu sekali selama masa pemeliharaan.

6. Pemanenan

Pemanenan jagung dilakukan pada saat jagung telah berumur sekitar 105 HST. Jagung yang telah siap panen atau sering disebut masak fisiologis ditandai dengan daun jagung/klobot telah kering, berwarna kekuning-kuningan, dan ada tanda hitam dibagian pangkal tempat melekatnya biji pada tongkol. Penghitungan jumlah pori makro tanah dilakukan dengan metode semi-kuantitatif yaitu menggunakan larutan metilen biru (Methylene Blue). Tanah dalam polybag disiram dengan larutan metilen biru dan dibiarkan selama 3-6 jam kemudian dibelah melintang (vertikal) sedikit demi sedikit dari pinggir ke tengah dengan menggunakan parang. Larutan metilen biru meresap kedalam tanah dan melewati pori makro tanah sehingga pori tanah berwarna biru. Sebaran warna biru pada profil tanah digambar pada plastik transparan atau difoto, dan luasan bercak biru tersebut dihitung menggunakan program komputer adobe photoshop berdasarkan perhitungan luas pixel.

b) Pengujian Aktivitas Cacing Tanah di Laboratorium

Aktivitas cacing tanah di laboratorium akan dihitung berdasarkan pada produksi cast dan pengukuran porositas di planar cage. Pengukuran liang yang dibuat cacing tanah pada planar cage dihitung dengan menggunakan planimeter.

commit to user

1. Tanah

Tipe dan persiapan tanah yang digunakan di planar cage sama seperti pada polybag di rumah kaca. Jumlah tanah yang diaplikasikan pada planar cage adalah sebanyak 1,2 kg (~perhitungan terlampir). 2. Sisa organik dan pupuk tambahan

Aplikasi sisa organik dan pupuk tambahan yang diberikan di

planar cage sama seperti perlakuan pada polybag di rumah kaca. Jumlah yang diberikan pada planar cage adalah sebanyak 4,16g seresah daun jati dan 4,43g pupuk kandang sapi sedangkan masukan pupuk anorganik (phonska) yang dibutuhkan adalah 0,25g

(~perhitungan terlampir). 3. Inokulasi cacing tanah

Inokulasi cacing tanah pada planar cage sama seperti perlakuan inokulasi cacing tanah pada polybag di rumah kaca. Jumlah cacing yang diinokulasikan juga sama seperti pada polybag (~perhitungan terlampir).

4. Pemeliharaan

Pemeliharaan dilakukan dengan melakukan penyiraman tiap 1 minggu sekali. Kelembaban dan suhu ruang di jaga dengan kisaran suhu ruang antara 21-30oC dan kisaran kelembaban ruang antara 50-60%. Liang yang dibuat cacing dikontrol setiap seminggu sekali dengan menggambar liang dengan spidol warna.

5. Pemanenan

Pemanenan cacing dan cast dilakukan setelah inkubasi selama 13 minggu. Pengukuran panjang liang menggunakan planimeter dilakukan setelah panen.

commit to user

c) Analisis Laboratorium

Beberapa analisis laboratorium yang akan dilakukan adalah: a. Porositas total tanah,

b. Pori makro yang dihasilkan dari aktivitas cacing tanah, c. Konsistensi tanah

d. Tekstur tanah, e. pH tanah,

f. Karbon organik dan bahan organik tanah, g. N total tanah,

h. Kadar lengas tanah (Kapasitas lapangan), i. Berat volume tanah,

j. Berat jenis tanah,

k. Pengamatan cacing tanah berupa: - Jumlah

- Diameter - Panjang - Biomassa

commit to user

Dokumen terkait